Masa Mudaku Dimulai Bersamanya

Karena semangatnya rendah, Su Yu mabuk setelah minum alkohol.     

Sementara dia tidak melihat, Han Yueyao mengirim pesan WeChat ke An, "An, datanglah ke gedung asramaku untuk membawa pulang Presiden Su."     

"Hah? Presiden Su ada di asramamu?" An tercengang.     

"Ya."     

"Hahaha. Apakah kalian berdua..."     

"Ya, kami berdua mabuk."     

"Kalau begitu aku akan menjemputnya besok pagi. Kalian berdua bisa mengambil kesempatan untuk... Heiheihei."     

An telah berharap bosnya akan mengakhiri status hubungan lajangnya; karena Huo Mian tidak akan pernah membalas perasaan Su Yu, An berharap dia bisa mencintai orang lain.     

Han Yueyao adalah gadis yang baik dan An ingin menyatukan mereka.     

"Sial. Apa yang kamu pikirkan? Tidak ada yang terjadi di antara kami... Presiden Su semangatnya sedang rendah dan ingin minum denganku. Ayo datang sekarang dan bawa dia pulang. Cepat. Aku harus keluar. Dia mabuk dan Aku tidak ingin dia membenturkan kepalanya ke dinding saat aku pergi."     

"Baik, baik. Kamu sangat tidak romantis. Kuharap kamu tidak akan menyesal melepaskan kesempatan besar ini untuk mengambil keuntungan darinya." An tertawa.     

"Persetan. Cepat. Jika dia muntah di kamarku, aku akan menendangnya keluar..."     

Tentu saja, dia tidak tega mengusir Su Yu; sebenarnya, dia senang Su Yu datang dan minum bersamanya saat suasana hatinya sedang buruk.     

Su Yu dalam kondisi buruk dan cepat mabuk; kata-katanya juga tidak bisa dimengerti.     

Tidak peduli seberapa besar dia mencintainya, Han Yueyao tidak akan pernah mengambil keuntungan darinya saat dia mabuk. Itu tidak benar…     

Dalam waktu kurang dari 20 menit, An datang dan membawa pulang Su Yu yang mengantuk.     

"Han Yueyao, kita akan melanjutkan ini lain hari..." Su Yu tidak mau mengaku kalah dan ingin melanjutkan kontes minum di lain hari.     

Takut dia masuk angin, dia mengikat salah satu syalnya di lehernya meskipun dia keberatan.     

Dia membantu An memasukkannya ke dalam mobil dan melihatnya pergi.     

Mengenakan mantelnya, dia membeli beberapa buah dan bunga dan pergi ke rumah sakit.     

Rumah Sakit Sisi Selatan.     

Lin Hang sangat senang melihat Han Yueyao.     

"Sudah larut, namun kamu masih datang."     

"Ya. Kudengar semangatmu rendah."     

Han Yueyao ingat teman Lin Hang telah meneleponnya pada siang hari dan mengatakan Lin Hang kehilangan kesabarannya setelah cuci darah hari ini.     

"Duduklah. Apa di luar dingin?" Lin Hang menatapnya dengan lembut dan bertanya.     

"Tidak. Musim dingin ini luar biasa hangat. Tentu saja, aku pendatang baru dan tidak mengetahuinya dari pengalaman. Aku mendengarnya dari berita lokal."     

"Ya. Hanya ada sedikit salju di musim dingin ini. Setiap tahun semakin hangat..."     

"Apakah kamu ingin makan apel?"     

"Tidak."     

"Pisang?"     

Lin Hang menggelengkan kepalanya...     

"Aku akan mencuci buah pir untukmu. Ini baik untuk paru-parumu."     

Sebelum Lin Hang bisa mengatakan apa-apa, dia berdiri dengan buah pir dan pergi untuk mencucinya di kamar kecil.     

Menyeka tetesan air dari buah itu, dia menyerahkannya padanya.     

"Terima kasih, Yao."     

"Jangan katakan itu... Apakah dialisis hari ini menyakitkan? Kudengar kamu rewel hari ini."     

Lin Hang menundukkan kepalanya dan menggigit kecil buah pir itu.     

"Yao, aku ingin menghentikan pengobatan. Aku ingin keluar dari rumah sakit."     

Mendengar kata-katanya, hati Han Yueyao tenggelam.     

"Kenapa? Penyakitmu bukannya tidak bisa disembuhkan. Aku akan menangani masalah uang. Jangan khawatir."     

"Ini bukan tentang uang. Aku hanya berpikir aku lebih suka menghabiskan hari-hari terakhir hidup ku melakukan sesuatu yang benar-benar ku inginkan daripada tinggal di sini menderita."     

"Kita bisa melakukannya setelah kamu sembuh." Han Yueyao menenangkannya.     

"Tapi aku tahu aku tidak akan sembuh. Aku tidak punya banyak hari lagi..."