cinta dalam jas putih

Putri Tidur



Putri Tidur

0Dokter edwin terbangun ketika alarm di ponselnya berbunyi dan dia lalu melihat nita yang masih tertidur di sofa. Semua modul- modul milliknya telah rapi dan juga laptopnya, semuanya nita yang merapikannya setelah semalaman dia membantunya.     

"Apa nita menyelesaikan semuanya semalam? " dokter edwin bertanya pada dirinya seraya berjalan menuju ke kamar mandi.     

"Semalam aku tidak ingat apapun dan tertidur lelap! " cetus dokter edwin ketika dia sudah berada di dalam kamar mandi seraya mengusap wajahnya.     

Dia merasa sangat bersalah sekali dan begitu malu pada nita sekarang ini, sudah tujuan awalnya dia membawa nita untuk ikut dengannya adalah untuk melanjutkan bulan madu mereka yang selalu tertunda tapi hal itu sama sekali tidak berjalan sesuai dengan rencananya.     

Nita malah membantu semua pekerjaannya semalam sampai membuat istrinya itu harus bergadang untuk bisa menyelesaikan semuanya. Dan bahkan itu nita lakukan setelah dia memberikan pelayanan lain padanya.     

"Aku ini benar- benar suami yang tidak tahu diri! " dokter edwin berkata kesal, dia memarahinya dirinya sendiri karena nita.     

Nita mendengar samar- samar suara gemericik air dari kamar mandi hotel dan dia tahu dokter edwin sedang mandi di dalamnya, walaupun dia merasa tubuhnya lemas sekali nita memaksakan diri untuk bangun dan menyiapkan pakaian untuk dokter edwin.     

"Kedua mataku susah sekali di ajak berkerja sama! " nita kembali duduk di sofa yang sangat empuk itu.     

Niatnya dia ingin menunggu dokter edwin selesai mandi, tetapi ternyata dia kembali tertidur di sofa itu dan tidak tahu ketika dokter edwin telah selesai mandi.     

Dokter edwin menaikkan kedua alisnya sambil tersenyum ketika melihat sudah ada pakaian yang disiapkan oleh nita dan dia melihat nita yang sepertinya dia ketiduran setellah menyiapkan pakaiannya.     

"Padahal dia lelah, tapi masih sempat menyiapkan ini " ucap dokter lalu memakai pakaian yang sudah nita siapkan untuknya.     

Setelah selesai berpakaian dia memesankan sarapan untuk nita ke kamar hotelnya, dan sedang memikirkan hadiah apa yang harus dia berikan untuk nita karena sudah membantunya semalam.     

"Wangi sekali! " nita bicara sambil memejamkan kedua matanya ketika dia mencium aroma parfum yang selalu di pakai oleh dokter edwin begitu dekat denganya.     

"Kamu harus tidur di tempat tidur sekarang, nanti badanmu sakit kalau tidur di sofa " ucap dokter edwin, dia sudah duduk di sofa yang sama dengan nita.     

"Nanti saja " ucap nita masih memejamkan kedua matanya.     

Sebenarnya dia ingin sekali memberikan pelukan karena wangi parfum dari dokter edwin itu membuatnya ingin terus berada di dekatnya, tapi nita takut akan membuat kemeja yang di pakai oleh dokter edwin kusut nanti jadi dia dengan sekuat tenaganya menahan keinginannya itu.     

"Sarapanmu sudah ada di meja " ucap dokter edwin.     

Ketika nita sedang mencoba menahan dirinya, ternyata dokter edwin tidak bisa melakukan itu. Dia mencium pipi nita sekarang ini.     

"Jangan bangun terlalu siang, nanti kamu sakit kepala karena melewatkan sarapan " ucap dokter edwin pada nita yang lagi- lagi dia memberikan sebuah kecupan di kedua pipi nita.     

"Koko! " nita membuka kedua matanya dan menahannya dengan menyimpan kedua telapak tangannya di pipi dokter edwin.     

"Cepat berangkat, nanti terlambat " sambung nita.     

"Koko tenang saja, sebentar lagi sarapannya aku makan " nita kembali berucap, "sekarang aku mau tidur sebentar saja sebelum mandi "     

Dokter edwin tersenyum, "baiklah, kalau begitu "     

Dia lalu beranjak dan memakai jas milik nya, "aku akan berangkat sekarang "     

"Iya " jawab nita masih tetap berbaring di sofa dan memjamkan kedua matanya.     

Dokter edwin memandangi nita sebelum dia berangkat, ada sesuatu yang lupa dia katakan tadi dan dia kembali menghampiri nita.     

"Aku lupa belum mengatakan terima kasih pada istriku ini " ucap dokter edwin membuat nita terkejut karena nita pikir dia sudah berangkat.     

"Koko,,, "      

Nita mendapatkan ciuman lagi di kedua pipinya, "iya sama- sama "     

"Aku pergi dulu " ucap dokter edwin yang sekarang ini kecupannya berpindah ke kening nita dan lalu ke kedua matanya terakhir hidung nita. Setiap sudut wajah nita mendapatkan kecupan dari dokter edwin.     

Dengan cepat nita menutup bibirnya dengan satu telapak tangannya dan kedua matanya menatap ke arah dokter edwin yang telah bersiap untuk mencium bibirnya.     

"Aku belum gosok gigi,,, " ucap nita masih menutup bibirnya dengan telapak tangannya.     

Dokter edwin tertawa kecil, "memangnya kenapa kalau belum gosok gigi? "     

Dia lalu meraih tangan yang menutupi bibir nita dan lalu mendaratkan sebuah ciuman pagi di bibir nita. Yang semuanya lagi- lagi tidak berjalan sesuai dengan rencana dokter edwin yang hanya ingin memberikan sebuah ciuman di pagi hari, tapi dia sama sekali tidak bisa berhenti.     

"Baiklah, ciuman terima kasihnya sudah selesai " ucap nita menghentikan dokter edwin dan lalu dia tersenyum ke arahnya.     

"Nanti terlambat " sambung nita.     

"Semoga hari ini acara berjalan dengan lancar " nita melambaikan kedua tangannya.     

Dokter edwin tersenyum dan dia beranjak dari duduknya, "ingat, makan dulu sarapanmu dan kamu boleh tidur lagi "     

"Jangan tidur terlalu lama, nanti kamu jadi putri tidur. Terus harus aku juga yang kasih ciuman supaya kamu bangun dari tidur " sambungnya.     

"Tapi tidak apa- apa kalau kamu mau terus mendapatkan ciuman dari pangeran ini! " celetuk dokter edwin.     

Nita yang mendengarnya merasa merinding dan lalu tawanya muncul mendengar perkataan dokter edwin.     

"Bukan jadi putri tidur saja, koko itu sukanya cium- cium! " cetus nita.     

Dia yang mengatakan itu pada dokter edwin, tapi merasa dia sendiri yang sangat malu.     

"Aku akan menghubungimu nanti untuk memastikan kalau kamu sudah bangun dan makan sarapanmu " ucap dokter edwin.     

Nita tersenyum sambil kedua matanya yang tertutup. Dia sampai tidak tahu jika dokter edwin sudah keluar dari kamar hotel.     

Hari sudah semakin menjelang siang, dokter edwin teringat dengan nita ketika dia melihat hasil pekerjaan istrinya semalam.     

Semua materi yang akan dia presentasikan di buat begitu menarik oleh nita.     

"Hallo "      

Dokter edwin mendengar suara berat nita di ponselnya.     

"Kamu masih tidur? " tanya dokter edwin.     

"Cuma ketiduran setelah mandi tadi " jawab nita manja.     

"Minum vitamin " ucap dokter edwin.     

"Iya "      

"Apa kamu sudah terima bingkisan yang aku titip ke petugas hotel tadi? "      

"Memangnya buat apa koko belikan aku gaun itu? " nita bertanya pada dokter edwin.     

"Nanti malam ada acara dengan guru- guru besar dan istri mereka " jawab dokter edwin, "jadi aku mau kamu temani aku nanti malam "     

"Tapi apa koko tidak akan malu kalau aku yang temani? " tanya nita lagi.     

"Kenapa harus malu? " dokter edwin balik bertanya.     

Nita tidak lantas menjawab, hanya keheningan yang di dengar oleh dokter edwin.     

"Aku tidak akan pernah membedakan setiap orang dengan gelar yang dia miliki " ucap dokter edwin.     

"Yang penting kebaikan hatimu " sambungnya.     

"Nanti malam aku akan tunggu di lantai satu "     

"Iya, maaf koko kalau aku terus mengatakan ini " ucap nita.     

Dokter edwin tersenyum tipis mendengar permintaan maaf dari nita.     

Dia tahu nita pasti akan merasa tidak nyaman nanti ketika harus berada di tengah- tengah sahabatnya...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.