cinta dalam jas putih

Residen



Residen

0Dokter edwin mencium pundak nita yang sedang menyisir rambutnya yang basah. Dia mencium aroma wangi bunga yang selalu menenangkan pikirannya ketika menciumnya.     

"Kenapa tidak pakai lipstik lagi? " tanya dokter edwin pada nita.     

Nita tertawa kecil dengan pipinya yang memerah.     

"Tidak mau nanti di gigit lagi! " cetus nita.     

"Nanti jadi stomatitis " sambung nya.     

Dia lalu menjulurkan lidahnya ke arah dokter edwin.     

"Karena koko sekarang ini sedang senang menggigit! "     

Dokter edwin tertawa kecil menyipitkan kedua matanya, dia sedang menunggu pertahanan nita yang lemah karena menjauh darinya.     

"Kenapa lihatnya seperti itu? " nita sedang mencoba kabur dan keluar dari kamar tapi sepertinya penjaga kamar tidur kali ini lebih hebat dan tahu ke arah mana dia akan melarikan diri.     

"Ini trik berburu! " jawab dokter edwin sambil menahan tawanya.     

Nita hanya berdiri saja tidak bergerak sedikitpun, sambil lagi- lagi menggigit bibirnya ketika membalas pandangan dokter edwin padanya.     

'Ini semua gara- gara ucapan kaif! ' cetus dokter edwin dalam hatinya ketika dia melihat nita menggigit bibirnya.     

'Istri muda! '      

'Apa- apaan ini! '      

Pikiran dokter edwin mulai kacau dan dia lalu mengusap wajahnya.     

"Koko kenapa? " nita melihat dokter edwin yang menutupi wajahnya.     

Dia pikir terjadi sesuatu pada kepala suaminya itu, dan dengan cepat nita menghampiri dokter edwin.     

"Koko sakit kepala? " tanya nita.     

Dokter edwin tertawa kecil, "iya sakitnya banyak sekali "     

"Mungkin karena terlalu lama mandinya tadi " nita lalu membawa dokter edwin untuk duduk di sofa.     

"Bukan karena itu " jawab dokter edwin.     

Nita mengerutkan dahinya, "belum makan mungkin "     

Dokter edwin menyeringai, "karena di pikiranku semua nya yang ada cuma hal- hal kotor "     

"Apalagi melihat kamu menggigit bibir seperti tadi " sambungnya.     

"Cuma lihat gigit bibir saja, jadi pikirannya aneh- aneh! " nita tertawa mendengar alasan dari dokter edwin yang membuatnya geleng- geleng kepala.     

"Tapi itu seksi " dokter edwin meraih pinggang nita dan tanpa berkata apa- apa lagi dia mencium bibir nita sekarang.     

'Siapa yang telpon sekarang? ' dokter edwin terganggu dengan nada dering ponselnya yang membuat dia harus menghentikan permainan bibirnya dengan nita sekarang.     

Nita tersenyum lebar, "terima kasih telpon, akhirnya aku bebas! "     

Dia terkekeh melihat wajah dokter edwin yang kecewa.     

"Aku mau bantu bibi dulu buat makanan! " dia begitu cepat melesat dari hadapan dokter edwin sekarang.     

Tawa kecilnya muncul ketika melihat nita yang seperti seekor kelinci putih mungil melarikan diri dari predator yang akan memangsanya.     

"Mau apa juga dia telpon sekarang! " cetusnya melihat nama dokter kaif yang menghubunginya kali ini.     

"Ada apa?? " nada bicara dokter edwin tinggi.     

"Hei, jangan pakai gas dong jawabnya "     

Dokter edwin tidak menjawab apapun kali ini.     

"Maaf, ganggu " dokter kaif seperti tahu kalau dia memang sudah membuat rencana sahabatnya itu berantakan.     

"Kamu tidak sedang ehhemm- ehhem sama istri mudamu kan? "     

"Aku tutup sekarang! " dokter edwin merasa malu sekarang, padahal dia bisa saja untuk menjawab hal lain pada sahabatnya itu.     

"Oke, oke, aku bicara yang benar sekarang! "      

Dokter edwin menarik nafasnya dalam- dalam dan dia bersiap untuk mendengarkan apa yang akan di bicarakan oleh sahabatnya itu.     

"Aku dapat konfirmasi dari pusat "     

"Mereka akan menarik yeslin dan mengirimkan dokter axel "     

Dokter edwin mengerutkan dahinya, "axel? "     

"Iya, karena chief residennya cuma dia sekarang " jawab dokter kaif.     

Lalu sahabatnya itu tertawa, "jangan terlalu berpikir berat seperti itu! "     

Dia seolah tahu apa yang sedang dipikirkan oleh dokter edwin sekarang.     

"Kamu minta saja midle nya, kalau tidak ada orang lagi " ucap dokter edwin.     

"Aku tadi bilang cuma ada dokter axel "      

Tawa dokter kaif semakin terdengar keras oleh nya.     

Dokter edwin mulai memikirkan sesuatu yang harus dia putuskan.     

"Aku bilang juga apa " ucap dokter kaif, "ayo pilih sekarang juga "      

"Kamu mau yang mana " dokter kaif memberikan sebuah pilihan sulit sekarang.     

"Mau kamu sendiri yang di goda, atau istri muda kamu yang di goda? "     

"Berhenti mengoceh dan menertawakanku! " cetus dokter edwin kesal.     

"Nita dan dokter axel tidak ada hubungan apa- apa " sambungnya sambil menghela nafas.     

Dia tidak bisa berbohong karena tiba- tiba merasa akan menjadi lebih khawatir jika axel masuk menjadi residen menggantikan yeslin yang dia laporkan sendiri.     

Ternyata seperti ini sulitnya menjadi seorang laki- laki yang penuh dengan ketakutan pada orang lain yang pernah dekat dengan nita. Dia tidak tahu sejak kapan menjadi seseorang yang sangat overprotektif seperti sekarang ini.     

"Atau kamu ikuti saranku "     

"Saran mana yang selalu baik dari semua yang pernah kamu katakan! " celetuk dokter edwin merasa sahabatnya itu senang sekali ketika dia harus berada di sebuah posisi dilematis.     

"Untuk satu minggu ini, kita ambil dokter axel " ucap dokter kaif, "dan biar aku yang gantikan jaga, tapi kamu gantikan aku pelatihan di luar kota itu! "     

"Kamu seperti sengaja supaya bisa menghindar dari tugasmu! " dokter edwin menanggapi saran dari sahabatnya itu.     

"Aku kasih saran terbaik ini " ucap dokter kaif tertawa kecil, "kamu bisa ajak istri muda,,, "     

"Maksud aku istri kecilmu,,, "     

"Maksudnya nita untuk ikut " dia kembali mengatakan usulannya pada dokter edwin, "kamu bisa bawa dia untuk temani kamu selama tujuh hari disana "     

"Soal ijinnya biar aku yang urus! " sambung dokter kaif.     

"Kalian itu harus cepat- cepat punya anak, supaya tidak ada orang luar yang mencoba masuk ke dalam kehidupan kalian "     

Dokter edwin mengernyit, "pelatihan itu kan acaranya padat, mana ada waktu buat anak dengan cepat "     

"Yang ada lelah, kasihan nita "     

"Tujuh hari itu cuma formalitas " ucap dokter kaif, "pasti semua minta di padatkan "     

"Nanti sebelum berangkat aku kirimkan vitamin yang selalu aku minum supaya tetap fit walaupun sudah bekerja seharian "     

"Bukannya punya istri muda itu buat kita wajib punya stamina kuat! "     

"Kamu pikir aku selemah itu " dokter edwin semakin di buat malu oleh sahabatnya itu.     

"Berarti kamu setuju " dokter kaif terdengar sangat antusias.     

"Besok kamu dan istrimu itu tidak perlu masuk, siapkan semuanya sebelum berangkat lusa "     

"Apa kamu mau aku kirimkan tempat online shop yang menjual gaun malam untuk istrimu? "     

"Kaif, lama- lama aku sumpal juga! " dokter edwin semakin di buat sangat malu sekarang ini.     

"Kalau kamu malu biar aku yang pesankan, besok akan datang langsung kerumahmu "     

"Terserah kamu saja! " dengan cepat dokter edwin memutuskan pembicaraannya dengan sahabatnya yang paling konyol itu.     

Dia sedang memutuskan jika memang saran dari kaif tidak ada salahnya untuk dia coba, membawa nita ke tempat dia pelatihan untuk menggantikan kaif.     

"Mau apalagi dia kirim pesan? " dokter edwin semakin terkesal karena setelah dia di permalukan di telpon tadi dokter kaif mengirimkan sebuah pesan padanya.     

"Apa yang dia kirim,,, " dokter edwin merasakan wajahnya sekarang ini mulai memanas melihat gambar yang dikirimkan oleh sahabatnya itu.     

"Dia mau mengirimkan aku gaun aneh seperti ini untuk dipakai nita! " jantungnya mulai berdebar kencang karena tiba- tiba dia membayangkan nita yang memakai gaun itu.     

Dia menghela nafas sambil tersenyum, "aku bisa gila kalau terus seperti ini! "     

Dia lalu menyimpan ponselnya dan beranjak dari duduknya untuk keluar dari kamarnya.     

"Key, daddy lusa akan pergi keluar kota " dokter edwin memberitahukan pada putranya itu ketika makan malam bersama.     

Nita menoleh ke arah dokter edwin, "kenapa mendadak sekali " dia bicara pelan.     

"Aku baru dapat telpon tadi " jawab nya.     

Nita terantuk karena dia memang tahu tadi ada telpon yang menyelamatkannya.     

"Ada acara apa daddy? " tanya key.     

"Acara buat anak " dokter edwin bicara pelan dan hanya bisa di dengar oleh nita yang mengerutkan dahinya.     

"Ada pelatihan selama tujuh hari " dia memberikan jawaban yang benar pada key.     

Nita semakin aneh melihat dokter edwin yang hanya tersenyum dengan satu alisnya yang naik turun seperti memberikan sebuah kode padanya.     

"Aku boleh tidak ke rumah nenek? " tanya key.     

"Jangan, nanti kamu tidak makan dengan baik " nita menjawabnya lebih dulu.     

Nita tahu key sangat sulit untuk makan sendiri dan dia harus ada acara makan bersama supaya dia bisa makan lahap.     

"Please, mommie " key menghiba pada nita, "kalau ke rumah nenek aku tidak bisa pacaran! "     

"Nenek selalu marah- marah kalau aku pulang sekolah telat "     

Dokter edwin tersenyum tipis, "empat hari di rumah nenek, tiga hari di rumah "     

"Deal? "      

Key tersenyum lebar, "oke, deal daddy. Terima kasih "     

"Mommie bolehkan seperti itu? " key bertanya pada nita.     

Nita menarik nafasnya, "iya baiklah, jangan aneh- aneh kalau pacaran! "     

Dokter edwin dan key tertawa kecil mendengar nasehat nita.     

Dia tidak tahu ternyata sekarang ini benar- benar melakukan apa yang di sarankan oleh sahabatnya, dokter kaif. Karena dia tidak ingin bertemu dengan yeslin lagi dan juga tidak mau nita bertemu dengan axel akhirnya membawa nita menemaninya untuk pelatihan...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.