cinta dalam jas putih

Takdir tuhan



Takdir tuhan

0Nita masih terdiam dalam lamunannya, dia sangat enggan kembali ke kamarnya untuk bertatap wajah dengan wanita yang melahirkannya yang sudah begitu lama diam-diam selalu dia rindukan.     

Tapi, pada kenyataan setelah bertemu dia dengan sang ibu menjadi timbul rasa kebencian.     

" Kenapa aku seperti ini? " tanyanya dalam hati " aku tidak boleh seperti ini, aku mengajarkan axel untuk bisa memaafkan ibunya,,tapi aku sendiri tidak melakukannya "     

" Jika semua seperti ini, apa yang aku ucapkan pada axel itu hanya bualan belaka dan aku sendiri yang menjadi pembohong,," semua perkataan dalam hati nita seperti menjadi konflik cerita yang dia buat sendiri dan harus nita sendirilah yang menyelesaikannya.     

" Masalah tidak akan selesai jika aku melarikan diri, aku harus menghadapinya dan menyelesaikannya dengan baik,,"     

Setelah begitu lama konflik di dalam batinnya begitu bergejolak, nita mencoba meredakannya dengan menarik nafasnya dalam-dalam beberapa kali. Dia lalu beranjak dari duduknya, dan bergegas menuju kamarnya.     

Yoga tersenyum ke arah nita yang berjalan ke arahnya, dia tahu wanita yang dipilihnya menjadi istrinya itu akan bisa membuat keputusan yang sangat bijak walaupun sebenarnya akan sangat menyakitinya.     

" Aku sudah bicara dengan mba mumu untuk membereskan kamar tamu,," nita tersenyum ke arah sosok kedua orang tuanya.     

" Pasti ibu,,," perkataan nita memelan dan tersendat-sendat karena kecanggungannya kali ini " dan,,,ayah,,,pasti kelelahan karena perjalanan jauh, jadi lebih baik menginap saja"     

Dan kali ini pandangan nita beralih ke arah yoga dengan senyuman tipisnya " bolehkah ayah dan ibu menginap disini? "     

Yoga tersenyum dengan tatapan yang penuh kebanggaan pada istrinya itu " tentu saja "     

" Bisakah ibu bicara denganmu berdua saja? "     

" Baiklah " nita menganggukan kepala diiringi dengan senyuman lembutnya, mulai menggapai satu tangan ibunya untuk dia genggam.     

Membawa sang ibu keluar menuju ke arah taman yang terletak di belakang rumah, untuk mencoba membicarakan sesuatu yang akan membuat mereka menjadi dekat.     

" Maafkan ibu,,," suara sang ibu pun akhirnya memecah keheningan " ibu baru bisa memberanikan diri untuk menemui setelah sekian lama meninggalkanmu "     

" Ibu,,,takut dan malu untuk bertemu dengan kamu setelah apa yang ibu lakukan selama ini pada kamu " lanjutnya.     

" Sejak kapan ibu mengenal pak dokter? " nita mengalihkan pembicaraan, sepertinya enggan membahas hal yang sangat dia benci itu.     

Lengkungan bibir yang membentuk senyuman indah terlihat jelas di wajahnya yang sudah mulai terlihat garis-garis halus dibawah kantung matanya " sudah lama ketika masih menjadi residen, dan masih menjadi suami dokter elsa "     

" Dia selalu datang kerumah untuk sekedar berkonsultasi dengan ayahmu, dan mendengarkan cerita ibu tentang kamu,,"     

" Ibu cerita tentang aku? " nita teraneh " sejak kapan? "     

" Ketika ibu tahu kamu telah menyelesaikan pendidikan kebidananmu, dan kamu bekerja di rumah sakit yang sama dengan yoga "     

" Apa ibu yang meminta dokter supaya aku bisa bekerja di rumah sakit? " tanya nita dengan nada keras.     

" Tidak " jawabnya " ibu tahu kamu pintar seperti ayahmu, kamu pasti bisa bekerja dimanapun. Ibu hanya meminta yoga menjaga kamu. Karena ibu tidak bisa melakukannya, karena kamu mempunyai adik perempuan yang yang sangat istimewa yang harus selalu ibu jaga "     

" Adik perempuan? " dahi nita berkerut     

" Iya, sudah berusia 18 tahun " jawabnya " tapi karena down syndrom sejak dilahirkan, dia tidak seperti anak seusianya "     

" Ibu tidak pernah menyangka kalau kalian akan menikah, karena,,," tiba-tiba berhenti dan menatap nita lekat.     

Kedua mata nitapun menatap aneh ke arah ibunya yang tiba-tiba berhenti berkata, dia mulai merasakan sesuatu hal yang tidak baik yang akan dikatakan ibunya.     

" Karena apa, bu? " nita mengulangi perkataan ibunya menjadi pertanyaannya.     

" Dokter elsa itu adik dari ayah sambung kamu"     

" Adik,," suara nita memelan dia memalingkan pandangannya ke arah lain, menyembunyikan kekesalannya, jantungnya bekerja begitu cepat.     

" Kalian jahat sekali, dengan menyembunyikan semua ini! " cetus nita dalam hatinya.     

" Dulu ketika elsa melahirkan axel, dia yang hanya sendirian dirumah menghubungi ibu. Dan ibu memberikannya alamat rumah nenek, tapi ternyata jalan tuhan lain, karena kamu yang pertama menemukan elsa,,"     

Wanita tersebut lalu menggapai tangan nita, dan memegangnya erat " ketika yoga mengatakan dia berniat akan menikahimu awalnya ibu tidak menyetujuinya, tapi mendengar axel begitu dekat denganmu dan melihat yoga adalah laki-laki yang baik ibu hanya bisa mendoakan kamu mendapatkan kebahagiaan yang lebih banyak "     

" Kalau aku tahu, aku dan elsa ternyata bersaudara aku tidak akan menerimanya menjadi suamiku,," nita melepaskan kedua tangannya dari pegangan sang ibu " aku menyayangi elsa dan axel, tapi karena kebohongan kalian aku menjadi orang yang merebut suami saudaraku sendiri! "     

" Itulah yang harus kamu mengerti nita "     

Nita menatap tajam ke arah ibunya " aku harus mengerti apa?"     

" Bahwa sekuat apapun kita menjaga ikatan pernikahan, jika takdir tuhan menentukan lain kita tidak bisa merubahnya "     

Nita tersenyum tipis " aku selalu mendengar pembelaan seperti itu, ketika seseorang sudah tidak menjelaskan apapun lagi"     

" Tapi yoga sangat menyayangimu,," kata-kata sang ibu ini untuk memastikan pada nita tentang kebenaran cinta yoga padanya.     

" Sebaiknya ibu istirahat " nita sudah tidak ingin mendengarkan penjelasan apapun tentang semua yang tidak diketahuinya " ibu dan ayah pasti lelah, aku antarkan ibu ke kamar"     

" Tapi, nita,,,"     

" Tidak perlu dikatakan lagi, bu,," nita memotong pembicaraan ibunya " bisakah kita menganggap semua kejadian lalu itu tidak ada? "     

" Kanita,," dan lalu tangannya mengusap kedua pundak nita.     

Senyuman nita terlihat dalam wajah sedihnya, dengan semua kekuatan dan keberanian yang dimiliki oleh nita akhirnya memberanikan diri untuk memeluk tubuh sang ibu.     

" Ibu,,maafkan aku " nita lalu menciumi kedua punggung tangan ibunya " karena berpikir ibu tidak pernah ingat padaku sedikitpun "     

Kedua pipi nita mendapat ciuman yang bertubi-tubi dari bibir ibunya " ibu selalu merindukanmu,,"     

" Ibu tidak boleh menangis " nita menghapus bulir-bulir air mata di pipi ibunya " apalagi itu karena aku, ibu harus tersenyum "     

Nita lalu memeluk kembali tubuh sang ibu. Dia hanya tidak ingin membuat wanita yang melahirkannya itu bersedih, dia merasa cukuplah tuhan memberikannya kesedihan oleh keadaan adiknya yang tidak bisa hidup normal sepertinya.     

Untuk sekarang ini, biarlah dia yang mengalah untuk kebaikan hidup ibunya. Agar supaya ibunya tidak lagi merasa bersalah karena kejadian di masa lalunya, dia akan menerima semua yang di ucapkan sang ibu bahwa semua yang di laluinya itu adalah karena takdir sang pencipta.     

" Kalian pasti membicarakan banyak hal tadi sore " yoga yang tertidur disamping nita menatapnya dan mengusap rambut nita.     

Nita tersenyum ke arah yoga, mata indahnya menatapi yoga lekat " iya, semua. karena kamu menyembunyikannya dari aku tentang hubungan elsa dan ayah sambungku! "     

" Kamu marah karena aku menyembunyikannya? "     

" Iya, sangat marah " jawab nita tersenyum " karena kalau aku tahu elsa saudaraku aku tidak akan mau menikah denganmu! "     

Perkataan nita yang terdengar begitu serius membuat yoga terdiam kaku, sulit untuk berkata.     

" Tapi, aku sudah terlanjur mencintaimu " nita tersenyum dan mengusap pipi yoga " jadi jangan tinggalkan aku "     

" Hei, sayangku,," yoga lalu memeluk nita " kamu boleh marah padaku, tapi aku mohon jangan katakan hal seperti itu lagi "     

" Aku tidak mau kehilanganmu lagi " lanjut yoga.     

" Benarkah aku boleh marah? " tanya nita     

" Ya, marahi saja aku "     

" Baiklah,," nita lalu melepaskan pelukan yoga dan menatapnya " karena aku boleh marah, sekarang berbaliklah ke arah sana " nita memerintahkan yoga untuk tidur membelakanginya.     

Dan diapun memulainya dengan tidur membelakangi yoga.     

" Sayangku,,"     

" Aku sedang tidak ingin melihat pak dokter!" nita menyela " berbaliklah, dan katakan aku tidak akan pernah berbohong lagi,,"     

" Baiklah " yoga akhirnya pun harus mengalah saat ini " maafkan aku, dan aku berjanji tidak akan menyembunyikan hal apapun lagi pada istriku,,"     

" Ulangi terus sampai aku tertidur! "     

" Tapi, sayang,,,"     

" Lakukan saja !" cetus nita " atau aku keluar sekarang "     

" Jangan " yoga menarik napasnya dalam-dalam " aku janji tidak akan berbohong lagi,,"     

Dan dia terus mengatakan hal itu untuk waktu yang lama, yoga sedikit mengintip untuk memastikan nita telah tertidur.     

" Aku memang sengaja menyembunyikannya " yoga mencium pipi nita yang sudah tertidur lelap " karena aku tahu kamu akan menolakku kalau tahu siapa elsa "     

Yoga pun kembali ke posisinya dan tertidur di samping nita.     

Dari arah lain, nita terlihat membuka matanya dan tersenyum mendengar semua yang dikatakan yoga ketika menciumnya, dia pun berpikir hal yang sama seperti yang diucapkan yoga. Karena dia mencintai yoga, nita hanya akan melupakan semua kejadian yang sangat kebetulan ini dan akan terus menjalani hidupnya,,     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.