cinta dalam jas putih

Terakhir kalinya aku bicara denganmu!



Terakhir kalinya aku bicara denganmu!

0Nita terdiam menatapi wajah yoga yg tertidur lelap di tempat tidurnya,tidak pernah sedikit pun terlintas di benaknya bella akan melakukan hal yg tidak terpuji seperti yg yoga ceritakan.     

" Kamu,,memang yg terbaik untukku!" cetus nita dalam hatinya.     

Dia benar-benar beruntung memiliki suami terbaik seperti yoga.Laki-laki yg begitu hebat,yg bisa menahan satu godaan yg bagi lelaki manapun tidak akan bisa menolaknya.Yoga sangat bijak dalam bertindak dan memilah mana yg benar-benar cinta dan yg hanya nafsu sesaat.     

" Temani aku tidur!" yoga tiba-tiba menarik tangan nita,membuat tubuh nita terjatuh di atas tubuhnya.     

Seketika wajah nita memerah,dia mencoba bangkit dan melepaskan diri " yoga,,awas yah!"     

Dia selalu saja memberikan perlakuan yg tidak terduga pada nita.     

" Kamu wangi sekali,," tangan yoga mendekap erat tubuh nita " kamu harus bertanggung jawab padaku sekarang"     

Dahi nita berkerut " aku harus bertanggung jawab tentang apa pak dokter?"     

" Dari tadi itu aku terus saja membayangkan kamu yg memakai handuk dan membukanya di hadapanku.."     

Kedua alis nita berkerut " jangan aneh-aneh,kamu kan baru saja mendapat godaan yg sangat berat!tapi...untungnya suamiku ini laki-laki yg sangat bertanggung jawab pada janjinya" dan lalu memeluknya.     

Yoga tersenyum " aku sangat beruntung mempunyai istri sepertimu,wanita yg sangat penuh kasih sayang dan pengertian.Seorang pendamping yg walaupun usianya lebih muda dariku,tapi sangat-sangat berpikiran dewasa.."     

" Kamu wanita yg mengajarkanku untuk selalu berpikiran positip pada setiap kejadian buruk" lanjut yoga "dan,, kamu yg selalu mengajari axel dan aku untuk tidak pernah membenci seseorang"     

" Aku tidak sebaik itu juga,aku kan manusia biasa " nita tersenyum ke arah yoga " bagaimana kalau kita lupakan saja kejadian kemarin,dan..karena kamu sudah jujur soal kejadian dengan bella,aku akan memberikanmu hadiah"     

Ada tatapan yg berbeda dari nita,lirikannya sedikit nakal.     

" Aku akan membantu pak dokter melupakan dunia.." hal pertama yg dilakukan nita adalah melepaskan dengan pasti satu baris kancing-kancing bajunya.     

Nita sudah sangat mengenali dengan pasti letak-letak setiap titik pakaian yg menutupi tubuhnya,matanya tidak berubah arah sedikitpun dari mata yoga.     

Dia begitu ingin melihat ekspresi di wajah yoga,ketika melihatnya melakukan hal yg sama seperti yg bella lakukan.Kali ini,bahkan sepertinya lebih nakal dan berani.Hal yg sama sekali tidak pernah terlintas di pikiran nita akan dia lakukan,tapi dilakukannya juga di hadapan suaminya itu.     

Yoga dengan cepat menarik nita ke dalam pelukannya,dan membawanya masuk ke dalam selimut bersama dengan tubuhnya.     

" Aku tidak suka kalau tubuh indah istriku ini terlihat oleh tembok-tembok sekalipun!" yoga mempertajam pandangannya pada mata nita.Dan lalu berganti arah ke seluruh tubuh nita,dia akan selalu mengaguminya setiap saat dan sampai kapanpun .     

Tubuh indah dan kulit putihnya begitu lembut wanita yg berada di pelukannya itu lebih terlihat sempurna dari apapun di matanya.Yang akan membuatnya merasakan cukup hanya padanya saja dia memberikan tatapan penuh cintanya dan tidak akan memerlukan lagi orang lain lagi,ini merupakan janji seorang pria sejati.     

" Kamu suka hadiah dariku atau dari bella?" nita melingkarkan kedua tangannya di leher yoga,yg kemudian berpindah dengan perlahan namun pasti membukakan satu persatu kancing pada kemeja yg di kenakan yoga.     

Jika kali ini nita yg merayunya sepertinya dia tidak akan pernah bisa menolaknya " apa aku boleh melahapmu sekarang?"     

Nita tertawa kecil " aku kan hadiahmu jadi semua aku serahkan pada pemiliknya"     

Kata-kata yg sedikit mengandung makna menggoda dari nita itu memang tidak bisa membuatnya bertahan.Kenyataan yg sangat lucu bahwa memang dia hanya bisa tergoda oleh satu-satunya wanita yg sangat luar biasa yg telah menjadi miliknya.Memberikannya sebuah ciuman terindah.     

Membiarkan diri mereka hanyut dalam satu tujuan akhir sentuhannya,seperti sebuah kerja sama percintaan yg telah mereka sepakati bersama.Berdasarkan karena adanya rasa cinta dan kasih sayang bukan karena nafsu .     

" Apa aku boleh meminta satu hadiah lagi padamu hari ini.." yoga memeluk nita dari arah belakang.     

Dia mengejutkan nita yg tengah merapikan rambutnya di depan cermin.Nita tersenyum aneh dan menganggukan kepalanya,tangannya masih sibuk merapikan rambut-rambutnya.     

" Temani aku hari ini,," yoga masih dalam pelukannya " esti menghubungiku ada pasien gravida dengan eklamsi,sepertinya aku harus operasi cito sekarang sudah gawat janin juga"     

Nita tertawa kecil dan mencubit satu pipi yoga " baiklah,pak dokter untuk sekarang aku jadi asisten pribadimu saja.Nanti jangan lupa untuk memberikan bonus tambahan ketika aku menerima gaji pertama!"     

Yoga menertawakan tingkah lucu nita,diapun akan selalu mengabulkan semua permintaan yg nita inginkan walaupun sampai saat ini tidak pernah satupun permintaan dari nita untuk kesenangan dirinya sendiri,dia selalu memintanya untuk di berikan pada orang-orang yg dianggapnya lebih membutuhkannya.     

" Ponselku tertinggal di mobil.." nita memperlihatkan wajah cemberutnya di depan yoga,ketika dia dan yoga sedang berjalan ke arah ruang IBS.     

Yoga tersenyum " baiklah,aku akan ambilkan.."     

" Biar aku saja,pasien mu kan lebih gawat" nita mengulurkan tangannya " berikan kunci mobilnya,biar aku ambil sendiri"     

Nita bergegas pergi setelah menerima kunci mobil,dan segera menuju ke arah mobil yoga yg sudah terparkir di depan rumah sakit.Dia harus segera mengambil ponselnya dan segera kembali ke ruang IBS.     

" Nita,,bisakah kita bicara"     

Suara bella dari arah belakang nita terdengar sangat jelas di telinganya,dan lalu membalikan wajahnya untuk melihat sosok bella dengan matanya.Sangat tidak terduga bisa bertemu kembali dengan bella.Dan juga bella sangat begitu berani memperlihatkan dirinya di hadapan nita setelah apa yg telah dia lakukan di belakang nita.     

" Aku,,," bella seperti penuh keraguan mengeluarkan kata-kata " ada yg ingin aku bicarakan denganmu sekarang"     

" Bicaralah." sebenarnya nita begitu enggan melihat wajah bella sedikitpun untuk saat ini,apalagi harus membicarakan sesuatu dengannya.Dia masih kesal dengan tindakannya yg sangat tidak bermoral yg dilakukannya pada yoga.     

" Yoga pasti sudah menceritakan padamu tentang kejadian malam itu.."     

Nita tersenyum kaget begitu tidak percaya bahkan sekarang bella memanggil yoga seperti dia memanggil teman seusianya.Dan lalu menyilangkan tangannya,untuk memberikan isyarat dalam diamnya bahwa dia sedang sangat marah.     

" Kenapa kamu tidak memberikan kesempatan pada yoga untuk mencintaiku"     

" Apa?" Nita seperti mendapat sebuah serangan tembakan tepat di jantungnya mendengar ucapan memalukan dari bella.     

Tangannya kini berada di sampingnya,bergetar dan terkepal.Bella bukan saja telah keterlaluan dia juga mulai membuat nita merasakan emosinya membludak.     

" Biarkanlah dia menyentuh wanita lain"sambung bella " bukankah,dulu ketika kamu berpisah dengannya,kamu juga membiarkan kak adit memberikan satu ciuman padamu.Bukankah itu artinya kamu sama saja sepertiku,sangat memalukan!"     

Nita sudah tidak mentolelir lagi setiap sikap dan perkataan bella yg sangat menyakiti hatinya,dia sangat tidak percaya bella yg sudah di anggapnya seperti adiknya sendiri menjadi sangat berubah hanya karena sebuah rasa cintanya pada yoga.Tangannya bergetar dan mulai terangkat sedikit dari posisi semulanya.Sebenarnya dia tidak ingin menanggapi omongan anak kecil seperti bella,tapi hari ini dia ingin menanggalkan sifat baik yg ada dalam dirinya untuk menghadapi bella saat ini dan memberinya pelajaran.     

" Bella!!" tiba-tiba sosok adit muncul di hadapan nita dan melayangkan tangannya di pipi bella,dan itu sebuah gerakan spontanitas dari tangannya.Beruntung kekuatannya tidak terlalu besar,tetapi membuat bella bisa merasakan sakitnya.     

" Kamu harus menjelaskan padaku apa yg membuatmu berbicara seperti itu pada nita setelah pulang kerumah!"     

" Aku tidak mau pulang!" bella memalingkan pandangannya dari nita dan adit,dia masih memegang pipinya yg kesakitan karena tamparan dari kakaknya itu,dan menahan rasa malunya.Air matanya perlahan-lahan muncul dari matanya.     

Adit mulai menyadari kesalahannya,dia sangat emosi mendengar ucapan bella pada nita tadi.Dia tidak tahu apa yg terjadi antara bella dan nita,sehingga membuat bella bersikap seperti itu.Dia hanya mengikuti keinginan hatinya untuk mengikuti bella ketika melihatnya berada di rumah sakit tengah berbicara dengan nita.Setelah beberapa hari tidak pulang kerumah.     

" Nita,maapkan ucapan bella tadi " adit merasa begitu bersalah menatap wajah nita "dia sudah sangat keterlaluan!"     

Nita memaksakan dirinya untuk tersenyum dan lalu berkata "aku tidak apa-apa,terima kasih"     

Lalu menatap tajam ke arah bella dan mengahampirinya,bella masih dalam tangisannya.Sebenarnya nita begitu tidak tega melihat tangisan bella dan memeluk bella.     

" Aku selalu bersyukur pada tuhan"bisik nita dalam pelukannya pada bella " karena aku bisa membalaskan sakit hatiku tanpa harus mengotori tanganku sendiri,aku hanya ingin bilang padamu ini terakhir kalinya aku memelukmu dan berbicara denganmu dan melihatmu di hadapanku dan keluargaku!""     

" Aku hanya memiliki satu keinginan saja untuk saat ini" sambung nita " berharap tidak pernah memiliki adik sepertimu sampai kapanpun!"     

Satu senyuman terakhir nita perlihatkan pada bella sebelum dia melepaskan pelukannya dan membiarkan adit membawa bella untuk menghilang dari hadapannya.     

Jantungnya begitu bekerja dengan cepat ketika menyadari bahwa dia sudah tidak bisa mengontrol emosinya ketika berhadapan dengan bella,dan ini pertama kalinya dia membenci seseorang.Tapi dia sangat terlega telah memperingatkann bella dengan tegas bahwa dia tidak akan membiarkan bella mendekati kembali keluarganya.Dia memang selalu diam selama ini,tetapi saat ini dia tidak akan membiarkan bella ataupun orang lain menjadi orang yg sangat tidak tahu diri,dan mengusik kebahagiaan keluarganya.     

Hal-hal sama yg selalu dilakukan wanita lainnya ketika mulai merasa kehidupan rumah tangganya terusik oleh kehadiran orang ketiga..     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.