cinta dalam jas putih

Ibu mertua yg galak!



Ibu mertua yg galak!

0" Kita pergi kemana?" nita menatap curiga ke arah axel dan yoga yg sedari awal mengajak nita untuk makan siang diluar mesem-mesem di belakang nita.     

Axel hanya menggelengkan kepalanya,menutup mulutnya dengan satu tangannya.     

" Baiklah,,kalau main rahasia" mata nita melirik ke arah yoga " tuan putri paling cantik satu-satunya di rumah ikut saja.."     

Yoga dan axel kompak tertawa,begitu juga nita menertawakan kata-katanya sendiri yg begitu penuh percaya diri.     

Beberapa waktu berlalu,yoga menghentikan mobilnya di sebuah rumah megah bercat putih yg pernah dia kunjungi sekali dulu sebelum dia menikah dengan yoga.     

" Nenek!!" teriak axel yg sudah lebih dulu keluar dari mobil,menghampiri wanita paruh baya yg sudah menyambut mereka ketika yoga menghentikan mobilnya di depan rumah.     

" Pak dokter.." nita tersenyum memicingkan matanya ke arah yoga yg masih berada di dalam mobil " aku balas nanti kebiasaan rahasia-rahasiaan ini!"     

Yoga hanya menanggapi dengan tawa kecilnya,dia memfokuskan matanya pada nita yg menghampiri sosok sang ibunda.     

" Ibu,apa kabar ibu dan ayah?" nita tersenyum seraya mencium tangan dan lalu mencium kedua pipi ibu mertuanya itu.     

" Sehat,akhirnya aku bisa bertemu denganmu lagi"     

Nita lalu mendapat pelukan hangat sang ibu"kamu baik-baik saja kan?maap ibu tidak menemanimu saat kamu perdarahan dulu,waktu itu ayah tiba-tiba sakit"     

" Tidak apa-apa,," senyuman di wajah nita memperlihatkan betapa rindunya dia menerima pelukan dari seorang ibu selama hidupnya yg baru dia dapatkan hari ini.     

Nita mengikuti langkah sang ibu yg berjalan ke arah dapur,dia membantunya menyiapkan makan siang.     

" Kamu masih bekerja,ta?"     

Nita yg tengah mengelap beberapa piring tersenyum ketika sang ibu menatap ke arahnya.     

" Tidak,,"     

Sebuah senyuman terlempar ke arah nita "wanita itu,memang harus pintar walaupun tidak bekerja.Sudah jadi takdirnya kalau kitalah yg mengurus suami dan anak kita.."     

" Tapi,kamu bilang saja sama yoga.kalau kamu juga harus punya ruangmu sendiri"     

Nita mengerutkan dahinya " Ruangku sendiri? itu seperti apa bu?"     

Tangannya mengusap pundak nita dengan lembut " orang tuamu pasti memiliki tujuan menyekolahkanmu sampai perguruan tinggi,mereka ingin melihatmu sukses dalam pekerjaanmu.Jadi bicarakanlah baik-baik dengan yoga soal pekerjaanmu,jangan sampai dia tidak memberimu ruang untuk mengamalkan ilmu yg sudah kamu dapat,dan merusak hubungan pernikahanmu kemudian karena merasa tertekan harus merawat keluarga saja"     

Nita kemudian mengerti,yoga pasti sudah memberitahukan rencana nita untuk tidak lagi bekerja.Ibu mertua memang wanita yg begitu penyayang dan modern,ucapannya tadi seperti ingin memberitahukan padanya bahwa dia tidak ingin kejadian yg menimpa yoga dan elsa dulu terulang.     

" Kamu sudah siap kalau hanya jadi ibu rumah tangga saja?"     

" Kamu kan masih muda,nita.."     

" Yoga juga bilang kamu itu sangat pintar,apa kamu tidak sayang kalau ilmunya tidak bisa di amalkan?"     

Sepertinya kali ini nita sedang mendapatkan serangan,belum sempat dia menjawab satu pertanyaan dari sang ibu mertua datang kembali pertanyaan yg lainnya.     

" Ibu,," nita mencoba merangkai kata-katanya sebaik mungkin supaya tidak membuat ibu mertuanya itu tersinggung     

" Bukankah bekerja dan menjadi ibu rumah tangga itu pilihan.." sambung nita " karena itu pilihan jadi aku tidak boleh menjadi serakah memilih keduanya"     

" Sepertinya tidak akan bisa juga jika harus menjalankan keduanya,itu sangat bohong sekali,,,kemampuanku tidak sehebat itu untuk mengelola keduanya"     

Nita lalu tersenyum ke arahnya " jadi sepertinya aku mengamalkan ilmunya di rumah saja pada axel dan yoga"     

Nita lalu mendapat pelukan kembali dan ada bisikan di telinganya..     

" Yoga sepertinya memperlakukanmu begitu berbeda.Dia yg memintaku supaya bicara padamu tentang pekerjaanmu,sepertinya dia sudah berubah sekarang.Dia tidak ingin membebanimu berhenti bekerja karena harus mengurus axel!"     

Nita tertegun dan lalu semburat senyuman terlihat di wajahnya " aku tidak pernah terbebani,bu.Aku selalu bahagia melakukan semuanya yg yoga selalu bilang sebagai beban buatku.Dia hanya terlalu khawatir"     

" Benar,dia memang seperti ayahnya.Selalu berlebihan jika khawatir,kamu sepertinya telah mendapatkan seluruh hatinya "     

Nita tersenyum semua membenarkan ucapan ibunya itu.Sepertinya axel akan seperti itu juga ketika dia dewasa nanti.Memang sulit jika semuanya berasal dari turun temurun.     

" Kamu satu-satunya menantu yg aku peluk seperti ini" dan lalu nita di hadiahi satu kecupan di kedua pipinya " aku ini terkenal mertua yg sangat galak!tidak pernah mengobrol sedekat ini,tapi aku melakukannya denganmu."     

Tawa nita begitu terpaksa mendengar pengakuan ibu mertuanya itu,dia begitu terkejut di bagian terakhirnya.Untunglah nita bisa menjelaskan semua tanpa harus di lebih-lebihkan.     

Nita semakin mengetahui kekhawatiran yoga yg berlebihan itu.Walaupun semua keputusan nita itu berasal darinya,tidak ada sedikitpun tekanan dari yoga apalagi menjadi beban seperti yg di takutkan yoga.     

Sepertinya dia harus membalas semua ini nanti,membuat nita harus diintrogasi oleh ibu mertuanya seperti itu.     

Yoga senyum-senyum sendiri seraya melirik ke arah nita yg sedang membaca satu buku novel di tempat tidurnya.     

" Kenapa senyum-senyum?" nita teraneh     

" Sepertinya ada yg jadi menantu kesayangan ibu sekarang!"     

Nita mengernyit " Kayaknya ada yg suka nguping pembicaraan deh sekarang"     

Yoga tertawa kecil dan mengambil buku yg dibaca nita tanpa persetujuannya terlebih dulu.     

" Kamu pilih bintang atau bulan kalau harus hidup di malam hari seperti wanita dalam novel itu?"     

Nita tertawa kecil dan berusaha mengambil bukunya " aku tidak mau jawab!sudah cukup diintrogasi oleh ibu tadi"     

Yoga semakin berusaha menyembunyikan buku tersebut,dia sangat tahu jika nita pasti sedang membalasnya.Sepulang makan siang tadi nita hanya terdiam saja,cuma dia yg tahu bahwa jika wanita yg berada disampingnya itu tidak mengeluarkan kata apapun dia sedang memberikan pernyataan kekesalan.     

" Kamu kan sudah baca novelnya" yoga menarik tangan nita dan dilingkarkan di pinggangnya " biar aku beri pilihan,bintang aku dan axel,,,lalu bulan adalah kebahagiaanmu,,kamu pilih mana?"     

Nita tetap pada pendiriannya tidak memberikan jawaban apapun,dia hanya tersenyum menggelengkan kepalanya.     

" Sepertinya kamu ingin aku makan kali ini!"     

Yoga menjatuhkan tubuhnya diatas tubuh nita,dan memainkan tangannya untuk memberi wanita yg ada dalam genggamannya itu pelajaran.Menggelitik pinggang kecil milik nita,sampai wajahnya memerah karena menahan geli dan berusaha mengatur volume suaranya supaya tidak terdengar aneh oleh axel.     

" Baiklah aku menyerah.." akhirnya nita harus kalah kembali di permainan ini.     

" Kamu pasti sudah tahu kalau aku akan memilih bintang,walaupun dia kecil tapi memberikan keindahan tersendiri pada malam,,"nita memegang kedua pipi yoga "aku tidak mempedulikan kebahagiaanku sendiri sekarang,melihatmu yg berusaha berubah untukku membuat satu tujuan akhir,aku hanya akan membahagiakan kamu dan axel"     

Yoga menatap aneh nita dalam senyumnya "kenapa kamu melihatnya dari perubahanku?bukan hatimu.."     

Nita menarik napasnya sejenak "aku selalu merasa laki-laki yg berubah demi wanita adalah lelaki yg benar-benar mencintai kita,kamu saja mengutamakan perasaanku,kenapa aku tidak boleh mengutamakan perasaanmu?"     

" Jadi..." sambung nita " jangan tanyakan alasan lagi kenapa aku memutuskan berhenti bekerja,dan tidak perlu khawatir aku akan menjadi bosan.Kalaupun itu terjadi kan masih ada pak dokter yg bisa aku kerjain!"     

Yoga sontak saja tertawa mendengar semua perkataan nita,bisa-bisanya dia mengeluarkan perkataan yg sangat menggetarkan perasaannya.Dia memang sedang keluar dari sosoknya yg dulu,melakukan hal-hal yg akan membuat nita mempercayai cintanya.     

" Cukup sampai disini,,"nita menempelkan hidungnya di hidung yoga " pak dokter harus bekerja besok,tidurlah!"     

" Tidak boleh..!!" yoga masih dalam posisinya "aku masih penasaran,kenapa tadi pagi itu ciuman kamu sepertinya berbeda.Kamu harus mengulangnya"     

Dahi nita berkerut dan tersenyum "kamu seperti pak guru saja yg selalu meminta muridnya mengulang-ngulang semua"     

Yoga terpaku dan tidak dapat menahan tawanya " ternyata sekarang kamu jadi istri terlucu juga yah..."     

" Terima kasih,," nita tertawa sambil menjulurkan lidahnya ke arah yoga.     

Yoga akhirnya hanya bisa memeluk erat nita,akhirnya sang ibu bisa menerima kembali kehadiran nita setelah sebelumnya memberikan peringatan pada yoga karena mengetahui kepergian nita dalam waktu yg lama.     

Biarlah dia saja yg tahu,betapa dia selalu berusaha meyakinkan ibunya itu.Untuk tidak mempertanyakan kepergian nita dulu,dialah yg sudah bisa membuat sang ibu akhirnya menyadari bahwa nita memang yg terbaik untuknya dan axel..     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.