cinta dalam jas putih

Suami yg bijak



Suami yg bijak

0" Baiklah,," yoga berbicara pada nita di dalam mobil " sebelum kamu melakukan perhitungan karena kesalahanku tadi,aku akan lebih dulu minta maap pada istri cantikku ini"     

" Tidak bisa!" cetus nita memasang mata yg mengawasi yoga " kalau semuanya bisa dengan minta maap saja,berapa banyak lagi nanti kesalahan yg akan kalian buat?bicara sembunyi-sembunyi dengan mantan,dan pegang-pegang tangan segala di depan istri.Aku hampir saja emosi,,"     

" Dan semua yg dia bicarakan tadi itu tentang kamu dan dia dulu!" sambung nita.     

Sebenarnya dia tidak mau membahas lagi tentang amanda,tapi karena sepertinya tadi yoga lebih dulu cemburu padanya karena residen baru yg mengobrol dengannya di poliklinik.Nita akan menggunakan kekuatannya sebagai istri yg sebenarnya.Menggunakan kekuasaannya untuk menghilangkan kesalahannya sendiri,dan menyalahkan suaminya itu.     

" Kalau kamu mau,kamu bisa ceritakan apa yg kalian bicarakan tadi,," yoga menatap nita dengan senyuman mautnya.Dia tidak akan paham jika yoga tidak mendengar cerita langsung dari nita,dan sepertinya dia juga sangat penasaran apa saja yg sudah dikatakan oleh amanda pada nita.     

Diberikan senyuman manis seperti itu,tentu saja akan membuat hati wanita manapun akan luluh termasuk juga nita.     

Nita menceritakan semua yg dia bicarakan dengan amanda tadi dengan waktu yg cukup singkat.     

" Apakah harus ada alasan karena aku memilihmu?" yoga menatap nita " sepertinya ucapan amanda sudah sangat keterlaluan pada istriku,aku tidak suka dia meremehkan istriku yg sangat pintar ini,,dari dulu aku hanya meminta seorang wanita yg selalu membawaku dalam kebaikan,bukan hanya kehormatan di mata orang lain saja.Itukan sangat percuma,jika terhormat tapi tidak baik,,"     

Nita tertawa kecil " sudah tidak usah dipikirkan,Oppa dokter harus ingat,aku ini sedang hamil jadi jangan buat aku membicarakan keburukan orang lain lagi.Aku sangat tidak suka kalau nanti anak perempuan kita jadi suka bergosip,,membicarakan hal-hal yg tidak penting"     

" Sejak kapan kamu jadi percaya hal seperti itu?" yoga teraneh dalam tawanya.     

" Orang tua kan seperti cermin buat anaknya,oppa dokter,," Katanya,semua hal yg dilakukan orang tua pasti selalu ditiru oleh anak-anak mereka.Itu aku dengar dari paman,,"     

" Buktinya,,axel juga sangat mengikutimu menjadi orang yg lembut dan penyayang,," lanjut nita " dan pasti nanti kalau dia sudah besar akan banyak disukai banyak wanita juga sama seperti ayahnya.Sepertinya,,,nanti aku selalu dapat telpon dari para penggemar axel yg mencoba merayu calon mertuanya,," sepertinya khayalan nita sudah sangat jauh.     

Yoga terkejut dengan ucapan nita yg didengarnya sedikit menyindir walaupun dengan cara yg sangat halus " itu seperti pujian dibalik sindiran,,"     

Nita tersenyum dan menggelengkan kepalanya "itu jika kamu merasa memang kata-kata aku benar semuanya,,"     

Yoga menganggukan kepalanya,tersenyum dan seperti mengambil sesuatu dari dalam sakunya " ini ambilah,,"     

Dahi nita berkerut dan melihat ke arah sesuatu yg berada di tangan yoga,sebuah dompet dan ponselnya " untuk apa?"     

" Ada temanku yg pernah menceritakan,istrinya selalu mengambil ponsel dan dompetnya jika memergoki dia sedang berbicara dengan wanita lain"     

Nita seketika tidak bisa menahan tawanya,laki-laki disampingnya itu selalu memiliki sifat yg tidak bisa ditebak,terkadang seperti anak muda jika berdua saja dengannya " tidak usah,masa aku sekejam itu.Ponsel dan dompet itukan hak pribadi oppa dokter,,"     

Dan lalu tawanya seketika menghilang ketika menatap yoga " jadi sepertinya,teman-temanmu itu membawa pengaruh buruk.Mereka suka bertemu wanita lain di belakang istri-istrinya,,"     

Lagi-lagi setiap apa yg diucapkan yoga pasti akan terdengar salah di telinga nita.     

" Dan,,sekarang aku lagi yg salah,," yoga menarik napasnya dalam-dalam,dia harus memakluminya.Istrinya itu sedang mengandung jadi kadang emosinya bisa tiba-tiba meluap dan mudah tersinggung.     

Nita menahan tawanya mempermainkan yoga yg menanggapi serius ucapannya " kamu tahukan ada dua peraturan yg harus laki-laki tahu tentang wanita?,,yg pertama kalau wanita itu tidak boleh disalahkan dan tidak pernah salah.Dan,,yg kedua,jika wanita itu ternyata berbuat salah,kita kembali lagi ke peraturan yang pertama,,"     

Yoga tertawa kecil dan menggelengkan kepalanya " yah,,itulah kekuatan wanita yg sebenarnya.Karena aku takut nuna cantik ini marah,jadi aku ikut saja,,aku tidak akan pernah menyalahkannya,,"     

Nita tersenyum menganggukan kepalanya,dia sudah sangat tahu yoga akan sangat menuruti kata-katanya.Itu bukan berarti dia menjadi suami yg takut pada istrinya,terkadang orang-orang di luar sana akan menganggapnya seperti itu.Tapi tidak menurut nita,dia adalah suami yg bijak yg akan selalu membuat nita menang dalam hal perdebatan apapun dengannya.Karena wanita bukanlah lawan yg seimbang dengan laki-laki.     

" Kamu bawa kemana istrimu,sampai siang seperti ini,," tiba-tiba sang ibu muncul dihadapan yoga dan nita,ketika baru saja membuka pintu rumah " istrimu itu sedang hamil,kalau telat makan kan kasian ibu sama bayinya,,"     

" Tadi ke poliklinik bu,," jawab nita memegang tangan ibunya itu dengan lembut " sudah di USG, kehamilannya berkembang dengan baik.Karena tadi masih ada pasien,jadi sekalian tunggu sampai semua pekerjaannya beres.Maap sudah buat ibu khawatir,,"     

" Kamu ini keterlaluan,," matanya memelototi yoga "masa istri sedang hamil,disuruh tunggu kamu menyelesaikan pekerjaanmu.Memangnya dia asisten pribadimu!"     

" Iya,bu.Maap,," yoga hanya bisa membiarkan dirinya disalahkan oleh wanita nomor satu yg paling dia hormati,yaitu ibu kandungnya..     

Dan bergegas pergi meninggalkan istri dan ibunya itu,dia pasti akan tambah dapat omelan dari sang ibu jika tetap berada disana.Dan tidak akan mencampuri kegiatan para wanita terbaik dalam hidupnya,sepertinya ibunya sedikit tertukar.Lebih sangat sayang pada nita dibandingkan anaknya sendiri,tapi tidak akan aneh jika itu berkaitan dengan nita yg pandai merebut hati seseorang termasuk sang ibu.     

" Ibu,,ayah,," suara dari balik pintu kamar.     

" Kamu belum tidur?" yoga membawa axel untuk masuk ke dalam kamar dan membiarkan axel berada di samping nita.     

" Ibu sudah tidur,," axel memandangi wajahnya dan mengusap pipinya "ibu seperti putri salju kalau sedang tidur,,"     

" Tapi sepertinya lebih cantik ibu kan?" yoga memeluk putra kesayangannya itu.     

Axel menjawab dengan anggukan dan senyuman ke arah yoga,dia pun memberikan satu usapan lembut di pipi ayahnya "ayah juga seperti pangeran di cerita putri salju,,"     

Yoga tersenyum dan memegang tangan axel,dia melihat sesuatu yg aneh di tangan putranya itu.     

" Hari ini apa saja kegiatanmu di sekolah?"     

" Aku hanya ikut kelas komputer dan olahraga basket"     

Yoga lalu memegang kedua tangan axel " apa kamu tidak berkelahi?"     

Yoga melihat kedua tangan axel yg terdapat luka lebam dan lalu menatap mata axel.     

" Kamu tidak usah takut,bilang saja pada ayah" sambung yoga " ayah tidak akan bicara pada ibumu,,"     

" Aku memang tidak berkelahi" axel memperlihatkan wajah yg bersungguh-sungguh pada yoga " Ini sudah ada sejak kemarin,ayah.Dikakiku juga ada,,"     

Dan lalu axel memperlihatkan pada yoga kedua kakinya yg juga terdapat luka lebam di lutut dan di bawah lutut.     

" Kemarilah,," yoga lalu memeluknya,dan mencium dahi axel,dia merasa bersalah karena sudah menuduh axel tanpa bukti "ayah percaya padamu,kamu putra yg terbaik.Tidak akan pernah berbuat tidak baik pada orang lain,,dan berjanjilah untuk tidak mempergunakan kekerasan jika kamu marah pada teman-temanmu"     

" Aku sudah banyak teman,,mereka bilang aku baik dan sangat pintar,mereka bilang aku pintar seperti ayah dan baik seperti ibu.Tapi selalu mengejekku karena tidak ada adik perempuan,jika ada,,mereka bilang pasti akan secantik ibu,,"     

Kecemasan yoga bertukar menjadi tawa,pembicaraan teman-teman axel di sekolah seperti pembicaraan orang dewasa "bilang saja pada mereka,sebentar lagi akan ada anak cantik di rumah kita,,"     

Axel mengangguk tapi dia tidak begitu paham apa maksud dari pembicaraan ayahnya itu,dia memang masih kecil tapi tidak bisa dibohongi seperti anak balita yg jika ingin adik perempuan dapat percaya begitu saja dengan kata-kata bohong,atau bisa membelinya di toko mainan.Dan lalu menguap sepertinya dia tidak dapat menahan rasa kantuknya.Dia merasa nyaman di pelukan sang ayah,yg sedari tadi begitu menatapinya dengan penuh rasa cemas.Dia akan membicarakan tentang adik cantiknya itu besok hari.     

Ada tangan lain yg memegang yoga,tangan lembut nita tiba-tiba menempel ditangan yoga dan memberikan satu usapan lembut.     

Yoga melirik ke arah nita yg sepertinya sedari tadi memperhatikannya dan axel dengan pura-pura tertidur.Dia membuka matanya dan tersenyum ke arah yoga.     

" Apa axel baik-baik saja?" nita berbicara dengan sangat pelan.     

Yoga tersenyum ke arah dan menjawab dengan anggukan " kamu tenang saja,aku tidak akan membiarkan satu gangguan kecil apapun ada pada kalian,,aku akan berusaha dengan sekuat tenaga melindungi kalian,,"     

Nita selalu percaya dengan apa yg yoga katakan,walaupun dia tahu tadi itu sebelum yoga tersadar nita memperhatikannya terlihat satu raut wajah yg terlihat cemas,seperti rasa takut pada hal-hal yg sedang berada dalam pikirannya...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.