Jodoh Tak Pernah Salah

Part 7 - Resepsi



Part 7 - Resepsi

0Pagi-pagi buta MUA sudah datang untuk mendandani Dila.Hari ini resepsi pernikahan Dila dan Bara.Dila tak bahagia dengan pernikahan ini. Bagaimana ia akan menjalani pernikahan tanpa cinta ini.Ia merasa berdosa karena masih memikirkan Fatih,pujaan hatinya.     

Dila banyak melamun selama sesi dimake up.MUA bernama Radit mengajaknya mengobrol sedari tadi namun tak terlalu digubris oleh Dila.     

Pikiran Dila jauh melayang ke tempat lain.Fatih selalu ada dalam hati dan pikiran.Apa yang akan dilakukan Fatih jika tahu ia tak bisa memegang janji mereka.Dila sudah menikah dengan orang lain.     

Resepsi kali ini Dila memakai suntiang ( hiasan di kepala ) emas cukup besar.     

Suntiang dalam adat Minang menjadi lambang beratnya tanggung jawab yang akan diemban seorang wanita setelah menikah.     

Suntiang dihiasi untaian bunga melati.Ada mitos soal bunga melati di kiri dan kanan suntiang.Jika bunga melati masih segar hingga malam seusai resepsi berarti anak daro masih suci atau masih perawan.     

Dila terlihat cantik dengan busana adat Minang dan suntiang.Ia tampil beda dan manglingi.Dila sudah biasa berdandan namun menggunakan make up natural.Kali ini make up nya cukup tebal karena agar riasan tahan sampai sore.     

Sebelum Bara dan Dila disandingkan di pelaminan ada proses adat yang harus dilakukan pihak anak daro yaitu prosesi manjapuik marapulai ( menjemput pengantin pria )     

Menurut ketentuan adat, dalam menjemput pengantin pria ini pihak pengantin wanita harus membawa tiga bawaaan wajib, yakni pertama sirih lengkap yang disusun dalam carano (kotak tempat sirih), kedua berupa pakaian lengkap yang akan dipakai pengantin pria; ketiga berupa nasi kuning singgang ayam dan lauk-pauk pelengkap, disertai sejumlah kue sebagai buah tangan.     

Bara dipakaikan pakaian Roki yang dibawa tetua dan ninik mamak pihak Dila.Bara bak Raja satu hari karena pemakaian baju pegantin Minang tidak semudah yang dilihat.     

Setelah Bara memakai pakaian pengantin maka para tetua dan ninik mamak kedua belah pihak membawa Bara untuk menghadiri resepsi di rumah Dila.Bara didamping dua orang pasumandan ( wanita pendamping pengantin ) yang memakai sunting kecil layaknya anak daro.     

Biasanya yang menjadi pasumandan adalah saudara dari pihak pengantin yang sudah menikah.Pasumandan harus ada di setiap pernikahan di Minangkabau.     

Ketika rombongan keluarga Bara telah sampai di kediaman Dila akan ada penyambutan dari pihak keluarga Dila.     

Acara penyambutan dilaksanakan dengan meriah.Meriahnya acara penyambutan ini juga sering disebut sebagai acara baralek gadang, ditandai dengan dipasangnya umbul-umbul bendera warna-warni di sepanjang jalan sekitar rumah sang mempelai wanita. Sambil diiringi dengan musik tradisional khas Minang yakni talempong dan gandang tabuik, rombongan mempelai pria disambut dengan tari galombang adat, dipayungi dengan payung kebesaran warna kuning emas, serta taburan beras kuning.     

Dila dibantu kerabat turun dari pelaminan menyambut kedatangan suaminya.Lalu mereka berdua berjalan menuju pelaminan dan duduk bersanding.     

Dila berpura-pura tersenyum melihat Bara.Ia teringat kata-kata Naura jika sebagai seorang istri harus bersikap manis terhadap suami.Jangan pernah menunjukan wajah masam.     

Bara pun juga berusaha senyum dan bersikap seramah mungkin.Lelaki itu mengingat ucapan Dian.Ia harus bersikap baik pada Dila.     

Kedua pengantin itu bersikap kaku walau  sudah menyandang status sebagai suami istri.Andai mereka pasangan kekasih pasti mereka akan tersipu malu dan tak hentinya saling memberi pujian.     

Dila dan Bara berdiri menyambut ucapan selamat dari para tamu undangan. Rombongan teman kantor Dila datang secara bersamaan.Acara resepsi Dila berubah bak acara kantor bank MBC.Mereka tak henti-hentinya memberi pujian untuk Dila.     

Dila sangat cantik dan mempesona. Wajahnya semakin mirip dengan artis Raline Shah.     

Sebelumnya mereka menyantap makanan yang telah dihidangkan.Mereka  makan dengan lahap.Menu makanan hari ini adalah rendang,ayam kecap,sayur kapau, ikan asin sambal lado hijau, dendeng, kerupuk, acar, gado-gado.Menu pondokan ada soto Padang, sate Padang.Dessert alias pencuci mulut ada serabi pandan, nasi lamak sarikayo,lamang tapai dan minumannya es mata pengantin.     

Makanan di resepsi Dila menggiurkan dan membuat lapar.Menu yang ada rasanya enak semuanya.Para tamu makan dengan lahap karena masakannya enak.     

Setelah makan rekan kerja Dila berbaris menuju pelaminan untuk menyalami Dila.Pak Satria selaku kepala cabang memimpin di depan untuk menyalami Dila.     

" Selamat Dila dan Bara.Suaminya Dila bukannya mencalonkan diri jadi anggota DPR?" Pak Satria melirik Bara dan Dila.     

Dila sedikit terkejut dan tidak tahu jika Bara mencalonkan diri jadi anggota dewan saat pemilu beberapa waktu lalu.Dila sedikit malu sebagai seorang istri karena tidak mengetahui tentang suaminya.Bagaimana Dila mau peduli jika dihatinya hanya ada Fatih.     

" Iya Pak.Bapak tahu saja.Terima kasih atas kedatangannya Pak," ucap Bara seramah mungkin.     

" Sama-sama Bara.Dila ini pembawa rejeki lo.Bisa jadi abis nikah Bara dapat kado menang pilkada.Kalo menang jangan lupa dengan bank MBC ya.Ini ada sedikit kado dari bank MBC buat kalian," Pak Satria melirik sekretarisnya yang berada di belakangnya.     

Sekretaris Pak Satria memberikan paperbag.Pak Satria mengeluarkan dua buah kacamata hitam dan memasangkannya pada Dila dan Bara.     

" Ini baru pengantin gaul.Kapan lagi anak daro dan marapulai berkacamata kayak gini, baru Dila dan Bara," ucap Pak Satria setelah memasang kacamata.     

Walau pun hadiah Pak Satria sangat konyol namun mereka berusaha tersenyum dan menghargai kado unik dari Pak Satria.     

" Satu lagi kado dari saya.Paket honeymoon 4 hari 3 malam," Pak Satria memberi paperbag yang berisi tiket liburan dan voucher hotel.     

" Tempatnya rahasia.Buka aja kalo dah di kamar berdua ya," goda Pak Satria tersenyum nakal.     

Pak Satria mendekati Bara dan berbisik.     

" Bara kalo nanti mau malam pertama jangan lupa sholat sunah dulu,baca doa sebelum mulai 'bertempur'.Jangan langsung main sikat aja. Foreplay dulu sampai Dila terangsang baru 'masukin'.Pelan-pelan ya jangan dipaksa kasian masih perawan," celetuk Pak Satria menahan tawa.     

Ucapan Pak Satria membuat Bara malu dan salah tingkah.Bisa-bisanya atasan istrinya bicara vulgar seperti ini.     

Mimpi lo aja Pak.Gue gak bisa berhubungan sama cewek.Batin Bara bergejolak.     

" Tenang aja Pak.Udah dipelajari.Ilmunya udah banyak, tinggal di praktekin aja," jawab Bara sekenanya.     

Dila menatap Pak Satria curiga.Ia menduga atasannya membicarakan hal yang porno yang berhubungan dengan hubungan suami istri.Sudah tabiat Pak Satria mengisengi karyawan yang menikah di pelaminan.Membuat pengantin merona.     

Dila jadi malu sendiri karena sikap Pak Satria.     

" Hmmmmmm," tegur Dila pada Pak Satria yang sedang asik mengobrol dengan Bara.     

" Foto yuk Pak.Antrian udah panjang," ngeles Dila menyadarkan Pak Satria.     

Pak Satria dan rombongan bank MBC berfoto dengan Dila dan Bara yang menggunakan kacamata hitam.Tak cukup satu kali mereka berfoto sampai tiga kali jepret.Setelah puas menggoda Dila dan Bara,Pak Satria pamit undur diri.     

" Uda maafkan Pak Satria ya," ucap Dila tak enak hati sama dengan Bara.     

" Santai aja Dil.Udah biasa kali pengantin baru kayak kita digodain.Pak Satria pernah muda kok."     

" Cuma Dila ga enak aja uda.Udah tua otaknya masih aja mesum." Dila mengepalkan tangannya.     

" Ga usah emosi Dil.Santai aja.Bapak itu cuma bergurau.Anak daro ga boleh kesal-kesal gitu."     

Satu persatu Dila dan Bara menyalami para tamu.Ternyata jadi raja dan ratu sehari cukup melelahkan.Mereka duduk dan berdiri tiap sebentar.     

Ucapan doa tak henti-hentinya disampaikan para tamu undangan.Pesta pernikahan sangat megah dan ramai karena Defri,ayah Dila dan Herman,papa Bara seorang pengusaha Minang yang sukses.Dalam dunia bisnis nama mereka sangat terkenal dan disegani.Selain itu Bara juga seorang pengusaha muda yang memiliki pergaulan yang luas.     

Mata Bara membulat ketika melihat kedatangan Egi dan Dian.Darah Bara mendidih ketika mengetahui Egi tak mendengar ucapannya.Bara gelagapan,tegang dan kikuk.Ia takut jika Egi akan membongkar hubungan mereka di depan khalayak ramai.     

Bara tidak siap dengan situasi ini.Ia bersumpah akan menghabisi Egi jika membongkar hubungan mereka.     

Bara menatap tajam pada Dian. Beraninya Dian membawa Egi ke resepsinya.Dian memberi isyarat jika semuanya baik-baik saja.     

Egi menatap Bara sendu.Matanya berembun dan hatinya sedih melihat Bara bersanding dengan Dila.Seharusnya ia yang berada disamping Bara bukan Dila.     

" Ingat Gi.Lo jangan macam-macam.Bicara seperlunya saja.Jangan memancing kecurigaan istrinya bos." Dian memperingatkan Egi sebelum naik ke pelaminan menyalami Dila dan Bara.     

" Gue tahu.Lo jangan bawel kayak nenek-nenek," kata Egi menahan kesal.Sudah berulang kali Dian mengingatkannya. Dalam perjalanan Dian tak pernah berhenti memperingati Egi.     

Bara panas dingin melihat kedatangan Egi.Ia takut salah tingkah dan menimbulkan kecurigaan Dila.     

" Selamat ya bosquuueeeeehhhh.Semoga jadi keluarga sakinah,mawaddah dan warrahmah ," ucap Dian alay ketika bersalaman dengan Bara.     

Bara menaikan sebelah alis mendengar ucapan sekretarisnya.     

" Buk kenalin saya sekretarisnya Pak Bara dikantor." Dian memperkenalkan diri pada Dila.     

" Eh iya.Tapi rasanya kenal dech.Ketemu dimana ya?" Dila mencoba mengingat dimana pernah bertemu Dian.     

" Di bank buk.Aku salah satu nasabah di bank tempat ibu bekerja," ucap Dian tak henti melemparkan senyuman pada Dila.     

Cantik banget istrinya si bos.Semoga Dila bisa membuat bos straight kembali.Gue lebih rela dikalahkan oleh Dila daripada lelaki jadi-jadian macam Egi.Batin Dian memuji Dila.     

" Ga usah panggil Ibu.Ketuaan akunya.Panggil Dila atau uni saja.Saya baru 30 tahun," ucap Dila.     

" Seumuran kita berarti.Saya panggil bubos aja yach karena Dila istri dari bos saya."     

" Dila aja," ucap Dila.     

" Itu pacarnya Dian ya?" Dila menunjuk Egi.     

Egi menatap Dila dengan rasa cemburu.Ia tak sudi dan tak rela Dila merebut posisinya di samping Bara.     

" Bukan Dila.Pak Egi ini rekan bisnis bos dari Jakarta." Dian  memperkenalkan Egi pada Dila.     

Dia itu pacar laki lo ! Dia pelakor dalam rumah tangga lo kelak.Siap-siap aja lo bersaing sama dia.Semoga lo kuat menghadapinya.Batin Dian memberontak.     

" Makasih ya Pak Egi dah datang jauh-jauh kesini." Dila bersalaman dengan Egi.     

Bara terlihat kaku dengan suasana sekarang.Egi tahu jika Bara sedang dilanda kecemasan karena kehadirannya.Egi menyalami Bara dan berbisik di telinga Bara.     

" Tenanglah sayang.Aku ga bakal bongkar hubungan kita di depan dia.Aku hanya ingin tahu siapa saingan aku.Aku ga mau kehilangan kamu dan aku tunggu kamu dihotel malam ini.Malam pertamamu harus bersamaku sayang."     

Dila tak menaruh curiga pada Egi.Ia menduga Egi akan bicara hal vulgar pada Bara seperti Pak Satria tadi.     

Egi dan Dian segera pamit setelah mengucapkan selamat untuk Bara dan Dila.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.