cinta dalam jas putih

Kamu yg terbaik,,



Kamu yg terbaik,,

0Nita membuka matanya perlahan,mendapati dirinya sudah berada di ruangan perawatan.Dengan tangan yg telah terpasang infus,dan mengusap lembut kepala yoga yg tertidur dalam duduknya disampingnya.     

Yoga mengangkat kepalanya dan terkejut melihat nita yg tersenyum lemah ke arahnya.     

" Aku tidur berapa lama?"     

Yoga tersenyum dan mengusap pipinya begitu lembut " tidak usah pikirkan itu,sekarang sudah malam sebaiknya kamu istirahat,,"     

Nita mengingat tadi siang itu dia merasa perutnya kesakitan,dan sekarang sudah larut malam ketika dia terbangun.     

" Lalu bagaimana dengan kehamilanku?"     

Yoga menatapi wajah nita untuk beberapa waktu.     

" Kamu memang ibu terbaik,," yoga mencium tangan nita " kamu selalu pintar mengkondisikan dirimu dalam situasi seperti tadi,kamu sangat pintar mengalihkan rasa sakitmu.Tadi itu,,,kamu mengalami abortus imminens"     

Dan jawaban yg dia dapatkan adalah hal yg sangat nita harapkan,dia masih bisa menggunakan seluruh tenaganya untuk mempertahankannya kehamilannya.     

" Benarkah?" nita seperti mendapatkan sebuah hadiah tidak terduga di hidupnya "apa karena imunitas tubuhku sedang tidak baik?"     

Yoga mengangguk membenarkan "jadi,,kamu harus bedrest dan tinggal disini selama tiga hari,sampai tidak ada kram dan perdarahan"     

" Besok,aku akan menghubungi edna untuk membawa USG.Aku memperlihatkan padamu detak jantung putrimu yg begitu kuat,,"     

Yoga sudah melihatnya terlebih dulu ketika nita masih tidak sadarkan diri karena menahan sakitnya begitu sampai di rumah sakit.     

Sosok kecil yg kuat sepertinya ibunya,dan irama detak jantungnya yg begitu indah.     

Raut wajah nita seketika berubah menjadi begitu senang dan kemudian dia menciumi tangan yoga.     

" Terima kasih,kamulah ayah terbaik yg sebenarnya,,,"     

Yoga memberikan pelukan penuh cinta pada nita,dia hanya berusaha untuk melindungi wanita yg sangat dia cintai dan melakukan yg terbaik untuk buah hati mereka,untuk axel dan satu calon putri cantiknya.     

" Kamu harus istirahat,," yoga berbisik dan memberikan kecupan selamat tidur.     

Nita menganggukan kepalanya dan tersenyum ke arah yoga.     

" oppa dokter,," beberapa saat kemudian suara nita memanggilnya " aku kehausan,,,"     

Yoga tertawa kecil dan menggelengkan kepalanya,dia membawa satu air kemasan dalam botol berukuran kecil.     

" Kamu tidak boleh bangun!" yoga langsung memperingati nita yg akan bangkit untuk duduk.     

" Aku kan harus minum,tidak mungkin sambil tidur kan?" nita akhirnya masih dalam posisi tidurnya,dia harus menuruti semua perkataan yoga yg menjadi dokternya kali ini.     

" Aku yg akan langsung memberikanmu air minumnya,," yoga tersenyum ke arah nita,dia memasukan satu tegukan air ke dalam mulutnya dan memindahkan airnya langsung ke dalam mulut nita.     

" Ini namanya metode bantuan hidup dasar terbaru,,"yoga berkata setelah selesai melakukan aksinya " memberikan air minum dari mulut ke mulut"     

Nita tersenyum kaget menanggapi ucapan yoga,mana ada cara seperti itu yoga sebut metode bantuan hidup dasar.     

" Oppa dokter memang pintar mengambil kesempatan,karena aku sedang seperti ini,aku terima saja,," nita mengomentari semua perbuatan yoga padanya.     

Yoga tersenyum dan mengusap lembut rambut nita,dia harus beristirahat malam ini.Walaupun nita begitu kuat,dia harus tetap berhati-hati.Ancaman kemungkinan terjadinya keguguran akan lebih besar pada nita jika dia mengalami perdarahan yg berulang.     

" Nita,," terdengar suara seseorang di ujung pintu kamar perawatan nita.     

Wajahnya berpindah ke arah suara dan terkejut melihat ibu mertuanya berjalan mendekatinya.     

" Ibu,,"     

Nita mendapat satu ciuman di pipinya "kamu baik-baik sajakan?"     

" Iya,," nita tersenyum dalam keterkejutannya dan segera mencium tangan ibunya itu.     

" Dimana yoga?"     

" Sedang dikamar mandi,,"     

" Maap,ibu baru bisa datang pagi ini" tangannya mengusap lembut rambut nita "semalam ibu tiba-tiba teringat kamu terus,dan hati ibu merasakan cemas.Pagi-pagi sekali ibu telpon kerumah,yg angkat mumu,dia bilang kamu masuk rumah sakit jadi ibu langsung kesini,,"     

Nita tidak bisa menyembunyikan rasa bahagia di wajahnya,ini seperti mimpi ada sosok ibu yg mengingatnya dan seakan nita selalu hadir di mimpinya.     

Yoga yg mendengar ucapan sang ibu pun begitu tidak menyangka,nita telah bisa mengambil hati ibu mertuanya itu dengan baik.Itu hanya membuktikan bahwa orang berhati baik akan mendapatkan perhatian dan perlindungan dari semua orang yg mengenalnya.     

" Ibu" yoga mencium tangannya " ayah tidak ikut?"     

" Ayahmu itu,tadi bertemu dengan sahabat kuliahnya dulu di depan sana,,"jawabnya "ibu sedang khawatir dengan keadaan nita dia malah asik ngobrol,ya,,sudah ibu tinggal!"     

Yoga dan nita saling menatap sambil tersenyum.Yoga menunjukan dua jempolnya pada nita,dia sangat menunjukan rasa bangganya memiliki istri hebat sepertinya.     

Tidak lama sosok sang ayah pun memasuki ruangan nita,dia masih terkihat bugar dan sehat di usianya.Dan tentu saja masih terlihat gagah seperti yoga dan axel juga.Tiga laki-laki paling keren di kehidupan nita.     

" Keadaanmu sekarang bagaimana?" nita mendapatkan satu kejutan kembali,dia mendapat satu ciuman di kepalanya dari sang ayah mertua.     

Dan lalu nita segera mencium tangan sang ayah sambil tersenyum senang " sangat baik,,"     

Yoga masih dalam rasa ketidakpercayaannya melihat momen yg tidak pernah dia lihat sama sekali.     

Dan itu semua terjadi karena wanita yg sedang terbaring lemah di tempat tidur begitu mempesona sehingga membuat kedua orang tuanya pun menyayanginya.     

" Ayah itu kalau ketemu teman suka lupa waktu!kamu kan tahu anak kita disini sedang sakit,bukannya cepat-cepat pergi malah asik mengobrol,,"     

" Maklum bu,kamikan sudah lama tidak bertemu,,"     

Yoga dan nita tertawa kecil melihat keharmonisan orang tua mereka,sepertinya mereka harus banyak belajar pada sosok ayah dan ibunya itu agar supaya kehidupan keluarga kecilnya akan seperti mereka.     

" Yoga " suara lembut sang ibu memanggilnya dan menatap dengan penuh kelembutan "Tadi di perjalanan ayah dan ibu sudah sepakat,setelah nita keluar dari rumah sakit kamu harus memberi kesempatan pada ibu untuk merawat nita dan axel.Kalian harus tinggal di rumah ibu sampai kehamilan nita benar-benar sehat,,"     

" Ibumu itu walaupun cerewet,yg dia bicarakan kalau bukan axel,ya,,nita.Jadi ikuti saja kemauan ibumu,,"     

Yoga menatap nita yg masih memperlihatkan senyuman bahagianya dan lalu berkata pada kedua orang tuanya itu "terserah pada nita saja,,lagipula dia masih harus dirawat selama tiga hari disini,,"     

Yoga tidak akan memberikan keputusannya sendiri saja,walaupun itu permintaan kedua orang tuanya.Dia menyerahkannya pada nita sebagai menantu,karena dia yg akan menjalaninya nanti.     

Jika yoga akan merasa nyaman-nyaman saja tinggal bersama orang tuanya,belum tentu dengan nita.Dia pernah mendapat cerita bahwa banyak para menantu yg tidak ingin tinggal bersama mertua mereka karena satu dan lain hal.     

" Apa nanti tidak merepotkan ayah dan ibu?" nita begitu sungkan     

" Justru ibu akan sangat senang,," seraya memegang lembut tangan nita "nanti mumu ikut juga supaya bisa temani kamu nonton drama apa itu,,ibu lupa,,yg axel selalu bilang di telpon,,kalau ibu sudah tidak bisa nonton drama suka ketiduran,,"     

Wajah nita memerah,dia sama sekali tidak pernah tahu jika ibu sering menanyakan tentang dia pada axel.     

Dia menatap wajah yoga,dan mengisyaratkan pada yoga bahwa dia harus menjelaskannya nanti ketika ayah dan ibu pulang.     

Yoga menjawab tatapan penuh pertanyaan nita dengan mengangkat kedua bahunya,yoga pun sama sekali tidak mengetahuinya.     

" Ini tempat axel,,dan ibu,,"yoga menunjuk pada kedua pipi nita yg sering axel berikan ciuman.     

Yoga masih terus berada disamping nita malam ini,tanpa menjauh sedikitpun dari sisi nita.     

" Ini tempat ayah,," dan lalu menunjuk ke arah rambut nita.     

Nita tertawa kecil dan mengambil satu tangan yoga di tangannya,     

" Ini,,tempatmu,," nita membantu yoga,menunjuk dirinya sendiri pada kening,bibir dan hatinya.     

" Jangan khawatir,aku akan sangat senang tinggal dengan ibu,,"     

Yoga menganggukan kepalanya dan meyakinkan dirinya bahwa nita memang akan mudah beradaptasi dengan lingkungan barunya.     

Tetapi dia pun tidak bisa berbohong kalau dirinya sebenarnya sedikit cemas.     

" Kamu tahu,," yoga mencium tangan nita sebelum melanjutkan pembicaraannya "sepertinya aku dan para wanita diluar sana harus belajar padamu,,mempelajari cara yg kamu lakukan supaya membuat orang yg berada di dekatmu selalu nyaman"     

Nita tertawa kecil mendengar pujian yg yoga lontarkan untuknya,dia tidak pernah menggunakan cara apapun seperti yg yoga sebutkan.     

" Kamu hanya perlu selalu memandang orang-orang di sekitarmu dengan sisi positipnya,,jangan memulai memberikan pandangan negatip jika kamu tidak mengenalnya dengan baik,,"     

Yoga tersenyum mengakuinya,bahwa selama dia mengenal nita tidak sedikitpun nita berprasangka buruk pada seseorang dan tidak pernah mudah marah.     

Dan lagi, nita tidak pernah sekalipun menghujat setiap kesedihan yg datang padanya dia hanya akan melewatinya dan menutupi rasa sakitnya.     

Sepertinya kejadian mengerikan kemarin membawa sesuatu yg lain bagi nita,dia akhirnya mengetahui bahwa dia telah disayangi dan diakui ayah dan ibu mertuanya,,     

Seperti yg selalu nita katakan:bukankah di setiap sehabis hujan akan muncul pelangi yg begitu indah,,     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.