Arrogant Husband

Ingin Menguasai



Ingin Menguasai

0"Ya sudah, om duluan ya, mau pulang ke rumah."     

Pak Surya bangkit dari duduk setelah membahas tentang Saga dan Alisa. Reva pun mempersilakan beliau untuk pergi dari restoran ini. Hatinya merasa lega sekarang, karena telah berhasil membuat pikiran Pak Surya jadi berpihak padanya.     

"Aku yakin, Om Surya pasti menepati janjinya padaku. Sedangkan, Tante Angel pasti tak akan berani membantah ucapan suaminya itu."     

Tak ingin berlama-lama di sini hanya seorang diri, Reva pun sebentar lagi akan kembali pulang ke rumah.     

***     

Pak Surya datang ke rumah dan segera ingin bertemu dengan sang istri di dalam kamar. Ia ingin membicarakan masalah tentang Saga dan Alisa lagi.     

"Bu, ibu!" teriak Pak Surya sambil menaiki anak tangga hingga menuju ke kamar atas.     

Kemudian, pria paruh baya itu mendapati sang istri yang tengah berada di atas ranjang. Bu Angel pun segera menghampirinya.     

"Kenapa yah, kok teriak-teriak begitu sih?"     

"Ibu kok sekarang jadi berubah pikiran, ya? Mulai sekarang, ibu tak usah ke rumah Saga lagi dan jangan temui Alisa di sana! Ayah tak akan memberikan restu pada wanita miskin itu. Ibu dengar?!" bentak Pak Surya pada Bu Angel.     

Adu mulut pun terjadi pada mereka berdua. Suami istri itu sekarang bertengkar hebat karena membahas masalah rumah tangga Saga dengan Alisa. Bu Angel sekarang sudah tobat dan tak akan melakukan kesalahan yang sama lagi seperti dulu. Ia ingin mengajak sang suami untuk berbuat benar dan tak mengurusi lagi rumah tangga anak mereka.     

Namun, Pak Surya masih keras hati dan tak mau bersikap lemah di hadapan sang istri. Dirinya masih tetap bersikeras untuk memisahkan anak dan menantunya.     

"Ibu dengar ya, Alisa itu sekarang sudah tak mempunyai anak lagi. Dia sudah keguguran, otomatis kita berdua tak punya harapan untuk mendapatkan cucu! Jadi, biarkan saja mereka berdua berpisah."     

"Ayah tak ingat, ya? Yang melakukan semua ini adalah Reva. Wanita itu yang telah meracuni Alisa dan membuatnya mengalami keguguran! Kok ayah membela Reva sih!"     

"Diam ya, bu! Turuti saja apa kata ayah ini! Ayah tak suka, kalau ibu masih berada di pihaknya Alisa dan mulai menjauh dari Reva."     

Bu Angel berpikir, bahwa Reva mungkin ada mengadukan sesuatu pada suaminya. Ia ingin mencari tahu tentang kebenaran ini. Saat ini, emosi sang suami begitu meledak-ledak.     

"Ibu tak akan pernah mendukung wanita jahat itu untuk merebut Saga dari Alisa! Ibu sudah tobat untuk berbuat jahat sama mereka!"     

Tak ada yang mau mengalah satu sama lain, antara Bu Angel dengan Pak Surya. Mereka terus saja berdebat, hingga pada akhirnya Pak Surya memberikan sebuah ultimatum hebat pada sang istri.     

"Kalau ibu tak mau menurut dengan perkataan ayah dan masih saja membela Alisa. Maka, jangan salahkan ayah, kalau ayah akan meninggalkan ibu dan kita berpisah selama-lamanya."     

Mendengar nada ancaman itu, membuat Bu Angel hanya bisa menggelengkan kepala. Ia sama sekali tak menyangka, bahwa sang suami bisa bersikap seperti itu. Pria yang begitu amat dicintainya, malah jadi seperti ini. Dirinya yakin, ini pasti ulah Reva yang membuat pikiran suaminya jadi begini.     

Tatapan melotot masih diberikan Pak Surya untuk Bu Angel. Pria itu tak mau mengalah dalam adu debat ini, hingga mau tak mau, Bu Angel lah yang mengalah. Wanita itu akhirnya setuju dan tak akan berpihak pada Alisa lagi, daripada rumah tangga yang selama ini ia bisa berakhir kandas.     

"Ayah jahat ngomong seperti itu sama ibu! Kita ini udah tak muda lagi. Harusnya ayah bisa–"     

"Diam! Lama-lama ayah bosan juga sama ibu!"     

Pak Surya akhirnya ke luar dari kamar ini dan membiarkan sang istri sendiri. Entah kenapa, langkah kaki akan membawanya, yang jelas untuk saat ini, Pak Surya ingin menenangkan diri di suatu tempat.     

Bu Angel yang masih berada di kamar, tak mau mengejar kepergian suaminya. Wanita paruh baya itu menangis deras saat diancam seperti tadi. Setelah puluhan tahun menikah, baru kali ini sang suami mengucapkan kata-kata kasar. Bahkan sampai ingin berpisah kalau tak dituruti apa keinginannya.     

"Ayah benar-benar sudah berubah! Dia jahat sama ibu. Harusnya, sebagai suami dan seorang ayah malah mendukung anak dan menantunya untuk selalu bersama."     

"Tapi, aku sadar. Aku lah yang dulu menyuruh suamiku untuk bersikap kasar pada Alisa dan tak menyukainya sama sekali. Hingga sekarang, kebencian itu rupanya sudah mendarah daging di hati Surya." Bu Angel terduduk lesu di atas ranjang sambil memikirkan keadaan rumah tangganya yang sedang huru-hara.     

"Ini pasti ulah Reva! Wanita itu benar-benar sudah kelewatan telah berhasil mengelabui suamiku untuk membenci keluarganya sendiri. Awas saja, Va!" Bu Angel akan membalas semua perbuatan Reva.     

Gara-gara Reva, Bu Angel sekarang tak mempunyai cucu. Alisa pun mengalami keguguran karena wanita itu.     

"Aku adalah wanita jahat, tapi masih ada lagi yang lebih jahat ketimbang aku."     

Meskipun begitu, Bu Angel tak pernah berani untuk membunuh orang lain. Ia hanya bisa mengancam dengan sebuah ancaman dan menyuruh orang lain untuk melaksanakan perintah. Namun, berbeda dengan Reva. Wanita itu nekat menghabisi nyawa seorang manusia yang masih berada di dalam kandungan.     

Bu Angel sudah sangat menyesali perbuatannya. Hingga sampai saat ini pun, sang menantu masih belum mau memberikan permohonan maaf. Dirinya hanya bisa bersabar dan menunggu waktu yang tepat saja.     

***     

Reva merasa yakin, kalau sekarang Bu Angel dan Pak Surya tengah bertengkar hebat. Karena dirinya berhasil membuat pikiran Pak Surya jadi tak karuan. Ia terus membujuk pria paruh baya itu untuk terus membenci Alisa.     

"Tante, jangan pernah main-main sama aku! Aku tak akan pernah diam saja, saat tante bicara kasar padaku dan menyuruhku untuk melepaskan Saga dengan mudah!" ujar Reva.     

Ia memang sengaja menyuruh Pak Surya untuk memberi ancaman pada Bu Angel, agar wanita itu menuruti permintaannya yang satu ini. Reva sangat yakin, kalau sekarang kedua orang tua Saga sedang bertengkar.     

"Anggap saja, ini baru sebuah awalan untuk tante. Bila tante masih berpihak pada Alisa, aku berani jamin, bahwa tante akan berkali-kali lipat merasakan sakit!" Reva tengah bicara sendiri di depan cermin rias. Wanita itu lantas tertawa terbahak-bahak karena aksinya ini.     

"Aku bisa bersikap baik pada orang tertentu. Namun, juga bisa bersikap jahat, apabila keinginanku tak sejalan dengan orang itu!"     

Reva akan menghalalkan segala cara untuk bisa menguasai Saga seutuhnya. Bukan hanya Saga saja, tapi ingin menguasai harta kekayaannya juga.     

Saga adalah pria yang tampan, mapan, dan punya banyak harta kekayaan. Membuatnya jadi terobsesi ingin mendapatkan pria itu kembali. Apa pun akan ia lakukan dengan segala cara.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.