cinta dalam jas putih

Persaingan dua lelaki..



Persaingan dua lelaki..

0" Ayo,bu.cepat kesini!!"     

Axel pagi ini menarik tangan nita yg baru muncul dari balik pintu kamarnya,langkahnya terseret mengikuti axel.Langkahnya dan axel terhenti di ruang makan,dengan cekatan axel menarik kursi dan memerintahkan nita untuk duduk di kursi yg telah dia sediakan.     

" Ini untukmu,sayang.." suara dari belakang nita bersamaan dengan satu buket bunga gerberra merah dan wallflower kuning yg tertata indah berada di depan nita.     

Wajah nita berbinar-binar " Cantik sekali bunganya,terima kasih" tangannya begitu hati-hati memegang bunga-bunga yg cantik itu.     

Kali ini masing-masing sudut pipinya mendapatkan satu ciuman hangat dari kedua pangeran-pangeran tampan secara bersamaan.Membuat nita merasa tersanjung,menjadi tuan putri satu-satunya di rumah.     

" Memangnya ada acara apa?" kedua alis nita berkerut,melihat secara bergantian ke arah axel dan yoga.     

" Aku senang sekali ibu tidak akan pergi jauh lagi,," axel berbisik di telinga nita,tetapi suara dapat terdengar oleh yoga yg masih berada di belakang nita.     

Nita tersenyum dan memberikan balasan ciuman di pipi axel " kamu memang pangeran kecilku yg paling manis"     

Kali ini nita harus bersikap adil pada kedua laki-laki penghuni hatinya.     

" Dan juga untuk rajaku yg paling keren,," dan lalu bergantian mendaratkan satu ciuman juga di pipi yoga dan punggung tangan yoga.     

Ekspresi di wajah yoga tidak dapat disembunyikan,dia begitu menggambarkan rasa cintanya yg begitu besar pada nita.     

" Terima kasih" lanjut nita,dia menatapi dengan serius buket bunga yg di pegangnya.     

" Sebentar,," nita melihat ke arah yoga " apa artinya dari bunga ini?"     

Dan yoga pun tampak berpikir untuk menjawab pertanyaan nita untuk waktu lama..     

" Bunga gerberra dan wallflower itu artinya rasa cinta yg sangat mendalam,," tiba-tiba axel menyalip memberikan jawaban pada nita " cinta yg sudah lama sekali disimpan,dan warna kuning bunga wallflower mengartikan bahwa kemanapun ibu pergi kami akan menemukan ibu,dan membawa selalu cinta ibu disini"     

Mulut nita menganga dan matanya begitu lama berkedip mendengar jawaban dari axel,dan lalu tertawa kaget melirik ke arah yoga.     

" Yah,itulah putramu,," yoga menggesekan satu jari di hidungnya,dia berusaha menyembunyikan rasa malunya.Karena dia sendiri yg sebenarnya tidak mengetahui bunga apapun selain bunga mawar,dan sangat-sangat tidak pernah ingin mencari arti dari bunga yg diberikannya.     

Dia hanya melihat sisi indahnya saja,tanpa tahu artinya seperti yg axel jelaskan.Ini seperti persaingan dua lelaki untuk membuat kagum satu orang wanita di hadapan mereka.     

Nita terkagum dan membawa axel ke dalam pangkuannya.     

" Kamu pintar sekali" nita menghadiahkan satu ciuman di pipi axel " kamu tahu darimana arti dari bunga-bunga itu?"     

" Dari penjual bunga" axel menjawab dengan wajah polosnya " bukankah ibu selalu bilang,jika kita membeli suatu barang untuk diberikan kepada seseorang kita harus tahu dulu apa yg ingin kita sampaikan.Itu artinya pembeli yg cerdas,benarkan bu?kita tidak boleh jadi pembeli yg asal-asalan"     

Nita tertegun oleh ucapan seorang anak yg masih duduk di kelas tiga sekolah dasar tersebut,wajah tidak percayanya diperlihatkannya pada yoga.     

" Aku memang tidak akan pernah menang dari putramu itu!" yogapun mengakui kepintaran axel yg selalu membuatnya terkagum.     

Hal yg sangat tidak dia mengerti,bahwa axel yg tidak terlahir dari rahim nita tetapi semua sifat-sifat yg selalu yoga kagumi dari nita seperti di copy paste langsung pada axel.Dan meyakini itu sebagai dari efek kebaikan dan kasih sayang yang selalu nita berikan pada axel.     

" Kamu memang pintar" nita mendekatkan wajah axel di depan wajahnya " pintar seperti ayahmu,karena dialah yg mengajariku semua yg aku katakan padamu itu.."     

Axel tersenyum mengedipkan satu matanya ke arah nita.     

" Benar,ayah memang dokter yg hebat" axel pun mengakui kehebatan sang ayah.     

Dan seperti biasanya,nita yg membuat axel mengakui kehebatan ayahnya itu.Dia begitu pandai membaca situasi,dengan memberikan pujian pada yoga dan mengakui keberadaan yoga yg dimatanya lebih hebat dibandingkan siapapun.Walaupun menempati urutan kedua setelah axel.     

Nita dan axelpun mendapat pelukan hangat dari yoga.Dan mendapati sosok bella yg sudah berdiri di satu sudut rumah sejak lama.     

" Bella,kemarilah" yoga memanggilnya.     

Nita tersenyum ke arah bella " kemarilah,,"     

Langkah bella yg pelan namun pasti menghampiri nita.     

" Bolehkah aku memelukmu juga?"     

" Tentu saja " nita mengabulkan permintaan bella,dia yg memeluknya terlebih dulu.     

Bella menerima pelukan nita yg begitu hangat,dia begitu iri melihat keharmonisan keluarga nita.     

" Kamu ada jadwal kuliahkah?" tanya nita begitu melihat seragam yg di pakai bella.     

Bella tersenyum dan mengangguk " terima kasih sudah memberikanku kesempatan menginap di rumahmu"     

Nita tersenyum " aku selalu menganggapmu sebagai adiku,jadi jangan sungkan"     

" Biar aku antar ke kampusmu,," yoga memberikan tawaran pada bella " kebetulan aku dan axel akan pergi membeli sesuatu"     

Bella melihat ke arah nita yg menganggukan kepalanya dan mengijinkannya ikut dengan yoga dan axel.Dan menerima tawaran yoga.     

" Kamu yakin tidak akan ikut?" yoga mengejutkan nita dengan pelukannya ketika dia sedang menyimpan bunga yg diberikan yoga dan axel ke dalam vas kristal yg tersimpan di ruang tengah.     

" Tidak,,cepat pergilah mereka menunggumu dimobil!"     

" Aku ingin mencium istriku yg cantik ini sebelum pergi,,"     

Nita tertawa lucu melihat tingkah yoga yg semakin lama seperti anak-anak muda yg sedang jatuh cinta.Tetapi tidak bisa dipungkiri dia begitu menyukainya.     

Dan lalu menyimpan kedua tangannya di leher yoga, memulai sebuah kerja sama dengan yoga memainkan permainan manis bibir mereka.Untuk waktu yg singkat,namun begitu terasa dalam gairah yg berbeda.     

" Pergilah,," nita sedikit menjauhkan tubuh yoga dari hadapannya.     

Yoga menertawakan dirinya sendiri,dia begitu enggan menghentikan permainannya itu.Pagi ini nita tidak seperti biasanya,dia sepertinya sengaja memberikan satu sensasi berbeda yg membuat yoga tidak ingin melepaskannya.     

tetapi dia tersadar axel dan bella sudah menunggunya begitu lama di dalam mobil,senyuman nakal nita membuatnya membulatkan tekad untuk membalasnya nanti ketika hanya ada dia dan nita saja.     

" Ini sih namanya terlalu tampan!" cetus bella dalam hati,ketika melihat sosok yoga dari arah belakang.     

Dia tengah memberikan satu penjelasan pada axel yg semuanya terdengar samar di telinga bella.Dia sudah terlalu terpesona pada sosok yoga yg tadi pagi begitu keren baginya,memberikan kejutan cantik pada nita yg menjadi istrinya.Terlebih lagi dia seorang dokter,pasti banyak wanita diluar sana pun menginginkannya.     

Pikiran bella hanyut terlalu dalam,dia telah merasa dirinya adalah wanita dewasa yg menginginkan seseorang karena dipacu oleh rasa kagumnya.Sampai diapun tidak peduli seseorang yg sudah berada di sampingnya.     

" Jika kamu libur datanglah kerumah temani nita." suara yoga membuyarkan lamunannya.     

" Baiklah,terima kasih sudah mengantarku" bella bersiap meninggalkan mobil yoga " bye axel!"     

" bye..bye..kak bella" axel melambaikan tangannya ke arah bella dari dalam mobil.     

Matanya terus saja melihat ke arah mobil yoga sampai dia tidak dapat melihatnya.Senyuman miring terlihat di wajahnya.     

" Aku hanya perlu menjadi baik dan dewasa saja kan?" bella berkata pada dirinya sendiri senyumannya belum hilang dari wajahnya.     

Dia menatap dirinya sendiri di sebuah kaca jendela ruangan-ruangan di kampusnya.Kecantikannya memang tidak bisa di pungkiri,di kampusnya pun bella selalu membuat iri senior dan teman satu kelasnya.Dia selalu mendapatkan perlakuan istimewa dari siapapun yg ada di dekatnya,tetapi untuk saat ini sepertinya dia ingin mendapat perlakuan istimewa dari seseorang yg hanya dikaguminya.     

Ego dalam jiwa mudanya telah muncul,dia ingin memiliki kebahagiaan seperti yg sudah dilihatnya..     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.