cinta dalam jas putih

Breast Care



Breast Care

0"Nita " panggil dokter edwin pagi ini ketika dia baru saja pulang dari kegiatan yang selalu rutin dilakukannya lari pagi.     

"Ya " nita yang sedang berada di dapur membuat sarapan.     

Dia berbalik dan tersenyum ke arah dokter edwin yang sedang berdiri di belakangnya.     

"Ada apa? " lalu nita bertanya pada dokter edwin yang berjalan mendekat ke arahnya.     

"Itu... " dokter edwin menghentikan perkataannya karena muncul key dari arah depan.     

"Daddy "      

"Ada apa? " tanyanya.     

"Ada tamu " jawab key sambil mencomot potongan apel yang sudah nita siapkan untuk sarapan.     

Dokter edwin mengerutkan dahinya ketika key mengatakan ada tamu yang mencarinya.     

Padahal mereka baru pindah ke tempat yang beberapa hari.     

"Siapa pagi-pagi yang menggangguku! " celetuk dokter edwin pelan berjalan kecil ke arah depan menemui tamu yang key katakan tadi.     

"Siapa? " nita bertanya pada key yang duduk di ruang makan.     

Key menjawab dengan mengangkat kedua bahunya, karena dia juga belum tahu satu persatu orang yang tinggal di dekat rumah.     

Nita menggelengkan kepalanya seraya tersenyum, dia mengacak rambut key yang sedang meminum susu.     

Lalu berjalan menghampiri dokter edwin yang sedang berbicara dengan seorang laki-laki muda.     

"Dokter maaf saya mengganggu " ucapnya pada dokter edwin.     

"Tidak apa-apa " jawabnya.     

"Sebenarnya tadi saya bingung mau pergi kemana, tapi ada orang yang mengatakan pada saya kalau dokter adalah dokter kandungan "     

"Ada apa? " tanya dokter edwin.     

Pembicaraan mereka terhenti ketika nita datang membawakan air untuk tamu mereka dan dokter edwin meminta nita untuk duduk menemaninya.     

"Dokter, istri saya sudah melahirkan lima hari yang lalu melahirkan. Dan hari ini dia mengalami demam "     

"Payudaranya bengkak " sambungnya.     

Dokter edwin dan nita saling memandang setelah mendengar apa yang dikatakan oleh tetangga mereka itu.     

"Itu mastitis " jawab nita dan dokter edwin bersamaan.     

Laki-laki muda itu terlihat takjub mendengar kedua orang yang duduk di depannya. Dia tahu juga dari cerita yang di dengarnya bahwa istri dari tetangga baru mereka itu adalah seorang bidan.     

"Berikan resep obatnya " ucap nita pada dokter edwin pelan.     

"Anggap saja ini perkenalan kita pada tetangga baru " sambungnya.     

"Kenapa harus aku? " dokter edwin balik bertanya pada nita.     

Nita tersenyum, "kan koko itu dokter! "     

"Tapi itu sebenarnya pekerjaan untuk bidan " dokter edwin tidak mau kalah.     

"Cuma bidan yang tahu tehnik breast care untuk wanita pasca bersalin yang mengalami pembengkakan payudaranya "     

Nita terdiam ketika dokter edwin menjelaskan mana tugas untuknya dan mana tugas untuk nita. Dia memberitahukan seolah nita tidak tahu apa-apa.     

"Jadi bagaimana? " suara laki-laki yang masih duduk di depan mereka mengejutkan nita dan dokter edwin yang sedang beradu argumen.     

"Mungkin harus dilakukan breast agar rasa sakitnya berkurang " jawab nita.     

"Apa itu bu? " dia tidak mengerti dengan apa yang dikatakan oleh nita.     

"Maksud saya pijat payudara " nita lebih menjelaskannya agar bisa di mengerti oleh orang yang tidak belajar tentang medis.     

"Terima kasih ibu mau membantu istri saya "      

Mendengar ucapan terima kasih dari tetangga barunya itu membuat nita menganga dan menoleh ke arah dokter edwin yang mencoba menahan tawanya.     

'Kapan aku bilang akan melakukan breast care pada istrinya? ' nita bertanya pada dirinya sendiri.     

Jika dia sudah mendengar ucapan terima kasih itu artinya nita tidak bisa menolaknya.     

"Nanti saya akan antar istri saya ke rumah bapak " dokter edwin lalu mencoba membantu nita yang masih terkejut karena di todong untuk memberikan pertolongan.     

"Terima kasih pak dokter " dia lalu beranjak meraih tangan dokter edwin sebagai ungkapan rasa terima kasihnya.     

"Saya tinggal di samping rumah pak adit " dia memberitahukan dimana rumah laki-laki tersebut.     

"Koko! " nita membelalakan kedua matanya setelah tamu mereka pergi.     

"Diakan minta pertolonganmu " ucap dokter edwin.     

"Lagipula masa aku yang harus memijat payudara perempuan lain, kamu yakin tidak keberatan? "     

Nita mengerucut bibirnya membuat dokter edwin gemas melihatnya.     

"Anggap saja ini perkenalan dengan tetangga baru " dia membalikan ucapan nita tadi.     

"Aku yang akan antar istriku ini sendiri ke tempat pasien pertamanya " ucap dokter edwin mengusap punggung nita dengan lembut memberikan sebuah energi semangat pada istri kecilnya itu.     

Mereka berdua berjalan menuju ke sebuah rumah yang hanya terhalang oleh tiga rumah saja disamping rumah aditya sahabat dokter edwin.     

Di sepanjang perjalanan dokter edwin sesekali mencuri pandang ke arah nita, sejak tadi sebenarnya ada hal yang ingin sekali dia katakan padanya mengenai ellen tetapi sepertinya terus mendapatkan rintangan-rintangan kecil dan akhirnya semua rencananya batal.     

Nita masuk ke dalam kamar dimana ada seorang wanita yang lebih muda darinya terbaring seperti merasakan sakit.     

Dia melakukan palpasi pada payudara wanita tersebut yang mengeras.      

"Tenang saja setelah ini pasti air susu nya akan keluar " ucap pada wanita yang baru lima hari melahirkan seorang bayi.     

Setelah nita melumuri kedua telapak tangannya dengan baby oil dia melakukan pemijatan secara melingkar pada payuda mulai dari bagian tengah ke atas ke arah samping kiri, selanjutnya ke arah bawah lalu kembali ke atas dan angkat. Kemudian lepaskan secara perlahan.      

"Apa pijatannya tidak terlalu kuat atau mau aku tambahkan tekanannya? " nita yang berdiri di belakang punggung pasien yang duduk di atas tempat tidur itu tidak melihat ekspresi yang keluar dari wajah pasiennya itu.     

"Ini cukup "     

Nita menopang payudara kiri dengan tangan kiri kemudian menekan payudara ke arah puting susu dengan tangan kanan, begitupun sebaliknya.      

"Ibu sudah mempunyai anak? " tanyanya pada nita.     

Nita tersenyum tipis ketika tengah menopang payudara kiri dengan tangan kirinya, kemudian tangan kanan menggenggam dan mengurut dengan buku-buku jari, dan selanjutnya menekan payudara dari atas ke puting susu.      

"Melakukan pijatan oksitoksin yang bertujuan sebagai relaksasi guna melepaskan hormon oksitoksin, yang dapat membantu memperbanyak dan melancarkan produksi ASI. Caranya pijat dari tengkuk atas leher dengan gerakan memutar sampai dengan pinggang " nita mengajarkan cara melakukan sebuah pijatan untuk produksi asi pasiennya kali ini.     

"Lakukan tiga sampai lima menit bisa dibantu oleh suami, atau orang terdekat saja " sambung nita.     

"Kompres kedua payudara dengan air hangat dan air dingin menggunakan handuk atau waslap secara bergantian, lakukan sebanyak lima kali masing-masing air " dia kembali memberirahukan pada ibu muda itu.     

"Jika payudara membendung atau mengeras cukup kompres menggunakan air hangat "     

Nita telah selesai melakukan tindakan breast care pada wanita yang baru melahirkan tiga hari yang lalu dan mengalami pembengkakan di payudaranya.     

"Boleh saya gendong bayi ibu? " nita melihat bayi mungil lucu di tempat tidurnya menangis karena kehausan.     

"Boleh bu "     

Setelah mendapat ijin dia menggendong bayi mungil itu dengan hati-hati dan memandanginya gemas.     

"Lucu sekali... " ucap nita pelan.     

Dia yang dulu selalu membantu wanita melahirkan di sebuah desa selama bertahun-tahun, baru kali ini hatinya merasa terenyuh melihat bayi yang ada dalam gendongannya.     

Setelah dia menikah ternyata dia tahu betapa menyedihkannya bagi wanita yang memiliki kesulitan untuk mendapatkan seorang anak dari rahimnya sendiri...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.