cinta dalam jas putih

Merasakan satu hal aneh



Merasakan satu hal aneh

0" Nita,," suara seseorang dari arah belakang memanggilnya,menghentikan langkahnya siang itu.     

Nita berbalik arah,melihat sosok adit yg memanggilnya dan lalu melemparkan senyumannya.     

" Kamu,sedang apa di rumah sakit?"     

" Aku baru saja menjenguk elsa " jawab nita "dia baru saja menjalani operasi,,"     

Adit menganggukan kepalanya dan memandang sosok indah nita siang ini.     

Dia begitu cantik dalam balutan slip dress hitam bermotif bunga dan kemeja putih polos,tidak terlihat berlebihan tapi begitu memancarkan kecantikannya.     

" Apa kamu sibuk?" nada keraguan terdengar di pertanyaan adit pada nita "bisakah kita bicara sebentar?kebetulan juga aku sedang menunggu kia datang"     

" Kia akan datang?" nita memastikan,dia akan berusaha menghindari bicara dengan adit jika hanya berdua.     

" Ya,dia sedang menyimpan mobilnya.."     

Dia tidak ingin jika yoga maupun orang lain yg melihatnya dan berprasangka buruk,walaupun sebenarnya tidak terjadi apa-apa pada mereka.Tetapi nita harus memberi batasan pada dirinya sendiri,seperti apa dia harus berteman dan berbisnis dengan lawan jenisnya ketika dia tidak sedang bersama yoga.     

" Bagaimana kabar bella?"     

Adit terpaku dengan pertanyaan nita,setelah apa yg bella lakukan padanya dia masih menanyakannya "dia sedang mendapat hukuman,ibu terus melakukan pengawasan ketat padanya.Dia juga selalu mengantar bella kemanapun dia pergi"     

" Ibu bilang,jika aku bertemu denganmu dia ingin aku menyampaikan permintaan maapnya padamu dan yoga"     

Nita tersenyum "syukurlah,bella memang membutuhkan sosok orang tua saat ini.Yoga dan aku sudah memaapkannya,,"     

Adit menanggapinya dengan senyuman,dia begitu tidak bisa untuk menghilangkan rasa kagumnya yg berlebihan pada wanita yg berdiri dihadapannya itu.     

Tidak lama kemudian kia hadir diantara mereka,dan akhirnya memutuskan untuk melanjutkan pembicaraan mereka di kantin.     

Kantin ini yg sudah lama sekali dan begitu menyimpan kenangan bagi nita.Semua seperti mimpi,nita sedikit berharap dia masih mempunyai kesempatan untuk duduk dan bercanda dengan teman-teman kerjanya di sela-sela waktu istirahatnya.     

Dia begitu merindukan pekerjaannya,,     

" Aku sudah menerima email darimu " kia memulai terlebih dulu pembicaraan "dan, ini surat perjanjianmu dengan pihak rumah sakit"     

Kia menyalakan laptopnya dan mencari sesuatu beberapa detik kemudian dia memperlihatkannya pada nita untuk dipelajari.     

Adit tersenyum kaget,ternyata dua wanita dihadapannya ini secara diam-diam sudah melakukan komunikasi tanpa sepengetahuannya.     

" Kamu hebat sekali,," puji nita ketika membaca surat kerjasama yg kia buatkan.     

Senyuman dan tatapan kia pada nita seolah-olah membalikan fakta bahwa dialah yg hebat.     

" Dan,,keuntungannya kita bertiga harus membaginya rata" nita masih memfokuskan matanya pada layar laptop di hadapannya.     

" Mana bisa seperti itu,,"kia mengernyit dan menatap ke arah adit " kamu kan pemiliknya,,dan berhak mendapat keuntungan yg lebih besar dari kita berdua"     

Adit lagi-lagi hanya tersenyum pada kia.Begitulah nita,dia pebisnis yg tidak serakah dengan rekan yg bekerja sama dengannya.Inilah alasannya memilih kia,dia akan percaya padanya.     

Jika dengan orang lain pasti sudah banyak yg melakukan penipuan terhadapnya.     

" Aku kan hanya menerima laporan saja,kalian berdua yg bekerja keras.tidak apa-apa"     

Mereka begitu serius membaca apa yg sudah kia buatkan untuk nita.     

" Aku ambilkan kalian minuman dulu" sela adit dan lalu beranjak dari duduknya.     

Meninggalkan kia dan nita berdua,dan matanya masih saja menatap nita yg tidak sedikitpun mengubah arah pandangannya dari layar laptop.     

" Aku sangat senang bisa mengenalmu,,"kia mengungkapkan perasaannya pada nita.     

Nita selesai dengan kefokusannya pada laptop,tersenyum dan memegang tangan kia.     

" Aku lebih senang sekali" nita menatap wajah kia yg sangat cantik "terlebih lagi kamu adalah tunangan adit!"     

Lengkungan senyum di wajah kia seketika berubah menjadi datar "sebenarnya,,aku bukan tunangan adit,kami hanya teman satu sekolah dulu.Dia meminta bantuanku untuk bisa meneruskan kembali kerja sama kalian,dia tahu kamu akan sangat canggung jika hanya kalian berdua saja.Tapi sebenarnya adit bermaksud baik padamu,,dia hanya tidak ingin membuat orang lain curiga dengan kerjasama kalian.Kamu tenang saja,aku sangat mengenal adit"     

" Aku tahu" nita tersenyum,dia sangat pandai menyembunyikan keterkejutannya.     

Dia juga mengenal adit walaupun hanya sebentar saja,dan semua yg diucapkan kia itu benar.Dia pun percaya apa yg direncanakan oleh adit dan kia.     

" Dia tidak marah!" cetus kia dalam hati.     

Jika dia yg berada di posisi nita pasti dia sudah marah-marah karena dibohongi.     

Nita tertawa kecil dan lalu berkata,     

" Kalau menurut pengalamanku,biasanya jika memulainya dengan hanya pura-pura,,,akhirnya nanti kalian akan jatuh cinta sungguhan!"     

Kia melebarkan matanya dan memelototi perkataan nita dan lalu tertawa kaget "kami hanya teman,lagipula adit sudah mencintai orang lain,,"     

" Dan wanita itu cuma kamu!" lagi-lagi hatinya berkata.     

" Hati seseorang kan bisa berubah,," nita bicara pelan dengan mendekatkan bibirnya di dengan jarak dekat di telinga kia "kamu hanya perlu berusaha!karena merebut hati seseorang untuk mendapatkan cintanya itu bukan hal instan.Percayalah pada dirimu sendiri,,"     

" Orang yg sangat mengenal dan mengerti adit itu hanya kamu" lanjut nita     

Nita tersenyum mengedipkan satu matanya ke arah kia,ketika adit datang membawakan mereka minuman.     

Kia terlihat kikuk dan tawanya begitu terpaksa di hadapan adit dan nita.     

Dia begitu malu karena ternyata nita bisa membaca sisi kecil hatinya.     

Wajah adit menatap penuh curiga ke arah kia dan nita,dari kejauhan dia melihat nita dan kia yg membicarakan sesuatu dengan sangat akrab.Padahal mereka sangat jarang bertemu,kali ini dia merasakan satu hal yg membuat hatinya tidak nyaman.     

Tapi kecurigaannya ditepis oleh rasa senangnya karena dapat melihat senyuman nita di hadapannya begitu dekat dan tanpa ada rasa canggung.     

Dan dia mengakui kia lah yg berperan penting dan membuat nita menyetujui untuk meluangkan waktu dengannya walaupun dengan alasan pekerjaan,itu saja sudah cukup baginya.     

" Apa kamu rindu dengan pekerjaanmu?" yoga memeluk nita yg tertidur di sampingnya malam ini.     

Nita sudah menceritakan kejadian tadi siang dengan begitu detail pada yoga.Dia selalu menceritakan apa yg dia alami ketika akan tertidur.     

" Sedikit,,"     

Yoga memberikan satu kecupan di pipi nita.Dan menatap wajah nita begitu lama,wajahnya lebih bersinar dari biasanya malam ini.     

" Kamu kembali bekerja saja dengan temanmu edna di poliklinik,bagaimana?"     

Nita tertawa kecil dengan tawaran yg yoga berikan,dia merasakan satu hal aneh pada dirinya.Bukankah,ini akan terlihat sangat aneh?jika nita bisa dengan mudah kembali bekerja,pasti orang-orang akan mengatakan hal yg tidak-tidak.     

Sekarang ini,dia sedang tidak ingin melakukan pekerjaan apapun walaupun yg ditawarkan oleh yoga sangat dia inginkan.Dia hanya merindukannya saja,,     

" Tapi,,bukan berarti kamu bisa seenaknya mengobrol dengan adit " yoga memencet hidung nita dengan lembut "apalagi sekarang kamu tahu adit sebenarnya belum mempunyai tunangan!"     

Nita tertawa kecil menjulurkan lidahnya "pasti ada yg cemburukan,,aku tidak usah bekerja saja kalau pak dokter masih ketakutan seperti itu,,,"     

Yoga tertawa kecil dan kemudian berkata,     

" Baiklah,kamu boleh mengobrol dengannya jika ada teman yg lain.Tidak boleh berdua!"     

" Aku,,sedang tidak ingin bekerja,aku kerjain saja pak dokter dirumah!"     

yoga dibuatnya tertawa memberikan pelukan pada nita,berusaha memejamkan matanya,dia merasakan suhu tubuh nita lebih panas tapi nita tidak mengeluh bahwa dia sedang demam padanya.Sambil memejamkan matanya yoga seperti tengah memikirkan sesuatu.     

" Pak dokter,,"     

" Ada apa?"     

" Kenapa pinggangku minggu-minggu ini selalu sakit?" nita terlihat menyembunyikan rasa sakitnya di hadapan yoga dengan mengusap sendiri pinggangnya " berikan aku obat analgetik,,aku tidak akan bisa tidur malam ini!"     

" Tidak boleh,," yoga menolak permintaan nita yg ingin meminum obat pereda sakit " biar aku bantu meringankan rasa sakitnya,,"     

Yoga bangun dari tidurnya dan duduk disamping nita.     

Wajah nita yg terlihat sedikit kesal berubah seketika,ketika yoga membantunya dengan memberikan pijatan lembut untuk meredakan sakitnya.     

" Kenapa dia tidak memberiku obat saja!" cetus nita dalam hatinya,tetapi sebenarnya dia begitu senang dengan apa yg dilakukan oleh yoga padanya.     

Padahal akan lebih mudah jika yoga memberikannya satu obat saja,dia tidak perlu begitu sulit untuk menahan rasa kantuknya karena harus memijit semalaman untuk mengurangi rasa sakitnya.     

Nita lagi-lagi dibuatnya berdecak kagum,yoga selalu melakukannya sendiri jika itu bersangkutan dengan istri dan putra kesayangannya..     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.