Kisah Tambahan Qin dan Huo (6)
Kisah Tambahan Qin dan Huo (6)
Dia berbakat dan menghormati gurunya.
Meskipun hubungannya dengan teman-teman sekelasnya tidak begitu baik, mereka tidak berselisih.
Singkatnya, kepribadian Huo Mian sangat suam-suam kuku.
Kepribadiannya sangat suam-suam kuku seolah-olah hanya ada sedikit MSG di dalam panci sup, Anda tidak akan mengenali rasa asinnya tetapi akan merasa bahwa panci sup itu menjadi lebih lezat.
Selama pelajaran bahasa Inggris—
Pengajarnya adalah pria Australia ceria yang tinggi dan kurus dan berkacamata.
Setelah dia menyelesaikan pelajarannya, dia mulai memainkan game mini interaktif.
"Huo Mian," panggil guru itu.
Huo Mian sedang membaca buku sejarah di bawah mejanya. Itu bukan benar-benar sejarah, itu hanya sejarah tidak resmi.
Wanita ini sangat tertarik pada Tiga Kerajaan akhir-akhir ini dan telah mempelajari hubungan antara Cao Pi, Zhen Mi, dan Cao Zhi.
"Ya." Huo Mian segera berdiri setelah mendengar guru memanggil namanya.
"Baca paragraf berikut... Cobalah untuk membuat pengucapan Anda seakurat mungkin sehingga semua orang dapat mempelajarinya."
"Oke."
Huo Mian melihat karakter bahasa Inggris yang padat di buku bahasa asing dan mulai membacanya dengan lancar.
Para siswa di sekitarnya semua memandang Huo Mian dengan kekaguman.
Setelah membaca paragraf, Huo Mian hendak duduk.
"Qin Chu, kamu dan Huo Mian akan memerankan percakapan ini," kata guru itu.
Qin Chu dengan enggan bangkit tanpa melihat Huo Mian.
Jadi, mereka berdua melakukan percakapan bahasa Inggris yang sulit...
Suara Qin Chu sangat menyenangkan di telinga. Itu adalah jenis yang datang secara alami.
Pada saat itu, banyak gadis yang naksir dia berpikir bahwa jika Qin Chu bisa menyanyikan sebuah lagu di pesta Tahun Baru sekolah—
Itu mungkin akan membuat banyak gadis merasa tenggelam.
Kenyataannya, Qin Chu tidak hanya tidak bernyanyi untuk orang lain, dia bahkan nyaris tidak berbicara.
Selain Gao Ran dari Kelas Delapan yang berhubungan baik dengannya, hanya beberapa anak laki-laki dari tim bola basket yang sedikit dekat dengannya.
Setelah kelas bahasa Inggris, guru memuji mereka.
Sebelum kelas berakhir, dia tidak lupa bertanya kepada dua siswa teladan itu.
"Standar bahasa Inggris kalian sangat bagus. Sebenarnya kalian berdua bisa mempertimbangkan untuk pergi ke luar negeri setelah lulus SMA. Dengan nilai kalian, kalian bisa masuk ke universitas yang sangat bagus dan melanjutkan studi kalian."
Huo Mian tidak menyangka gurunya bertindak sejauh ini. Dia hanya di sekolah menengah atas, tetapi dia sudah berbicara tentang apa yang bisa terjadi tiga tahun kemudian.
Huo Mian tidak berbicara.
Namun, Qin Chu menjawab dengan acuh tak acuh, "Saya belum memikirkannya."
Sebagian besar teman sekelas Qin Chu tahu bahwa GK adalah perusahaan terdaftar yang terkenal di negara itu.
Ayah Qin Chu telah banyak berkontribusi pada kota, dan dia adalah seorang pengusaha yang diterima dengan baik.
Sebagai satu-satunya putra Keluarga Qin, Qin Chu dilahirkan untuk menjadi superior.
Dia adalah tipe orang yang memiliki aura kerajaan sejak TK.
"Huo Mian, bagaimana denganmu? Apakah kamu mempertimbangkan untuk pergi ke luar negeri?" tanya guru bahasa Inggris itu dengan serius.
"Guru, saya benar-benar belum memikirkan apa yang akan terjadi dalam tiga tahun..." Huo Mian menjawab dengan jujur.
Guru itu tersenyum. "Kalau begitu kamu bisa memikirkannya sekarang. Masing-masing kita harus mempertimbangkan masa depan kita sendiri."
"Saya akan mempertimbangkannya. Terima kasih, Guru."
Guru itu tersenyum dan mengangguk. Kemudian, kelas berakhir…
Begitu bel berbunyi, Zhu Lingling bergegas mendekat.
"Gadis, apakah kamu ingin pergi ke toilet?"
"Baik."
Sebagian besar waktu, Huo Mian tidak benar-benar ingin pergi, tetapi melihat betapa bersemangatnya Zhu Lingling, dia tidak tega menolak, jadi dia hanya menemaninya.
Kelas Satu berada di area terdalam. Jika mereka pergi ke kamar kecil, mereka akan melewati Kelas 2, 3, 4, dan 5.
Setiap kali Huo Mian melewati kelas lain, akan selalu ada sekelompok orang di pintu.
"Lihat, itu siswa terbaik Kelas Satu."