Ciuman Pertama Aruna

CEO Gila



CEO Gila

0_Apa?? Apa yang dia lakukan padaku?!_     

"AAaaaagrh....". Gadis itu berteriak sejadi-jadinya.     

Ciuman pertama Aruna dicuri dengan receh. Oleh pria bermulut tajam.     

"DASAR PENCURI...!!. Aruna menarik tasnya. Tas Selempang cantik pemberian Hendra, di genggam kuat pada ujung talinya. Dan mulai memukuli Hendra. Semua jadi kacau.     

Kecuali hati seorang laki-laki yang perlahan meleleh menyadari dirinya jatuh cinta.     

"Arh.. hentikan Aruna".     

"Au.. au.. sakit tau..". Hendra menangkap tas Chan*l Aruna. Menatap gadis itu dengan perasaan bingung.     

"Bukankah kau mendekatiku, untuk menunjukan keberanianmu". Hendra memegang tas dan tangan Aruna.     

"Keberanian?? APA MAKSUD MU!! aku mendekatimu karena ini!!". Gadis itu mengigit lengan Hendra, seraya melempar platinum card. Tanpa sengaja, mendarat tepat di sudut mata Hendra.     

Lelaki bermata biru mengeluh.     

"Au.. Mataku". Memegangi matanya yang pedih, memerah.     

"Hiks.. Hiks.. Hiks..". Suara tangisan pecah. Aruna sesenggukan, berderai air mata. Hari yang berat dan melelahkan untuknya. Masih terasa ucapan kasar yang dia terima tadi pagi, belum lagi cara pria ini menariknya, memaksanya bahkan menyekapnya di salah satu ruang Nara&Tv dan berakhir sebagai boneka keluarga Djoyodiningrat.     

Yang paling menyakitkan adalah CEO gila itu berani mengambil ciuman pertamanya.     

"Aargh". Gadis ini berteriak seiring isaktangis, air matanya mengalir berserakan di pipi. Dia bahkan belum pernah merasakan pacaran. Tapi first kiss nya di ambil manusia paling menyebalkan.     

"Hai jangan menangis..". Sembari mengatasi matanya yang pedih, Hendra berusaha menenangkan Aruna. Pria ini baru saja menyadari ada kesalahpahaman diantara mereka.     

Bukannya tenang, tangisan Aruna makin menjadi-jadi.     

"Maafkan aku.. sudah berhentilah..". Ucapan Hendra berbuah tatapan kemarahan. Dan dia menangis kembali.     

"Kau boleh memukulku sepuasmu.. asal berhenti menangis..". Lelaki itu sedang melobi gadis mungil disampingnya.     

"Tentu saja aku akan memukulmu sampai babak belur". Aruna mengangkat tangannya, memukuli Hendra sekuat tenaga. Menumpahkan kekesalan.     

Hendra berlindung dibalik lengan. Bukan tubuhnya yang sakit, tapi sesuatu didalam dadanya sedang berdegup kencang. Pasrah, dan kehilangan daya untuk melawan. Ini bukan kebiasaan pewaris Djoyodiningrat.     

Segalanya berubah ketika bibirnya menyentuh permukaan lembut kemerahan milik gadis yang membuatnya melakukan hal-hal bodoh, mendorongnya jadi penguntit, memaksanya membeli barang aneh, memaki karyawan, bahkan meneriakkan nama perempuan selama dua jam.     

Bersama rasa hangat yang melumpuhkan seluruh tubuh, mungkin saja kisah baru akan dimulai.     

***     

"Eh, ada apa dengan mobil itu??". (Bergoyang-goyang) seseorang di halte bus menangkap hal aneh dari dalam Bentley Continental. (Mobil Hendra)     

Sempat terdengar teriakan. Dan membuat orang-orang yang menunggu bus di halte saling melempar pandangan.     

Samar-samar beberapa orang mendekat mengamati mobil yang belum berhenti bergoyang.     

Suasana diluar makin serius ketika mendapati perempuan muda sedang memukuli laki-laki didalam.     

"Jangan-jangan terjadi pelecehan??". Salah satu dari mereka melemparkan ucapan yang menimbulkan tanda tanya besar.     

"Wah, mobil ini berharga milyaran". Pria muda lebih fokus mengamati mobil tipe Gt V8 S black edition. (Seri termahal dari Bentley)     

"Ah' yang benar?!?!". Gerombolan pengamat mulai khawatir. Tentu saja! siapa yang tidak akan salah paham ketika mobil semahal itu terparkir ditepi jalan, disebabkan seorang gadis memukuli laki-laki.     

Sudut pandang paling lumrah adalah 'lelaki kaya hidung belang sedang memaksa gadis muda sebagai simpanannya'.     

Dan orang-orang itu mulai mengetuk kaca mobil. Jendela dari arah samping Hendra dipukul semakin keras.     

"Aruna,. Hai Aruna.. hentikan!". Hendra menyadarkan putri Lesmana yang sedang terbakar amarah.     

Keduanya tertegun, mobil Hendra sudah dikelilingi banyak orang. Suara ketukan pada kaca mobil memburu dari sisi kanan dan kiri.     

Hendra harus keluar atau orang-orang yang salah paham makin tidak terkendali.     

"Keluar sana!. Biar sekalian dikeroyok masa". Aruna merapikan dirinya, tidak peduli. Berusaha mengatur nafas yang masih ngos-ngosan. Melampiaskan kemarahan, menguras banyak energi.     

Gadis itu melirik malas Hendra yang mulai diamanakan warga. Aruna bersiap-siap keluar dari mobil, acuh menuju halte bus di depan.     

"Aruna.. Aruna.. tolong aku". Hendra mengharap bantuan. Beberapa pria memeganginya erat-erat karena salah paham.     

"Hai mbak? Apa dia perlu kita laporkan polisi?".     

"Terserah kalian aku tidak peduli". Aruna melangkah pergi, sedangkan Hendra disegel menempel kasar pada mobilnya. Seorang dari mereka mulai melakukan panggilan.     

"Aruna.. jangan tinggalkan aku!!". Hendra tidak ingin berurusan dengan polisi. Rumor tentang dirinya belum reda. Jika dia berurusan dengan polisi itu artinya kehancuran.     

_Bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan?_     

"Ah' bapak-bapak dengar.. dia istri ku.. istri ku sedang marah dan memukuli ku..". Pria ini sedang berfikir keras dan menemukan ide gilanya.     

"Apa??". Aruna berbalik.     

"Brak". Memukul kasar mobil Hendra.     

"Berani-beraninya kau bilang... ". Belum selesai bicara.     

"Dengar sayang kau boleh marah pada ku. Tapi perlu kau tahu!, jika aku berurusan dengan polisi. Beberapa karyawan akan kehilangan pekerjaan. Kau tahu rumor tentang diriku bisa menggoncang harga saham". Hendra meramu bumbu kegilaan dalam ucapannya.     

_Oh ya tuhan.. orang ini sedang membual_ Aruna merasa di permainkan.     

Sesaat suara sirine polisi mendekat.     

"Sayang ingat.. aku menggedor gerbang dan meneriakkan namamu bukan tanpa alasan. Ada ribuan orang yang terhubung dengan hidupku". Hendra sedang cocok logic, apa saja dia ucapkan supaya Aruna terpengaruh. Scandalnya dengan Tania belum usai. Seandainya muncul kasus baru tentangnya, tamat sudah personal branding yang dia bangun mati-matian. Leader terburuk adalah pemimpin yang tidak memiliki muka dihadapan bawahannya.     

_______________     

Syarat jadi reader sejati CPA:      

Bantu Author mendapatkan Power Stone terbaik     

Ngasih Gifts.. Boleh banget      

Saya selalu merindukan komentar readers      

Review bintang 5     

INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar)      

Nikmati visualisasi tokoh-tokoh CPA.     

________________     

Visualisasi Hendra      

Mahendra Hadyan Djoyodiningrat. Bahkan namanya saja memiliki arti paling hakiki tentang kekuasaan. Mahendra  sang penguasa agung, Hadyan yang memiliki kedudukan tinggi. Sangat tinggi sebagai pewaris tunggal seluruh aset keluarga Djoyodiningrat. Lelaki bermata biru perpaduan Jawa-England, berparas tampan, tinggi tegap, pekerja keras dan berjiwa mematikan. Terlalu sempurna untuk memiliki kelemahan. Dibalik itu semua sang CEO muda Djoyo Makmur Grub mengidap PTSD (post-traumatic disorder), ketika dirinya mulai berjuang melawan kelemahnya sang istri kontrak yang dia cintai menaruh hati pada pemuda lain.     

Visualisasi Damar      

Damar, Danu Umar Chaniago kata Chaniago jelas menunjukkan bahwa lelaki yang akrab di panggil Damar berasal dari Padang. Pria Padang dengan sudut hidung mancung dan mata memikat. Hidup dalam asuhan single parent membuatnya lebih dewasa dan hal tersebutlah yang membentuk lelaki itu memiliki pandangan hidup sederhana serta gaya bahasa to the point. Damar adalah pemuda bertepuk sebelah selema 2 tahun. Kini dia mati matian merebut hati Aruna setelah mengetahui gadis itu hanya menikah secara kontrak selama 2 tahun. Rela mengorbankan impiannya menjadi penulis Indie, dan berusaha keras membangun masa depan dengan menjadi pendatang baru di dunia music. Mahasiswa sastra Indonesia, novelis dan penulis lirik yang handal. .     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.