cinta dalam jas putih

Cerita Masa Lalu



Cerita Masa Lalu

0Nita tersenyum sendiri menatapi wajah yoga yang tertidur pulas di sampingnya, beberapa jam yang lalu laki-laki ini sudah membuat nita begitu tidak mempercayai apa yang sudah dilihatnya. Melihat seorang yang dia kenal begitu keras dan tegas meneteskan air matanya dihadapannya, karena putra kesayangannya.     

" Kamu belum tidur? "     

Yoga membuka kedua matanya menangkap Nita yang sedang memperhatikannya.     

" Belum "     

" Apa wajah tampan suamimu ini mengganggumu? sampai kamu kesulitan untuk tertidur "     

Nita tertawa gemas, satu tangannya menekan hidung mancung yoga.     

" Oppa dokter sekarang selalu suka memuji diri sendiri! "     

" Kemarilah.. " yoga membawa nita dalam pelukannya, dan menciumi kening nita.     

Nita tertawa kecil dan segera mengelak, menghentikan aksi yoga yang terus menerus menciuminya.     

" Oppa dokter.. " panggil Nita, kedua tangannya berada di kedua sisi wajah yoga.     

" Kamu pasti sangat menyayangi Axel, melihat tadi itu membuat aku terharu "     

Yoga tersenyum sebelum menjawab pertanyaan Nita.     

" Tentu saja aku menyayangi Axel, dia itu putraku. Tapi yang membuatku menangis tadi adalah karena aku melihat kasih sayangmu yang jauh lebih besar daripada aku pada Axel. Dan apa yang kamu lakukan pada Axel benar-benar membuatku malu dan sadar apa yang selama ini aku terapkan pada putraku itu salah "     

Nita mengusap pipi yoga dan tersenyum ke arah yoga, dia menarik napasnya sebelum kembali berkata.     

" Apa oppa dokter menyayangi ibu kandung Axel juga? "     

Yoga tersenyum " kenapa? kamu cemburu atau khawatir aku dan Elsa kembali seperti dulu? "     

Nita tertawa kecil dan menatap lekat mata yoga yang juga menatapnya.     

" Oppa dokter harus ingat, aku masih ada satu janji.. " Nita mengingatkan kembali.     

" Aku berjanji pada dokter Elsa, bersedia menandatangani surat perpisahan jika dia bersedia dilakukan operasi dan menjalani pengobatan "     

" Itukan kamu " yoga mencubit kecil pipi nita.     

" Kalian berdua, adalah dua wanita yang selalu membuatku harus mengikuti semua keputusan kalian " sambung yoga.     

Kedua alis Nita terangkat dalam senyumannya.     

" Kalau aku bilang oppa dokter harus menemani dokter Elsa sampai dia sembuh, bagaimana? "     

" Boleh kalau cuma membantu menemani sampai sembuh " dalam pelukannya yoga menempelkan pipinya di pipi Nita.     

" Asal jangan minta aku menjadi suaminya lagi, aku sudah capek. Dulu Elsa yang meminta berpisah karena alasan ingin fokus pada pendidikannya, dia pergi tanpa memikirkan Axel sedikitpun. Dia juga yang memilihkan kamu yang harus menjadi istriku, dan sekarang dia sakit aku juga yang jadi korban harus menuruti permintaan Elsa dengan alasan permintaan terakhir "     

Yoga menarik nafasnya dalam-dalam     

" Nasib,,nasib,,menjadi lelaki seperti ini oleh dua wanita " sambungnya.     

Perkataan terakhir yoga itu sontak membuat Nita tertawa kecil, dia sekilas menatap yoga dan memberi pelukan dan usapan lembut di punggung yoga.     

" Kasihan sekali oppa dokterku.. "     

Yoga tersenyum karena ucapan Nita itu sedikit terdengar seperti ledekan di telinganya.     

" Tapi aku yakin dokter Elsa akan sembuh, jika dia masih memiliki semangat untuk berobat. Jadi kita harus memberinya semangat supaya dia mau dilakukan operasi. Dan yang Elsa punya sekarang hanya Axel dan oppa dokter "     

'Dan bagaimanapun juga Elsa itu saudaraku! ' , ada suara tambahan dalam hati Nita. Dia hanya bisa berharap suatu saat nanti dia dan Elsa bisa berhubungan baik kembali seperti dalam mimpinya, bahkan Elsa bisa menjadi kakak terbaik untuknya.     

" Baiklah, Elsa akan sembuh. Tapi dia tidak akan bisa memisahkan kita " yoga menanggapi perkataan Nita dengan serius.     

Kening Nita berkerut menatapi yoga yang tersenyum sedikit licik.     

" Karena, aku akan berusaha membuat wanita yang ada dalam pelukanku ini memberikanku seorang putri cantik "     

Yoga memulai serangan dengan menciumi leher Nita, membuat wanita itu kegelian berusaha melepaskan diri dari pelukan yoga.     

" Salah sendiri membangunkan singa jantan di tengah malam, dia jadi kelaparan dan harus makan sesuatu! " celetuk yoga.     

" Tadi itukan oppa dokter bangun sendiri! "     

" Sepertinya aku sudah terlanjur tergiur, aku makan bulat-bulat saja sekarang "     

Yoga membawa Nita masuk ke dalam selimutnya, tidak memberikan kesempatan pada wanita yang berada dalam pelukannya itu. Membuat Nita tidak bisa melarikan diri terkaman singa jantan yang selalu menebarkan pesonanya pada Nita setiap kali berada di sampingnya.     

" Ayah, bubu kenapa? " bisik Axel pagi ini pada yoga.     

Yoga tersenyum memberi jawaban pada Axel dengan menyimpan jari telunjuknya di bibirnya, memberitahukan pada putranya bahwa bubu kesayangannya itu sedang marah.     

Axel menanggapi isyarat sang ayah dengan anggukan kepalanya. Dia kembali melahap sarapan yang sudah disiapkan nita untuknya.     

"Ada yang marah sepertinya... " yoga berbicara pelan sambil melirik ke arah Nita yang sudah terduduk di dalam mobil tepat berada di sampingnya.     

Nita hanya terdiam dengan tatapan dan wajah jutek yang diperlihatkan ke arah yoga.     

"Kita kan cuma bekerja dua kali saja malam kemarin! " celetukan yoga ini membuat mata Nita menyipit tajam ke arahnya.     

"Jangan membicarakan hal seperti itu jika ada axel! " Nita memperingatkan pada yoga, ketika dia melihat Axel yang sedang berjalan mendekat ke arah mobil.     

"Hal yang bersangkutan dengan kegiatan ranjang maksudnya? " yoga sengaja mengeluarkan kata-kata nakal pada nita.     

"Oppa dokter! " cetus nita menutup mulut yoga dengan satu tangannya.     

Axel yang masuk ke dalam mobil dan menangkap momen tersebut seketika menutup kedua matanya.     

"Aku nggak lihat kok, ayah dan bubu tenang saja.. "     

Mendengar axel berkata seperti itu, nita terkejut dan segera melepaskan tangannya yang dipakai untuk menutup mulut yoga. Dengan wajah yang memerah dia segera memperbaiki sikap duduknya, sedang yoga hanya tersenyum gemas melihat ekspresi istrinya itu.     

"Nita " seseorang memanggil nita ketika dia baru beberapa berjalan keluar dari mobil milik yoga.     

Nita memfokuskan pandangannya ke arah suara dari dalam mobil lain yang memanggilnya, dia melihat sosok elsa di dalamnya. Pintu samping di arah nita terbuka.     

"Ada apa? " tanya nita ketika masuk ke dalam mobil.     

"Aku akan menyetujui permintaanmu untuk dilakukan operasi.. " Elsa bicara tanpa tedeng aling-aling."tapi kamu harus berjanji satu hal padaku "     

"Jika kamu bersedia melakukan pengobatan, aku akan bersedia melakukan apapun. Termasuk mengabulkan keinginanmu mendapatkan seorang anak " nita memotong ketika Elsa bicara padanya.     

Elsa menunjukan ekspresi keterkejutannya mendengar ucapan nita. Sedang nita memperlihatkan senyuman tenang kepada Elsa.     

"Aku juga tahu dulu itu, kamu tidak semata-mata sengaja melahirkan axel dirumahku. Kamu pada awalnya ingin mengetahui wanita yang telah membuat suamimu berubah.. "     

Nita tampak menarik nafasnya sebelum melanjutkan kembali perkataannya.     

"Aku hanya ingin menjelaskan padamu tentang itu, kalau aku benar-benar tidak tahu kehadiranku di rumah sakit membuat rumah tangga kalian berakhir seperti ini. Apalagi jika aku tahu bahwa kamu adalah adik dari suami ibuku. "     

Elsa menanggapi penjelasan nita dengan ekspresi datar, yang semakin lama berubah menunjukan satu guratan kesedihan.     

"Jika semuanya memang karena kehadiranku diantara kalian, aku minta maaf. Aku hanya ingin berusaha semuanya kembali baik seperti pertama tanpa kehadiranku.. dan itu alasan kenapa aku ingin kamu sembuh "     

Satu tetesan air mata muncul dari kedua mata elsa, dia mengalihkan pandangannya ke arah nita dengan matanya yang memerah karena tangisan.     

"Aku mengakuinya.. " Elsa terisak,"tapi.. tujuan aku bicara padamu saat ini adalah untuk memintamu tetap mendampingi putraku, kalaupun aku bisa sembuh aku akan mengakui kehebatanmu menjadi ibu terbaik untuk Axel. "     

Satu tangannya memegang tangan nita "aku mohon maafkan aku, dan tolong sayangi putraku jika suatu saat nanti aku tidak dapat disembuhkan.. "     

Nita menghapus jejak air mata di pipi Elsa dengan kedua tangannya, dan lalu memeluknya.     

"Maafkan aku, karena kehadiranku telah membuat dokter yoga berubah.. "     

Elsa menggelengkan kepalanya, tidak menyetujui permintaan maaf nita.     

"Aku tidak tahu kamu mengetahui semuanya yang aku sembunyikan selama ini, pada awalnya aku memang berencana seperti yang kamu sebutkan. Tapi.. melihat caramu memperlakukan axel dan yoga kemarin membuatku begitu malu, aku seorang ibu yang gagal! "     

Nita terkejut, ternyata selain yoga yang sudah dia buat menangis karena tindakannya pada axel kemarin. Tanpa sepengetahuannya elsa juga telah melihatnya secara diam-diam.     

"Tidak ada ibu yang gagal di dunia ini, mereka mempunyai metode sendiri-sendiri dalam memberikan pengasuhan pada anak-anaknya, dan kamu salah satunya " hibur nita agar elsa berhenti menyalahkan dirinya sendiri, karena nita tidak pernah berpikir untuk menyalahkannya.     

"Kamu tetap menjadi ibu kandung axel, maka dari itu berjanjilah untuk sembuh " nita menyambung perkataannya.     

"Baiklah.. " elsa menyetujui permintaan Nita.     

Lengkungan bibir membentuk senyuman muncul di wajah nita.     

"Sepertinya aku harus segera pergi, nanti dokter yoga marah-marah jika melihat aku kesiangan! " nita bicara sedikit berbisik pada Elsa .     

Elsa tertawa kecil dalam wajahnya yang terlihat sembab akibat tangisannya.     

"Berjanjilah untuk tetap menjadi istri dokter yoga.. "     

Nita terpaku dengan ucapan terakhir elsa, dan menanggapinya dengan senyum manisnya sebelum akhirnya meninggalkan Elsa.     

Karena Nita yakin Elsa akan seperti dalam mimpinya, sehat kembali dan mendapatkan kebahagiaannya sendiri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.