cinta dalam jas putih

Perang Dingin



Perang Dingin

0Setelah kejadian tak terduga sewaktu cuti kemarin, sepertinya hari ini pun setelah cutinya berakhir dia enggan bertanya apapun pada yoga, terlebih lagi axel tidak ikut pulang. Dia masih bersama elsa, ibu kandungnya.     

"sampai kapan kamu bersikap dingin seperti itu? "     

Nita sekilas melihat ke arah yoga dan berkata tanpa melihatnya"aku tidak seperti itu, mungkin perasaanmu saja"     

"Masalah kemarin aku akan menjelaskannya"     

"tidak usah"potong nita"tidak perlu dijelaskan lagi, aku hanya perlu tahu posisiku saja, dan jangan mengungkitnya lagi"     

"Apa kamu sakit? "     

Tangannya menempel di dahi nita, untuk mengukur suhu tubuh.     

"Kamu terlalu banyak makan mie instan tadi di kantin ya? sampai pikiran kamu jadi keriting"     

"Yoga!! "Bisa-bisanya dia bercanda ketika mereka bicara serius.     

"Wah, ini pertama kalinya kamu panggil aku seperti itu"     

"Hentikan.. "nita geram"Apa kamu mengikuti? "     

"Tidak, tadi itu kebetulan saja aku lewat kantin"     

"Ah, sudahlah.. "nita enggan memanjangkan pembicaraan ini, dia membalikan badannya bergegas ingin meninggalkan yoga.     

Ada pelukan hangat di punggungnya, kedua tangan yoga sudah melingkar di pinggangnya, menahan langkahnya.     

Nita melihat ke arah yoga yg memeluknya erat     

"Yoga.. "     

"Biarkan aku sebentar saja memelukmu"     

Nita mengambil nafas panjang"aku tidak bisa bernapas kalau kamu memeluk seperti ini"     

Yoga tertawa kecil, menempelkan kedua tangannya di pipi nita"kenapa kamu merusak suasana romantis kita"     

"Romantis katamu? "nita terbelalak"yg ada aku mati kehabisan napas!"     

"Hari ini aku sedang marah denganmu, jadi jangan coba meledekku. Kalau kamu merasa bersalah karena kejadian kemarin, kamu hanya perlu minta maaf.Jangan pake acara ngerayu! "     

"apalagi memelukku seperti tadi itu"     

Yoga dibuatnya tertawa geli, nita memang bukan tipe wanita yg senang dengan kegombalan. Hidupnya harus selalu sesuai realitasnya, tanpa dibuat-buat.     

"Baiklah aku minta maaf"lelaki itu akhirnya mengalah.Seperkian detik..     

Tawanya meledak mendengar ucapan maap dari yoga.     

"Kenapa kamu tertawa? "yoga keanehan     

Tawanya terhenti"aku merasa aneh kamu meminta maap seperti tadi, padahal dirumah sakit dulu kamu selalu saja memarahiku walaupun masalah sepele"     

"hentikan. Disini aku sebagai suamimu bukan konsulenmu"     

"Iya, maap.. "nita mengkoreksi kata-katanya tadi.     

Yoga sepertinya memanfaatkan situasi ini, dia tahu nita sudah tidak menyimpan kemarahannya itu.     

"Yoga, apa-apaan ini! "nita terkejut tiba-tiba yoga mengangkat tubuhnya, menggendongnya seperti di adegan drama korea yg dia tonton.     

"aku mau turun!! "wajah nita memerah seperti kepiting rebus.     

Yoga tidak mengindahkan perkataan nita, dia hanya tersenyum dan berkata     

"sepertinya ini adalah kesempatan disaat axel tidak ada dirumah"     

"Kesempatan? apa maksudmu? "wajahnya masih memerah,pura-pura tidak mengerti ucapan yoga.     

"Jangan macam-macam! "nita menunjukan jari telunjuknya tepat di wajah yoga tanda peringatan.     

Lagi-lagi yoga tidak memperdulikan peringatan nita.     

"Aku gak akan macam-macam. Cuma akan melakukan satu macam saja.. "     

Jawaban yg dilontarkan yoga semakin membuat nita tidak karuan, karena malu.     

Dan,kali ini pun dia tidak bisa lepas dari pesona pria yg baru kemarin membuatnya marah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.