cinta dalam jas putih

Cinta itu sederhana,,



Cinta itu sederhana,,

0Senyuman bahagia begitu terlihat di wajah nita,ketika tangannya telah terbebas dari jarum infus.     

Tatapan yoga tidak berpindah sedikitpun dari wanita yg terlihat begitu bersinar dimatanya pagi ini.Nita begitu terlihat serasi dengan maxi dress lengan pendek berwarna dusty pink.     

" Ibu tadi telpon,," yoga menghampiri nita dan membantu nita merapikan rambutnya "hari ini, kita harus langsung kerumah ibu"     

Nita tersenyum dan menganggukan kepalanya,dan lalu fokus pada tas kecil di pangkuannya.     

Yoga melihat satu pemandangan yg aneh ketika melihat ke arah tangan nita.     

" Nita,,"     

" ya " jawaban nita tanpa mengalihkan pandangannya dari tas kecilnya,dia sedang merapikan sesuatu di dalamnya.     

" Dimana cincin mu?" yoga baru menyadari pagi ini,bahwa nita tidak memakai cincinnya.     

Nita langsung melihat ke arah jarinya dan lalu berganti ke arah yoga dan memasang wajah yg sangat terkaget ke arahnya.     

"aku kan pingsan sewaktu tiba di IGD,aku pikir oppa dokter yg simpan,,"     

Yoga membenarkan ucapan nita,dia sendiri pun tidak memikirkan hal itu ketika membawa nita ke rumah sakit.Hanya kepanikan yg ada di pikirannya waktu itu.     

Nita memasang wajah sedih dihadapan yoga "maapkan aku,,,"     

Tapi kali ini dia tidak meneteskan airmatanya,hanya satu wajah penuh kecewa dan sedih saja.     

Yoga segera menghampiri nita yg terlihat begitu sedih,duduk disampingnya dan merangkul pundaknya.     

" Jangan pikirkan itu,,," yoga menghibur nita "itukan hanya sebuah cincin,yg terpenting adalah kesehatanmu dan bayimu,,"     

Nita tidak memberanikan dirinya menatap wajah yoga.     

" Tapi,,cincin itu sepertinya sangat berarti buatmu,," nita masih saja tidak bisa menghilangkan wajah sedihnya.     

" Itu hanya sebuah cincin,," yoga mencium pipi nita "Tidak apa-apa,,"     

Yoga memandangi nita dengan penuh kesabaran dan melemparkan senyumannya pada nita "kamu mau tahu cerita cincin itu?"     

Nita langsung saja menganggukan kepalanya.     

"aku hanya ingat dulu sewaktu menemukan cincin itu,aku sampai harus menghadapi seorang ibu-ibu yg aneh" yoga berhenti sejenak dan tersenyum "Dia bilang dulu melahirkan anak ketiganya,aku yg melakukan operasinya,,"     

" Lalu bagaimana kamu mendapatkan cincinnya?" nita begitu penasaran dengan cerita yoga.     

Yoga tertawa kecil "Dia meminta aku berfoto dengannya,kamu tahu dia menyuruhku bergaya seperti apa?"     

Alis nita terangkat,matanya sedikit membuka,dan mencoba menahan tawanya.     

" Dia memintaku bergaya seperti ini,," yoga mengangkat satu tangannya dan memperlihatkan dua jarinya dengan begitu malu dihadapan nita.     

Membuat nita tertawa gemas melihatnya,laki-laki dengan wajah dan sikapnya yg dingin dihadapan semua orang rela melakukan hal lucu seperti itu untuk mendapatkan sebuah cincin.     

Dia hanya tidak bisa membayangkan ekspresi wajah yoga yg berpose dua jari bersama ibu-ibu yg dia bilang aneh.     

" Dan akhirnya,,membuat semua karyawannya bergantian meminta fotoku juga,," lanjut yoga.     

Nita lalu menyambung tawanya,dia baru mengetahui cerita dibalik cincin itu hari ini.     

" Jadi seperti itu,,cerita cincin ini,," nita lalu mengeluarkan sesuatu dari dalam tas kecilnya,sebuah cincin dan langsung dipasangkannya sendiri di jari manisnya.     

Yoga baru menyadari ternyata dia telah dipermainkan oleh nita ketika melihat cincin itu telah melingkar di jari manis nita.Dia mengusap wajahnya karena malu,dan tidak dapat menahan tawanya.     

" Oppa dokter ternyata lucu juga,," nita cekikikan " kamu keren sekali kalau sedang bercerita seperti itu,aku selalu suka dengan setiap kata-katamu,,"     

Mendengar pujian seperti itu seketika wajah yoga memerah.     

" Ibu noona sengaja mengerjaiku sepertinya!" cetus yoga tertawa kecil dan malu,tangannya menempel dengan lembut di pipi nita "saatnya pulang kerumah ibu mertuamu,noona"     

Nita pun tersenyum dan menjawab dengan anggukan kepalanya.     

Mendengarkan cerita seperti itu dari yoga seperti mengatakan pada nita bahwa cinta itu sederhana,selama kita masih bisa tertawa bahagia seperti ini akan semakin mempererat cinta mereka.     

Siang ini ketika sampai di rumah ibu,yoga dan nita saling berpandangan saat mendapati sosok kak ismi sudah berdiri di depan pintu tersenyum ke arah mereka.     

" Sepertinya ibu kesepian sampai kak ismi pun dia telpon,," yoga bicara dengan tatapan yg masih lurus kedepan ke arah sosok kakak perempuannya.     

Nita hanya tersenyum dan mengangguk membenarkan ucapan yoga.     

Mereka melangkahkan kakinya bersamaan dan bergantian mencium tangan kak ismi.     

" Bawa nita istirahat di kamarmu,," kak ismi bicara pada yoga,dia memegang tangan nita dan mengumpulkan sebuah kasih sayang di dalam genggamannya "kakak bantu ibu dulu membereskan kamar untuk axel"     

Nita merasakan satu kelembutan dan kenyamanan dalam satu pegangan tangan kak ismi,dan mengekspresikannya dalam senyuman.     

" Baiklah,," yoga menuntun nita untuk mengikutinya ke kamar tempatnya istirahat.     

" Noona cantik harus banyak istirahat,," yoga segera memeluk nita sesampainya di kamar     

" Nanti aku akan panggil mba mumu yg menjadi partnermu nonton itu kesini,,"     

Nita tersenyum malu dan menganggukan kepalanya "sebaiknya dokter oppa harus ngobrol saja dengan ibu atau kak ismi,supaya tidak bosan karena sudah melihatku saja selama tiga hari ini,,"     

" Aku tidak akan pernah bosan melihatmu,," yoga memencet kecil hidung nita "istirahatlah,,"     

Yoga mencium kening nita sebelum dia meninggalkan nita di kamarnya.     

Dia menghampiri kakak perempuannya yg sedang berada di dapur sendirian.     

" Kamu mau kakak buatkan teh?"     

" Tidak usah,kak.Terima kasih,,"     

Kak ismi tersenyum ke arah yoga dan mendekati yoga "bagaimana dengan kehamilan nita?"     

" Masih harus banyak istirahat,supaya tidak terjadi lagi perdarahan,," yoga menjelaskan.     

" Kamu tenang saja,nanti kakak akan sering mampir kesini dan membuatkan nita makanan yg enak-enak,,,"     

Yoga tersenyum lega " terima kasih,kak."     

" Kakak sangat menyukai nita,," tangannya masih sibuk memotong sayuran yg berada di depannya "walaupun dia tidak jadi menantuku,,tapi menjadi adik iparku,,itu tidak masalah, yg penting kita satu keluarga,,"     

Yoga begitu terkejut mendengar kata-kata terakhir kak ismi " kakak sudah tahu,,?"     

Kak ismi tersenyum ke arah yoga "kakak lihat foto nita sewaktu membereskan barang-barang wildan di kamarnya,mereka pacaran sewaktu sekolah smp dulu kan?,tapikan jodohnya sama kamu sekarang.Wildan juga sudah menikah dengan orang lain.."     

Yoga tertegun dan tidak mengucapkan satu patah katapun.     

" Dunia ini ternyata kecil,," kak ismi tersenyum ke arah yoga "tuhan memang tidak memberikan jodoh pada nita dan wildan,tapi memberikannya padamu.Memberitahukan padamu bahwa kamu bisa menjadi suami yg baik,karena banyak belajar dari kegagalanmu terdahulu,jadi kamu harus menjaganya dengan baik.Jika tidak,orang pertama yg harus kamu hadapi adalah kakakmu ini!"     

Yoga tertawa kecil dengan kata-kata terakhir yg seperti ancaman.     

" Ingat,ini rahasia kita berdua,," kak ismi berbisik ke arah yoga.     

Yoga memberikan satu kedipan mata dan acungan jempol ke arah kakaknya itu,menandakan dia akan dengan baik menjaga rahasia itu bersama sang kakak...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.