Arrogant Husband

Reva Lagi?



Reva Lagi?

0Alisa dan Saga kedatangan seorang tamu. Wanita yang berparas cantik dan tubuh tinggi semampai itu melirik ke arah mereka. Alisa terlihat begitu kesal karena kedatangan wanita itu kemari. Kemudian, sang suami mengajaknya keluar dari dalam mobil.     

"Mau apa datang ke sini?" tanya Saga yang sudah keluar dari mobil bersama dengan sang istri.     

Kemudian, Reva pun mendekati Alisa dan Saga. Dari awal kemari, kedatangannya memang tak pernah di harapkan.     

"Aku datang kemari cuma ingin bertemu denganmu saja. Tak lebih dari itu, Saga." Reva berucap seperti itu sambil melirik sekilas ke arah Alisa. Ia ingin membuat Alisa cemburu karena ucapannya.     

Alisa tak mau kalah, ia langsung menggamit lengan sang suami. Saga menoleh sekilas dan tersenyum kemudian.     

"Reva, mari masuk. Kita kan bisa bicara di dalam saja," ujar Alisa yang mengajak Reva untuk masuk ke rumah.     

"Alisa, tidak usah!" Saga melarang sang istri untuk mengajak mantannya itu ke rumah.     

"Seorang tamu harus disuruh masuk ke dalam rumah, sayang. Bukankah begitu adab kita dalam menerima seorang tamu?"     

Bagai bumerang, kini Reva justru yang merasa cemburu karena Alisa selalu tampil mesra bersama Saga. Apalagi saat Alisa menggamit lengan pria itu di depan matanya sendiri. Hati Reva jadi memanas seketika.     

Dua sejoli itu mengajak Reva untuk masuk ke dalam rumah. Dengan agak sedikit kesal, Reva tetap mengekor di belakang. Akhirnya, mereka bertiga masuk bersama.     

Alisa langsung memerintahkan pelayan untuk membuatkan mereka bertiga minuman. Reva duduk di sofa, yang tak jauh dari posisi Saga berada.     

"Saga ...." Reva menggeser posisi duduknya agar dekat dengan Saga. Pria itu langsung menjauh. Sedangkan, Alisa hanya bisa menarik napas panjang karena ulah Reva. Kemudian, Alisa duduk di samping sang suami setelah menyuruh pelayan tadi.     

"Oh iya, kalau tidak ada kepentingan lagi, mending kau pulang saja." Saga mengusir Reva secara blak-blakan, karena ia tak menyukai sang mantan berada di sini. Bagaimanapun juga, dirinya harus bisa menjaga perasaan sang istri.     

"Kenapa kau kasar sekali padaku? Sedangkan kedatanganku kemari hanya untuk bertemu denganmu saja. Aku rindu padamu, Saga."     

Alisa memonyongkan bibir sekilas. Ia tak suka, karena Reva mengucapkan kata-kata seperti tadi. Tentu saja, rasanya tak pantas.     

Tak lama kemudian, seorang pelayan keluar sambil membawa nampan berisikan jus untuk mereka bertiga dan menaruhnya di atas meja. Setelah itu, pelayan tersebut kembali lagi ke dapur untuk bekerja. Reva meraih gelas dan meneguk isinya. Wanita itu meletakkan kembali gelas jus ke tempat semula.     

"Oh ya, kau kan mantanku yang terindah." Reva melirik lagi pada Alisa.     

Suasana semakin panas. Baik Alisa maupun Reva, saling panas memanasi. Namun, Alisa lebih unggul ketimbang wanita itu. Jelas saja, Saga lebih memilih istrinya sendiri ketimbang wanita lain. Saga ingin mengusir sang mantan dari rumah ini, tapi Reva tak kunjung mau pergi.     

"Baiklah, sudah cukup kau datang kemari. Pulanglah! Karena aku dan Alisa ingin menikmati waktu berdua saja." Saga pun langsung berteriak untuk memanggil para penjaga di luar. Tak lama, beberapa orang datang ke hadapan mereka bertiga.     

"Saga! Aku masih ingin di sini." Reva merengek seperti anak-anak. Ia tak mau pulang dulu. Dirinya memelototkan mata kepada para penjaga. "Jangan ada yang mendekat! Aku masih tak mau pulang dari sini!"     

Para penjaga tetap mematuhi ucapan Saga. Salah satu dari mereka, menarik tangan Reva dan akan membawanya keluar dari rumah ini sesuai dengan permintaan sang majikan. Namun, meskipun begitu, Alisa tetap merasa tak tega dibuatnya. Saga melirik ke samping melihat wajah sang istri.     

"Kenapa?"     

"Aku tak tega melihat Reva diperlakukan seperti itu," ujar Alisa.     

Di luar rumah, Reva meronta-ronta dan minta dilepaskan dari cekalan penjaga. Alisa menyusul keluar, Saga pun mengekor di belakang.     

Alisa bisa melihat bahwa Reva kesal bukan main. Para penjaga sedang berjaga di depan rumah agar wanita itu tak masuk ke dalam lagi. Kini, Saga sudah berada di samping sang istri sambil menggenggam tangannya. Sang mantan pun langsung cemburu melihat mereka berdua.     

Reva masuk ke dalam mobil dengan terburu-buru. Kemudian, wanita itu memacu kecepatan mobilnya dan ngebut di jalan. Alisa khawatir dengan keadaan Reva, tapi tidak dengan Saga.     

"Ayo sayang, kita masuk ke dalam. Reva kan sudah pulang juga," ucap Saga.     

"Baiklah." Alisa menurut ucapan sang suami dan mereka berdua masuk ke dalam rumah.     

***     

"Tante ...," rengek Reva saat berada di rumah orang tua Saga.     

"Kau kenapa, Va? Bilang sama tante dan om."     

"Aku gak bisa membiarkan mereka terus bersatu om, tante. Biar gimana pun caranya, mereka berdua harus berpisah. Aku sama sekali gak tahan melihatnya," ungkapnya. Reva sama sekali cemburu dengan kemesraan dua sejoli itu.     

Pak Surya dan Bu Angel terpaksa harus memikirkan sebuah cara agar menyingkirkan Alisa dari kehidupan sang anak. Mereka berdua tak rela, kalau Saga bersama dengan Alisa yang tak jelas asal usulnya. Mereka lebih memilih Reva, yang jauh lebih dari segalanya.     

"Kau sabar dulu ya, Va. Pokoknya om dan tante bakalan cari cara untuk membuat mereka berdua berpisah. Apa pun caranya." Bu Angel telah memikirkan sebuah cara untuk mengancam Alisa. Agar wanita itu meninggalkan Saga secepat mungkin.     

Pak Surya dan Bu Angel tersenyum licik. Sedangkan, Reva masih terlihat cemas karena sampai sekarang tak bisa membuat Saga kembali ke dalam pelukan. Namun, ia percaya dengan orang tua Saga yang ada di depannya saat ini. Dengan situasi sekarang, Reva merasa beruntung dapat memanfaatkan kesempatan ini. Kebencian orang tua Saga pada Alisa memang membuatnya terbang di atas awan.     

'Dengan bantuan om dan tante, aku pasti bisa memiliki Saga kembali. Aku harus memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik mungkin. Dan, menjauhkan Alisa selama-lamanya!'     

"Aku percaya sama om dan tante. Pasti kalian bisa membantuku untuk mendapatkan Saga kembali. Reva sangat berterima kasih pada kalian." Reva memeluk Bu Angel dengan erat.     

"Ya, tentu kami berdua memilih kau ketimbang istri Saga itu. Kau lebih dari segalanya dan bibit, bebet, bobotnya berkualitas." Pak Surya memuji keunggulan Reva dibanding dengan Alisa.     

"Ahh, om bisa saja."     

Setelah cukup mengadu pada mereka berdua, Reva pun akan segera pulang. Hatinya sudah cukup lega karena sudah mencurahkan segala keluhannya pada mereka. Dengan ini, Pak Surya dan Bu Angel akan memikirkan cara untuk memisahkan Saga dan Alisa.     

Reva menyalami tangan mereka dengan hormat. Ia segera melangkah keluar dan menuju ke dalam mobil.     

'Saga harus menjadi milikku lagi.'     

-----     

Hai readers, gimana kabarnya nih? Semoga kalian dalam keadaan sehat selalu di sana ya.     

Semangat puasanya bagi yang menjalankan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.