cinta dalam jas putih

Aku,kamu dan..kita



Aku,kamu dan..kita

0"Aku tidur di kamar syilla"danti berbisik ke arah nita yg melamun di kursi ruangan tengah.     

"Syilla sepertinya tidak dapat kendaraan hari ini,tadi pagi dia pergi ke puskesmas pusat untuk rapat"lanjut danti sambil senyum-senyum ke arah nita.     

Alis nita terangkat"aku..tidur denganmu yah,pliss..!"     

Danti tersenyum kaget,dan beranjak dari duduknya ,berlari cepat ke arah kamar syilla dengan cepat. Menjulurkan lidahnya ke arah nita sebelum dia menutup dan mengunci pintunya.     

Nita beranjak dengan sisa tenaganya,dua jam yg lalu dia meminum obat untuk flu nya itu.Sepertinya obatnya sudah bekerja,dia terus menguap sedari tadi.Dia harus tidur!     

Nita berdiri di depan kamar syilla yg di dalamnya ada danti,belum sempat dia mengetuk pintunya yoga keluar dari kamar nita.     

"Kamu sedang apa?"yoga teraneh melihat nita berdiri di depan pintu,wajahnya terlihat pucat.     

Nita tersenyum lemah"aku baru saja mau tidur,kenapa kamu belum tidur?"     

"Tidurlah di kamarmu"yoga menuntun nita sedikit memaksa.     

"Aku tidur di kursi depan"tangan yoga berpindah ke pipi nita,mengusapnya dengan lembut"tidurlah,kamu harus istirahat yang banyak..kamu sedang flu"     

Nita hanya terdiam tidak menjawab apapun,dia akan terlihat sebagai wanita terkejam membiarkan yoga tidur di kursi malam ini.Lebih tepatnya kursi itu bukan sofa yg empuk seperti yg berada di rumah yoga,kalau dia tidur disana pasti badannya akan sakit.     

Dia juga mengingat betapa besarnya pengorbanan yoga yg harus rela menempuh perjalanan jauh dan meninggalkan pekerjaannya hanya untuk bertemu denganya.     

"Kamu tidak boleh tidur di kursi udaranya sedang tidak bagus,nanti malah kamu yg sakit"     

Sepertinya kali ini mau atau tidak nita harus berbagi tempat dengan yoga.Dipikirannya mungkin tidak akan ada masalah,karena dia tidak menceritakan pada siapapun tentang perceraiannya.Akan tetapi dia merasa harus meningkatkan kewaspadaannya kali ini,dia hanya mengijinkannya tidur satu kamar saja tidak lebih!.     

Yoga tersenyum begitu nita masuk terlebih dulu ke dalam kamarnya.Dia tahu,nita pasti tidak akan membiarkannya untuk tidur diluar.Dan dia begitu sangat senang,ternyata sikap nita tidak pernah berubah sedikitpun padanya sampai saat ini.     

"Ingat,jangan melewati batas ini!"nita menyimpan sebuah guling,di antara yoga dan nita.     

Yoga tertawa kecil"kamu takut aku memakanmu ya?"     

Wajah nita memerah,dia menutupi seluruh badannya dengan selimut.Melihat yoga yg sudah berada disampingnya dan berkata:     

"Iya,aku takut.Bukannya lelaki itu suka memanfaatkan suatu kesempatan?"     

"Tapi bukannya kamu sendiri yg memberikan kesempatan"yoga menghadapkan wajahnya di depan nita.     

Nita tidak bergerak sedikitpun,dia menggerutu dan bola matanya bergerak ke atas.Dia sedang berusaha untuk tenang.     

"Jangan aneh-aneh,aku cuma tidak tega saja melihatmu tidur diluar.."     

"Kesehatan kamu itu sangat berharga untuk pasien-pasienmu dirumah sakit,dan untuk axel juga"sambungnya.     

Yoga mengangguk dalam senyumnya"inilah alasan mengapa kamu sangat berharga untuk hidupku dan axel"     

Nita mencium bau rayuan di kata-kata yoga dan mengerutkan alisnya ,satu jarinya menunjuk di ujung hidung yoga.     

"Berbaliklah ke arah sana!"cetus nita pelan"kamu sudah mulai merayuku kali ini,dan..akan sangat berbahaya kalau aku terus melihat wajahmu"     

Yoga tertawa kecil dan menuruti kemauan nita,membalikan badannya.     

"Aku juga tidak akan memaksamu kalau kamu tidak mau.."     

Mendengar perkataan nakal yoga seperti itu,membuat nita terkejut dan memukulnya dengan guling yg tersimpan depannya.     

Sedang yoga hanya terkekeh menahan tawanya,dia begitu senang sudah mempermainkan nita.     

Untuk beberapa saat keheningan melanda..     

"Bagaimana keadaan axel dan elsa?"     

Yoga tersenyum"Mereka baik-baik saja..axel selalu marah padaku karena tidak mencarimu untuk waktu yg lama"     

"Lalu,kenapa baru sekarang menemuiku?"     

"Karena aku baru menerima pesanmu"yoga terdiam sesaat"aku menahan diriku selama ini untuk tidak mencarimu,karena aku hanya ingin kamu yg memintaku.Aku tidak akan pernah memaksamu lagi"     

Nita tersenyum kecil seraya menatapi punggung yoga yg indah dibalik kaos berwarna navy yg dikenakannya.     

"Kenapa kamu baru menghubungiku setelah waktu yg lama?"kali ini yoga bertanya     

"Aku harus menyelesaikan lebih dulu tugasku"jawab nita"lagipula disini selalu sulit untuk mendapat sinyal,sampai danti menemukan cara untuk mendapatkan sinyal yg baik"     

Yoga membenarkan ucapan nita"lalu dimana kamu mendapat sinyalnya?"     

"Malam itu,aku naik ke atas pohon yg berada di depan pustu..bergantian dengan danti dan syilla"     

Yoga tercengang dan langsung membalikkan badannya ke arah nita,membuat nita terkaget.     

"Kamu itu perempuan,bisa-bisanya mengatakan hal ini dengan begitu tenangnya.kalau kamu terjatuh, kamu tahu betapa jauhnya tempat ini!"     

Nita mengerutkan dahinya dan lalu tersenyum,kekhawatiran yoga sangat berlebihan.Nita merasa dirinya seperti anak kecil yg harus selalu diawasi orang tuanya.     

"Segera selesaikan pekerjaanmu disini"lanjut yoga"dann..kembalilah kerumah..kita.."     

Nita tersenyum dan menatapi wajah yoga begitu lekat.     

"Kita bertiga"lanjut yoga"Aku,kamu dan axel.."     

Nita tertawa kecil"itu artinya kamu harus menikah lagi denganku.Apa kamu tidak merasa bosan?"     

Yoga hanya tersenyum memencet hidung nita"sepertinya kamu yg bosan padaku,sampai bisa dilamar oleh anak muda tadi.Dia lebih muda dariku,tapi bisa-bisanya dia tertarik pada perempuan yg usianya lebih tua darinya dan sudah menikah.."     

"Yoga,hentikan!"nita menutup mulut yoga dengan kedua tangannya.     

Dan suasananya menjadi tenang kembali,tanpa suara dari nita maupun yoga.     

Nita melepaskan tangannya"Tidurlah.."     

Yoga tersenyum tangannya merapikan poni-poni nita"aku ingin melihat wajahmu saat kamu tertidur seperti dulu"     

Nita tersenyum lemah dan berusaha menutup matanya.Membiarkan yoga memperhatikan tidurnya.     

"Nita.."     

"Ya?"     

"Kamu masih mencintai adit?"     

Nita membuka matanya melihat ke arah yoga yg sedang menatapinya,dan tersenyum.lalu menutup kembali matanya dan berkata:     

"Tidak.."     

"Kamu merindukan kehadiran adit?"     

"Tidak!"     

Yoga tersenyum mendengarnya"apa kamu merindukan axel?"     

Nita tidak dengan langsung menjawab pertanyaan yoga kali ini.     

"Sangat rindu..aku juga merindukan elsa,dan... sangat merindukanmu.Apa ini sudah cukup?"     

Yoga tertawa kecil mendengar ucapan nita,dan melanggar batas yg nita buat lalu memeluknya.     

"Apa kamu mencintaiku?"     

Nita membuka kembali matanya,dan tatapannya begitu tajam ke arah yoga"aku sangat..sangat..mencintaimu!berhentilah bertanya,atau aku.. aku akan merubah pikiranku membiarkanmu tidur di luar.Aku harus tidur,besok masih ada pelayanan yg harus aku kerjakan.Kalau kamu terus bertanya aku tidak bisa tidur.."     

Yoga menahan tawanya melihat sikap nita yg sama sekali tidak bisa romantis padanya.Dia memeluk erat nita, membiarkannya tertidur di pelukannya.     

Wanita yang berada di dalam pelukannya itu,begitu istimewa dihatinya.Dia selalu tegas dalam hal apapun dan mengajarinya bahwa mengartikan cinta seseorang itu tidak hanya dengan mengatakan cinta.Tapi mengsinkronkan apa yg kamu ucapkan dengan apa yg ada di hati.     

Ini seperti merasakan cinta di kali kedua,dan dengan orang yang sama.Tetapi dengan cara yang tidak sama,lebih terbuka dan apa adanya.     

Pagi-pagi sekali nita sudah rapi,pakaian seragam dinasnya begitu menambah karismatik tersendiri pada penampilannya.     

Yoga menghampirinya,dan memeluknya dari arah belakang.Wangi lavender yg menjadi favorit nita begitu tercium jelas.     

"Kenapa kamu berdandan begitu cantik,bukankah hari ini hanya pelayanan pada ibu hamil saja.Tidak dengan para pemuda-pemuda itukan?"     

Nita tertawa kecil menanggapi ucapan yoga,dia terlalu berlebihan.     

"Kali ini aku akan memakaikannya sendiri di jarimu"yoga memasukan sebuah cincin di jari manis nita.     

Nita terkejut dan lalu tersenyum melihat cincin yg dulu dia kembalikan pada yoga,hari ini berada kembali di jarinya.     

"Bekerjalah dengan baik,dan hati-hati.."yoga mulai mengambil kesempatan mendekati nita.     

Kelima jari nita dengan sigap menghentikan yoga yg akan menciumnya.     

"Aku gak mau lipstikku berantakan"nita berbisik sambil mengedipkan matanya"aku harus berangkat sekarang"     

Lalu memberikan bonus kecupan kecil di pipi yoga sebelum dia bergegas pergi keluar dari kamarnya.     

Yoga tertawa kecil menggaruk hidungnya,dia merasa senang melakukan hal-hal yg menurut usianya adalah begitu konyol.Tapi nita merubahnya menjadi sesuatu yg begitu menyenangkan dan menjadi hal yg wajar pada orang yg sedang jatuh cinta..     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.