cinta dalam jas putih

Aku di depan dan di belakangmu



Aku di depan dan di belakangmu

0" Dokter,ada yang mencari,," edna berbicara di depan pintu ruang pemeriksaan.     

" Masuk saja"     

Yoga yang masih menyibukan tangannya menanda tangani semua file yang menumpuk setelah satu minggu dia harus cuti karena sakit,tapi bukan sakit yang sebenarnya.Dia hanya sedang mengalami rasa tidak nyaman ketika tidak bersama nita.Yoga sengaja menyebutnya bawaan kehamilan istrinya.Pada kenyataannya dia tidak ingin sedikitpun jauh dari sosok nita.     

" Kamu sepertinya sibuk sekali!"     

Yoga menghentikan aktifitas tangannya,ketika mendengar suara amanda di ujung pintu,dahinya berkerut melihat amanda yang berjalan ke arahnya dan duduk di kursi di depannya.     

" Bahkan,kamu tidak hadir sewaktu aku pertama bekerja disini minggu lalu" lanjutnya.     

" Kamu pindah kesini?" tanya yoga aneh " ada apa tiba-tiba pindah rumah sakit?"     

Amand tersenyum " kamu masih sama seperti dulu,selalu dingin pada wanita dan pura-pura tidak tahu maksud dari seseorang padamu"     

" Tidak sama,," yoga mengomentari " kamu ingat,aku sudah menikah sekarang.Dan kamu sudah bicara dengannya ketika acara reuni,kamu pasti tahu seperti apa dia"     

" Aku datang bukan untuk membicarakannya,," amanda sepertinya tidak tertarik membicarakan nita " aku hanya ingin minta tolong padamu,mobilku sedang di bengkel.Aku ikut mobilmu yah,,ini sudah jam pulang"     

" Tapi,,,"     

" Aku tunggu di depan" belum sempat yoga menyelesaikan kata-kata penolakannya,dia sudah menyela ucapannya dengan nada memaksa.     

Yoga mengusap wajahnya dengan satu tangannya,sepertinya dia akan sulit menghadapi amanda dari yang dia pikirkan. Dia bahkan sudah begitu terang-terangan mengatakan pada amanda untuk lebih menjaga jarak dengannya ketika tadi dia mengatakan dia telah memiliki istri.     

" Dimana rumahmu,aku antar sekarang..Aku harus cepat-cepat menjemput axel"     

" Aku ikut " amanda begitu antusias     

" Tidak" yoga menolaknya " kamu katakan sekarang kemana tujuanmu,atau sebaiknya kamu ikut orang lain saja"     

" Baiklah,," amanda tersenyum kecut " antar aku ke tempat makan di jalan ahmad yani,tempat kita bertemu dulu"     

Yoga hanya menjawab dengan anggukan,mulai menghidupkan mesin mobilnya.Dan mengantarkan amanda ke tempat yang ditunjukannya,tanpa berkata apapun.     

Amanda sesekali melirik ke arah yoga,begitu banyak yang berubah dari laki-laki yang pernah sangat dekat dengannya dulu.Dia menjadi laki-laki yang begitu dewasa dan sangat bertanggung jawab,dan semakin terlihat gagah di usianya yang tidak lagi muda.     

" Temani aku makan,," amanda memasang wajah yang sangat menawan "istrimu tidak akan tahu,kita hanya makan sebentar!"     

Yoga tersenyum dan keluar dari mobilnya,dan terlihat membukakan pintu untuk amanda.     

Wanita itu keluar dari mobil dengan wajah yang senang,dia merasa percaya diri laki-laki sebaik apapun pastilah akan melupakan apa yang ada di hadapannya,ketika bertemu kembali dengan cinta masa lalunya.     

" Aku hanya bersedia mengantarmu saja" yoga tiba-tiba mengatakan sesuatu hal yang tidak terduga " bukan menemanimu makan,aku minta maap.Karena aku harus menjemput putraku disekolah"     

Tanpa mempedulikan ekspresi wajah amanda,dan kekecewaan di dalam hatinya yoga bergegas masuk ke dalam mobilnya.     

Yoga menarik napasnya di dalam mobil ketika meninggalkan sosok amanda yang masih berdiri mematung di tempatnya.     

" Aku hanya perlu bersikap tegas saja!"guman yoga dalam hatinya,dia tahu amanda adalah orang yang sangat keras kepala dari semenjak dia mengenalnya pertama kali.     

Entahlah,disaat seperti ini yoga selalu merasa bahwa dia harus membuktikan bahwa sikap ketika berada di hadapan nita adalah begitu sama dengan ketika dia berada di belakangnya.Dia hanya perlu jujur pada dirinya sendiri,ada atau tidak ada nita ketika dia jujur pada diri sendiri itu akan selalu menyadarkannya ketika akan melakukan hal yang aneh-aneh.     

Mungkin seperti inilah yang di sebut orang-orang bahwa ketika kamu sudah mencintai satu orang,yoga telah merasa tidak ada lagi yang terlihat berharga di matanya kecuali 'nita dan axel'.     

" Ibu! " teriak axel dengan secepat kilat dia mencium pipi nita.     

Nita yang tengah membaca buku,mengalihkan pandangannya ke arah axel dan tersenyum.     

" Bekalku habis,aku sudah minum obatnya di sekolah,dan hari ini aku hanya ikut kelas komputer" axel berinisiatif melaporkan kegiatannya di sekolah pada sang ibu "tanya pada ayah kenapa dia terlambat menjemputku" sepertinya axel memang satu-satunya detektif cilik di rumah yang diciptakan untuk melaporkan setiap hal-hal yang dilakukan ayahnya pada ibunya itu.     

Nita tersenyum mengacungkan ibu jarinya ke arah axel,dia lalu mendapatkan satu kejutan ciuman kembali di pipinya,kali ini yoga yang muncul di belakangnya.     

" Aku jelaskan setelah mandi,laporan axel tadi" yoga menyimpan ponselnya di tangan nita sebelum dia masuk ke kamar mandi.Diapun berinisiatif lebih awal sebelum nita mengintrogasinya nanti.     

" Laporan?" nita teraneh pada apa yang yoga sampaikan sebelum masuk ke dalam kamar mandi.     

Dan lagi,dia sengaja menyimpan ponselnya di tangan nita.Membuat tanda tanya besar di pikiran nita.     

" Oppa dokter,," nita mengetuk pintu kamar mandi " ponselnya berbunyi"     

Nita masih menunggu yoga yang belum menjawab apapun.     

" Dari dokter amanda!" nita sengaja meninggikan nada suaranya,karena yoga tidak memberinya jawaban apapun.     

Nita begitu penasaran untuk apa amanda menghubungi suami sekarang,rasa penasaran yang begitu besar membuatnya melakukan hal sangat tidak pernah dia lakukan dalam hidupnya menerima telpon yang bukan untuknya.     

" Yoga?" Suara lembut terdengar di telinga nita.     

" Bukan " nita lalu menjawabnya dengan nada yang terdengar seperti orang yang sedang malas bicara " dia sedang mandi,nanti saja kamu telpon kembali"     

" Tidak usah,aku hanya lupa untuk bilang terima kasih.Karena tadi sudah mengantarku"     

Itu terdengar seperti kesengajaan di telinga nita,matanya terbelalak dan bibirnya menguncup.     

" Sepertinya sekarang ada yang bekerja tambahan menjadi taksi online!" guman nita dalam hatinya.     

" Nanti aku sampaikan " nita lalu menanggapi perkataan amanda tadi " sepertinya tadi kamu lupa bawa uang sampai tidak bisa naik taksi dan meminta yoga mengantarmu ya?"     

" Apa??"     

Satu tangan nita menutupi mulutnya untuk tidak mengeluarkan suara tawanya.     

Tapi tawa yoga terdengar jelas dibelakangnya, itu membuat nita terkejut dan melihat ke arah yoga yang sepertinya sudah berdiri di belakangnya semenjak dia menerima telpon dari amanda.Dia memberikan satu isyarat dengan jarinya pada yoga untuk tidak bersuara.     

Yoga menempelkan telinganya di ponsel yang juga berada di telinga nita.Mereka akan mendengarkan apa yang amanda katakan di telpon bersama-sama.     

" Kamu harus hati-hati padanya" yoga masih menempelkan pipinya di pipi nita,walaupun nita sudah mengakhiri panggilan dengan amanda.     

" Kenapa aku?" nita teraneh " yang harus hati- hati itu oppa dokter!"     

" Jahat sekali pura-pura membukakannya pintu mobil supaya dia cepat-cepat keluar dari mobilmu" lanjut nita.     

" Aku kan hanya bersedia mengantarnya saja,bukan menemaninya makan"     

Nita tertawa kecil dan berusaha melepaskan tangan yoga yang melingkar di pundaknya.     

" Pakai baju dulu pak dokter!"     

Yoga sepertinya tidak menggubris apa yang dikatakan oleh nita dia sedang mencari cara supaya wanita yang berada di pelukannya itu tidak marah,dia lalu memindahkan tangannya ke perut nita dan tertegun untuk waktu yang lama.     

" Sayang,,apa kamu tidak merasa aneh pada tubuhmu sekarang?"     

" Sayang??" nita mengernyitkan dahinya,kata sayang yang diucapkan yoga padanya membuatnya merasa dingin di seluruh tubuhnya.     

" Perutmu,," yoga mengambil tangan nita dan menyimpannya di atas perutnya sendiri.     

" Dia semakin tumbuh besar " lanjut yoga menuntun nita mengusap lembut perutnya sendiri.     

" Benar,," nita begitu terharu untuk seperkian detik karena baru menyadarinya " perutku semakin membesar"     

" Aku mendengar ada yang memanggil sayang karena takut aku marah,mempunyai pekerjaan tambahan sebagai taksi online!" sambung nita     

Mendengar nita mengeluarkan kata-kata sindiran seperti membuat yoga kembali menarik napasnya dan tersenyum kaget,sepertinya percuma mengalihkan pembicaraan pada hal lain jika belum menjelaskannya pada nita.     

Dan,,,malam ini akan ada yang tidur di sofa,batin yoga.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.