cinta dalam jas putih

Menyimpan cintaku padamu



Menyimpan cintaku padamu

0" Ini sarapanmu,," yoga meletakan satu piring yang berisi roti panggang dan segelas susu di meja dekat kursi dimana nita terduduk.     

" Aku belum lapar " nita memasang wajah masam,tatapannya ke arah lain,mengacuhkan yoga yang berdiri di sampingnya.     

Yoga tersenyum gemas melihat istrinya itu marah karena ucapannya semalam,dia benar-benar ingin memeluknya.Akan tetapi menahannya,awalnya dia ingin nita belajar bertanggung jawab pada kesalahannya yang dibuatnya.Tapi akhirnya semua berbalik karena ulah dia sendiri,menjadi dia yang di acuhkan.     

" Harus makan sekarang,," yoga lalu duduk di samping nita dan matanya mengawasi nita yang masih mematung " kalau belum lapar kamu minum saja susunya lebih dulu"     

Yoga terdiam sejenak memandangi wajah nita dengan kesabarannya dia menyodorkan gelas yang berisi susu pada nita.     

Dia begitu terkejut melihat nita yang tiba-tiba terisak,wanita yang berada di sampingnya itu menangis.     

" Baiklah,,aku minta maap" yoga dengan cepat memeluk nita,dan akhirnya dia juga yang harus meminta maap pada nita terlebih dulu. Dia lupa bahwa perasaan nita sekarang lebih sensitif karena kehamilannya,dia pun menjadi lebih mudah menangis.     

" Hei,," yoga memegang kedua pipi nita dan menatapi nita yang masih menangis " sayang,, lihat aku,,"     

Nita menuruti perkataan yoga,menatapi wajah yoga dalam isakan tangisnya,dan kemudian tertunduk.     

Yoga tersenyum menghapus air mata nita "aku minta maap,kalau kemarin kata-kataku menyakitimu"     

" Aku benar-benar ketakutan ketika kamu tidak mengangkat telponku,,," yoga memberikan pelukan untuk menenangkan nita.     

" Aku tidak ingin kehilanganmu lagi" sambung yoga " walaupun hanya satu hari,,"     

Nita masiih terdiam dalam pelukan yoga, dia hanya mendengarkan perkataan laki-laki yang sedang memeluknya itu.     

Tangan yoga mengusap rambut nita "kamu tahu,,kemarin aku meninggalkan pekerjaanku untuk langsung mencarimu,menanyakan ke setiap rumah sakit karena takut terjadi sesuatu padamu,dan ketika menelponmu aku hampir saja menabrak mobil yang berada di depanku yang tiba-tiba berhenti"     

Tapi yoga tidak mengatakan ketakutannya ketika berpikiran nita pergi dengan laki-laki lain,karena yoga tahu itu tidak akan pernah dia lakukan.     

Nita langsung berekspresi penuh keterkejutan dan melihat wajah yoga.     

" Apa aku salah jika begitu marah?" yoga berkata sambil mencubit kecil pipi nita " jadi yang seharusnya marah siapa?"     

" Iya,,aku yang salah,," jawab nita,tangannya menyapu air mata terakhir di pipinya " tapi aku kan semalam sudah minta maap,pak dokter malah berkata aku genit"     

" Aku tidak suka mendengar kata-kata itu" nita menyambung perkataannya " aku pernah mendengar kata-kata itu dulu, ketika dulu semua orang di rumah sakit tahu pak dokter menikah denganku.Mereka semua bilang aku genit dan mengatakan aku yang menyebabkan pak dokter bercerai"     

Yoga tidak pernah mengetahui orang-orang berkata seperti itu pada nita dulu,semalam itu adalah kata-kata yang tiba-tiba terlintas di pikirannya bukan bermaksud mengingatkan nita pada kejadian yang tidak ingin diingatnya.     

" Sudahlah,kita selesaikan permasalahan kemarin sampai disini" yoga memberikan satu ciuman di pipi nita " aku akan memaapkan nuna cantik dan manja satu-satunya yang aku sayangi ini,dan sekarang aku yang meminta maap padamu karena kemarin aku berteriak padamu,dan membuatmu menangis karena kata-kataku semalam"     

" Semalam itu sebenarnya aku tidak sengaja mengatakan itu" sambungnya " supaya membuat nuna cantik marah dan diam,kan akhirnya kamu tertidur lebih awal dan beristirahat"     

" Jahat banget sih!" nita memelototi yoga tangannya mencubit kecil perut yoga, membuat laki-laki itu meringis kesakitan.Dia membalaskan kekesalannya pada yoga yang dengan sengaja mempermainkannya.     

" Ayo habiskan dulu susunya,," yoga menyodorkan kembali gelas yang tersimpan di atas meja,dan kali ini nita menerimanya.     

" Nah,sambil nuna cantik yang manja meminum susunya,," yoga beranjak mengambil sesuatu dari dalam lemari pakaiannya dan kembali duduk di samping nita " aku sudah memasukan kartu ponselmu dan semua nomor kontaknya sudah aku pindahkan ke ponsel ini"     

Nita melihat ke arah ponsel yang yoga simpan di hadapannya,dia menggantikan ponsel milik nita dengan miliknya.     

" Dan,,aku sudah membesarkan volumenya supaya jika nanti aku telpon,kamu bisa mendengarnya" Sambung yoga " volume sepuluh!"     

Perkataan yoga ini membuat nita yang masih fokus meminum susu,tiba-tiba tertawa dan hampir tersedak karena kata-kata yoga yang secara tidak langsung menyindirnya.Dia memperlakukan nita seolah dia tidak tahu bagaimana caranya mengubah pengaturan ponselnya.     

Yoga dibuatnya tersenyum geli " hati-hati,,,"     

" Lalu oppa dokter pakai handphone yang mana?" tanya nita keanehan " nanti kalau ada yang konsul bagaimana?"     

Yoga tersenyum mengambil sesuatu dari saku kemejanya dan memperlihatkan ponselnya.     

Dahi nita berkerut " oppa dokter,itu ponselku!"     

Tangan nita bergegas bergerak hendak mengambil ponselnya yang yoga bawa dan ditukar tanpa meminta ijin terlebih dulu pada nita " kenapa tidak memberitahuku dulu kalau mau menukar ponselku!"     

" Setelah kejadian kemarin aku sudah memutuskan,," yoga tersenyum senang ke arah nita " aku tidak akan meminta ijinmu untuk menukar ponselmu yang rusak dengan ponselku"     

" Tapi ponselku baik-baik saja!" nita berusaha mengambil ponselnya yang yoga sembunyikan di belakang punggungnya,tangan nita tidak bisa menjangkau lebih jauh.     

" Aduh,," nita yang masih berusaha mengambil ponselnya tiba-tiba memegang perutnya.     

Yoga terperanjat segera menghampiri nita "ada apa?"     

Nita tertawa kecil mengambil satu tangan yoga dan menyimpannya di atas perut nita, merasakan tiap gerakan-gerakan menakjubkan dari dalam perutnya "dia sangat senang pada keusilan oppa dokter pada ibunya!"     

Yoga tertawa kecil,merasakan hal yang bukan pertama kalinya akan tetapi dia begitu dibuatnya terharu karena setiap gerakannya memberikan sebuah kebahagiaan padanya.     

" Waktunya sarapan,," yoga memberikan roti yang telah dibawanya tadi pada nita.Satu senyuman di wajah nita terlihat indah menghiasi paginya.Yoga masih ingin menggoda nita dengan satu hal yang akan membuat nita tertawa.     

Dia menemukan sesuatu yang menarik di ponsel nita ketika menukarkan ponselnya,hal yang pasti akan membuat nita mengingat sesuatu.     

" Just a smile and the rain is gone,," yoga memutar sebuah lagu dari ponsel nita yang berada di tangannya,dia ikut menyanyikannya dengan suara yang pelan di dekat nita " Can hardly believe it,,there's an angel standing next to me, reaching for my heart,,"     

Mendengar lagu tersebut wajah nita seketika memerah,dia tersenyum aneh ke arah yoga yang lagi-lagi menggodanya " oppa dokter,kembalikan ponselku!"     

Yoga menggelengkan kepalanya diiringi tawanya,dia tidak menggubris apa yang nita katakan.     

" I lay my love on you,,It's all I wanna do,,every time I breathe I feel brand new. You open up my heart,,show me all your love, and walk right through,,As I lay my love on you,," dengan begitu percaya diri yoga menyanyikan lagu di hadapan nita yang masih menertawakan suaranya ,mungkin jika orang lain yang mendengarnya akan mengatakan akan lebih baik tidak bernyanyi sama sekali!.     

" I never knew that love could feel so good,," kali ini tangan yoga yang memegang potongan roti dan menyuapi nita " Like once in a life time,,you change my world,,"     

Tangan nita dengan sigap langsung menutup bibir yoga,agar laki-laki itu tidak melanjutkan kembali nyanyiannya.     

" Oppa,," nita berkata sambil mengunyah roti yang berada di dalam mulutnya " ingat umur pak dokter!" dia lalu melepaskan tangannya yang menutupi bibir yoga,tawanya masih saja terlihat di wajah cantiknya.     

" Diam-diam ada yang mengagumiku juga dulu,," yoga tersenyum melirik ke arah nita yang menjadi salah tingkah karena ucapannya itu.     

" Itukan cuma lagu oppa dokter,," nita sedang berusaha mengalihkan rasa malunya di hadapan yoga " lagu jaman sekolah dulu itu!"     

Yoga mengambil ponsel miliknya yang dia berikan pada nita,dan terlihat membuka sesuatu di ponselnya.     

Dia memperlihatkan pada nita,di satu aplikasi pemutar musik di ponsel nita dan ponselnya hanya tersimpan satu lagu dengan judul yang sama dan penyanyi yang sama. Lalu dia tersenyum ke arah nita yang dengan mata indahnya memandangi layar ponselnya yang di perlihatkan dan tentu saja wajahnya yang memerah.     

" Baiklah aku mengaku,," nita bicara pelan "aku pernah mendengar oppa memutarnya di ruanganmu setelah kembali dari ruangan IBS, tapi dulu aku hanya bisa menyukai lagu itu"     

Nita menyipitkan matanya ke arah yoga yang masih memandanginya " karena dulu oppa dokter selalu memarahiku,aku menjadi lupa pernah mengidolakan dokter paling pintar dulu!"     

Yoga tersenyum,dia pun mengagumi hal yang begitu kebetulan ini.Tangannya yang masih memegang potongan roti kembali dia berikan pada nita,ketika nita menggigit roti yang yoga berikan,dia mengambil kembali roti yang masih berada di ujung bibir nita dengan bibirnya.Mengambil kesempatan itu untuk memberikan ciuman di bibir nita, setelah beberapa saat tadi yoga sempat membuatnya menangis.     

Nita tertawa kecil setelah yoga melepaskan ciumannya,dan mencubit tangan yoga " oppa dokter ini,,sangat nakal!"     

Yoga tersenyum dan memeluk nita dengan lembut,dia tidak pernah mengingat umurnya ketika bersama nita.Hanya mengingat bagaimana bisa membahagiakan orang-orang yang dia sayangi,,,     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.