Jodoh Tak Pernah Salah

Part 146 ~ Pesta Tuan Smith ( 5 )



Part 146 ~ Pesta Tuan Smith ( 5 )

0"Filosofi dalam tango adalah mengenali dan menghargai yang ada di sekeliling. Apakah itu musiknya, ruangannya, orang-orang di sekitarnya. Langkah bisa kita hapalkan, tetapi budayanya tidak bisa kita hapalkan," kata Bara mendorong Dila lalu menarik tangan Dila kembali dan merapatkan tubuh mereka.     

Bara mengambil kesempatan untuk mencium wangi tubuh Dila. Tak hanya itu tangannya bergerilya melepas cepolan rambut Dila hingga tergerai.     

"Lebih bagus jika rambutnya tergerai," kata Bara dalam bahasa Indonesia.     

Dila semakin curiga dengan Bara, ia seperti mengenal lelaki bertopeng yang sedang berdansa dengannya. Dila berusaha melepas topeng Bara namun laki-laki itu bisa menghindar.     

Bara tersenyum evil. Ia mempercepat tempo dansa hingga Dila tak bisa melepaskan topengnya. Para tamu undangan bersorak gembira melihat tarian mereka yang begitu bersemangat. Di panggung hanya tinggal mereka yang masih menari walau musik sudah berhenti. Tuan Smith terhibur dan meminta operator melanjutkan musik untuk tarian tango. Bara pun semakin bersemangat menari dengan Dila begitu tahu musik diulang kembali.     

"Tarian yang sangat indah dan menawan," puji Tuan Smith.     

"Wow...dengan siapakah Dila menari? Tarian yang sangat indah dan mereka serasi sayang. Aku benar-benar kagum dengan tarian mereka. Pria itu sangat pintar menari tango dan dia bisa menuntun Dila menari," puji Mira bicara dengan Mark.     

"Iya sayang. Aku juga tidak tahu dengan siapa Dila menari. Bukannya tadi Dila menari dengan Zyan?" tanya Mark.     

"Oh iya ya. Dimana Zayn? Kenapa tidak menari dengan Dila? Apa yang terjadi?"     

"Entahlah sayang. Aku juga tidak tahu. Kenapa Dila tiba-tiba menari dengan pria lain."     

"Itulah. Aku heran, tapi aku benar-benar terkesan dengan pria itu. Dia sangat pintar menari tango. Dia terlihat seperti instruktur tari tango. Aku kaget Dila bisa menari seperti penari profesional dan benar-benar menakjubkan."     

Sementara itu Dian masih menahan Zyan dan dia tidak akan melepaskan pria itu pergi mendekati Dila. Berbagai macam cara dilakukan Dian agar pria itu tidak bisa pergi darinya. Dian tak kehabisan akal untuk menahan Zyan disisinya. Pura-pura jadi fans, meminta tanda tangan dan mewawancarai Zyan.     

Zyan dibuat kesal oleh Dian. Zyan tak mau citranya menjadi jelek di depan fans makanya ia masih berusaha ramah melayani tanya jawab dari Dian.     

Tarian Bara dan Dila semakin intim. Bara begitu menikmati tariannya. Ia melakukannya bersama sang istri. Jangan tanyakan apa yang Dila rasakan. Ia mengutuk dirinya karena telah menerima tawaran laki-laki sialan itu menari bersama. Jika tak ingat ada di pesta dan di tonton orang ramai Dila sudah kabur dan menampar Bara karena telah berani mencuri kesempatan memegang tubuhnya.     

Bara mengangkat Dila dan menjatuhkannya di pelukannya. Dila tertegun menatap sang pria. Ia seperti mengenali pria tersebut, tapi ia masih ragu. Tepuk tangan meriah diberikan para tamu untuk mereka. Dila kabur meninggalkan pria asing yang telah mengajaknya berdansa ketika tarian mereka berakhir.     

"Bravo. Tarian yang sangat indah," puji sang MC."Tak perlu menunggu lama. Tuan Smith akan mengumumkan siapa pemenang lomba ini. Kepada Tuan Smith kita persilakan."     

"Tarian yang sangat indah Dila," puji Mira ketika Dila telah berada di dekatnya.     

"Indah sich indah, tapi sial buat gue."     

"Kok gitu?"     

"Si brengsek itu berusaha mengambil kesempatan dalam kesempitan. Dia meraba-raba tubuh gue. Menyebalkan," cebik Dila kesal.     

"Perasaan lo aja kali Dila. Menari waltz atau tango emang kayak gitu. Pasangan harus berdekatan bersentuhan untuk memperlihatkan romantisme antar pasangan. Jelas tarian ini untuk membangun keintiman dan romantisme di antara pasangan," celetuk Dian memberi pengertian.     

"Suka-suka lo ngomong dech. Gue kesal sama dia."     

"Gimana ceritanya lo bisa dansa sama dia?"     

"Tadi pas gue dan Zyan menari, istri si brengsek itu tidak sengaja menyenggol Zyan. Mereka sama-sama jatuh lalu pergi dari panggung karena tak bisa melanjutkan tariannya. Dan si pria asing itu mengajak gue berdansa menggantikan istrinya. Katanya, istrinya dia akan ulang tahun beberapa hari lagi. Dia mau memenangkan lomba ini dan bisa mengajak istrinya honeymoon kedua. Dia memelas, gue jadi enggak tega."     

"Oh begitu ceritanya? Kenapa lo percaya aja?"     

"Enggak tahu. Mungkin dia udah hipnotis gue kali," kata Dila sekenanya.     

"Pemenang lomba dansa bersama pasangan adalah...." Tuan Smith memberi pengumuman pemenang lomba cuma kalimatnya di jeda hingga membuat semua orang penasaran.     

"Mudah-mudahan gue dan Mark," kata Mira berharap.     

"Semoga sayang," balas Mark menyela.     

"Pemenangnya adalah...Eng.....I...Eng.... Peserta dengan nomor lot 13," kata Tuan Smith bersemangat.     

Dian bersorak gembira karena Baralah yang jadi pemenang dan berhak liburan di resort mewah Tuan Smith selama tiga hari dua malam.     

"Selamat bos," sorak Dian gembira.     

"Tidak diduga aku yang menang," kata Bara tak percaya.     

Bara pun naik ke atas panggung. Ia menarik Dila dan bahkan tanpa tahu malu menarik Dila ke atas panggung.     

Dila menolaknya, tapi bukan Bara namanya jika tak berhasil membawa Dila naik ke atas panggung.     

"Bastard, Lepaskan tanganmu," kata Dila memberontak.     

"Kita menang lomba ini, jadi kita berdua yang harus menerima hadiah. Tidak adil jika hanya aku yang naik ke atas panggung."     

"Aku tadi hanya membantumu. Seharusnya yang kau bawa ke atas panggung adalah istrimu bukan aku."     

"Anggap saja kau istriku," balas Bara sekenanya.     

"Kau psikopat."     

"Terserah apa katamu."     

Mereka berdua sudah ada di atas panggung. Mereka mendapatkan tepuk tangan meriah. Menurut para tamu mereka memang layak mendapatkan kemenangan tarian mereka sangat indah, bersemangat dan kompak.     

"Selamat kalian sudah memenangkan lomba ini dan memeriahkan acaraku," kata Tuan Smith memberikan hadiah secara simbolis.     

"Terima kasih Tuan," balas Bara menerima hadiah dan berjabat tangan dengan Tuan Smith.     

"Dari suaranya aku seperti mengenal kamu," kata Tuan Smith.     

"Tentu anda sangat mengenal aku Tuan Smith."     

Nyonya Smith juga tak mau ketinggalan mengucapkan selamat pada Bara dan Dila. Nyonya Smith memberikan Dila seikat bunga. Dila menerimanya malu-malu.     

"Selamat atas kemenangan kalian. Semoga kalian bisa menua bersama seperti kami," kata Nyonya Smith pada Dila.     

"Te-terima kasih Nyonya," balas Dila gugup.     

Kenapa jadi gue yang dikira istri si bajingan ini? Rutuk Dila dalam hati.     

"Apakah dia istrimu?" Tanya Tuan Smith.     

"Iya Tuan."     

Dila mencubit pinggang Bara dengan kuat karena telah berani mengakui dia sebagai istrinya. Dila tak terima, beraninya pria asing mengakui dia sebagai istri.     

"Aw..." Pekik Bara tertahan. Bara tak mau mempermalukan dirinya di atas panggung.     

Mereka berempat melakukan sesi foto bersama. Bara merapatkan tubuhnya pada Dila ketika kamera siap memotret.     

"Pasti kalian penasaran siapakan orang dibalik topeng yang memenangkan lomba ini?" Tuan Smith bicara.     

"Benar Tuan. Kami penasaran," teriak para tamu dari bawah panggung.     

"Semua orang ingin tahu siapakah pemenang dari lomba ini. Bisakah kalian membuka topeng kalian?" Tanya Nyonya Smith.     

Bara keberatan melepaskan topengnya. Jika ia melepaskannya sekarang otomatis Dila tahu jika ia telah berada di Australia. Rencananya yang ia susun dengan Dian akan berantakan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.