Masa Mudaku Dimulai Bersamanya

Ketakutan Terbesar Datang (9)



Ketakutan Terbesar Datang (9)

0"Aku mengunjungi Xiaoxue dan bayinya." Huo Mian menatap Ning Zhiyuan dengan tatapan dingin.     

Sebelum ini, dia tidak merasakan apa-apa terhadap Ning Zhiyuan. Namun, sekarang, setelah dia mengetahui betapa merananya Wu Xiaoxue dan bayinya, dia mulai membenci pria didepannya ini. Dia bukan lagi seorang pria muda yang polos yang bertemu dengannya di universitas, tapi seorang bajingan yang memuakkan...     

"Kamu di sini untuk melihat Wu Xiaoxue? Kalian ternyata dekat ya." Ning Zhiyuan sepertinya tidak tahu kalau Huo Mian dan Wu Xiaoxue telah berbaikan.     

"Itu urusan kami berdua, aku tidak perlu menjelaskan apapun ke kamu."     

Lalu, Huo Mian berbalik dan berjalan ke mobilnya...     

"Mian…"     

"Apa ada yang bisa dibantu?" Huo Mian berhenti berhajalan namun tidak menoleh. Dia sangat tidak tertarik untuk melihatnya.     

"Bagaimana… kabarmu?"     

"Haha… apa kamu tidak menonton TV atau berita?" Huo Mian terkekeh.     

"Aku pikir apa yang Qin Chu perbuat tidaklah benar. Dia mengumumkan hubungan kalian begitu saja dan mendorongmu ke jurang krisis. Aku pikir dia membuatmu memamerkan cintamu dengannya agar dia bisa menjauh dari insiden itu… Apa kamu tidak tahu kalau kamu sedang diperdaya?"     

Saat mendengar ini, Huo Mian berbalik dan menatap Ning Zhiyuan dengan ekspresi rumit di wajahnya. "Oh, ya? Aku diperdaya?"     

"Ya, kamu begitu pintar, apa kamu tidak menyadarinya?" Ning Zhiyuan berkata dengan sungguh-sungguh.     

"Terima kasih sudah mengingatkanku akan hal itu, sekarang aku tahu kalau aku sedang diperdaya, tapi… memangnya kenapa? Dia suamiku, aku rela diperdaya…" Huo Mian berkata dengan sengaja.     

"Jadi, kamu rela melakukan apa saja untuk uang? Bahkan jika kamu dirundung? Bahkan jika ibu mertuamu memperlakukanmu seperti itu?"     

"Kita telah saling mengenal selama bertahun, tapi kamu masih tidak tahu apapun tentangku… Dengar ya, aku pernah mencicip minuman terkeras dan melepaskan pria yang paling aku cintai di dunia ini. Aku bisa keras kepala seperti orang gila dan bekerja layaknya laki-laki. Aku juga bisa menjadi seorang istri setia dan ibu penyayang. Aku bisa menjaga suamiku dan merawat anakku. Tapi semuanya itu tergantung dengan siapa orangnya. Jangan pernah berpikir kamu bisa berdiri di sepatuku karena kamu tidak akan pernah bisa melihat apa yang aku lihat."     

Lalu, Huo Mian meninggalkan tempat itu tanpa ragu...     

Tidak ada lagi kata-kata yang ingin dikatakannya pada Ning Zhiyuan...     

Baginya, dia bahkan bukan seorang kenalan.     

Setelah apa yang dia lakukan terhadap Wu Xiaoxue dan bayinya, dia tidak layak untuk dimaafkan...     

Pemecatannya oleh Direktur Wu dan pengusirannya oleh keluarga Wu merupakan hal yang bagus. Itu semua adalah karena ulahnya sendiri.     

Terperangah, Ning Zhiyuan melihat bayangan Huo Mian yang mulai mengilang.     

Dia tiba-tiba menyadari kalau tahun-tahun terbaiknya terjadi beberapa tahun yang lalu, ketika dia masih di universitas, saat dia mendekati Huo Mian.     

Namun, masa-masa itu tidak akan kembali lagi...     

Kadangkala dia bahkan berpikir, jika saja dia percaya pada Huo Mian dan tetap teguh mendungkungnya, bukannya melakukan semua hal-hal menyakitkan itu padanya, apa dia masih akan meninggalkannya untuk Qin Chu?     

Akan tetapi, tidak ada kata 'jika saja' di dunia ini...     

Yang ada hanyalah hasil dan akibat...     

Semua yang terjadi padanya hingga hari ini disebabkan oleh dirinya sendiri. Huo Mian pernah ingin mempercayainya dan bersedia mendukungnya.     

Tapi dia tidak menghargainya; dia tidak bisa menyalahkan orang lain selain dirinya sendiri.     

Saat Huo Mian tiba di rumah, Qin Chu telah mempersiapkan makan malam...     

Di mata Huo Mian, Tuan Qin jarang berkata banyak, tapi dia memperlakukannya dengan penuh kelembutan.     

Dia selalu sibuk, tapi saat dia tiba di rumah, dia akan segera menanggalkan sifat seorang bos dan berubah menjadi seorang suami.     

Dia selalu memasak masakan lezat buat Huo Mian...     

"Wow… enak sekali baunya. Sayang, apa kamu memasak seafood?" Segera setelah Huo Mian melewati pintu, dia mencium bau segar seafood.     

"Penciuman yang tajam." Qin Chu tersenyum.     

Dia menaruh makan malam di meja – kepiting kukus, udang manis, osengan pedas siput laut, dan kerang kuning panggang-oven.     

Semuanya itu adalah masakan kesukaan Huo Mian...     

Sejak dia mengetahui kalau Qin Chu tidak bisa memakan seafood, dia selalu menahan dirinya, bahkan melupakan kalau dia menyukai seafood.     

…     

Akan tetapi, Tuan Qin masih mengingat apa yang ia suka...     

"Hmm, orang tidak mungkin berbuat baik tanpa alasan… Sayang, apa kamu ingin sesuatu dariku? Kalau tidak bagaimana mungkin kamu sebegitu baiknya?"     

"Tentu saja." Qin Chu bicara terang-terangan.     

"Kalau begitu, Tuan Qin, apa yang kamu ingin dariku?" Huo Mian berjalan mendekati dan dengan malu-malu memeluk pinggang Qin Chu dari belakang.     

"Apa bisa kamu yang di atas malam ini? Aku sangat capek akhir-akhir ini… Kamu harusnya lebih mengambil inisiatif."     

Pftt… Huo Mian hampir memuntahkan keluar makanannya… Apa Tuan Qin barusan berkata tidak senonoh lagi? Bisakah seseorang menahan dirinya?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.