Arrogant Husband

Apa yang Disembunyikan Oleh Pak Surya?



Apa yang Disembunyikan Oleh Pak Surya?

0"Aku mohon Om, lepaskan aku dari tempat ini. Aku sangat ketakutan berada di sini," pinta Reva pada Pak Surya.     

Namun, pria paruh baya itu sama sekali tak mempedulikannya. Lantas Pak Surya hanya tertawa dengan keras untuk merayakan keberhasilannya ini. Ia sudah puas melihat Reva menderita seperti ini.     

"Aku sangat senang melihatmu ada di sini. Karena kau adalah biang masalahnya! Kau berani membuat bayi itu lolos. Dan akulah yang dimarahi oleh Saga. Anak semata wayangku tak percaya denganku lagi!"     

"Itu memang semua salahnya Om Surya. Kenapa menyuruhku untuk merebut bayi itu dari tangan Saga dan Alisa." Reva tak mau diam saja. Wanita itu telah memancing amarah Pak Surya.     

"Berani sekali kau bicara seperti itu denganku!" Pak Surya lekas menyuruh kedua anak buahnya untuk memberi Reva pelajaran. Mereka mendorong tubuh Reva, hingga wanita itu terjatuh ke lantai.     

Di dalam ruangan yang sempit dan gelap ini, Reva berada sekarang. Wanita itu sangat ketakutan sekali. Berulang kali dirinya minta dilepaskan, tapi Pak Surya tak mau mengabulkan permintaannya.     

Setelah itu, Pak Surya dan kedua anak buahnya akan pergi dari sini. Meninggalkan Reva seorang diri dan hanya bertemankan dengan kegelapan di tempat ini.     

"Ayo, tinggalkan saja dia sendirian di tempat gelap seperti ini! Biar dia tahu diri sedikit!" ujar Pak Surya pada dua orang anak buahnya.     

Mendengar hal itu, jelas saja membuat Reva sangat ketakutan. Dirinya takut berada di tempat gelap seperti ini. Minim sekali dengan cahaya dan juga tak bisa bernapas dengan baik.     

"Om, aku mohon lepaskan aku dari sini, bawa aku pergi bersama kalian. Aku berjanji tak akan mengulangi kesalahan yang sama lagi." Reva menangis dan berlutut di hadapan Pak Surya. Meminta tolong agar dilepaskan dari sini.     

"Permintaan maafmu sudah terlambat. Aku tak mau lagi mendengar ucapanmu itu."     

Pak Surya tetap dengan pendiriannya sendiri. Hingga mereka semua meninggalkan Reva di tempat gelap ini. Sedangkan ketiga pria itu naik ke dalam mobil dan berlalu pergi.     

Reva menangis dengan kencang dan tak terima dengan perlakuan Pak Surya. Dirinya akan membalas perbuatan pria itu. Mereka bertiga sudah meninggalkannya di tempat ini.     

"Awas saja kau Surya! Aku akan membalas semua perbuatanmu ini!"     

Reva berjalan dengan perlahan untuk ke luar dari tempat ini. Langkahnya pun tertatih-tatih. Ia tak tahu, arah mana untuk kembali ke rumah. Wanita itu amat sangat kecewa.     

***     

Sesampainya di rumah, Pak Surya langsung disambut oleh Bu Angel. Wanita itu tengah berdiri di ambang pintu masuk sambil memasang ekspresi penuh curiga.     

"Ayah tadi pergi ke mana? Kok lama perginya?" tanya Bu Angel pada suaminya.     

"Alah! Itu bukan urusan ibu. Ibu urus saja kerjaan di dapur sana!"     

Pak Surya berlalu pergi dari hadapan sang istri. Sedangkan, Bu Angel tetap curiga pada suaminya. Ia melihat Pak Surya langsung naik ke atas kamar.     

"Ayah sepertinya telah menyembunyikan sesuatu. Tapi, apa ya?" Bu Angel masih mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.     

Ia masih tak bisa percaya dengan suaminya begitu saja. Setelah kejadian kemarin yang telah membuat Saga kecewa, Bu Angel harus bisa menyelidiki gerak-gerik suaminya. Ia tak mau lagi tutup mulut dan malah ikut merahasiakan kejahatan sang suami.     

Sedangkan di dalam kamar, Pak Surya langsung merebahkan diri di atas kasur. Pria itu merasa puas hari ini karena sudah memberi Reva pelajaran. Wanita yang dulu ingin jadi menantunya, sekarang tak berguna sama sekali.     

"Entah kenapa aku tak menyukai Reva lagi sekarang. Untung saja dia sudah mempunyai kekasih. Yang terpenting sekarang, aku tetap akan membuat Saga dan Alisa hancur. Akan kucarikan lagi seorang wanita yang cantik untuk berdampingan dengan putraku."     

Akhirnya, Bu Angel menyusulnya ke kamar. Wanita itu langsung duduk di samping. Wajah sang istri seakan ingin bertanya-tanya padanya.     

"Ayah?" panggil Bu Angel.     

"Kenapa, Bu?"     

"Ayah jawab jujur dong, tadi pergi ke mana sih?"     

"Memangnya penting ya, Bu? Jadi ibu bertanya kayak gitu?" Pak Surya tetap tak mau memberitahukan istrinya.     

Bu Angel merengut dan ingin mendapat jawaban itu. Namun, sepertinya sang suami masih tak ingin memberi tahu. Bu Angel cukup pintar dan akan mencari tahu sendiri.     

"Baiklah, kalau begitu. Ibu ngambek aja!"     

Pak Surya tak ingin bersikap romantis pada sang istri. Ia hanya membiarkan saja istrinya bersikap seperti itu. Lebih baik, dirinya tidur siang saja.     

Karena tak digubris sama sekali oleh Pak Surya, membuat Bu Angel merasa kesal sendiri. Sang suami lebih memilih untuk tidur di sebelahnya.     

"Dasar si ayah!" Bu Angel beranjak dari ranjang dan ke luar dari kamar ini.     

Setelah Bu Angel ke luar dari kamar, ia langsung menuju ke ruang tamu. Duduk di sofa dan ingin mengistirahatkan tubuhnya. Wanita paruh baya itu masih bertanya-tanya, apa yang telah disembunyikan oleh suaminya sendiri. Sebab, Bu Angel sangat yakin dengan ini.     

"Aku akan cari tahu apa yang telah disembunyikan oleh ayah. Apakah ini ada kaitannya lagi dengan Saga dan Alisa? Maka sekarang, aku tak akan diam saja dan membuat anak dan menantuku kecewa kembali," ujar Bu Angel dengan mantap.     

Wanita paruh baya itu telah membuat keputusan, apa pun yang akan direncanakan oleh suaminya sendiri untuk menghancurkan rumah tangga sang anak, maka ia pun tak akan tinggal diam. Bu Angel akan berada di pihak Saga dan Alisa. Mereka berdua harus mempertahankan rumah tangganya dengan baik.     

"Cukup sudah ayah berbuat seperti itu hanya untuk menghancurkan hubungan mereka. Alisa dan Saga tak akan bisa dipisahkan oleh apa pun, kecuali maut."     

Bu Angel merasa nyaman duduk di sofa seperti ini daripada berada di dalam kamar bersama dengan sang suami. Ia ingin sekali menghubungi Saga dan minta maaf, tapi masih belum berani sama sekali. Wanita paruh baya itu takut, kalau sang anak makin membencinya.     

"Ibu sangat rindu padamu, Nak. Ingin sekali ibu bertemu denganmu, Alisa, dan si kecil. Tapi, mungkin sekarang waktunya belum tepat."     

Setelah kejadian itu, Bu Angel makin berpikir bahwa yang harus ia lakukan hanyalah mencegah kejahatan sang suami. Ia tak mau, kalau hal itu terulang kembali. Pak Surya tak boleh lagi menculik bayi itu dengan alasan apa pun. Bu Angel akan menjamin, kalau cucunya baik-baik saja di rumah sana.     

"Ibu berjanji padamu, Nak, akan menjaga rumah tangga kalian dengan baik dan tak akan membiarkan ayahmu untuk menghancurkan kalian berdua."     

Sebuah pernikahan itu suci dan akan terus terjalin, apabila dua orang di dalamnya masih sama-sama saling mencintai. Jadi, apa yang akan dilakukan oleh Pak Surya nanti, akan terasa sulit untuk menghancurkan cinta mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.