cinta dalam jas putih

Aku mohon padamu jangan pergi!



Aku mohon padamu jangan pergi!

0" Padahal aku sudah begitu senang jika kamu menjadi kakak iparku,," suara bella yg begitu pelan terdengar jelas oleh nita.     

Malam ini nita tertidur diantara axel dan bella,mereka tertidur dalam satu tempat tidur.Begitu kompak memeluk nita,membuat nita merasa sudah memiliki dua anak yg terus menempel padanya seperti yg yoga katakan.     

" Tidak boleh,dia ibuku kak bella!" cetus axel     

Nita tertawa kecil,kedua tangannya masing-masing membelai lembut rambut axel dan bella.     

" Aku memang ibumu.." nita mencium rambut axel,dan berganti mencium rambut bella "aku juga bisa menjadi kakakmu,,"     

Bella menatap nita tanpa berkedip untuk waktu yg lama.     

Nita membalas tatapan bella dan tersenyum " nanti kamu akan mengerti,jika sudah menemukan cinta sejatimu.Kamu akan tahu bahwa cinta tidak harus memiliki itu ada dan bukan ucapan semata"     

" Bisakah aku sepertimu?" bella memeluk erat nita " aku mengagumimu.."     

" Jadilah diri sendiri " nita mengusap lembut pipi bella " kamu cantik dan pintar,pasti akan mendapatkan siapapun yg kamu suka"     

" Tapi tidak boleh ayahku!" celetuk axel yg tiba-tiba membuat nita dan bella begitu kompak mengeluarkan tawanya.     

" Ayah itu cuma sayang sama ibu " sambung axel " dia selalu bilang itu padaku dan selalu berjanji seperti itu padaku!"     

Nita melupakan ada axel ketika dia berbicara hal tentang cinta pada bella.Dia begitu tidak bisa menahan keinginannya untuk memeluk axel dan memberikan ciuman yg bertubi-tubi di pipinya.Perkataan axel terdengar lucu di telinga nita.     

" Kamu memang anakku yg terbaik" nita masih saja mencium pipi axel,bella tersenyum melihat nita yg begitu menyayangi axel.     

" Aku mau ambil air minum dulu" bella beranjak dari tempat tidurnya dan berjalan menuju keluar kamar.     

" Apa kamu akan menyayangiku seperti ini jika nanti mempunyai adik perempuan?"     

" Ibu akan memberikanku adik?" belum pernah nita melihat tatapan axel yg begitu serius "aku tidak ingin ibu kesakitan lagi seperti waktu itu,aku melihat ibu yg tertidur dengan banyak jarum di tanganmu,dan melihat ayah yg begitu sedih.Aku tidak apa-apa jika tidak mempunyai adik"     

Nita tertegun dengan ucapan axel,dia sangat tidak percaya dengan apa yg di ucapkan oleh putranya itu.     

" Kamu tidak seharusnya melihat itu,maapkan ibu,," perasaan nita begitu bercampur aduk,dia mulai merasa bersalah telah membiarkan kedua lelaki yg paling dia sayangi menghadapi rasa trauma mereka sendirian dengan waktu lama.Terlebih axel yg masih kecil.     

Nita mempererat pelukannya pada axel,mencium kepala axel dengan penuh rasa sayang sampai air matanya tiba-tiba meleleh.Dengan begitu cepat dia menghapusnya agar axel tidak melihatnya menangis.     

Bella melayangkan pandangannya ke setiap penjuru rumah,dia begitu asing dengan rumah ini.Dia harus mengambil air minum untuk menyembuhkan kekeringan dalam tenggorokannya.     

" Apa kamu butuh sesuatu..?" suara yoga terdengar dari arah belakangnya.     

Bella yg terkejut bergegas membalikan badannya,dan menangkap sosok yoga.Dia terpaku,melihat yoga yg sangat berbeda ketika memakai kaos berlengan pendek berwarna navy,dia terlihat jauh lebih muda dan bentuk tubuh tegapnya terlihat jelas.Jika setiap hari dia bisa melihat laki-laki tampan,kali ini yg dia lihat adalah kewibawaan dengan bonus wajah tidak kalah keren dari yg sering dia lihat.Seketika pikirannya meletup-letup,tetapi dia membuyarkan semuanya dan kembali ke kehidupan nyata.     

" Aku..mau..ambil air minum " bicara bella menjadi terputus-putus karena hilang fokus "aku tidak tahu tempatnya.."     

Senyuman di wajah yoga pun menjadi terlihat begitu berbinar-binar di mata bella.     

" Biar aku yg ambilkan " yoga berjalan ke arah belakang bella dan meninggalkan bella untuk waktu yg tidak lama,kemudian kembali dengan membawa segelas air di tangannya dan memberikannya pada bella.     

" Terima kasih"     

" Kamu tidak usah malu jika membutuhkan sesuatu,katakanlah" yoga tersenyum dia juga merasa harus seperti nita memperlakukannya seperti seorang adik "tidurlah,ini sudah larut malam"     

Bella tersenyum seraya menganggukan kepalanya,dan berjalan menuju kamar axel.Dan tersenyum ke arah nita yg sedang menyelimuti axel yg sudah tertidur.     

" Bukankah besok harus kuliah,sekarang tidurlah" nita tersenyum mengusap lembut pundak bella.     

" Aku akan tidur sekarang " bella meneguk air yg berada di dalam gelas yg diberikan yoga tadi sebelum akhirnya merebahkan tubuhnya di tempat tidur.Seperginya nita,dia memfokuskan matanya pada gelas yg sudah kosong,tetiba dia tersenyum sambil mencoba menutup kedua matanya untuk tidur.     

" Aku pikir kamu akan tertidur di kamar axel"     

Nita tersenyum menghampiri yoga yg tengah terduduk di tempat tidurnya sedang membaca sebuah buku.     

" Kamu belum tidur?" nita terduduk di samping yoga " sedang cuti juga masih harus baca buku kalau menjadi dokter hebat"     

Yoga tertawa kecil mendengar sindiran nita,dan lalu menutup dan menyimpan buku yg di pegangnya tadi di meja di samping tempat tidurnya.     

Senyuman kemenangan terlihat di wajah nita dan tiba-tiba memeluk yoga dengan manja.     

" Terlalu aneh jika istriku ini sudah bersikap manja" walaupun yoga tahu pasti nita memiliki maksud tersembunyi dari sikapnya ini dia tidak menolaknya,justru sebalik dia akan selalu merasa senang.     

" Pak dokter malam ini tampan sekali"     

Yoga mencoba mengatur napasnya,menariknya dalam-dalam.     

" Dia sudah mulai menyerang!" cetus yoga sambil tertawa kecil.     

Nita mulai menyerang yoga dengan sentuhan kecil di belakang telinganya,membuat yoga bereaksi dengan cepat membalasnya dengan gigitan kecil di telinga nita.     

" Curang!" nita memukul kecil tangan yoga     

Yoga tersenyum " kamu memang harus dikasih pelajaran,supaya tidak menyerangku lagi.Atau bisa-bisa nanti aku melahapnya bulat-bulat"     

Nita menahan tawanya sampai wajahnya memerah " aku memang tidak bisa menang dari lelakiku ini!"     

Dalam pelukannya,nita teringat kata-kata axel tadi.Pasti ada penjelasan dari yoga perihal axel yg melihatnya dalam keadaan sakit waktu itu.     

" Yoga"     

" Ada apa?"     

Nita menatap yoga begitu dalam " apa kamu membawa axel dulu sewaktu aku masih tidak sadar setelah kuretase?"     

Yoga terdiam untuk beberapa saat sebelum mengeluarkan jawabannya.     

" Iya,dia yg memaksa elsa membawanya ke rumah sakit"     

Nita begitu sedih mendengar jawaban yoga"aku jadi merasa bersalah pada kalian,karena dulu begitu egois sampai memutuskan pergi meninggalkan kalian.Axel tidak seharusnya melihat kejadian itu "     

Yoga memeluk nita menenangkannya" yg terpenting sekarang kamu sudah berada disini,bukankah kita sudah sepakat melupakannya"     

" Ya.." nita masih berada dalam pelukan yoga yg begitu hangat,seperti perisai pelindung baginya.     

Untuk beberapa saat pikirannya kosong,dan tidak memiliki kata-kata lagi untuk di ucapkan pada yoga.     

" Yoga.."nita memanggilnya setelah waktu yg lama,matanya yg sudah mulai mengantuk melihat ke arah yoga yg masih membuka matanya dan menatapi nita.     

" Aku mau kamu meminta permintaan kepadaku" lanjut nita.     

Yoga tersenyum aneh " kamu mau aku meminta apa?"     

Suasana hening seketika dan lalu nita berkata:     

" Mintalah padaku untuk tidak pergi lusa nanti!"     

Yoga tidak lantas mengikutinya,dia tersenyum mendalami makna dari ucapan nita terlebih dahulu.Dalam sadarnya,yoga pun berpikir memang seharusnya dia mengucapkan itu sedari dulu pada nita.Tidak seharusnya menahannya hanya karena alasan selalu mendukung nita,namun kenyataannya nanti dia pasti akan begitu menderita.     

" Aku mohon padamu jangan pergi dan tetaplah bersamaku.."yoga mengakhirinya dengan kecupan di kening nita.     

Nita tersenyum dalam tatapannya yg begitu dalam pada yoga,pada akhirnya dia pun akan mengorbankan cita-citanya untuk masa depan keluarganya itu..     

" Baiklah,,,," suaranya memelan " aku tidak akan pergi!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.