cinta dalam jas putih

Mannequin terindah..



Mannequin terindah..

0" Besok biar aku yg jemput,," ada yg aneh pada nada bicara yoga pagi ini.Yoga begitu tidak ingin membiarkan nita menginap di rumah elsa walaupun hanya satu hari.     

Hari ini dia merasa ingin selalu berada di dekat wanita yg sedang duduk disampingnya itu.     

Kedua alis nita terangkat dia tersenyum gemas melihat wajah yoga yg masam ketika tiba di depan rumah elsa " ingat,jangan nakal apalagi bawa orang yg tidak jelas ke rumah ketika kami menginap disini"     

" Ingat itu ayah!" suara axel yg mengikuti perkataan nita,dia melihat ke arah yoga sambil menunjukan jari telunjuknya " jangan bikin ibu marah,kan ayah selalu bilang tidak ingin melihat ibu marah,,"     

Axel sangat pandai mencairkan suasana,dia bisa membuat situasi seketika menjadi penuh tawa.     

" Baiklah,,baiklah,," wajah masamnya berubah menjadi tawa ketika mendengar putranya itu berbicara dengan pintarnya.     

Nita tersenang melihat raut wajah yoga yg sudah berubah.     

" Berikan tanganmu" nita menarik tangan kanan yoga dengan tangan kanannya lalu mencium punggung tangan yoga " hati-hati di jalan pak dokter,semoga pekerjaanmu selalu bermanfaat untuk orang banyak,dan pak dokter selalu sehat,,"     

" Amin.." suara axel lebih cepat dari yoga.     

Membuat yoga dan nita tertawa secara bersamaan.Dia menatap ke arah nita untuk waktu yg lama dan lalu berkata :     

" Amin,,terima kasih ibu bidan yg cantik"     

Dalam benak yoga kini merasakan satu keyakinan,dia sudah sangat bahagia saat ini dan itu sudah cukup.Baginya,membuat nita dan axel bahagia adalah satu-satunya tujuan hidupnya.     

" Cieee..." ledekan axel membuat kedua orang tuanya itu kikuk,rasa malu begitu terlihat di wajah mereka berdua.Axel sudah mulai mengerti kata-kata yg orang dewasa sering ucapkan.     

Nita dan axel bergegas keluar dari mobil,melambaikan tangan beriringan dengan kepergian yoga.     

Dan menghampiri elsa yg sudah menyambut mereka di depan pintu dengan senyumannya,axel orang pertama yg mendapat pelukan dari elsa.     

Tubuhnya begitu kecil ketika nita memeluknya ,dan juga elsa memotong pendek rambutnya.Walaupun demikian dia tetap terlihat anggun dan cantik dimata nita.     

" Kamu tenang saja,," elsa bisa menebak raut wajah nita yg khawatir tentang keadaannya "aku tidak akan pergi,sebelum tanganku ini membantumu dalam proses persalinan anakmu nanti!"     

" Jangan aneh-aneh" nita mengernyit,elsa berkata seolah-olah itu merupakan keinginan terakhirnya " kamu harus janji padaku mulai sekarang kamu harus sembuh.."     

Walaupun nita tidak tahu pasti obat yg akan menyembuhkan elsa,tapi dia hanya akan memberikan dukungan semangat pada elsa supaya dia selalu percaya dan selalu berusaha keras untuk kesembuhannya.Nita berpikir bahwa dukungan yg baik adalah obat yg sangat ampuh untuk semua penyakit apapun.     

" Tapi memang aku ingin menjadi orang yg pertama melihat bayimu jika nanti kamu melahirkan,seperti kamu yg membantuku waktu melahirkan axel dulu"     

Elsa mendekap nita dalam waktu yang cukup lama.     

Nita tersenyum " tapi,sepertinya yoga masih takut kalau aku hamil.Dia terlalu khawatir kejadian waktu dulu terulang.."     

Elsa tersenyum dan mengusap lembut kedua tangan nita " itu wajar,dia seperti itu karena dia sangat mencintaimu.Kamu hanya perlu meyakinkannya saja"     

Nita menganggukan kepalanya sangat mengerti apa yg dikatakan elsa,dia pun sudah berjanji untuk tidak mengungkitnya untuk waktu sekarang.Hanya akan menyerahkannya pada waktu saja.     

Dia harus memenuhi janjinya untuk mengutamakan perasaan yoga dan axel untuk saat ini.     

" Kenapa tiba-tiba hujan!" ketus nita dalam hatinya,dia merasakan satu hal yg aneh malam ini.     

Dia tiba-tiba mengingat sosok yoga,terbangun dari tidurnya.Jarum jam menunjukan pukul sebelas malam,dia beranjak perlahan dari tempat tidur tanpa membangunkan elsa dan dan axel yg terlelap tidur.     

Nita terpaku menatapi ponselnya,dia begitu ragu menghubungi sosok yg sedang berada di dalam pikirannya itu.Lamunannya begitu lama,sampai akhirnya pada satu keputusan untuk menelpon yoga.     

"....Istriku belum tidur?"     

Akhirnya nita dapat tersenyum setelah mendengar suara yoga" kamu belum tidur juga?"     

" Aku baru beres operasi,sekarang baru akan pulang.."     

Hal yg sering nita dengar bila yoga harus melakukan operasi sampai larut malam,tetapi kali ini dia merasakan hal lain matanya mulai berkaca dan suaranya bergetar "kamu sudah makan?"     

Menyapu satu bulir air mata yg menetes di pipinya,dia merasa hari ini menjadi sangat cengeng hanya karena membiarkan yoga sendirian ketika dia kelelahan setelah bekerja.     

" Sudah.Aku,,,sepertinya akan merindukanmu malam ini"     

Nita tersenyum mendengarnya "aku juga merindukanmu,berhati-hatilah di perjalanan hujannya begitu deras"     

" Nita.."     

" Ya.."     

"...."     

Untuk seperkian detik mereka tidak bicara satu sama lain.     

" Aku mencintaimu!" nita berinisiatip mengatakannya terlebih dulu,dia sangat tahu persis apa yg akan di katakan yoga padanya.     

" Itukan kata-kataku,tapi kamu sudah lebih dulu mengatakannya!"     

Nita tertawa kecil " tidak penting siapa yg mengatakannya lebih dulu.Aku mencintaimu..mencintaimu..sangat mencintaimu.."     

Jauh dari jangkauan nita,yoga yg masih berada dalam mobilnya ketika nita menelponnya.     

" Aku akan lebih mencintaimu melebihi dari semua cinta yg kamu katakan ,tidurlah istriku yg cantik..besok pagi aku akan menjemputmu"     

Kata-kata terakhirnya sebelum menutup telponnya.     

Dia masih terus menatap layar ponselnya yg berlatar gambar nita dan axel,matanya masih dimanjakan oleh sosok wanita satu-satunya yg berada dalam hatinya.Wanita yg pernah disembunyikan dalam hatinya dulu,dan sekarang seperti sebuah keajaiban dia dapat memilikinya.     

Yoga mengemudikan mobilnya dengan sangat hati-hati karena hujan deras yg mengganggu jarak pandangannya.     

Matanya menatap tajam seseorang yg sedang berdiri di depan halaman rumahnya melawan hujan. Berdiri sosok wanita di balik derasnya hujan malam ini.     

Dia lebih mendekatkan jarak pandangnya untuk melihat siapa sosok wanita yg tengah berdiri di depan rumah.     

" Bella,kenapa berdiri disitu?"     

Yoga menghampiri bella yg masih berdiri dengan pakaian yg basah kuyup karena air hujan.     

Tubuhnya bergetar menahan rasa dingin ketika yoga menghampirinya.     

" Aku mau bertemu kak nita,,"     

" Dia dan axel menginap di rumah elsa"     

Yoga memainkan pikirannya,dia sangat enggan membawa bella masuk ke dalam rumahnya.     

Hari ini dia hanya sendirian di rumah,yoga merasa ini bukan hal baik untuknya.Seorang laki-laki yg telah beristri membawa masuk wanita lain ke dalam rumahnya ketika istrinya tidak berada di rumah.     

" Apa aku boleh meminjam kamar axel untuk mengganti pakaianku yg basah?" bella membuyarkan lamunan yoga " aku sudah menelpon kakakku dia akan menjemputku.."     

yoga berpikir untuk waktu yg lama dan lalu berkata:     

" Ya sudah,gantilah pakaianmu dulu"     

Yoga mempositipkan pikirannya nita sudah menganggap bella seperti adiknya sendiri.Sepertinya dia pun akan memperlakukan hal yg sama seperti istrinya itu,tanpa ada maksud lain.Dia berjalan ke arah dapur untuk membuatkan bella teh hangat,dan menyimpannya di meja ruang tamu.     

Yoga berjalan ke arah pintu depan rumahnya,dia membiarkannya terbuka supaya dapat melihat dengan segera orang yg akan menjemput bella.Dia sudah sangat merasa tidak nyaman,tidak ingin membuat nita berpikiran aneh ketika tahu bella datang kerumah selarut ini walaupun nita tidak berada di rumah saat ini.     

" Ini..." yoga merasakan satu kehangatan dari balik punggungnya,telah melingkar tangan seseorang di pinggangnya.     

" Bella!!" dengan cepat yoga melepaskan kedua tangan tersebut dari tubuhnya,dia berbalik ke arah di belakangnya.     

Bella yg tengah berdiri di hadapannya,hanya menggunakan sehelai handuk.Dia membiarkan pundaknya yg cantik terlihat oleh mata yoga,kakinya yg jenjang dan tanpa alas seperti memperlihatkan bahwa bella adalah mannequin terindah,dengan pahatan-pahatan yg terlihat sempurna.Rambutnya yg basah tergerai begitu indah,bella memang wanita muda yg sangat cantik.Dia seperti super model yg memiliki bentuk tubuh yg indah walaupun tertutup oleh handuk.     

Dengan sengaja bella menutup pintu yg yoga bukakan tadi,dia hanya berbohong pada yoga akan di jemput oleh kakaknya.     

Lebih mendekat ke arah yoga,dan melepaskan handuk yg satu-satunya menjadi penutup tubuhnya.Dia biarkan mata laki-laki yg dikaguminya itu memandanginya dalam waktu yg lama dan membiarkannya melayangkan imajinasinya begitu luas kepadanya...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.