cinta dalam jas putih

Dunia terhenti,untuk kamu dan aku..



Dunia terhenti,untuk kamu dan aku..

0"Ada kupu-kupu di rumah kita dari kemarin"suara danti mengagetkan nita yang begitu serius dengan kertas-kertas yg berserakan di mejanya.     

"Kita akan kedatangan tamu siapa yah??"sambung danti.     

Nita tertawa kecil menanggapi ucapan danti"mana ada seperti itu,mungkin kupu-kupunya aja yg lagi mau main ke rumah orang"     

Mendengar nita berkata seperti itu danti tertawa kecil.     

"Kamu gak percaya sih"danti menggerutu"kamu kan orang kota!"     

Nita pun ikut tertawa,dia merasa danti menyindirnya.Tapi memang kenyataannya nita tidak mengetahui istilah yg danti bicarakan tadi.     

Hatcihhh...sudah lebih dari tiga kali dia mendengar nita bersin,ujung hidungnya sedikit memerah.Sepertinya nita sedang flu.     

"Kamu memaksakan diri untuk membereskan laporan tahunan mu,sampai lupa kesehatanmu"danti tiba-tiba memeluk nita dari arah belakang"kamu pasti sudah sangat merindukan putramu"     

Nita mengangguk dan tersenyum"Terima kasih pelukannya,kebetulan aku kedinginan"     

Danti kemudian melepaskan pelukannya dan tersenyum ke arah nita"aku buatkan teh jahe untukmu,ya..aku pergi sebentar ke warung untuk membeli teh"     

"Kamu memang terbaik.."puji nita,wajahnya begitu berbinar-binar karena senang.Dalam hati nita tidak akan pernah berhenti mengucapkan rasa syukurnya karena selalu di kelilingi orang-orang yg baik padanya.Dan hal inilah yang menjadi kekuatan baginya untuk tidak mengeluh dalam menghadapi setiap kesulitan apapun.     

Seperginya danti,nita merasakan memang tubuhnya hari ini sedang tidak bagus.Jika dia tetap memaksakannya,pasti sakitnya akan bertambah parah.Kali ini saja dia tidak berhenti bersin-bersin ketika tangannya dengan sigap membereskan kertas-kertas laporannya.     

Beberapa saat kemudian...     

"Eh,ini.."nita tidak dapat meneruskan ucapannya,gerakan tangannya yg sedang merapikan kertas-kertas terhenti.Ketika tiba-tiba dirinya kembali mendapat pelukan hangat dari arah belakangnya.     

Nita merasa sepertinya jarum jam berhenti berputar,digantikan oleh suara detak jantungnya yang begitu cepat.     

Aktivitas dunia di sekitarnya terhenti,dan nita pun terdiam beberapa saat.     

Dia begitu memastikan indra penciumannya,meskipun kali ini flu melandanya dia bisa dengan begitu jelas mencium aroma parfum pine wood yg begitu lembut yang menjadi parfum favorit seseorang yg sangat dikenalnya,yoga.     

"Kamu terkejut aku bisa menemukanmu"     

Dan suara ini pun yang meyakinkan nita siapa sosok yg sedang memeluknya itu.     

Nita tersenyum namun matanya mulai berkaca,tidak lama pecahannya keluar dari matanya merubah wujudnya menjadi satu tetes air mata.Berjalan perlahan di pipi nita,dan ini bukanlah tanda kesedihannya.     

Dia tidak bisa berkata apapun.Hatinya pun tidak begitu mengerti dengan ekspresinya kali ini,entah kesedihan atau kebahagiaan yg tengah dirasakannya saat ini.Yang pasti dia merasakayn kedua perasaan itu saat ini.     

Nita berbalik perlahan,dan sekarang ini dia tidak perlu menebak-nebak lagi.Dia bisa dengan jelas melihat sosok yg ada dihadapannya itu,memang yoga.     

Lengkungan bibir yg begitu indah terlihat di wajah yoga,tangannya dengan lembut menghapus jejak air mata di pipi nita.     

Kali ini yoga menempelkan keningnya di kening nita,bola matanya menatap tajam ke arah mata nita.     

"Bisa-bisanya kamu masih bekerja disaat demam seperti ini!"walaupun terdengar begitu tegas,tapi nita tidak merasakan sedikitpun kemarahannya.     

Nita tersenyum"tidak apa-apa ini cuma flu"     

Yoga menjauhkan wajahnya,mengetuk-ngetuk dengan lembut kening nita dengan jarinya.     

"Kamu ini,tidak pernah berhenti membuatku khawatir!"     

Nita tertawa kecil,mengerutkan dahinya melihat yoga yang mengetuk keningnya lagi sama seperti dulu.     

"Pak dokter!"seru nita"lain kali,kalau masuk kerumah orang ketuk pintunya terlebih dulu.Jangan tiba-tiba memeluk seseorang dari belakang,kalau salah peluk orang kan bisa repot sendiri"     

Yoga tertawa kecil"aku gak akan pernah salah orang,aku mengenal dengan pasti bentuk tubuh istriku.Apa perlu aku jelaskan secara detail?"     

"Mantan istri"nita berbisik pada yoga.     

"Ah,iya.."yoga masih dalam tawanya"Calon istri,walaupun sebenarnya masih menjadi istriku"     

"Yoga!!"     

Dia tidak menghiraukan nita yang begitu ingin mengatakan sesuatu padanya.Pandangannya berputar-putar melihat setiap sudut rumah dinas yang saat ini ditempati nita.     

Dan hanya mengungkapkannya dengan senyuman,dia tahu nita akan sangat terbiasa dengan tempatnya saat ini.     

Dia begitu mengenal nita dengan pasti sebagai wanita yang mandiri,sederhana,dan tidak pernah mengeluh apapun walaupun dia merasa kesulitan.Dia hanya akan menjalaninya sesuai kemampuannya,tanpa dilebih-lebihkan.     

"Kamu sudah minum obat?"yoga melihat nita yang sedari tadi menggaruk hidungnya sampai memerah.     

"Sudah"     

Yoga masih ingin terus menatap sosok nita,dia begitu memendam rasa rindunya untuk waktu yang begitu lama.     

Ada yang berubah dari nita,yoga merasa wajahnya terlihat lebih cantik .Mungkin karena dalam waktu yg cukup lama ini tidak ada beban yg sangat berat di kehidupannya.Atau mungkin karena rambutnya yg sudah memanjang seperti dulu,yoga sangat menyukainya ketika melihat nita yg mengikat rambutnya dan poni-poni cantiknya yg berjajar menyamping begitu rapi di keningnya.Tetapi tubuh mungilnya itu terlihat kurus menurut yoga.     

Sepertinya memang dunia sedang berhenti berputar,mereka masih berdua di tempat itu.Yoga menghampiri nita yang lagi-lagi bersin.     

Tertawa kecil ke arah nita"aku bawa obat yg bisa membuang seluruh virus flunya"     

Nita mengernyit keanehan,setahu dia belum ada obat seperti itu,atau mungkin dia memang belum mengetahuinya.     

"Berikan virusnya untukku!"Yoga menatap nita begitu dalam,menyimpan tangannya di leher nita.Mendekatkan bibirnya di bibir nita.Ciuman pertama,setelah lama mereka terpisah oleh jarak dan waktu.Yang secara tidak langsung mengungkapkan rasa rindu yg begitu besar yg selama ini yoga pendam.     

Setelah beberapa lama,jari nita mencubit kecil perut yoga.     

"Mana ada obat seperti itu!"nita melotot ke arah yoga"Kamu,,sudah sembarangan peluk orang,sekarang tiba-tiba mencium juga dengan alasan penyembuhan penyakit!"     

Yoga yg mengusap perutnya karena kesakitan,tertawa kecil dalam sakitnya.     

"Toh,itu bukan orang lain"ujar yoga"Dia itu istriku,yg sudah lama melarikan diri dari suami dan anaknya"     

"Melarikan diri katamu.."nita mengerucutkan bibirnya dan memasang tatapan tajam ke arah yoga.Dia berniat untuk membalas yoga,tapi tiba-tiba terdengar danti.     

"Ada tamu ya.."danti muncul dihadapan nita dan yoga,disusul dengan sosok dimas yg membawa beberapa bungkusan besar di kedua tangannya.     

Danti bertemu dengan dimas di perjalanan pulang dari warung,dia bercerita pada dimas kalau nita sedang sakit.Itulah mengapa,tiba-tiba dimas datang dengan membawa banyak bungkusan di tangannya.Dan alasan danti begitu lama kembali kerumah.     

"Ibu dan bapak mengirimkan ini untuk bidan nita"dimas tersenyum polos ke arah nita"anggaplah ini sebagai permintaan maaf karena sudah lancang melamar bidan nita waktu itu"     

Nita terenyuh memegang keningnya dengan satu tangannya,matanya melirik ke arah danti.Bola matanya yg mengarah ke arah yoga.     

Danti dengan cerdas mengerti isyarat matanya dan ekspresi wajah nita,dia terkejut dan segera menutup bibir dimas dengan tangannya.     

"Dimas kayaknya kamu lupa minum obat deh!"danti kemudian menarik dimas untuk mengikutinya ke arah luar rumah.     

"Maapkan.."danti bicara dengan ekspresi bersalah"silahkan lanjutkan pembicaraannya"     

Sepeninggal danti dan dimas suasana hening untuk beberapa saat..     

"Belum dua tahun disini saja sudah ada yg melamar.."yoga bicara tanpa melihat ke arah nita"sepertinya kamu memang harus diawasi!"     

Nita hanya menarik napasnya dalam-dalam,tangannya masih menempel di keningnya,dia tidak berkata apa-apa.Sepertinya dia akan semakin pusing,tetapi matanya melihat ke arah yoga yg masih berdiri di sampingnya.     

Untuk beberapa saat mereka terdiam kembali, lalu nita menarik tangan yoga dengan tiba-tiba.     

"Kamu pasti lelah setelah perjalanan panjang kan.."sedikit merayu dengan tatapan berbinar seperti di karakter film kartun"Istirahat dulu yah"     

Mendorong yoga untuk masuk ke dalam kamar nita,dan menutupnya dari luar.Dia tidak menghiraukan yoga,nita menutup rapat pintu kamarnya.     

Nita yang berada di balik pintu menarik napasnya begitu dalam.Dia sangat tidak menduga hal ini akan terjadi di hidupnya sekarang,begitu menegangkan seperti film-film action yang sering di tontonnya..     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.