Masa Mudaku Dimulai Bersamanya

Huo Mian mendongak dengan waspada.     

"Umm, aku sedang memotret wanita tua di belakangmu."     

"Sembarangan... aku tidak percaya padamu. Tunjukkan ponselmu."     

"Tidak."     

"Berikan ponselmu...!"     

"Tidak."     

"Aku akan melemparkan semangkuk sup daging sapi ke wajahmu..." Huo Mian mengancam.     

Su Yu tiba-tiba berteriak, "Semuanya, datang dan lihat! Tunanganku akan menuangkan sup daging sapi padaku, dia mencoba membunuh suaminya!"     

Begitu Su Yu berteriak, semua orang di sekitar mereka menoleh.     

Huo Mian langsung tersipu. "Su Yu, kecilkan suaramu. Apakah kamu ingin mati?"     

Pada saat ini, seorang yang duduk di meja di dekatnya tertawa dan meratap, "Anak muda akhir-akhir ini sangat suka memamerkan cinta mereka... Mereka memamerkan kasih sayang mereka satu sama lain dengan begitu mudahnya. Para lajang seperti kami benar-benar menderita pukulan besar."     

Huo Mian tidak tahu apakah harus tertawa atau menangis setelah mendengar apa yang mereka katakan, tetapi dia untuk sementara melupakan foto itu.     

Mereka berdua makan sampai kenyang. Bahkan seseorang seperti Su Yu, yang telah mencicipi banyak makanan lezat, merasa sangat bahagia.     

Tentu saja, itu karena dia makan bersama Huo Mian.     

Su Yu merasa dia tidak bisa pergi ke Ramen Ah-Xin dengan Huo Mian lagi.     

Meskipun Qin Chu tidak ada di dunia ini, itu masih merupakan tempat yang diperingati oleh Qin Chu dan Huo Mian di dunia lain.     

Dia tidak bisa melakukan sesuatu yang begitu tidak bermoral.     

Karena itu, dia berencana menggunakan toko sup daging sapi ini sebagai tempat yang sering dia dan Huo Mian kunjungi. Itu juga dikenal sebagai "Tempat Kenangan Cinta" mereka.     

Hampir jam 11 malam saat mereka selesai makan malam, dan Huo Mian sudah merasa mengantuk.     

Su Yu mengantarnya pulang.     

"Mian... aku akan menjemput kalian besok dan makan malam di tempatku."     

Su Yu sangat gugup ketika mengatakan ini karena dia takut Huo Mian akan menolak.     

Huo Mian tersenyum dan mengganti topik pembicaraan, "Su Yu, berikan aku ponselmu."     

"Untuk apa?"     

"Aku ingin melihat fotonya."     

"Tidak."     

"Berikan padaku, atau kamu tidak akan bisa pergi. Ini wilayahku." Huo Mian meletakkan tangannya di pinggulnya dan berpura-pura memasang aura yang kuat.     

Melihat betapa imutnya dia, Su Yu tidak bisa menahan tawa. "Apakah kamu mencoba memintaku untuk menginap? Aku bisa mempertimbangkannya."     

"Hentikan omong kosongmu. Berikan dan aku akan melepaskan hidupmu."     

"Bagaimana kalau begini? Aku akan memberimu ponselku jika kamu membiarkan aku menciummu sekali."     

"Wajah tak tahu malu itu kembali."     

"Lalu kenapa kamu tidak memberiku ciuman? Lagipula kita adalah keluarga, jadi tidak apa-apa bagi kita untuk saling cium," kata Su Yu tanpa rasa malu.     

Ketika Su Yu tidak memperhatikan, Huo Mian maju beberapa langkah dan meraih ponselnya.     

Su Yu bereaksi lebih cepat dan mengambil kesempatan untuk mencium pipi Huo Mian.     

"Su Yu..."     

Sebelum Huo Mian kehilangan kesabaran, Su Yu menyalakan mobil dan pergi.     

"Hei, ponselmu..." teriak Huo Mian sambil mengangkat telepon Su Yu.     

"Aku meninggalkan ponselku bersamamu untuk diamankan. Aku akan membiarkanmu bermain dengannya selama sehari..."     

Kemudian, Su Yu pergi.     

Huo Mian tidak tahu apakah harus tertawa atau menangis saat dia membawa pulang telepon Su Yu.     

Setibanya di rumah, dia berusaha menjaga gerakannya agar tetap lembut, takut dia akan membangunkan ibunya dan Zhixin.     

Setelah Huo Mian kembali ke kamarnya, dia terlalu malas untuk mandi. Dia dengan cepat mencuci wajahnya, berganti ke piyama, dan berbaring.     

Kemudian, dia mengeluarkan ponsel Su Yu dan mengetuk layar. Di atasnya ada kata sandi enam digit.     

Huo Mian langsung merasa seperti sedang dipermainkan…     

Ponselnya memiliki kata sandi. Bagaimana dia akan melihatnya?     

Saat dia resah, dia mengetik 123456.     

Tanpa diduga, dia menebak kata sandi dengan benar.     

Pada saat itu, dia tiba-tiba merasa seperti dia telah memenangkan lotre.     

Kemudian, Huo Mian dengan bersemangat menyalakan ponsel Su Yu dan memasuki album foto.     

Huo Mian membeku setelah melihat foto-foto itu…