Ciuman Pertama Aruna

IV-221. Hai, Bangun, Aku Di Sini



IV-221. Hai, Bangun, Aku Di Sini

0"Jujur aku sangat menyukai kemenangan hari ini!!" Key memasang senyum paling menyebalkan.      

'Apa yang harus ku lakukan,' anak mata Thomas naik menatap Key yang berdiri di hadapannya. Dia perlu bernegosiasi, tapi dimulai dari mana? dan bagaimana cara mempengaruhi salah satu putra Tarantula tersebut.      

"boleh aku tahu apa tujuanmu menangkap gadis itu?" Thomas menatap santai kali ini.      

"he..mm" dia yang menjadi lawan bicara Thomas tersenyum sirmik. Menarik kursi dan membaliknya, sehingga punggung kursi kini berada di hadapan Thomas. Dengan begitu pria yang hendak berkomunikasi dengan Thomas duduk dengan tangan bertumpu sisi atas punggung kursi.      

Lelaki berambut Platinum tersebut berusaha dengan segala daya dan upaya guna menemukan cara mempengaruhi Key Braga.      

"Sederhana," Key berujar, Thomas mengangguk ringan seolah memberi persetujuan.      

"Aku tahu rasanya kehilangan seseorang yang sangat penting dikehidupan kita," sejalan kemudian Thomas menyerobot kesempatan Key berbicara. Mata key memicing tanda terganggu. Tapi Thomas tak memperdulikannya.      

"hari di mana aku harus menerima takdir terberat yaitu kehilangan seluruh anggota keluargaku," Thomas tak memiliki siapapun jika didasarkan pada garis keturunan dan darah. dia seseorang yang tumbuh di Yellow house. Pria ini bahkan tak tahu dilahirkan oleh siapa.      

"kamu sedang mencari simpatiku?" ini Key. Thomas menggelengkan kepalanya.      

Tatkala key barga hendak membuka mulutnya untuk kesekian kali, Thomas lekas merebut kesempatan lelaki dengan struktur wajah khas Yamato [1].      

"buat apa?" Thomas menyela.      

Lelaki berambut platinum tersebut mulai menemukan struktur berpikir pria di hadapannya seseorang yang mencari dengan serius kasus hilangnya sang adik, tentu saja tergolong pria dengan rasa cinta dan menjunjung tinggi ikatan keluarga.      

Di benak terdalam Thomas, pria tersebut tersenyum miris, lelaki paling brutal dan dikenal akrab melakukan tindakan pelanggaran hukum dibandingkan putra Tarantula yang lain ternyata adalah pria berhati yang menginginkan adiknya kembali dengan selamat.      

"kami miskin dan orang tua kami melarikan diri, aku dengan segala keputusasaan mau tidak mau menerima ide kakakku, kami terjun dari atas jembatan bahkan mendorong tubuh adik-adik kami sebelum aku sendiri ikut terjun, sialnya aku selamat, sendirian," dia yang diajak bicara Thomas terdiam sejenak.      

Kisah yang dibuat Thomas setara dengan nasibnya, walaupun tidak serta merta sama, kedua orang tua Varga adalah tipe orang tua yang memilih berbisnis lintas negara, mengejar impian mereka, berpindah dari satu tempat ke tempat lain, key dan rey hidup di bawah pengasuhan para suster.      

Mungkin hal tersebut menjadi wajar andai terjadi di lingkungan dengan gaya hidup bebas, ikatan keluarga tak begitu penting.      

Sayangnya tidak, untuk anak-anak yang tinggal di negara dan budaya tertentu, dimana ikatan keluarga menjadi begitu penting.      

Masalahnya tempat kedua kakak beradik ini tumbuh sangat mengutamakan ikatan keluarga; anak dan orang tuanya akan saling berpelukan dan mencium punggung tangan tiap kali seorang anak berangkat sekolah dan bertemu orang tua mereka kembali.      

Sekolah sering mengadakan pentas yang dihadirkan para orangtua untuk memperlihatkan tumbuh kembang seorang anak. Tiap akhir semester seorang ayah akan datang ke sekolah mengambil buku perkembangan anak dan berkonsultasi langsung dengan wali kelas.      

Di hari semua kegiatan itu terjadi Key merasa dia dan Rey layaknya yatim piatu, orang tua mereka mengejar kebahagiaannya sendiri dengan berkeliling dunia, dan tak memperdulikan keberadaan mereka berdua.      

Cara bertumbuh seperti itulah yang mengakibatkan key menjadi pria tanpa tanggung jawab, menegak banyak minuman dan obat terlarang, hidup dengan pacar-pacarnya seperti pasangan yang saling menghancurkan. Termasuk dengan Tiara Salim.      

"kesendirian sangat menyakitkan," Thomas mengamati tiap gerakan yang terjadi pada raut muka dan tubuh Key barga. Untuk ke sekian kali pembual ulung ini tersenyum di dalam hati.      

"Jika kamu mengizinkan aku melihat bagaimana kondisi gadis itu.."      

"jangan berharap banyak!" key memangkas kalimat Thomas, pria itu berdiri dari kursinya.      

"aku akan berkompromi denganmu," buru-buru Thomas mengutarakan bujuk rayu berikutnya.      

"apa yang aku dapatkan dengan berkompromi?" Key yang telah membalik punggungnya hendak meninggalkan Thomas, mengabaikan keberadaan pria yang terikat di atas kursi.      

"Aku seorang CEO DM grup, aku mengetahui banyak rahasia perusahaan," Thomas akhirnya mendapati key membalik seluruh arah tubuhnya. Menatap Thomas lekat.      

"Tapi kalau kamu hendak mengabaikan keberuntunganmu dengan mengabaikanku," mata thomas bermain, dia bahkan menggeleng ringan, "oh' kau sempat berkata: 'salah satu kawanan singa sedang terperangkap'. Ah' harusnya aku tidak mengatakan ini," Thomas terlihat menggigit bibirnya lalu membisu.      

Mendorong rasa penasaran Key, ia mengamati Thomas dengan sesama untuk kesekian kalinya, detik berikutnya ia tersenyum lebar. Lalu tertawa terbahak-bahak.      

"apa yang terjadi jika aku menginginkan banyak hal melebihi yang kau bayangkan,"      

 Thomas berusaha setenang mungkin. memasang ekspresi wajah standar.      

"aku mau kau memberitahuku di mana letak lantai D dan bagaimana cara mengacau tempat tersebut,"      

" sejujurnya aku sama sekali tidak tahu,"      

" kamu pikir aku bisa di bodohi?" Key mendekati keberadaan Thomas. " tidak banyak orang tahu, tapi aku tahu, kau adalah satu dari empat pimpinan divisi, iya kan?? hahaha," selepas tertawa dengan bumbu penghinaan Key menghembuskan nafas kasar, "maaf, kau harus membuka mulutmu atau aku akan merusak tubuh gadis itu," yang luput dari perhatian Key adalah gerakan spontan Thomas mengepalkan kedua telapak tangannya, sebab key fokus pada mata menyipit yang diiringi seutas senyum dari lelaki berambut platinum.      

" aku tidak bisa diancam dengan cara seperti itu," ungkap Thomas, "menggunakan seorang perempuan, kamu pikir siapa aku? Mau menjalin hubungan dengan seorang gadis yang hanya berstatus ajudan? Kecuali perempuan itu kekasih simpananku, atau semacam.. yah kamu tahu bagaimana seorang CEO memuaskan nafsunya,"     

"Sial! Kau sama bejatnya denganku," gerutu Key barga, Thomas tersenyum puas atas ucapannya walaupun isi hatinya berkata lain, lelaki berambut platinum perlu meyakinkan Key melukai kihrani atau bahkan membunuhnya tak ada efek sama sekali.      

 "Baiklah, sepertinya cukup kau yang aku mainkan," Key mundur beberapa langkah ke belakang sebelum dia membuat kalimat perintah mengerikan, "Hajar dia sampai dia mengaku dimana lantai D!!" Lalu melangkah pergi, melintas pintu dan membantingnya.      

Menyisakan Thomas bersama empat orang pengawal yang serta merta menendang dada Thomas. Menjatuh tubuh lelaki berambut platinum tersebut bersama dengan kursi yang terikat tubuhnya.      

"Bug! Bag! Bug!" Telinga berdengung, kesadaran pria itu menipis, haus, lapar serta tak berdaya. akan tetapi mulutnya tak sekalipun berbicara memilih pura-pura tak sadarkan diri.      

Sampai tubuhnya kembali diseret ke sebuah ruangan, jauh dari keberadaannya semula.      

Thomas meringkuk di sana, tali-tali di tubuhnya telah terlepas, orang-orang Key terdengar mengunci pintu. Dan barulah lelaki berambut platinum itu membuka matanya.      

"Oh' Kihrani.."      

Bergerak lambat, sangat lambat, seluruh tubuhnya seolah hampir mati rasa.      

"Hai.. bangun.. aku di sini,"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.