cinta dalam jas putih

Menemukanmu diantara jutaan manusia



Menemukanmu diantara jutaan manusia

0" Aku mohon jangan seperti ini padaku,," yoga menatapi nita yang sedang merapikan kemeja yang sudah dipakainya pagi ini " aku merasa sangat tersiksa diperlakukan seperti ini "     

Senyuman terlihat di wajah nita dan tatapan indah terpancar dari kedua bola matanya, dia menggelengkan kepalanya " memangnya apa yang aku lakukan? "     

" Oppa dokter mau aku seperti apa? "     

" Kamu masih marah? " yoga balik bertanya dan memegang kedua tangan nita " aku sudah terbiasa dengan sikap diam kamu jika marah, tapi sikap manismu pagi ini malah semakin membuat aku merasa sangat bersalah "     

Nita tertawa kecil " jadi aku harus bersikap seperti apa? hanya kemarin malam saja marahnya "     

" Lagipula kan sudah dapat hukuman " lanjut nita.     

" Jadi sekarang? "     

" Oppa dokter,,suamiku,," nita merengek " aku mohon jangan bahas yang kemarin "     

Yoga tersenyum lebar, nita selalu begitu mudah melupakan kesalahan seseorang yang menyakitinya " kalau begitu beri aku pelukan di pagi hari "     

" Tidak bisa "     

Yoga terdiam sejenak sambil menatapi wajah cantik istrinya di pagi hari " benarkan masih marah? "     

" Suamiku tersayang " nita memegang kedua pipi yoga dan tersenyum " kamu lihat perut aku ini,,"     

Mata nita mengisyaratkan pada yoga untuk melihat ke arah perutnya yang sudah membesar " aku sudah tidak bisa memelukmu sekarang, putri yang berada di dalam perutku sudah membesar "     

Seketika yoga tertawa seketika " maafkan aku sayang,, aku sudah berpikiran kamu masih marah padaku "     

" Kalau begitu aku saja yang peluk " yoga memeluk nita dari belakang, dan kedua tangannya mengusap lembut perut nita "kamu tidak boleh menyusahkan ibumu ya,,,dia terlalu baik,,jadi kita harus membuatnya selalu bahagia,,"     

Nita tertawa geli mendengar ucapan yoga yang begitu lucu " kenapa berkata seperti itu?"     

" Kamu hanya boleh bahagia,," yoga mencium pipi nita " axel, aku dan putri kita nanti tidak boleh membuatmu sedih "     

Nita tertawa kecil " aku merasa terharu sekali, kamu memang suamiku yang paling manis sekarang,,"     

" Tidak tahu nanti kalau aku sudah tua " nita memelankan suaranya sambil tersenyum lebar ke arah yoga.     

" Sampai kita menua bersama-sama " dan yoga mengambil satu kesempatan besar untuk memberikan satu kecupan di bibir nita.     

" Aku mohon tetaplah berada di sampingku selamanya,," sambung yoga, dia mulai menundukan kepalanya di hadapan nita " aku tidak tahu akan seperti apa aku jika kamu tidak ada "     

" Jangan seperti ini " nita membuat yoga untuk melihat ke arahnya " jangan terlalu berlebihan mencintaiku, nanti kalau satu diantara kita tiba-tiba melakukan kesalahan kamu akan lebih merasakan sakitnya"     

Yoga tersenyum ke arah nita " tidak apa-apa aku tersakiti, asal kamu tetap di sampingku "     

" Mana bisa seperti itu " nita menutup bibir yoga dengan satu tangannya supaya dia tidak membicarakan hal aneh lagi " jangan bicara seperti itu, aku yang akan selalu berusaha untuk membuat kamu,axel,dan putri kita berbahagia "     

" Jadi jangan pernah katakan bahwa aku tidak akan pernah membuat kesalahan, oppa dokterku tercinta aku hanya manusia " sambung nita " kita berdua yang akan menciptakan kebahagiaan untuk keluarga kita, bukan hanya aku atau oppa dokter sendiri,,tapi,, kita "     

Yoga tersenyum ke arah nita dengan tatapan penuh cinta.     

" Bolehkah aku melakukan sesuatu? " tanya yoga dengan tatapannya yang begitu lekat karena tidak henti-hentinya mengagumi wanita yang berada dipelukannya itu.     

" Apa? " nita mengerutkan dahinya.     

" Mencium bibir yang selalu mengeluarkan kata-kata bijak,," yoga menggapai bibir nita dengan bibirnya, memberikan satu sentuhan lembut di bibir nita, menciuminya dengan penuh rasa cinta yang begitu mendalam.     

" pak dokter, sudah " nita menyudahi ciuman dari yoga " bukannya mau antar ayah dan ibuku ke tempat nenek "     

" Panggil aku yoga, baru aku akan berhenti " yoga mendekat kembali wajah nita berada di dekatnya, dan dengan sengaja kembali menciumi bibir nita.     

" Baiklah, yoga,," nita tersenyum malu " nanti mereka menunggu lama! "     

" Katakan lagi,,"     

" Tidak mau " tolak nita dengan mata yang membulat.     

" Kalau begitu aku akan menciummu lagi "     

" Yoga! " nita memanggilnya dengan manja dengn wajahnya yang memerah.     

Yoga tersenyum senang mendengar istrinya itu memanggil namanya, dia ingin selalu mendengar nita memanggilnya dengan manja.     

" Apa yang membuatmu bahagia? " tanya yoga     

Nita tersenyum " hidup bahagia dengan kamu dan anak-anak kita "     

" Kamu tahu apa yang membuatku bahagia? " yoga mencium kening nita dan menatapnya "selain ibuku, kebahagianku hanya jika bersama wanita yang paling aku cintai,,kamu,, dan anak-anak kita,,"     

" Kamu menyalin jawaban aku " nita menjulurkan lidahnya dan tertawa kecil " aku akan lihat apakah ibu sudah siap,,"     

Langkah nita terhenti ketika yoga menggapai tangannya " kamu ketinggalan sesuatu "     

Dahi nita berkerut " apa? "     

Yoga tersenyum dan mendekati nita lagi-lagi mendaratkan satu kecupan di bibir nita " kamu lupa membawa cintaku "     

" Aku akan menyimpan cintamu baik-baik " nita tersenyum dalam gelengan kepalanya, dia merasa selalu diberikan kebahagiaan oleh yoga setiap harinya, walaupun dengan tindakan kecil dan romantis seperti tadi.     

Dia hanya berharap semua kebahagiaan yang dimilikinya saat ini bisa dirasakan hingga masa tua nanti bersama yoga.     

" Apa ibu sudah siap? " nita menghampiri sosok laki-laki paruh baya yang menjadi ayah sambungnya yang sedang berdiri di ruang tengah.     

" Ibumu sedang menghubungi suster yang menjaga veeta dirumah "     

Nita mengangguk dalam senyumannya, dia sedang mengingat nama adiknya yang baru saja di sebutkan oleh ayahnya.     

" Ayah " nita begitu canggung memanggilnya untuk pertama kali.     

Laki-laki paruh baya itu terkaku menatapi nita dengan ketidak percayaannya " kamu memanggilku ayah? "     

Nita tersenyum " bolehkah aku memanggil ayah? "     

Seketika mata laki-laki yang berada di hadapan nita berkaca karena merasakan kebahagiaan, menghampiri nita dan merangkul pundaknya " tentu saja, kamu boleh memanggilku ayah,,"     

Nita tersenyum dan mengusap lembut tangan sang ayah yang berada di pundaknya " terima kasih karena selama ini ayah sudah membahagiaakan ibu,,dan menjaga adikku,,"     

" Kebahagiaan ibumu adalah prioritas utamaku, dan sekarang kebahagiaanku bertambah karena memiliki putri sepertimu,,"     

" Terima kasih juga karena sudah mau menjadi ayahku,," nita melemparkan senyuman bahagia pada ayahnya.     

Sang ayah membalas senyuman nita, dengan ujung mata yang telah mengeluarkan bulir air mata.     

Nita tersenyum dan menghapuskan air mata ayahnya dengan tangannya.     

" Aku terlalu bahagia sampai mengeluarkan air mata "     

Nita mengangguk " tidak boleh ada yang membuat ayah dan ibuku bersedih, kalian harus selalu bahagia "     

Senyuman tampak terlihat di wajah ayahnya dan memegang kedua pundak nita " ibumu begitu hebat sudah melahirkan putri yang sangat luar biasa sepertimu "     

" Terima kasih " nita tersenyum memandangi wajah ayahnya yang terlihat telah menua, dan mereka masih harus merawat adiknya.     

Nita merasa mungkin dengan mengatakan ini pada mereka bisa sedikit memberikan kebahagiaan pada ibu dan ayahnya, dan bisa menghapus semua rasa bersalahnya karena telah membencinya sampai dengan waktu yang lama.     

Di sudut lain, yoga menghampiri sosok yang menjadi ibu kandung nita yang tengah berdiri di belakang nita yang terisak menyaksikan hal yang sangat membuatnya bahagia.     

Tangannya merangkul pundak yang menjadi ibu mertuanya itu " kanita ibu sudah menjadi wanita yang benar-benar menakjubkan,,"     

Wanita itu mengangguk dalam tangisannya di dada yoga " terima kasih sudah menjaga putriku dan memberikannya kebahagiaan "     

" Aku melakukan itu karena aku mencintainya" yoga tersenyum dengan tatapannya yang masih belum beralih dari sosok nita.     

Pada awalnya dia merasa akan sulit membuat nita memaafkan ibunya, akan tetapi lagi-lagi nita membuatnya begitu terkejut dan takjub dengan sikap lapang dadanya menerima kembali kedua orang tuanya, dan yoga semakin menyadari ini telah membuatnya semakin tergila-gila padanya.     

Dia begitu menjadi laki-laki terbahagia yang di lahirkan di dunia ini, karena saat dia hidup, dia dapat menemukan nita yang berada di antara jutaan manusia di dunia ini,,dan menjadikan wanita hebat itu menjadi istrinya,,     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.