cinta dalam jas putih

Wanita yg sebenarnya



Wanita yg sebenarnya

0Pagi-pagi sekali nita sudah melihat mobil yoga yg sudah terparkir di depan rumah elsa.     

Yoga sudah berdiri diluar mobilnya ketika nita muncul dari belakang pintu dan tersenyum ke arahnya lalu menghampirinya.     

" Pagi sekali pak dokter jemputnya" dahi nita berkerut dia melihat sesuatu yg aneh dari yoga,tapi mencoba bersikap biasa saja.Dan menutupinya dengan senyuman.     

" Sudah sarapan?" lanjut nita     

Yoga terantuk dan tersenyum ke arah nita " tidak usah khawatir,kamu bersiap-siap saja aku tunggu disini"     

" Baiklah,aku panggil axel dulu" dan lalu nita mulai berbalik membelakangi yoga.     

" Nita!" yoga memanggilnya,menghentikan langkahnya dan kemudian kembali melihat ke arahnya " kamu cantik sekali memakai baju berwarna putih itu.."     

Nita tersenyum dan menggelengkan kepalanya,dan lalu memegang kedua sisi roknya dengan kedua tangannya.Membungkukkan sedikit badannya,satu kakinya mundur sedikit ke arah belakangnya,seperti yg dilakukan para putri ketika sedang berhadapan para pangeran di dunia komik.     

Yoga tertawa kecil,melihat kelakuan manis nita yg memang begitu terlihat lebih cantik dalam warna putih yg dipakainya.Karena memang yoga hanya mengakui dia sajalah yg akan selalu terlihat cantik dimatanya,wanita yg sebenarnya selalu berada dalam hatinya.     

" Ada apa pak dokter?" nita lalu memberanikan diri untuk bertanya ketika axel terlihat sudah turun dari mobil.Selama perjalanan tadi sepertinya yoga hanya terdiam saja.     

Nita masih menunggu jawaban yoga dalam senyumannya.     

" Tidak ada apa-apa bu bidan" yoga tersenyum ke arah nita dan mengusap lembut pipi nita "aku akan mengantarmu pulang kerumah sekarang,bolehkah?"     

Nita menganggukan kepalanya,dia masih dalam keyakinannya bahwa ada sesuatu hal terjadi pada yoga.Mungkin dia belum bisa menceritakannya,nita hanya perlu menunggu saja.Dan dia juga berharap besar hal yg terjadi itu bukanlah hal yg buruk seperti yg dipikirkannya.     

" Istirahatlah,,," nita menarik tangan yoga untuk mengikutinya,dia mengantarkan yoga sampai di depan pintu kamar dan membukakan pintunya.     

" Kamu tidak boleh kemana-mana!" yoga menarik nita dalam pelukannya,dan memberikan satu ciuman di pipi nita.     

Nita merasa saat ini waktu yg tepat untuk menanyakannya pada yoga.     

" Baiklah,,,lihat aku" nita memegang kedua pipi yoga dan menatapnya begitu lembut " aku hanya akan bertanya satu kali saja,semalam kamu tidak pulang ke rumahkan?beritahu aku kemana kamu pergi?"     

Yoga masih dalam pengawasan tatapan mata nita,dan hanya dia lah yg tahu apa yg sedang terjadi pada pikiran yogaqq0la.Nita benar-benar satu keajaiban yg hanya dengan satu tatapan matanya mengetahui apa yg sudah terjadi pada yoga.     

Nita tersenyum "aku istrimu,aku tahu kamu tidak pulang semalam,kemeja yg kamu pakai kemarin belum kamu ganti sekarang.Bilang saja semalam kamu tidur dimana!"     

Yoga mulai berpikir dari mana dia harus menjelaskannya terlebih dulu,dia tidak mungkin harus menceritakan kejadian semalam pada nita secara langsung.Itu akan sangat menyakitkan bagi semua wanita manapun.Dia membawa nita untuk duduk.     

" Yoga apa yg terjadi?" raut wajah nita berubah,melihat yoga yg bersimpuh di hadapannya.Ini seperti dulu ketika yoga mengakui kesalahannya.     

" Semalam..aku..dan..bella..berada di rumah ini!"     

" Bella.." suara nita memelan,dia menahan perasaan gundahnya dan mengendalikan emosinya yg tiba-tiba muncul.Nita merasa harus mendengarkan terlebih dahulu apa yg akan di jelaskan yoga kali ini.     

" Malam itu..." yoga masih dalam posisinya,dia mencoba menjelaskan kejadian semalam pada nita.Dia menerawangkan kembali pikirannya pada kejadian semalam...     

...Bella yg berdiri di hadapan yoga tubuhnya tidak tertutup sehelai benangpun mulai melingkarkan tangannya di pinggang yoga dan memeluknya.     

" Kamu adalah satu-satunya laki-laki yg membuat aku menjadi gila karena terlalu kagum padamu.." ucapan bella dalam pelukannya " aku ingin memiliki seseorang yg sempurna sepertimu dihidupku,tidak peduli bagaimanapun keadaanmu!"     

Kata-kata mengagumi bella sudahlah pasti akan membuat laki-laki manapun pasti terbuai,terlebih dia begitu sangat cantik dan muda.     

Yoga menyadarkan dirinya secepat mungkin     

" Apa kamu sudah gila" yoga berusaha melepaskan tangan bella dari tubuhnya "nita sudah menganggapmu seperti adiknya sendiri,dan dia itu istriku.."     

" Tapi,aku mencintaimu.." bella mulai menatap yoga dengan mata yg mulai berkaca dan tidak lama kemudian lelehan air matanya turun di pipinya.Dia berharap air matanya itu akan meruntuhkan dinding pertahanan yoga.     

" Aku hanya ingin kamu yg memilikiku,tidak peduli dengan perasaanmu.Aku sudah memikirkannya dan hanya akan memberikan semuanya padamu!"     

" Cukup.." yoga memegang kedua tangan bella yg semula berada di pinggangnya.Dan melepaskannya,lalu berjalan ke arah pintu namun terhenti ketika melihat sesuatu dan lalu kembali ke arah dimana bella yg masih berdiri mematung.     

" Jadilah wanita baik untuk dicintai orang lain,," yoga menutupi tubuh bella dengan handuk yg semula dipakai bella "aku tidak pernah berpikir untuk mengkhianati nita,walaupun kamu terlihat begitu indah dimataku.Karena aku tidak menyukai sesuatu yg begitu mudah aku dapatkan!"     

"Dan kamu sudah salah mengagumi seseorang,,"sambung yoga " kamu tahu aku adalah lelaki bodoh yg hanya bisa mencintai satu orang saja sejak lama,dan dia itu nita.Seseorang yg sudah sangat menyayangimu!"     

Tangisan bella semakin menjadi,dia tidak ingin mendengar kata-kata itu sebagai penolakan yoga terhadapnya.Dia hanya terlalu berpikiran pendek melakukan apapun untuk orang yg sudah membuatnya merasakan cinta.     

" Ini sudah larut malam,kamu tidurlah disini sampai besok pagi kamu bisa pulang"     

Yoga pun meninggalkan sosok bella sendiri di dalam rumahnya,dia yg sepertinya harus mengalah untuk keluar dari rumahnya sendiri.Bella yg sangat terpukul oleh penolakan yoga pun terduduk di lantai dalam tangisnya.Dia sangat merasa terhina oleh penolakan ini,dan bahkan begitu merasakan sakit yg teramat sangat di hatinya.Dia tahu yoga tidak akan pernah mempedulikannya lagi sampai kapanpun.     

Di sisi lain yoga yg memilih meninggalkan bella berada di rumahnya,dia hanya perlu menegaskan pada bella bahwa yoga sama sekali tidak pernah memiliki rasa cinta sedikitpun padanya.Dan tidak memberikan harapan apapun.     

Di pikirannya masih terlintas rasa bersalahnya pada nita,dia merasa sudah mengingkari janjinya yg diucapkan pagi tadi.     

Dalam derasnya hujan,yoga menghentikan mobilnya tidak jauh dari rumah elsa.Dia begitu ingin memeluk nita detik ini dan meminta maap padanya.Tapi sepertinya ini sudah terlalu malam,dia melihat jarum jam ditangannya yg menunjukan pukul dua malam.Dan lalu memutuskan untuk tidur di dalam mobil seraya menghidupkan ponselnya dan terpaku pada wajah nita dan axel.     

" Maapkan aku..."     

Kata-kata terakhir yoga dalam lelahnya,dia begitu sulit memejamkan matanya.Hanya teringat pada rasa bersalahnya yg begitu besar,bukan mengingat hal indah yg diperlihatkan bella dalam waktu yg singkat.     

Dan kembali kehidupan nyata dimana dia dan nita tengah berbicara tentang hal ini.....     

Nita terdiam untuk sejenak,dan merubah posisi duduknya menjadi sejajar dengan yoga.Menatap yoga dengan penuh kesabaran dan penuh kasih sayang " bagaimana perasaanmu sekarang?"     

" Aku tidak akan memikirkan perasaanku"yoga lalu memegang kedua tangan nita "aku hanya akan menjaga perasaanmu agar tidak tersakiti"     

Nita tersenyum sedih " mana bisa seperti itu,kamu pasti merasakan hal sangat tidak terduga melihat bella tiba-tiba merayumu seperti itu.Walaupun ini bukan pertama kalinya kamu dikagumi oleh seorang wanita"     

" Jangan buat aku semakin merasa bersalah padamu dengan kata-kata itu"     

Mendengar hal seperti itu nita tersenyum dan memeluknya.Wajah kesedihan begitu terlihat jelas,mendengar yoga yg merendahkan dirinya sendiri di hadapan bella mengatakan dirinya sendiri laki-laki terbodoh.Pada kenyataannya dia adalah laki-laki yg sangat cerdas menyikapi semua tindakan bella terhadapnya.     

" Aku minta maap atas semua kejadian mengerikan ini.." ucapan nita ini sontak saja membuat yoga terkaget dan melepaskan pelukannya.     

Nita tersenyum ke arah yoga " aku akan melupakan semuanya,karena aku mempercayaimu.Aku tidak akan mempermasalahkannya,itu bukan sepenuhnya kesalahanmu.."     

" Bella hanya masih harus belajar untuk merayumu" nita berkata pelan " dia sepertinya tidak tahu,kalau kamu sering melihat tubuh-tubuh indah ketika kamu memotret.Itulah alasan kenapa aku percaya padamu"     

Yoga melupakan sesuatu rupanya,wanita yg duduk dihadapannya itu adalah wanita yg berbeda.Dengan susah payah dia harus menyimpan rasa bersalahnya pada nita,pada akhirnya nita dengan mudah untuk membuatnya melupakan kejadian memalukan tersebut.     

Itulah mengapa dia mengatakan pada bella bahwa dia tidak menyukai hal yg mudah untuk didapatkannya.Selain dulu dia harus menyimpan perasaannya untuk waktu yg bertahun-tahun pada nita,sampai dia harus bersaing dengan keponakannya yg menjadi cinta pertamanya.Dia juga masih harus berusaha untuk tidak menyakiti hal yg sudah didapatkannya dengan susah payah.     

Dan kini yoga yg memeluknya,merasakan kenyamanan yg dia inginkan.Belaian tangan nita di punggungnya seperti kekuatan ajaib yg meringankan seluruh bebannya.     

" Kalau aku yg menjadi seperti bella dan melepaskan handuknya apa yg akan kamu lakukan?"     

Yoga mengernyit dalam pelukannya dan tersenyum "aku tidak akan bicara apapun,lebih baik aku makan saja!"     

" Kamu percaya atau tidak,," sambung yoga "aku akan mengakui beratus kali atau bahkan beribu kali kalau akulah yg sudah tergila-gila padamu.."     

" Itu memang benar.." nita membenarkannya "kita lupakan saja semuanya,dan menjadikannya sebagai pembelajaran hidup"     

Nita mempererat pelukannya,dia hanya akan membuat laki-laki yg berada di pelukannya itu melupakan semuanya.Dia tidak akan mengungkitnya kembali,tetapi dia akan mencatatnya dengan baik dalam pikirannya untuk lebih berhati-hati..     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.