Masa Mudaku Dimulai Bersamanya

0Seperti itulah, Huo Mian menjadi pembicaraan di sekolah pada hari pertamanya.     

Dia tidak banyak bicara. Selain tidur, dia menghabiskan sebagian besar waktunya bermain dengan telepon atau membaca buku ekstrakurikuler.     

Tidak ada gadis di kelasnya yang menyukainya, tapi itu normal.     

Di era itu, ada dua jenis orang yang tidak disukai semua orang.     

Salah satunya adalah tipe orang yang cantik. Jika Anda lebih cantik dari orang lain, maka Anda tidak akan punya teman, karena tidak ada yang mau dibandingkan.     

Kedua, jika Anda pandai belajar dan lebih baik dari orang lain, Anda akan disukai oleh para guru. Orang-orang seperti itu juga akan diisolasi oleh yang lain.     

Huo Mian sudah terbiasa dengan ini di sekolah menengah pertama, jadi dia tidak merasa canggung sama sekali.     

Sebaliknya, dia merasa tenang.     

Sepulang sekolah, Zhu Lingling berjalan mendekat. "Huo Mian, di mana kamu tinggal?"     

"Propinsi Timur."     

"Apakah kamu mengambil 289 juga?" Zhu Lingling mengacu pada rute bus.     

Huo Mian mengangguk.     

"Ha, kebetulan sekali. Aku juga... Ayo pergi bersama."     

"Oke."     

Huo Mian tidak punya alasan untuk menolak antusiasme gadis ini.     

Begitulah cara Huo Mian mengenal sahabatnya di hari pertama sekolah.     

Dalam beberapa dekade mendatang, dia masih akan menjadi sahabat Zhu Lingling.     

Nilai Zhu Lingling rata-rata, tetapi karena dia adalah siswa dengan bakat khusus, dia direkrut oleh SMA Kedua.     

Saat itu, dia dipilih oleh universitas penerbangan untuk menjadi pramugari, jadi dia fokus belajar bahasa Inggris dan sisanya sekunder.     

Di Sekolah Menengah Atas Kedua, yang dipenuhi orang kaya—     

Zhu Lingling dan Huo Mian, yang berasal dari latar belakang biasa, memiliki banyak topik umum untuk dibicarakan.     

Huo Mian menjadi terkenal di minggu pertama berada di Kelas Satu.     

Pada saat itu, baik itu makan siang atau selama kelas—     

Banyak orang dari kelas lain akan datang ke kelas dan menonton melalui kaca.     

Itu seperti pameran kebun binatang dengan panda raksasa.     

Kemudian, semua orang berdiskusi dengan hangat secara pribadi.     

"Lihat, itu Huo Mian."     

"Dia terlihat biasa-biasa saja. Aku tidak menyangka dia begitu hebat dalam pelajarannya..."     

"Ya, dia adalah lulusan terbaik dalam ujian akhir sekolah menengah pertama. Aku mendengar bahwa kepala sekolah kita secara pribadi pergi ke rumahnya untuk mengundangnya. Dia praktis adalah seorang dewi."     

"Dia cukup imut dan mungil. Jika dia pacarku, apakah dia akan mengajariku secara gratis? Haha..."     

Ada berbagai macam pembicaraan yang terjadi di luar. Padahal, Huo Mian kebanyakan berpura-pura menjadi burung unta.     

Ekspresi wajahnya datar. Terkadang, dia hanya memakai headphone dan mengabaikan semua itu.     

Di dalam lapangan basket.     

Setelah putaran singkat, Qin Chu duduk dan beristirahat, bermandikan keringat.     

Gao Ran memberinya sebotol air.     

Qin Chu meraihnya dan meneguknya.     

Butir-butir keringat mengalir di ujung hidungnya yang tampan, membuat seseorang ingin berteriak… Tanpa sadar, dia, yang berusia 17 atau 18 tahun, memancarkan hormon yang begitu memikat.     

"Chu, kudengar ada seorang jenius di kelasmu?" Tanya Gao Ran.     

"Ya."     

"Kalau begitu, bukankah kamu akan selalu menjadi yang kedua di kelas, haha ​..." Gao Ran menyombongkan diri.     

Qin Chu memelototinya, dan dia segera diam.     

"Aku pikir... ada cara untuk menghadapinya," kata Gao Ran.     

Qin Chu tetap diam...     

"Kamu bisa mengejarnya dan menggunakan jebakan lembut untuk mempengaruhinya... Ketika dia terganggu, kamu akan menjadi siswa terbaik... Haha, bukankah itu tercela?" Gao Ran sedang berfantasi.     

"Bagaimana kalau kamu yang mengejarnya..."     

Dengan itu, Qin Chu berdiri dan berjalan menuju lapangan basket.     

Saat itu, Gao Ran dan Qin Chu tidak tahu peran penting apa yang akan dimainkan Huo Mian dalam hidup mereka.