Masa Mudaku Dimulai Bersamanya

Ketakutan Terburuk Datang (7)



Ketakutan Terburuk Datang (7)

0"Ya."     

"Bagaimana menurutmu?"     

"Kau hebat…" Huo Mian memujinya.     

"Hahaha… Aku tidak tau kalau aku telah membantu atau tidak."     

"Tentu saja kau telah membantu, fans mu memenuhi Weibo ku and para haters." Huo Mian berkata melalui mikrofon sambil dia mengemudi.     

"Baguslah kalau begitu… Oh, ya, kalau aku ada waktu, aku ingin menemuimu di rumah sakit. Kupikir aku sekarang sudah bisa tidur jauh lebih nyenyak sekarang, jadi kita bisa melanjutkan rencana perawatannya."     

"Oke, jangan khawatir. Perawatanmu ada dipikiranku."     

Setelah mematikan panggilan Ni Yang, Huo Mian tiba di lingkungannya Wu Xiaoxue…     

Dia memarkirkan mobilnya di luar area perumahan dan naik ke atas...     

Ketika Huo Mian memencet bel pintu, seorang wanita setengah baya membuka pintu.     

"Hai, saya datang untuk melihat Wu Xiaoxue."     

"Baik, silahkan masuk." Pengasuh itu membuka pintu untuk mempersilahkan Huo Mian masuk.     

"Dia ada disana." Pengasuh itu menunjuk ke kamar tidur utama.     

Hua Mian membawa barang-barang yang dibawanya ke dalam kamar tidur utama…     

"Xiaoxue."     

"Huo Mian, kau datang." Wu Xiaoxue sedang menyusui di atas kasur.     

"Kau menyusui bayimu?" Huo Mian terkejut karena tidak banyak orang yang melakukannya lagi akhir-akhir ini, terlebih lagi orang-orang kaya. Mereka biasanya memberi anak-anak mereka susu bubuk atau menyewa seorang inang.     

"Ya… asi adalah yang terbaik untuk anak." Wu Xiaoxue tersenyum.     

Kasih ibu terpancar dari senyumannya…     

Berat badannya telah naik, dan wajahnya lebih tembem dari biasanya. Tapi raut mukanya kurang baik, mungkin karena bayinya sering terbangun tengah malam.     

"Barang-barang ini untuk bayimu." Huo Mian memberikannya pakaian bayi, sepatu, dan mainan yang dia beli.     

"Terima kasih."     

"Berapa lama lagi sampai kamu pulih sepenuhnya dari keadaan paska melahirkan?" Huo Mian duduk di kursi di samping kasur dan bertanya sambil bermain dengan bayinya Wu Xiaoxue.     

"Lima hari lagi."     

"Cepat sekali…"     

"Ya, benar. Lima hari lagi bayiku akan genap satu bulan." Wu Xiaoxue melihat bayi perempuannya di tangannya dengan penuh kasih.     

Huo Mian menatap bayi itu dengan erat; kulitnya putih, badannya tembem, dan wajahnya terlihat agak seperti Ning Zhiyuan.     

Bayinya tidak banyak mirip Wu Xiaoxue...     

"Apa kamu sudah memberinya nama?" Huo Mian bertanya.     

"Ya, Wu Xinyue. Pamanku yang memilihnya."     

"Xinyue? Ya, nama itu sangat bagus, sangat indah bahkan. Direktur Wu pandai dalam memilih nama. Tapi marganya Wu, apa itu berarti kamu akan benar-benar menceraikan Ning Zhiyuan?"     

Saat mendengar ini, raut muka Wu Xiaoxue berubah sedikit, "Ya, dia setuju untuk bercerai."     

"Bagaimana dengan bayinya? Apa dia tidak menginginkannya?"     

"Aku tak akan memberikan bayiku pada Ning Zhiyuan, bahkan jika dia memintanya. Ditambah lagi, dia juga tidak mau." Wu Xiaoxue tersenyum kecut.     

"Jangan khawatir, seorang wanita luar biasa sepertimu pasti akan menemukan seorang yang lebih baik."     

"Itu yang aku pikirkan."     

Setelah Wu Xiaoxue selesai menyusui, dia memberikan bayinya ke Huo Mian. "Coba pegang bayinya. Kalau kamu tidak mengambil resiko untuk mengoperasiku di tengah malam, dia pasti telah lama berubah menjadi genangan darah. Kamu menyelamatkan nyawanya."     

"Jangan serius begitu. Xinyue beruntung memilikimu sebagai ibunya, itu sudah takdirnya." Huo Mian dulu bekerja di departemen OB/GYN     

"Bagaimana denganmu, apa perutmu sudah berisi?" Wu Xiaoxue bertanya.     

"Belum, mungkin waktunya belum tepat…" Huo Mian melihatnya dan tersenyum.     

"Bagaimana denganmu, apa kamu akan pergi setelah bayimu genap satu bulan?"     

"Ya, kami telah menandatangani surat cerai, dan saat aku sepenuhnya pulih, yang perlu kami lakukan hanyalah pergi ke Biro Catatan Sipil untuk menyelesaikan surat-surat yang tersisa… Aku akan pergi dalam 15 hari. 15 Hari lagi, aku akan meninggalkan tempat ini, dan memulai lagi hidupku di Seattle."     

Dari nada Wu Xiaoxue, Huo Mian bisa tau kalau dia enggan untuk mengucapkan selamat tinggal...     

"Jangan khawatir, aku akan datang berkunjung ke tempatmu di US, dan kalian juga harus pulang untuk berkunjung juga."     

Huo Mian memeluk Xinyue sambil berkata, "Gadis kecil, cepat besar ya supaya kamu bisa melindungi mamamu."     

Mata Wu Xiaoxue tiba-tiba berkaca-kaca...     

"Huo Mian… sebetulnya, aku tidak ingin pergi. Tapi aku tidak ada pilihan lain; hatiku… telah hancu berkeping-keping."     

"Xiaoxue, jangan mengangis, kamu harus berani." Hua Mian merasa sedih melihat keadaan Wu Xiaoxue sekarang.     

Dari saat dia hamil sampai melahirkan, dia tidak pernah memiliki kedamaian dan ketenangan...     

"Huo Mian, kamu tau siapa dibalik kecelakaan yang kudapat waktu itu?" Wu Xiaoxue tiba-tiba berkata dengan kebencian.     

"Apa? Bukankah itu murni kecelakaan?" Huo Mian tiba-tidak tak bergerak selama sedetik.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.