Ciuman Pertama Aruna

III-174. Mengaku Secara Lugas



III-174. Mengaku Secara Lugas

0Keberingasan anjing-anjing tersebut membuat para ajudan yang mencengkeram tali terlihat kewalahan, mereka seolah ingin berlari. para ajudan yang menyadari anjing yang mereka cengkeram talinya menampakkan gerak-gerik yang bisa saja berharga. Terutama untuk investigasi yang tengah dijalankan.     

Membiarkan hewan cerdas tersebut melaksanakan tugasnya. Para pemegang tali mengikuti perginya hewan-hewan pengendus ulung.     

Di sisi lain perempuan panik segera berlari menuju kamarnya. Ia dengan sengaja melempar beberapa botol parfum sehingga tumpah. Botol tersebut ia pungut-i, namun tidak dengan air yang tertuang di lantai. Sangat sengaja Nana biarkan tercecer ke mana-mana. Aerosol pengharum ruangan ikut jadi sasaran. ia semprotkan ke berbagai sudut kamarnya.     

Kegilaan yang sama juga ia tunjukkan, Anna dengan sengaja menumpahkan susu di lorong seputar kamarnya, lalu meminta asisten rumah induk mengepel lorong-lorong di sekitar tempat ia sempat menyembunyikan Darko.     

Anjing yang dibawa Rolland dan Herry lari masuk ke rumah induk. Mengendus dan mengarah ke tempat yang sama. Sangat berbeda dengan anjing yang dibawa Alvin. Hewan cerdas tersebut menuju garasi, garasi rumah induk yang menawarkan deretan mobil terparkir berjejer.     

 Sayangnya hewan-hewan yang memanfaatkan penciuman tersebut terhenti pada lokasi kosong. Sebuah tempat yang biasa digunakan mobil sekretaris Anna terparkir.     

Sama seperti yang dilakukan anjing pelacak di garasi. Herry dan Rolland mengikuti gerak langkah yang diusung hewan berkaki empat. Sayang sekali mereka harus menemui keberadaan dua asisten rumah induknya yang tengah membersihkan lantai.     

"Ah.. sial.." umpat Rolland terdengar penuh kekecewaan. namun ia tak jadi kecewa sebab Herry mendapatkan informasi terbaru dari tim Alvin yang melakukan investigasi yang sama, di luar sana.     

Di sudut lain di dalam kamar, Anna menelepon Leona.     

[Apa kau yang membawa Darko?] Suara Anna langsung meninggi ketika menyapa adiknya.     

[Jadi kakak yang membawa Darko?!] Balas Leona tak kalah tingginya.     

[Aku sedang bertanya padamu.. pasti kau yang mengambil Darko dariku?] Balasan Anna.     

[Yang benar saja, aku yang harusnya mempertanyakan itu pada kakak.. kakak yang mengambil Darko!] Pertengkaran kakak beradik tersebut tak Bisa dihindarkan.     

[Kakak!] dikala panggilan itu sempat terhenti sebab penelepon terdiam sejenak memikirkan ucapan adiknya. Yang sepertinya tidak tahu menahu keberadaan Darko.     

Anna dikejutkan oleh bentakan Leona yang memanggilnya Kakak dengan nada keras.     

[Ya, aku yang mengambil Darko. Tapi sekarang Darko menghilang. Dan aku tak tahu dia pergi ke mana. Kau yang mengambilnya??] Anna masih menuduh Leona.     

[Bagaimana cara ku mengambilnya? Bahkan aku tidak tahu kakak membawanya ke mana..] Liona tak habis pikir. Dia yang kecurian dia yang dituduh.     

Lagi-lagi Anna terdiam, menyadari Darko tidak mungkin adiknya turut andil terkait hilangnya Darko. Perempuan ini merinding seketika. Takut takut, salah seorang dari suruhan keluarga Ayah angkatnya atau lebih tepatnya keluarga Djoyodiningrat -lah yang mengamankan Darko.     

[Kak, siapa gadis kecil yang kamu buru dengan permainan game buatan mu itu??] suara Leona mengganggu di ujung sana.     

[Diamlah.. Aku punya alasan!] gertak Anna     

[Apa kau melukai-] kalimat Leona terputus.     

[Tutup mulutmu!] Kata inilah yang menghentikan kalimat Leona. [Anggap saja, diammu adalah balasan karena aku rela menggantikanmu tinggal bersama si brengsek itu] ini tentang masa lalu mereka berdua. Yang membuat Leo selalu berharap mampu membahagiakan kakaknya. Leo membeku di ujung sana.     

[Kak..]     

[Aku sangat dekat dengan kebahagiaan ku, lihatlah! aku sebentar lagi di Lantik sebagai pimpinan anak perusahaan Djoyodiningrat. Aku sudah mencapai kebahagiaanku. Jangan lagi-lagi kau berusaha menggantinya, apalagi menggeser kebahagiaanku dengan hal lain. Kali ini biarkan posisi ku, Jadi milikku] Leona bergetar memegang handphone di tangannya. Harusnya analogi yang di ucapkan Anna tidak sesuai.     

Namun benar bahwa kakaknya pernah mengalami sengsara beberapa tahun karena menggantikan posisinya.     

Leo yang sempat berkeinginan pergi menemui para pimpinan divisi mengungkap misteri kakaknya dan berharap Thomas dilepaskan.     

kini ia malah jatuh tersungkur sendirian. Bersama panggilan Anna yang telah dimatikan.     

Dulu ketika Anna memutuskan pergi bergabung dengan kehidupan Leona di Milan. Dua saudara yang wajahnya hampir serupa ini. Hidup nyaman bersama keluarga yang mengadopsi Leona. Sayang sekali ayah adopsi mereka ketahuan memiliki perempuan lain. Leona yang cerdas dan suka hal-hal berbau psikologi sejak kecil. Bisa mengungkap hal tersebut dengan mulus.     

Papi yang sebenarnya bisa dikatakan di limpahi keberuntungan menikahi mami. Perempuan yang lahir dari keluarga kaya tersebut mengancam akan menceraikan papi.     

Lelaki yang akhirnya ketahuan belangnya tersebut mulai tertekan dan berakhir sebagai pecandu alkohol. Hal-hal buruk terjadi, yang akhirnya dorong mami mengajukan gugatan perceraian. Sidang perceraian diwarnai kericuhan. Sebab lelaki pecandu alkohol menuntut balas dengan mengambil salah satu anak yang secara hukum adalah anaknya. Ia memilih salah satu antara Leona dan Anna, dan untuk melengkapi balas dendamnya ia memilih Leona.     

Mami berusaha keras melindungi kedua putrinya, namun apa daya hukum berkata lain. Hari diambilnya Leo, Anna yang begitu mencintai adiknya. Menukar diposisi mereka.     

Selama 2 tahun Anna hilang bersama lelaki pecandu alkohol. Selama 2 tahun pula keluarga mami mencoba mencari tahu dengan segala cara, hingga kembali mendapatkan hak asuh.     

Sayangnya saat Anna ditemukan kembali. Ia berada di sebuah perkampungan kumuh. Lebih mengerikan dari dugaan. Tak ada yang tahu apa yang tengah terjadi pada anak gadis itu. Anna mulai berubah dan berbeda.     

Setelahnya dia cenderung berganti-ganti pasangan dan membuat banyak kekacauan dalam hubungannya bersama rekan-rekan sejawatnya. Tapi tetap manis dan indah di hadapan Mami. Sepertinya Anna punya dua sisi kehidupan yang berbeda.     

Hingga suatu malam Leo mendesak saudara kandung yang amat ia sayangi tersebut. Bagaimana caranya supaya Anna tak lagi membuat kekacauan. Anna suka mengonfrontasi beberapa lelaki sekaligus.     

.     

Anna Cantik luar biasa, namun ia menggunakan hal itu untuk mencapai keinginannya sendiri yaitu di perebutkan secara berdarah-darah. membuat mereka bersaing mendapatkan dirinya, dengan menjebak merek ke dalam pertengkaran hebat, detik di mana ujungnya ada yang sampai masuk rumah sakit.     

Di suatu malam Leona yang memahami keanehan Anna. Mendesak kakaknya, Anna mengakui ia suka hal tersebut di hadapan Leo secara lugas.     

"aku akan berhenti, dan berjanji bakal menjalani hidupku dengan baik, tapi tidak di Milan, Aku ingin pulang ke Indonesia. Sayangnya aku tidak tahu caranya Leo. Dulu aku yang memutuskan meninggalkan tempat yang ternyata paling nyaman untuk ku. Ayahku yang di sana tidak akan pernah menerima ku lagi, dia lelaki yang konsisten," monolog inilah yang mendorong Leo membawa ijazah beserta seluruh keahliannya ke sebuah negara tempat kakaknya berasal.     

Secara berani Leo menemui ayah yang sering dipanggil tetua oleh Anna. Leo menembus lantai D, termasuk mengabdikan dirinya kepada Wiryo secara utuh untuk membuka jalan kembalinya Anna. Serta keinginan lain Anna yang berharap punya kesempatan hadir di sisi Cinta pertamanya, keturunan asli tetua Wiryo. Mahendra, pria pengidap PTSD yang dipaksa menikah dengan gadis biasa. anak salah satu mantan Ajudan sebagai bahan uji coba penyembuhan.     

Hari-hari menuju keberhasilan Mahendra menuju kesembuhan, sejalan dengan terungkap fungsi gadis biasa tersebut harus di nikahkan dengan pewaris Djoyodiningrat. Lesmana sang ayah menuntut anaknya di kembalikan. Leona turut andil mempercepat proses kepergian istri Mahendra, sebab gadis biasa bernama Aruna ternyata benar-benar mendapatkan hati cucu tetua.     

Leona memenuhi janji kepada kakaknya, sampai di detik ia membuat Anna kembali ke Indonesia dan benar-benar menyajikan tempat di dekat cinta pertama Anna sesuai permintaan Anna. Walaupun pada akhirnya Leo terusir, Leo bisa menerimanya, yang terpenting misinya untuk sang kakak berhasil.     

Sayang beribu sayang Leona harus membuka matanya, Anna berbeda dan tidak akan pernah kembali seperti semula. Semua ini salahnya, salah dirinya yang menangis ketakutan hingga mendorong Anna menggantikan posisinya di bawa papi, -pria berantakan pecandu alkohol-.     

.     

'Apa yang harus aku lakukan sekarang?' gumam leo, Dipenuhi rasa kalut.     

'Aku harus bagaimana?' perempuan tersebut bertanya-tanya, tapi tak kunjung menemukan jawaban. Wajah Thomas dan Anna beradu di pelupuk mata.     

***     

"istriku mengalami kram perut, Aku ingin melihat kondisi bayi kami secara langsung," dokter yang menjadi lawan bicara Mahendra mengangguk ringan.     

"sebentar lagi asisten saya datang," keduanya tengah menunggu alat USG 4D.     

"Tuan.. kami," Herry belum selesai bicara, Mahendra sudah menepuk ringan lengan sang dokter, ia berpamitan menuruni tangga menyambut panggilan Herry.     

"Kalian menemukan sesuatu?" ujar Mahendra yang kini merangkul pundak Herry.     

"Kami ingin membuat laporan, tim menunggu Anda di ruang kerja, tuan" mendengar ucapan tersebut, Mahendra malah menghentikan langkahnya. Lelaki bermata biru tersebut mendapati seseorang berjalan cepat melewati dirinya. Membawa kotak besar yang ia duga transducer.     

"Herry.. … ..."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.