cinta dalam jas putih

Kehadiran orang lama



Kehadiran orang lama

0"Akan lebih baik selamanya menjadi sahabatmu, agar aku bisa tetap berada di dekatmu.. " yoga dengan sengaja membaca suatu tulisan yang berada di belakang buku yang aditya berikan untuk nita semalam.     

"Memiliki sahabat sepertimu adalah hal terbaik di kehidupanku! " Yoga kembali melanjutkan membaca kalimat terakhir yang tertulis di buku itu.     

Nita yang tengah merapikan rambutnya teraneh dengan apa yang sedang di baca oleh suaminya itu, dia menghampiri yoga dan duduk disampingnya.     

"Ada surat kecil di buku pemberian penggemarmu! " Cetus yoga, dia memperlihatkan catatan kecil yang Aditya tulis untuknya di belakang buku yang dia berikan.     

Nita membacanya untuk beberapa saat dia terdiam, dan muncul senyuman di wajahnya. Jika itu bukan yoga, pastilah mereka akan bertengkar dengan hebat. Mengetahui istrinya mendapatkan pesan yang penuh dengan pengharapan.     

"Senyumannya senang sekali, mendapat surat kecil dari atasan! " Ledek yoga, diapun tersenyum setelah mengatakan hal tersebut.     

"Oppa dokter cemburu ya? "      

"Tidak! "     

Nita tertawa kecil, "cemburu? "     

"Sedikit... "     

Tangan nita kemudian melingkar di pinggang yoga, wajahnya begitu dekat memandangi suaminya yang sengaja mengalihkan pandangannya ke arah lain.     

"Cemburu kan? " Lagi-lagi Nita menanyakan hal yang sama pada yoga.     

Tangannya memaksa yoga untuk memperlihatkan wajahnya pada nita, sehingga dia dapat memandangi mata yoga.     

"Aku mau dong, dicemburui oleh pak dokter! " Ucap Nita, "dia marah lalu melempar bukunya ke dalam tempat sampah! "     

Mendengar perkataan seperti itu laki-laki yang berada tepat disamping nita tertawa kecil.     

"Aku tidak suka membuang buku! " Cetusnya.     

"Lagipula orang yang memberikan itu telah bersusah payah mencarikan hadiah terbaik buatmu! "     

"Coba siapa yang tidak jatuh cinta dengan lelaki terbaik seperti ini " Nita melemparkan pujiannya setelah mendengar ucapan yoga.     

Dia menyandarkan kepalanya di bahu yoga, "wanita modern saat ini suka laki-laki seperti oppa dokter, apapun statusnya pasti mereka akan nekat mengambilnya asalkan mereka suka! "     

"Mereka suka memakai hukum rimba, siapa yang kuat dan tangguh dia yang akan hidup lama! " Ucapan Nita ini membuat tawa kecil yoga muncul.     

"Jadi, suami seperti oppa dokter harus diikat dengan kuat supaya tidak bisa diambil wanita cantik lain! "     

Semua perkataan nita yang memuji kesabaran dan kebaikannya tiada henti, membuat yoga seketika menjadi besar kepala. Dia merasa menjadi laki-laki terbaik di seluruh dunia, walaupun dalam hatinya telah merasa bahwa dia begitu gagal menjadi seorang suami yang tidak dapat membuat orang yang berada disampingnya itu bahagia.     

"Kamu yakin akan pulang hari ini? " Tanya yoga.     

"Iya "     

Yoga mengusap punggung nita dengan lembut, dan mencium rambutnya.     

"Aku istirahat dirumah saja, berada disini lebih lama akan membuatku terus mengingat kejadian hari kemarin " nita lalu memberikan alasan yang dapat membuat yoga mengerti apa yang sedang ingin nita lupakan saat ini.     

'Aku juga harus membuatmu melupakan semua kesedihan ini, dan kembali fokus pada pekerjaanmu! ' dan kali ini umpatan dalam hati nita adalah yang merupakan alasan utamanya untuk cepat-cepat memulihkan kondisi kesehatannya, karena dia tahu bahwa yoga tidak akan pernah membiarkannya memikirkan kesedihannya itu sendiri.     

Dan apa yang diucapkan nita memang benar, setelah dia mengatakan hal tadi. Seketika raut wajah yoga berubah, dia telah terusik oleh semua yang diucapkan nita.      

"Aku minta pendorong menyiapkan kursi roda terlebih dahulu " ucap yoga setelah melihat nita telah mengganti pakaian rumah sakitnya.     

Nita mengernyit, "aku jalan kaki saja! "     

"Tidak bisa " yoga menolaknya, "nanti kalau tiba-tiba pingsan di perjalanan, siapa yang angkat? "     

"Oppa dokter! " Jawab nita secepat kilat, "masa tega lihat istri pingsan di jalan? "     

Dia begitu yakin bahwa yoga tidak akan berkutik lagi dengan ucapannya kali ini.     

"Kalau orang pintar ada saja jawabannya " yoga menggelengkan kepalanya, "istrinya oppa dokter dengar baik-baik ya,,, "     

"Aku tahu kamu kuat berjalan, kamu memang wanita yang paling kuat " yoga melanjutkan perkataannya, "nanti apa kata orang banyak lihat kamu yang baru selesai kuretase berjalan kaki ketika pulang dari ruang rawat! "     

"Pertama mereka akan bilang aku suami yang tidak berperasaan, yang kedua mereka akan bilang pihak rumah sakit tidak memberikan sarana yang baik untuk pegawainya yang sedang sakit! "     

"Iya,, iya,, " nita menyadari kesalahan pada jawabannya, dan akhirnya dia mengikuti saja semua yang di ucapkan suaminya itu.     

Dahi nita berkerut, dia sudah dibuat terdiam dan tidak berani berkomentar kembali setelah mendengarkan penjelasan yoga. Ada yang telah dilupakannya, suaminya itu kepala SMF yang sekecil apapun gerakannya akan diperhatikan oleh seluruh rekan-rekan sejawatnya.     

"Obatmu dimana? " Tanya yoga ketika dia memasuki mobilnya.     

"Ada di dalam tas " jawab Nita, "surat kontrol ada di dalam tas, surat cuti sudah disimpan di dalam tas, hasil laboratorium post kuret juga sudah ada di dalam tas! "     

"Ada lagi pak dokter? "      

Yoga tertawa kecil mendengar jawaban nita yang membuatnya kebingungan untuk bertanya kembali pada istrinya tersebut.     

"Jangan lupa hadiah dari kedua penggemarmu! " Celetuk yoga.     

Nita menyipitkan kedua matanya seraya tersenyum, "tenang saja, semuanya tersimpan dihatiku! "     

"Sepertinya obat anestesi masih berpengaruh besar dipikiran dan hati kamu! " Perkataan yoga diiringi dengan tawa kecilnya, "kamu masih belum sadar bicara dengan suamimu sekarang, sudah berani pulang kerumah "     

"Asik ada yang cemburu! " Guman nita dia mengalihkan pembicaraan yoga yang menyindirnya, nita tidak melihat ke arah yoga yang membesarkan kedua pupil matanya ketika dia menyebutnya cemburu hanya karena hadiah yang diberikan oleh kedua rekan kerjanya sendiri.     

'Kenapa aku merasakan hal yang aneh! ' cetus yoga dalam hatinya.     

Dia merasakan detak jantungnya yang bekerja lebih cepat dari normalnya, ini untuk pertama kalinya dia tidak ingin Nita kembali ke rumah bersamanya.     

Sesekali dia menatap ke arah nita yang terdiam dalam duduknya, tatapannya terlihat kosong ke arah dihadapannya.     

'Aku berharap setelah ini akan ada kebahagiaan yang menghampirimu! ' Hati yoga kembali berucap, dia tahu wanita disampingnya itu begitu pandai menyembunyikan kesedihan dihadapannya. Nita terlalu peduli orang-orang di sampingnya dibandingkan dengan dirinya sendiri.     

Nita menyadari yoga yang memandanginya sedari tadi ketika mengemudi, dia menolehkan pandangannya ke arah yoga dan tersenyum.     

"Kenapa melihatku seperti itu? " Tanya Nita, "aku cantik ya? "     

Yoga tersenyum dalam anggukan kepalanya, "iya, cantik sekali! "     

"Tidak ada receh! " Cetus nita menanggapi pujian yang lontarkan padanya.     

"Tenang saja oppa dokter " ucap Nita, "aku akan baik-baik saja dirumah, tidak perlu khawatir ketika dirumah nanti. Nanti kalau aku mau pingsan, aku hubungi dokter yoga terlebih dulu! "     

Yoga tertawa dalam keterkejutannya ketika semua yang ada di dalam pikirannya tadi telah terbaca oleh nita, wanita di sampingnya itu akhir-akhir ini seperti seorang cenayang yang dapat mendengar ucapan dalam hati dan pikiran seseorang di dekatnya.     

***     

"mobil siapa? " Nita bertanya pada yoga, ketika mobil yang mereka tumpangi telah sampai di depan rumah mendapati sebuah mobil terparkir di depan rumah.     

Yoga menggelengkan kepalanya, "sepertinya ada tamu "     

Terparkir sebuah mobil sedan mewah berwarna putih. Melihat dari nomor rangka mobil yang masih berwarna merah, nita yakin bahwa mobil yang terparkir di depan rumahnya itu masih baru.     

Mereka berdua keluar dari mobil dan segera melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah.     

Mata nita seketika menangkap sosok wanita yang tengah terduduk di ruang tamu tengah membaca sebuah majalah.     

Wanita cantik berambut pendek itu membuat lengkungan bibir membentuk senyuman terlihat di wajah nita.     

"Siapa yang datang? " Yoga yang sedikit terlambat masuk kedalam rumah bertanya pada nita yang masih berdiri di depan pintu.     

Dia tertegun melihat sosok wanita yang berdiri tegap dengan senyuman lebar dihadapannya...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.