cinta dalam jas putih

Konser Kpop



Konser Kpop

0Yunna dengan wajah penuh harapan pada yoga dapat mengabulkan permintaannya dan dia bisa bertemu dengan artis idolanya itu, dia berharap ayahnya akan bersikap modern memberikan kesempatan padanya untuk bisa melihat artis yang selama ini hanya bisa dia lihat dari ponselnya saja.     

"Bagaimana ya,,, " yoga masih terus mengusap keningnya dia melirik ke arah nita yang sedari memberikan kode dengan matanya untuk tidak menyetujui permintaan yunna.     

"Tanya ibumu, diakan suka sekali dengan orang korea " yoga lalu memberikan alternatif lain untuk bisa menunda jawabannya.     

"Ibu " yunna menoleh ke arah nita, dia lalu berbisik ke telinga yoga.     

"Ibu itu sukanya cowok korea muda, ganteng, pinter, baik hati dan tersakiti! " bisiknya, "bukan yang suka nyanyi-nyanyi sama jingkrak-jingkrak di panggung! "     

Seketika tawa yoga muncul dengan wajahnya yang memerah menoleh ke arah nita yang sedari tadi masih memperhatikannya.     

Axel yang tidak tahu apa yang dibisikkan oleh yunna pada ayahnya menanggapinya dengan tawa kecil. Dia tahu apa yang dikatakan oleh yunna itu pasti hal yang spesial sampai bisa membuat ayahnya tertawa seperti itu.     

"Kamu bilang apa sama ayah? " nita lalu mengintrogasi yunna setelah dia berhasil membuat yoga tertawa, dia merasa yunna sedang membicarakannya.     

"Aku bilang sama ayah, ibu itu paling baik dan pasti tidak akan marah kalau ayah membelikan aku tiket konser twice! " yunna sengaja berkata seperti itu supaya ayahnya pun akan mempertimbangkan permintaannya.     

"Itukan mahal sekali yunna! " nita tidak setuju jika permintaan yunna dikabulkan oleh yoga, itu akan membuatnya manja mendapatkan dengan mudah apa yang dia mau hanya dengan merayu ayahnya.     

"Ayolah, bu " yunna merapatkan kedua telapak tangannya ke arah nita, wajahnya sangat memelas meminta persetujuan ibunya yang sedikit sulit untuk dia rayu.     

"Ibu tahu, jihyo itu nanti mau dipasangkan sama cha eun wo dalam satu scene! " dia mengeluarkan jurus cowok korea tampan kesukaan ibunya, "nanti ada kim bum, lee min hoo, sama song jong ki! "     

"Apa mereka ada juga di konsernya? " nita sedikit melunak, dia jadi begitu penasaran dengan ucapan putrinya itu.     

Sudut bibir yunna melengkung, "itu nanti kalau aku jadi promotor terkenal pasti aku undang mereka untuk ibu ke indonesia, tapi pasti semuanya sudah kakek-kakek! " dia lalu terkekeh setelah mempermainkan ibunya itu.     

"Yunna! " nita bicara dengan nada tinggi, orang kedua dirumahnya yang selalu membuatnya kesal karena candaannya itu adalah yunna setelah yoga yang selalu melakukan hal yang sama padanya.     

Yoga dan axel lagi-lagi harus menanggapi tingkah lucu yunna dengan tawa mereka.     

"Kamu tidak boleh membuat ibu kesal! " axel kali ini bicara, "nanti kalau kamu dikutuk jadi bucin kpop selamanya baru tahu rasa! "     

Yunna hanya menanggapi pembicaraan axel dengan lidahnya yang menjulur ke arah kakak laki-lakinya itu.     

"Aku bayar dengan mencuci mobil ayah setiap hari, bagaimana? " dia mulai melakukan negosiasi dengan yoga.     

"Tidak perlu " yoga akhirnya menyerah karena terus menerus ditekan oleh rayuan dari putri kesayangannya itu.     

"Kamu boleh nonton "      

"Yes! " yunna sangat tidak bisa mengontrol dirinya karena rasa bahagia, dia berjoget sambil terus bernyanyi lagu korea yang semua orang tidak mengerti.     

"Tapi tetap harus ditemani oleh kakakmu! " ucapan yoga kali ini membuat mood kebahagiaannya menurun.     

"Ayah, aku kan dengan ibu guru,,, " dia tidak menyetujuinya dengan menhentakkan kedua kakinya ke lantai dengan penuh tenaga.     

"Dengan kakakmu atau tidak pergi sama sekali? " yoga memberikan satu pilihan pada putrinya itu, dia tidak akan tenang membiarkan putrinya pergi ke sebuah acara besar walaupun dengan komunitas yang didalamnya diketuai oleh gurunya sendiri.     

Axel mengangkatkan kedua alisnya beberapa kali ke arah yunna dengan senyuman puasnya, dia juga tidak mau membiarkan adiknya itu pergi sendirian. Walaupun sikapnya tomboi tapi dia sangat teledor.     

"Kakakmu yang akan membeli tiketnya nanti " yoga berucap kembali, "jadi kamu bilang sama teman-teman kamu yang lain untuk janjian di tempat konser! "     

"Baik, yah,,, " walaupun dia kecewa tapi ini lebih baik daripada dia tidak bisa menonton sebuah konser idolanya.     

"Tapi kak axel janji harus mengambil jarak beberapa ratus meter dari aku! " cetusnya, "aku kan mau nonton konser bukan mau acara pembagian rapor ditemani orang tua! "     

"Enak aja " axel sengaja ingin membuat kesal adiknya itu, "aku bawa rantai supaya kamu tidak jauh-jauh! "     

Mata yunna terbelalak, "makanya kak axel itu cepet punya pacar, biar gak sendirian dan gangguin aku terus! "     

Perkataan yunna membuat wajah axel memerah, dia meperlihatkan tawa dalam keterkejutannya. Terlebih ayah dan ibunya ikut menertawakannya, mereka saja tidak pernah memaksa axel untuk mempunyai pasangan tapi adiknya itu selalu menyindirnya memakai jurus paling ampuh yang membuatnya kalah.     

"Ibu bantu mba mumu dulu memasak! " nita beranjak dari duduknya, dan meninggalkan ketiga anggota keluarganya untuk pergi ke daput dan membantu mba mumu yang sedang menyiapkan makan malam.     

Seperti inilah kericuhan setiap malam jika axel tidak sedang tugas dia dan yunna selalu saja membuat keramaian.     

"Belikan sekalian untuk ibumu juga " tiba-tiba yoga memecah keheningan, ketika yunna sudah masuk ke dalam kamarnya dan kali ini hanya dia dan axel yang berada di ruang keluarga.     

"Ayah mau ibu nonton konser juga? " axel kebingungan dengan apa yang diucapkan ayahnya itu.     

"Dia kan setiap hari harus mengurus pasien " jawab yoga, "sudah itu dirumah dia pasti pusing mengurusi adikmu yang berbeda itu, dia lebih aktip dan sedikit sulit diatur "     

"Kita beri hadiah ibumu untuk jalan-jalan malam " sambungnya, "bilang kita harus mengawasi yunna! "     

"Kita? " axel semakin kebingungan.     

"Ayah juga! " dia memalingkan pandangannya untuk menghilangkan rasa malunya.     

"Kalau ibumu ikut ayah juga harus ikut! "     

Axel manganggukkan kepalanya, dia mengerti dengan apa yang diucapkan ayahnya itu. karena ayahnya itu pasti tidak akan pernah tenang membiarkan ibunya pergi tidak dengannya.     

"Nanti ayah transfer uang untuk membeli tiketnya " ucap yoga kembali.     

Axel tersenyum memandangi wajah ayahnya, dia semakin terlihat lelah dari kantung matanya yang mulai terlihat.     

"Ayah aku minta maaf jika selama ini tidak mendengarkan apa yang ayah inginkan " tiba-tiba axel berkata dan membuat yoga menoleh ke arahnya.     

"Aku janji akan melanjutkan sekolahku ke spesialis " ucapnya lagi, "tapi untuk kali ini berikan aku kesempatan untuk membuat namaku sendiri dengan kemampuan yang aku punya "     

Yoga menganggukkan kepalanya, "ayah minta maaf juga kalau ternyata selalu memaksakan keinginan ayah tanpa melihat apa yang ingin kamu capai "     

"Ibu benar, ayah itu guru terbaik untukku " ucap axel, dia lebih mendekat ke arah yoga dan memeluknya dia ingin mengakhiri perang dingin antara dia dan ayahnya karena berpindah tempat kerja.     

"Ibumu itu yang sebenarnya guru terbaik, buktinya dia selalu bisa menjadi pendengar terbaik ketika anak-anaknya berkeluh kesah " yoga melemparkan pujiannya pada nita.     

"Dia memang paling baik " axel berterima kasih pada nita yang sudah membuat dia dan ayahnya bisa bicara akrab kembali hari ini...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.