cinta dalam jas putih

Membuka masa lalu



Membuka masa lalu

0"Kamu tidak apa-apa kan? " yoga seketika mengarahkan mobilnya kesamping jalan, dan menghentikan mobilnya ketika mendengar cerita apa yang dialami istrinya tersebut tadi.     

"Kamu tidak perlu takut, katakan saja apa yang sudah dia lakukan! " yoga terlihat begitu khawatir, semua terlihat di wajahnya.     

"Baik-baik saja " jawab nita, "kan tadi aku bilang ada pak aditya yang datang jadi dokter kim tidak bisa menahanku lagi! "     

Nita tersenyum lebar ke arah yoga, "sekarang lanjutkan lagi perjalanannya, aku merasa lelah sekali hari ini... "     

Yoga memang melihat kelelahan di wajah Nita, dia kembali menghidupkan mesinnya dan dengan cepat dia mengemudikan mobilnya agar bisa sampai di rumah dengan segera sehingga nita dapat beristirahat.     

"Oppa dokter keterlaluan sekali! " cetus nita segera turun dari dalam mobilnya, wajahnya terlihat memucat. Langkahnya begitu cepat masuk kedalam rumahnya.     

"Biasa juga kan seperti ini " yoga bicara sendiri, dia teraneh melihat nita yang tergesa-gesa masuk kedalam kamar.     

Dia tidak menemukan istrinya tersebut di dalam kamarnya. Segera berjalan menuju ke arah kamar mandi ketika melihat pintu kamar mandi terbuka, melihat nita yang muntah-muntah.     

"Kamu baik-baik saja? " nita memberi pijatan lembut di leher bagian belakang nita, "kamu makan siang dengan apa tadi? "     

Nita segera membasuh wajahnya setelah dia berhenti memuntahkan semua makanan yang dimakannya tadi siang.     

"Ini! " yoga memberikannya satu handuk kecil untuk mengeringkan wajahnya.     

"Aku tidak suka kebut-kebutan seperti tadi oppa dokter! " cetus nita, "membuat kepalaku pusing! "     

Yoga mengernyit, dan mengikuti langkah nita yang keluar dari dalam kamar mandi.     

"Tapi tadi aku kemudikan mobilnya seperti biasa! " yoga bicara pelan dengan tawa anehnya, tidak biasanya nita mabuk perjalanan.     

"Malah menertawakan aku! " nita menekuk bibirnya, dia memperlihatkan wajah kesalnya.     

"Pasti mau bilang ndeso nih! " cetus Nita.     

Sontak saja itu membuat yoga semakin memperpanjangkan tawanya, dia mencubit kecil pipi nita dengan pandangannya yang penuh kehangatan.     

"Ndeso atau apapun aku tetap sayang " ucapan yoga itu tentu saja membuat nita yang pada awalnya kesal berubah menjadi senyuman, laki-laki dihadapannya ini pandai membuat suasana hati nita berubah menjadi lebih menyenangkan.     

"Jadi, sekarang ceritakan apa yang dokter kim lakukan tadi sekali lagi! " yoga kembali menanyakan hal yang ditundanya tadi.     

Nita tersenyum dan membawa yoga untuk duduk disampingnya.     

"Dia cuma bilang ingin bicara denganku saja " jawab Nita, "dia bilang di acara makan malam kemarin kita terlalu terburu-buru jadi tidak sempat mengobrol.. "     

"Aku takut sekali tadi melihat matanya " nita memperlihatkan ekspresi ketakutannya pada yoga, "matanya terlalu aneh ketika melihatku, dia seperti lion heart! "     

"Bukannya wanita suka dengan tatapan seperti itu? " tanya yoga, "dia itu lulusan luar negeri, pintar, tampan, kaya juga! "     

"Dia belum tahu kamu saja dulu ketika kita belum menikah.. " yoga melanjutkan ucapannya, "kalau dia tahu kamu sejak lama, dia pasti akan terus mengejarmu! "     

Nita tertawa kecil, "akumah sudah bukan anak muda lagi pak dokter! "     

"Pak dokter saja yang salah lihat waktu mengajak menikah " lanjut nita, "laki-laki tampan itu sukanya dengan wanita cantik juga! "     

Yoga ikut tertawa mendengar ucapan nita itu, "Justru karena kamu cantik, itu menjadi satu alasan aku menyembunyikanmu " yoga mengacak-acak rambut nita, "kamu pasti mengerti mengapa aku sengaja mendukung pekerjaanmu setelah aku menikahimu? "     

Nita mengernyit, "kenapa? "     

"Aku ingin melindungimu " jawab yoga, "kamu pantas mendapat perlindungan itu karena kebaikanmu! "     

"Aku percaya jika ada yang menyebutkan wanita itu terlihat lebih menarik ketika di usia matangnya " lanjut yoga, "kamu terlihat lebih menarik disaat ini, mau kamu sadari atau tidak. Mereka menyukaimu ketika melihat kepercayaan dirimu ketika berbicara, kepintaranmu berkomunikasi dengan orang baru, mereka tidak selalu melihat wajah cantikmu saja! "     

Nita tertawa mendengarkan yoga yang terus saja membicarakan tentangnya begitu berlebihan. Dia tidak merasa seperti yang yoga sebutkan tadi, yang dia tahu kehidupan rumah tangga itu tidak selalu indah seperti ketika dia melihat foto prewedding dalam berbagai versi. Selalu ada hujan badai besar menghadang kehidupannya, dan setelah itu akan muncul pelangi. Dan akan seperti itu hingga seterusnya, dan kehadiran pemuja-pemuja ini hanyalah awal ujian dari pernikahan mereka.     

"Aku tidak pernah merasa diriku secantik itu, dan aku tidak pernah sengaja membuat diriku semenarik itu dihadapan orang banyak supaya mereka menyukaiku " nita melingkarkan tangannya di pundak yoga, "aku juga berterima kasih oppa dokter mau melindungiku dari penjahat wanita seperti itu! aku minta berikan kepercayaan oppa dokter ketika kita sedang tidak bersama-sama "     

"Aku akan selalu berusaha menjaga terus kepercayaan itu. " sambung nita.     

Yoga tersenyum lebar mendengar kata-kata nita yang mengingatkan pada satu masa lalunya yang sudah dia tutup begitu rapat, dan selalu berusaha untuk tidak membuatnya terulang kembali.     

"Apa kamu tahu dulu ketika kami belum melanjutkan spesialis hubungan kami tidak baik? " tanya yoga, "kami tidak seakrab sekarang.. "     

Nita menggelengkan kepalanya, dia sama sekali tidak pernah tahu yoga pernah memiliki hubungan tidak baik dengan sahabatnya itu.     

"Dia dan elsa pernah memiliki hubungan ketika aku sedang sibuk melanjutkan sekolah spesialisku " yoga berterus terang pada nita, "dan hubungan itu sudah terlalu jauh, sampai akhirnya dia jatuh sakit. Aku mempertahankannya demi axel dan kesembuhannya "     

"Oppa dokter.. " wajah nita berubah seketika mendengar rahasia yang begitu lama disimpannya begitu rapat, untuk beberapa detik matanya begitu dalam menatap mata yoga dan lalu melemparkan satu senyuman "kita tidak perlu membicarakan keburukan orang yang pernah dekat dengan kita, aku tahu sebenarnya oppa dokter tidak ingin menceritakan kesalahan Elsa padaku.. "     

Dia memberi usapan lembut di pipi yoga, "kita lupakan saja kejadian itu, kita maafkan saja orang-orang yang pernah menyakiti kita. Itu akan membuat hidup kita lebih tenang! "     

Yoga tersenyum menempelkan dahinya di dahi nita.     

"Kamu itu manusia atau bidadari? " yoga melanjutkan ucapannya.     

Nita tertawa kecil, "bidadari ndeso! soalnya suka mabuk perjalanan jika diajak kebut-kebutan! "     

Yoga tertawa kecil mendengar nita bicara lucu seperti itu, tapi apapun itu dia tetap menyukainya.     

"Sudah, jangan bicarakan lagi tentang dokter Kim! " cetus Nita, dia mengusap perutnya berulang-ulang dan berkata pelan. "amit-amit!     

Kedua alis yoga terangkat, dia semakin aneh dengan sikap nita akhir-akhir ini. Sering melakukan hal-hal selalu dilakukan oleh wanita-wanita yang sedang mengandung.     

"Aku tidak tahu oppa dokter pernah menolong tari.. " nita merasa ada hal yang lebih penting untuk dia bicarakan pada yoga selain membicarakan tentang dokter kim.     

"Oppa dokter pernah menolong apa? " tanya nita, jika tadi dia begitu lembut saat ini terdengar begitu tegas.     

Yoga mengernyit, menggaruk kepalanya yang tidak gatal.     

"Tidak perlu banyak alasan! " cetus Nita, "jawab saja dengan singkat, jelas dan padat! "     

yoga terlihat menahan tawanya ketika lagi-lagi nita mengeluarkan kata-kata lucunya.     

"Baik aku jawab.. " yoga akhirnya menyerah.     

"Aku pernah membantunya membayarkan hutangnya.. " yoga mulai menjelaskan, "waktu itu debt kolektor bank yang dia pinjam terlihat sangat kasar, aku tidak sengaja melihatnya karena tidak tega jadi aku tolong saja! "     

"Tapi ituka tidak memalukan " nita teraneh, "tari bilang dia tidak mau menceritakannya karena hal itu sangat memalukan! "     

Tawa yoga menghilang ketika dia baru menyadari bahwa tari sudah begitu banyak membicarakan sesuatu hal pada nita.     

"Kamu yakin mau mendengarnya? " yoga memastikan nita akan baik-baik saja ketika mendengar ceritanya.     

"Iya " seraya menganggukan kepalanya, dia begitu penasaran dengan apa yang akan diceritakan yoga kali ini.     

"Dia tidak bisa mengembalikan uang yang sudah aku berikan padanya.. " yoga memandangi wajah nita yang terlihat sangat penasaran, "dia datang kerumah disaat hujan turun begitu lebat, di malam hari. Berdiri di samping pagar rumah dengan pakaiannya yang basah kuyup.. "     

Mendengar hal ini nita seperti mengingat sesuatu, merasa hal ini pernah terjadi juga dulu.     

"Aku membawanya masuk kedalam rumah, dan memberikannya pakaian untuk mengganti pakaiannya yang basah " yoga masih terus mengawasi nita ketika dia membicarakan tentang tari, "tapi tiba-tiba dia muncul di hadapanku dengan handuk yang dipakainya, dan lalu melepaskannya dihadapanku! "     

Dan setelah itu nita langsung terhubung pada ingatannya tentang Mannequin terindah yang pernah yoga alami dalam mimpinya.     

Hanya saja berbeda wanita cantik, semakin nita memusatkan pikirannya kembali ke halaman terdahulu, semakin membuat satu kesakitan yang teramat hebat dikepalanya...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.