Ciuman Pertama Aruna

IV-270. Iblis Sepuluh Wajah Dibutakan Cinta



IV-270. Iblis Sepuluh Wajah Dibutakan Cinta

0"bagaimana bisa??" aruna yang tadinya diam tiba-tiba menimpali, alisnya mengerut tak setuju. rahwana sosok iblis yang diceritakan memiliki sepuluh wajah.     

"ada seorang pujangga gila yang menceritakan kisah dari sudut pandang rahwana, dan aku menyadari poin of viewnya masuk akal," hendra mulai menuturkan rangkaian kalimatnya.      

"Entah mengapa pujangga itu mengusung sudut pandang menarik ini, tapi jujur aku lebih suka cara kisah ini di ceritakan dari poin of view Rahwana dari pada legenda kuno yang membosankan tentang si hitam dan si putih," mendengar hendra mulai berkisah Aruna yang di peluk dari arah belakang --di mana punggungnya menempel sempurna pada dada hendra-- bergeming, mendengarkan tiap-tiap kalimat yang di suguhkan sang lelaki. lelaki yang menyembunyikan kepala mungilnya di antara leher dan sesekali hendra menyesap rambut aruna yang ia letakkan di bawah dagu.      

"selepas penyanderaan panjang, sepanjang tiga tahun lamanya, tahukah kamu? Rahwana membiarkan tubuh perempuan yang dia culik tetap suci, semua orang tahu Kerdo (dasar tuntunan hidup) ini terpatri, tak bisa di debat, bahwa Rahwana iblis sepuluh muka dan Rama adalah superhero utama. akan tetapi dalam urusan cinta tak ada yang bisa membantah, bahkan iblis dengan sepuluh muka tidak menodai perempuan yang dia culik, perempuan yang disemayamkan pada istananya, Alengka selama tiga tahun," lelaki bermata biru menghirup nafas panjang, menyesap bau harum rambut istrinya yang sesungguhnya berantakan.      

"bukan kah begitu cinta yang sejati, tak menodai dia yang di cintai," ada bibir yang ditarik lurus itu. bibir perempuan yang juga di culik iblis secara nyata, tentang dirinya yang di kurung di rumah induk dan di sentuh selepas rayuan panjang hingga luluh.      

"banyak yang tak tahu bahwa rahwana hanya mencintai satu perempuan saja, namanya Dewi Setyawati, Istri terkasih yang telah meninggal lalu menitiskan perempuan bernama Dewi Sinta. Sayangnya dia lambat bertemu titisan istrinya, sang istri sudah dinikahi lelaki lain, Rama, raja Ayodya yang mendapatkan sang Dewi setelah memenangi sayembara di kerajaan Mantili,"      

"kamu sudah tidur?" menyadari Aruna begitu senyap sang lelaki menanyakan kesadaran istrinya. Aruna menggeleng ringan.      

"lanjutkan, aku mendengar ceritamu dan tak akan tidur sampai kamu menyelesaikannya," jeratan tangan hendra mendekap kian kuat. rasanya hangat.      

Kadang kala Mahendra mengerikan dengan konsep-konsep di kepalanya. tapi aruna tahu lelaki bermata birunya mampu menawarkan rasa hangat layaknya api unggun di tengah hawa dingin, atau embun di antara cadasnya tanah kemarau. Ya, definisi ini seperti sesuatu yang kontras tapi itu cara hendra menawarkan hatinya untuk Aruna, teguh, penuh, sekaligus menjerat kuat.      

"Rasa cinta di hati rahwana masih tersimpan utuh, jadi setelah mengetahui cinta sejatinya di miliki yang lain dia memilih merampasnya, yang artinya dia siap mengorbankan nyawanya sendiri. menculik perempuan yang bersemayam di hati dan membawanya pulang ke istananya. Alengka,"      

"hal yang di ceritakan akan tetapi tak begitu di soroti, bahwa sepanjang tiga tahun, lelaki yang digambarkan iblis dengan tubuh tinggi besar dan di lukiskan memiliki sepuluh wajah. tahu, cinta sejati tak butuh dipaksa. menunggu, menunggu dan terus menunggu, merayu dan terus merayu hanya itu yang dia lakukan selama tiga tahun menyekap istri orang, menyekap perempuan yang sebenarnya sudah jauh-jauh hari, bahkan mungkin hitungan kehidupan dinanti kedatangannya,"      

Aruna merasa terhanyut oleh kisah yang di suarakan suaminya. entah bagaimana dia bisa merasakan betapa nestapanya rahwana. dia lupa konsep utama kisah ini adalah si hitam, iblis yang menculik istri orang akan binasa pada akhirnya.      

"Rahwana hampir putus asa, Taman Asoka yang dibuatnya untuk Shinta tak bisa membahagiakannya. baju, emas dan permata tak menyenangkan hati Shinta. Buah, daging, dan segala jenis makanan tak menarik selera Shinta, Bila terus begini Shinta pasti akan mati, cepat atau lambat. Tujuan Rahwana membawa Sinta ke Alengka agar dapat melindunginya, ternyata tak lebih baik dari membiarkan Shinta di hutan sendiri dan dimakan raksasa. Rahwana Frustasi,"     

"setiap kali rahwana mendatangi sinta, iblis itu bahkan mengatakan maaf, minta maaf karena telah mengambilnya paksa. tindakannya berdasarkan satu alasan, cinta. Dan sebuah harapan tentang menjadikan Sinta satu-satunya istri terkasih. Sayang seribu sayang, Sinta tetap pada pendiriannya, dia istri yang tak akan mengkhianati suaminya."      

"Sinta menolaknya," ini pernyataan dari bibir Aruna.      

hendra mengangguk, anggukan itu terasa pada gesekan ringan dagu dengan rambut tipis tajam menggesek rambut dan kulit kepalanya.      

"ketulusan itu sesungguhnya tak luput dari perhatian Sinta, sinta tahu dia diperlakukan dengan mulia, untuk itu dia memohon pada Rahwana selepas tiga tahun menanti suaminya yang tak kunjung datang mengambil dirinya: 'Jujur. Aku sebenarnya menaruh rasa padamu. Kamu selalu memperlakukanku dengan baik. Tapi mustahil bagiku menghianati cinta suamiku. Andai kamu mencintaiku, tolong relakanlah aku dan kembalikanlah aku kepada suamiku,' itulah kata-kata permohonan Sinta selepas tiga tahun mengabaikan pernyataan cinta Rahwana. seperti sihir yang membabat logika, sebagai ksatria, raja kerajaan Alengka, Rahwana terdorong hasrat berduel satu lawan satu dengan Rama, duel habis-habisan menentukan siapa yang menang dalam artian sesungguhnya,"      

"Saat Rama datang dengan anoman, Rahwana menyambutnya sebagai lelaki gagah berani. Walaupun takdirnya dikutuk mati –tak masalah, atau di hina dina sebagai penjahat ulung pun tak mengapa, dia perlu mempertahankan hati yang sudah terisi satu perempuan,"      

Aruna menarik tangan hendra dan memeluknya. perempuan ini tak tahu mengapa dia melakukannya.      

"Dan pada akhirnya sesuai tulisan takdir dia mati di tangan hanoman, mati sebagai lelaki bodoh, terbakar hangus jadi arang beserta istananya, ha - ha," hendra sempat terkekeh, "huuuh," lalu terdengar hembusan nafas ringannya, "menyedihkan, mati mengenaskan sebagai sosok buto (raksasa) pengacau, iblis jahat. sebab, dibutakan cinta," walaupun lelaki bermata biru sempat terkekeh akan tetapi kalimat terakhirnya bernada duka. se duka hati Aruna.      

Rahwana menjadi sosok menyedihkan di mata Aruna secara tiba-tiba. hendra berhasil menggeser kisah yang dulu sempat diceritakan guru kesenian budaya. menggeser kisah tentang sang pahlawan rama, pria gagah berani, raja tampan Ayodya dengan kera putihnya yang super cerdik, Hanoman. Nyanyian puja puji akan hanoman si kera putih yang berhasil membakar istana raja Alengka, terdengar biasa saja, tak se- megah dan se- menggairahkan dulu.      

"Dalam kenestapaannya sebagai arwah yang memikul banyak dosa, Sukmanya bahkan menangis sejadi-jadinya, kala melihat si cantik sinta harus menceburkan diri ke bara api. sebab Rama justru curiga, jangan-jangan Sinta telah dinodai olehnya,"      

"mendengar rintihan perempuan terkasih yang berusaha menjelaskan bahwa tubuhnya masih suci. Tentang Rahwana yang tidak sekali pun pernah menyentuhnya. Karena dia masih suci, api tak bisa membunuhnya. Barulah setelah itu Rama baru mau menerimanya kembali."      

"Andai waktu bisa di putar kembali ingin rasanya Rahwana ikut perlombaan di Kerajaan Mantili, niscaya Sinta menjadi miliknya. Pasalnya, kesaktian Rama masih jauh di bawahnya. Kenapa pula Sinta memilih pria yang tidak mempercayainya 100 persen? Sementara bagi Rahwana, Sinta ternoda atau tidak, dia tetap akan mencintainya. Dalam wujud cantik atau bahkan seburuk buto sekalipun, dia tetap sama. memandangnya sebagai perempuan tercantik, termulia, dan satu-satunya,"      

Detik ini, sosok perempuan di dunia nyata sedang menangis, menangisi kisah pilu buto sepuluh wajah. Perempuan ini berbalik, membalik tubuhnya lalu memeluk suaminya erat-erat.      

Ternyata Hendra bukan jaka tarub si pencuri selendang, dan dirinya juga bukan dewi kahyangan layaknya nawang wulan. Bisa jadi dia titisan Dewi Shinta dan Hendra iblis yang dibutakan oleh cinta.      

namun kisahnya terangkai secara berbeda. Iblis itu kini memeluknya, mendekap Sinta yang tak secantik pada kisah Ramayana.      

Shinta yang ini memiliki punggung yang penuh bekas luka, tubuh yang membengkak, wajah yang kusut dan rambut awut-awutan.      

Untungnya Cinta membutakan lelakinya. Aruna senang bukan kepalang detik ini. Menyadari suaminya lebih mirip rahwana dari pada Rama. Aruna berbangga, si monster bermata biru yang mendekapnya menjadikannya perempuan tercantik, termulia, dan satu-satunya.      

Apa yang perlu di cari dari sosok lelaki selain cara mereka memandang kemuliaan diri ini sebagai seorang perempuan?      

.     

.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.