cinta dalam jas putih

Tahun Pertama,aku merindukanmu..



Tahun Pertama,aku merindukanmu..

0"Hari ini desa kita akan kedatangan dokter baru"bapak kepala desa tengah mengumumkan sesuatu pada semua warga yg sudah berkumpul di balai desa "Jadi seperti kita menerima bidan kanita dengan baik setahun yg lalu,terimalah juga dengan baik dokter kita kali ini,untuk kemajuan desa kita"     

Suara gemuruh warga desa yg tengah berkumpul di balai desa mulai terdengar,seperti menunjukan ketidaksabaran mereka.     

Satu tahun yg lalu,ketika nita datang ke desa itupun mereka menyambutnya dengan begitu baik.Desa yg begitu indah dengan gunung-gunung terjalnya,udaranya yg masih sangat sejuk belum tercemar oleh polusi kendaraan dan pabrik-pabrik besar.     

Perjalanan yg akan sangat nita nikmati dan tidak akan dia lupakan,saat pertama kali dia harus berjalan kaki tiga jam lamanya dari puskesmas untuk sampai ke desa yg begitu terpencil namun memiliki jumlah penduduk yg begitu padat.Belum ada kendaraan yg bisa masuk ke desa itu karena jalanannya yg begitu terjal,sesekali hanya satu atau dua motor yg bisa nita pakai ketika dia harus mengambil persediaan obat ke puskesmas pusat.Jika sudah terjadi hujan,jalanan akan begitu licin dan mereka akan begitu kesulitan untuk keluar dari desa.     

Inilah tahun pertamanya memiliki pengalaman berat seperti ini,tapi dia harus bisa menghadapinya.Dia merasa kali ini saatnya harus keluar dari zona nyamannya,dimana dulu dia bisa seperti seorang putri yg selalu dibantu oleh dua pangeran tampan dan baik hati yg membuatnya begitu mudah untuk menjalani hidup.Disini,dia harus menggunakan kemampuannya sendiri untuk bisa bertahan hidup.Inilah pekerjaan yg sebenarnya,yg sesuai dengan sumpah yg diucapkannya ketika dia mendapat gelar seorang bidan.     

"Katanya dokternya perempuan juga"danti yg sudah setahun ini menjadi temannya berkata,dia sudah menjadi bidan desa disana dua tahun sebelum nita.Mereka berdua sama-sama tinggal di puskesmas pembantu.     

Nita tersenyum"baguslah,akhirnya di pustu akan tambah ramai,dengan bertambahnya satu dokter"     

Lalu menatap tajam ke arah danti..     

"Nanti malam antar aku ke tempat yg kamu bilang akan dapat sinyal dengan bagus"lanjut nita.     

"Iyess"jawab danti mengedipkan matanya     

Pembicaraan mereka terhenti ketika sebuah rombongan motor berhenti di depan balai desa.Membawa seseorang yg sangat mereka nantikan,seorang dokter untuk desa yg sangat terpencil ini.     

"Dokternya cantik!"danti berteriak histeris,teriakan itu juga pernah nita dapatkan ketika mereka baru pertama kali bertemu setahun yg lalu.Dia tidak henti-hentinya bicara kalau nita tidak cocok menjadi bidan desa,dia lebih menyukai nita menjadi cover di majalah-majalah.Dia berpikir nita adalah reinkarnasi seorang model yg salah alamat masuk ke dalam tubuh seorang bidan,dan terjebak di pekerjaannya yg sekarang ini.Dia tidak berhenti untuk bersyukur,karena selalu di berikan orang-orang yg baik ketika dia merasa sulit untuk menghadapi semua yg ada di hadapannya.     

Kali ini nita lebih memfokuskan pandangannya pada dokter yg baru saja datang,terlihat berjalan lebih mendekat ke arah nita dan danti.Dan wajahnya begitu memperlihatkan ekspresi kagetnya.     

"Kenapa juga harus syila yg jadi dokter disini!"cetus nita dalam hati,dia begitu mengenal sekali sosok cantik syilla yg dulu terus saja menempel pada yoga ketika dia masih menjadi mahasiswi kedokteran,dan sekarang ini syilla sedang melaksanakan pengabdian yg harus ditempuhnya setelah menjadi seorang dokter.     

"Bidan nita!!"kali ini giliran syilla yg berteriak begitu senang dapat menemukan orang yg dikenalnya ditempat terpencil ini"aku syilla,masih ingatkan?mahasisiwi bimbingan dokter yoga"     

Nita tersenyum menyambut kedatangan syilla sebagai dokter di desa ini.     

"lha,sudah kenal toh"danti mengerucutkan mulutnya"mari,dokter saya perlihatkan tempat tinggal kita"     

Mereka berjalan menuju pustu yg lokasinya tidak begitu jauh jaraknya dar balai desa.     

"Kita tinggal sama-sama?"syilla berjalan dengan terus menempel dan memegang tangan nita.     

Nita tersenyum"iya,dokter.kita akan menempati rumah dinas di belakang pustu"     

"Panggil saja syilla"wanita cantik dihadapan nita ini begitu manja,tapi nita mengagumi keberaniannya untuk pergi ke desa ini.     

"Kamu sudah menjadi dokter sekarang"nita berbisik padanya.     

Syilla mengerti dan kemudian berkata"kalian tahu,aku pikir desa ini tidak ada di peta!tempatnya begitu jauh dan jalannya begitu mengerikan,tidak ada di gps ku"     

Nita dan danti saling bertatapan lalu kemudian terkekeh,mendengar celotehan syilla.Dia mungkin terlalu syok karena perjalanan panjangnya hari ini.     

"Itu terlalu berlebihan,dokter"nita berkata dalam tawanya"yg benar itu,tidak akan ada jaringan internet untuk gps nya.Disini sulit mendapatkan sinyal yg bagus"     

Syilla terlihat tidak terpengaruh dengan ucapan nita,dia sepertinya begitu senang.Dan mengambil sesuatu dari tasnya.     

"Bagaimana kalau kita selfie"lalu berdiri di depan nita dan danti ,memberikan aba-aba untuk berfoto"aku lupa belum update status hari ini di instagram,followersku yg begitu banyak pasti tidak sabar menunggu kabar baru tentangku"     

Lagi-lagi mereka dibuatnya tertawa oleh tingkah lucu syilla,tingkahnya yg seperti tidak mempedulikan kesulitan apa yg akan dihadapinya nanti, syilla hanya memperlihatkan bahwa dia bisa menjalaninya dengan wajah cerianya.     

Malam itu waktu menunjukan pukul tujuh malam,dan hari ini tidak turun hujan.Danti membawa nita dan syilla ke tempat yg dia bilang akan bisa mendapatkan sinyal.     

Mereka terhenti di sebuah halaman depan pustu.     

Nita melihat ke layar ponselnya yg belum mendapatkan sinyal satupun.     

"Kamu duluan"danti memegang tangan nita dan tersenyum"kamu sepertinya sudah begitu rindu pada putramu"     

"Tapi aku belum dapat sinyal.."wajah nita begitu sedih     

"Memang harus naik pohon ini dulu,baru kita dapat sinyal"danti menjelaskan sambil menunjuk ke arah pohonnya.     

"Apa???"nita dan syilla bersamaan berteriak seraya saling menatap,melihat pohon yg ditunjukan danti begitu lumayan tinggi.     

Setelah nita berpikir untuk waktu yg lama,akhirnya dia memutuskan untuk memanjat pohon itu demi sebuah sinyal.     

"Kalau aku tidak janji pada axel,aku lebih baik tidak punya ponsel!"guman nita dalam hati seraya melepas kedua sandal yg di pakainya,dia naik ke atas pohon perlahan,mencari dahan yg kuat untuk supaya dia bisa duduk di atasnya,pengalaman masa mudanya dulu yg selalu mendapatkan omelan nenek karena selalu memanjat pohon berguna juga untuk hari ini.Dan lalu melihat ponselnya,dia begitu bahagia melihat satu baris sinyal diikuti baris selanjutnya tidak lama bermunculan pesan masuk kedalam ponselnya,berbunyi terus menerus.Tapi dia harus membuka emailnya terlebih dulu,sebelum pergi dia memberikan alamat emailnya pada axel.Dia tahu walaupun putranya itu masih duduk di kelas satu,tapi kemampuannya dalam komputer sangat membanggakan.Dan membuka kotak masuk di emailnya:     

....Bubu,hari ini aku rangking pertama!     

Aku sudah berjanji padamu,untuk jadi orang yg membanggakan ayah dan ibu.     

Cepatlah pulang,aku dan ayah selalu membicarakanmu setiap hari.Kami merindukanmu..     

Dan inilah yg membuatnya tidak bisa menahan bulir-bulir airmatanya,dia merasakan hal yg sama dengan axel.Tapi dia harus meyakinkan kembali hatinya,ini semua adalah keputusan yg diambilnya untuk mengawali hidup yg baru.     

Dan mencoba berkonsentrasi untuk memikirkan balasan apa yg akan dia tulis pada axel dalam tangisnya yg belum bisa berhenti.Lalu menuliskan sesuatu:     

...Selamat,kamu memang anak bubu yg paling hebat.Aku juga merindukanmu,belajarlah dengan baik dan carilah teman sebanyak mungkin.Aku selalu menyayangimu...     

Tangannya harus bergantian untuk menghapus air matanya.Dia baru saja mengaktipkan ponselnya untuk waktu yang sangat lama.Ponselnya begitu dipenuhi dengan pemberitahuan pesan masuk,tapi hanya ada satu saja pesan yg yoga kirimkan padanya.Begitu membuatnya penasaran dan membacanya..     

"INI TAHUN YANG BEGITU BERAT UNTUKKU,AKU TERLALU MERINDUKAN SOSOK CANTIK ISTRIKU..."     

Lagi-lagi air matanya begitu cepat meleleh,dan membasahi kedua pipinya.Nita merasakan sesuatu kembali dalam hatinya,rasa yg meyakinkannya bahwa yoga selalu bisa membuatnya menangis.     

Bukankah seperti kata pepatah,jika kamu bersama seseorang.Dan bila dia bisa membuatmu tertawa itu artinya kamu menyukainya,tapi jika dia bisa membuatmu menangis itu artinya kamu mencintainya.     

Dan aku mencintainya...     

"Nita!!"teriakan danti dari bawah pohon membuatnya untuk cepat-cepat menghapus air matanya"Kamu baik-baik saja???"     

"Iya.."nita berteriak dari tempatnya,dan kembali fokus pada ponselnya.Dia ingin membalas pesan dari yoga.     

"MAAPKAN AKU JIKA AKU MENGATAKAN MERINDUKANMU JUGA,DAN BERHARAP BERTEMU DENGANMU DALAM MIMPIKU..."     

Dia harus segera turun,karena sudah begitu lama dia mendengar ocehan syilla yg juga ingin cepat-cepat naik ke atas pohon untuk mendapatkan sinyal yg kali ini dianggapnya begitu sangat berharga.     

"Yess,akhirnya aku berhasil memposting beberapa foto terbaruku"wajah syilla begitu berbinar-binar,seolah-olah dia mengatakan apapun kesulitan yg kamu hadapi akan sirna dengan satu upload foto terbarumu.     

"Aku juga mengupload foto kita bertiga"sambung syilla"dan aku beri caption seseorang yg kukagumi semenjak kuliah"     

Nita mengerutkan keningnya,melihat ke arah danti yg sedari tadi menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan syilla.Nita tersenyum memakluminya,syilla memang masih muda dan begitu rela menghabiskan masa mudanya untuk pengabdian kepada masyarakat yg membutuhkan keajaiban tangannya..     

Jauh,dari kehidupan nita saat ini...     

Yoga baru saja akan memulai operasi cito yg dia lakukan malam ini,dia begitu tertarik untuk melihat ponselnya sebelum dia memasuki ruang IBS.Setelah lama dia tidak mendengar apapun tentang nita,dia menjadi sangat tertarik pada ponselnya kali ini.Berharap ada sebuah pesan masuk untuknya dari seseorang dia rindukan.     

Dan betapa terkejutnya dia saat melihat pemberitahuan satu pesan untuknya,dan bergegas membacanya.     

Membacanya untuk seperkian detik dari kata-kata yg sangat berharga.     

Lengkungan senyum diwajah yoga menggambarkan bahwa dia begitu bahagia hari ini.Walaupun hanya mendapatkan satu pesan saja.     

"Aku akan mewujudkan apa yg menjadi mimpimu itu..."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.