cinta dalam jas putih

Perlakuan yg terlalu manis



Perlakuan yg terlalu manis

0" Aku simpan disini,," pagi ini yoga membawakan nita biskuit dalam piring kecil dan segelas susu.     

" Terima kasih,," nita begitu tidak nyaman dengan perlakuan yoga yg dinilainya terlalu manis baginya.Nita masih merasakan tubuhnya masih dapat melakukan hal-hal yg yoga lakukan padanya.Dan juga itu sangat berlebihan,seperti seorang putri yg harus dilayani setiap waktu.     

" Jangan coba-coba pergi keluar rumah,," yoga memberikan pelukan hangatnya " aku usahakan pulang secepatnya"     

Nita tersenyum " tidak apa-apa pak dokter,aku kan hanya ibu hamil.Bukan pasien yg harus diisolasi,,"     

Yoga menggelengkan kepalanya,menandakan dia tidak akan menerima alasan apapun.Dia hanya ingin nita beristirahat,sistem kekebalan tubuhnya sedang tidak bagus.Terlebih lagi setelah kejadian epistaksis (mimisan) yg dialaminya.Walaupun itu normal pada wanita yg hamil di trimester pertama,tetap saja yoga mengkhawatirkannya.     

Dengan riwayat keguguran yg pernah terjadi pada nita,yoga merasa kali ini dia harus memperhatikan nita lebih dari biasanya.     

" Kalau ibu noona tidak mau makan apapun mba mumu harus telpon" yoga memberikan satu pesan penting pada mba mumu sebelum dia berangkat bekerja.     

" Siap,,tuan oppa"     

Yoga tersenyum dan memberikan satu isyarat pada mba mumu dengan satu jarinya,supaya mba mumu menjaga rahasia mereka berdua.     

" Ibu noona mau makan apa?"     

Nita memberikan jawaban dengan menggelengkan kepalanya dia masih terus fokus pada drama favoritnya.     

" Tuan oppa bilang kalau ibu tidak makan aku harus menelponnya,,"     

Nita mendengar dengan jelas ucapan mba mumu di belakangnya.Seperkian detik dia membiarkannya,tapi kemudian dia memiliki ide yg yg sangat licik.     

" Mba,dulu waktu aku bekerja di rumah sakit aku suka makan es krim di kantinnya,," nita memulai aksinya " sekarang ini,aku gak boleh kemana-mana sama pak dokter.Jadi cuma bisa membayangkan saja"     

" Coba kalau bisa keluar,aku mau langsung beli es krimnya terus aku beli kaset drama korea yg baru-baru!nanti kita bisa nonton sama-sama mba,,,"     

Bibir mba mumu yg menganga dan kepalanya manggut-manggut mendengarkan keinginan aneh wanita yg sedang hamil.     

" Tapi,,kalau tidak bisa juga tidak apa-apa,," bola mata nita melirik ke arah mba mumu,dia ingin mba mumu merekamnya dengan baik di pikirannya.     

Nita sudah lebih dulu memberikan yoga pembalasan karena sudah menggunakan mba mumu sebagai mata-matanya di rumah.     

Dia tidak benar-benar tidak ingin makan,hanya berpura-pura di depan mba mumu.Di belakangnya,nita diam-diam makan buah dan biskuit yg tersimpan di atas meja makan tanpa sepengetahuan mba mumu.     

Nita sangat tahu dia harus memberikan calon bayinya itu nutrisi yg baik,dia tidak boleh membuat semua orang disampingnya selalu khawatir dengan kehamilannya.     

" Axel mana?" nita teraneh melihat yoga yg hanya pulang sendirian sore itu.     

" Dia ada tugas kelompok dengan kemal"jawab yoga " dia bilang malam ini akan menginap disana"     

Nita menganggukan kepalanya dan kemudian fokus kembali pada buku yg dibacanya,seharian ini dia berada di kamarnya hanya membaca buku dan menonton drama korea dari laptopnya,itu sangat membosankan baginya.     

" Hah--aku pasti harus makan lagi!" cetus nita dalam hati.     

Dia menarik napasnya begitu panjang ketika melihat yoga muncul dari balik pintu dengan membawa sebuah mangkuk kecil di tangannya.     

Yoga terduduk di samping nita dan tersenyum sedih ke arah nita " maapkan aku,tadi itu karena macet es krim coklat yg aku beli di kantin sepertinya agak mencair,,"     

Nita tertegun mendengar perkataan yoga,wajahnya memperlihatkan keterkejutannya " kamu membelinya sendiri di kantin rumah sakit?"     

Dan lalu matanya melihat ke arah es krim yg sedikit mencair di mangkuk yg dibawa yoga.     

Yoga tertawa kecil " aku membelinya sendiri,tapi aku tidak tahu kamu suka rasa apa"     

Untuk sesaat nita terpaku pada apa yg dilakukan yoga padanya     

" Terima kasih,suamiku yg baik,,pak dokterku tercinta,,," nita dibuat yoga begitu terharu.     

Nita tidak pernah menyangka yoga akan mengikuti semua keinginannya,yg dia tahu yoga tidak pernah satu kalipun ke kantin di tempatnya bekerja itu.     

" Tapi ini sudah mencair,," yoga lalu menyimpannya di meja disamping tempat tidur.     

" Tidak apa-apa,," nita mengambilnya dan lalu segera memakannya,dia akan sangat menghargai semua yg dilakukan yoga untuknya.     

" Apa rasanya enak?" yoga tersenyum senang melihat nita memakan es krim yg dia belikan.     

" Kamu coba,," nita memberikan satu suapan es krim pada yoga " enak kan?"     

Yoga terantuk dalam senyumnya " Kamu tahu ada cara makan es krim yg unik yg bisa membuat es krimnya lebih enak?"     

Nita menjawab dengan gelengan kepala.     

Dan yoga mulai mengambil satu sendok es krim dan memasukannya ke dalam mulutnya.Lalu dia memindahkan es krim yg meleleh dalam mulutnya itu langsung ke dalam mulut nita.     

" Bagaimana rasanya?" yoga tidak berhenti sampai disitu,dia lalu mengulanginya.     

Nita tersenyum " Bibirnya jadi rasa es krim coklat,,"     

" Lagi-lagi oppa dokter menggunakan kesempatan!" cetus nita " bilang saja kamu mau menciumku gak usah pakai alasan menyuapi aku es krim ,,"     

Yoga tertawa kecil,diapun hampir tidak percaya apa yg dilakukannya tadi.Itu muncul tiba-tiba di pikirannya,dia seperti mendapat ide yg datang begitu saja.     

Tapi sepertinya hal ini akan selalu dia catat untuk dia lakukan lagi nanti,dia merasa harus belajar menjadi suami yg romantis pada nita yg lebih muda darinya.     

Dan ketika malam pun,yoga tiba-tiba membawa laptopnya ketempat tidur memperlihatkan sesuatu pada nita satu tumpukan aneh ditangannya.     

" Kamu pilih malam ini mau nonton drama yg mana,,"     

Mata nita memelototi semua kaset yg ada di tangan yoga " kamu beli semuanya?"     

" Aku tidak tahu artis favorit kamu,," yoga menjawabnya dengan suara pelan "jadi aku beli saja yg tadi penjaga tokonya sebutkan bagus"     

Nita tertawa tidak percaya apa yg dia sebutkan tadi pagi pada mba mumu menjadi kenyataan.     

Dan pelukan hangatpun nita berikan pada yoga " oppa dokter memang yg terbaik,sepertinya aku harus hati-hati pada wanita di luar sana!mereka banyak yg menginginkan laki-laki sepertimu,,"     

" Hentikan,itu membuatku malu!" yoga membalas pelukan nita " kamu mau aku temani nonton?anggap saja kita sedang melakukan kencan seperti anak muda"     

Kedua alis nita berkerut dan diapun tertawa kecil,dan menyetujuinya membiarkan yoga menemaninya.     

Sepengetahuannya yoga selalu meledeknya karena terlalu sering menonton drama.Tapi malam ini dia mengenyampingkan semua rasa ketidak sukaannya itu demi menemani nita agar supaya tidak merasakan kejenuhan setelah seharian berada di rumah.     

" Kamu masih menonton filmnya,," nita terbangun dari tidurnya,melihat yoga yg masih serius dengan film yg di putarnya tadi.     

Nita melihat ke arah jam di dinding yg menunjukan pukul sebelas malam.     

" Kamu kan harus bekerja besok,," nita mengambil laptop yg dipegang yoga dan menutupnya,dia tidak ingin yoga menyia-nyiakan waktu istirahatnya.     

Yoga tersenyum " baiklah,besok kita selesaikan nontonnya berdua saja,,"     

Nita tersenyum dan mengusap pipi yoga yg terbaring di sampingnya " tidurlah oppa dokterku,,kamu harus bekerja besok"     

" Kamu tahu,,dokter wanita yg ada di drama tadi itu seperti kamu,,"     

Nita tersenyum " benarkah,,,"     

" Tapi kenapa dia harus berpacaran dengan orang militer !" yoga mengomentarinya lebih dalam " harusnya kan dengan dokter juga!"     

Nita tertawa kecil " mungkin penulis ceritanya memang menyukai seperti itu,dia ingin memperlihatkan cinta itu tidak pernah melihat gelar dan pangkat yg dimiliki seseorang.Jika sudah jatuh cinta semua itu hilang dengan sendirinya,,"     

Yoga tersenyum dan membawa nita tidur dalam pelukannya " itu benar sekali,,lalu kenapa kamu memilihku?tidak seperti wanita di dalam film itu yg memilih laki-laki yg berprofesi lain?"     

Begitu lama yoga menunggu nita menjawab pertanyaannya,tidak terdengar jawaban apapun.     

Dan lalu tawanya muncul ketika mengetahui nita telah tidur terlelap,,dia sepertinya tidak mendengar pertanyaan terakhir yoga.     

Dia membiarkan matanya menatapi wajah nita yg indah terpancar karena kehamilannya.Dia adalah artis tercantik yg begitu nyata dalam setiap scene di kehidupannya,,     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.