cinta dalam jas putih

Dilema Masa Lalu



Dilema Masa Lalu

0Dia merasa perasaannya tidak terasa nyaman ketika melihat notifikasi tersebut.     

Tidak lama setelah itu ponselnya kembali berdering dari key.     

"Ada apa? " tanya dokter edwin dengan cepat.     

"Bibi tadi antar makanan ke kamar mommie, tapi bibi bilang mommie masih tertidur " jawab key.     

"Dia tidak berani membangunkan mommie " sambung key.     

"Kamu tidak lihat sendiri ke kamar? " dokter edwin kembali bertanya pada key.     

"Aku masuk tapi tidur mommie terlalu pulas, dia tidak mendengarku " jawab key.     

"Daddy cepat pulang, aku khawatir sama mommie "      

"Kamu minta kak ellen lihat mommie sekarang, sebentar lagi daddy pulang "     

"Dia pergi, sejak sore tadi dan belum pulang "     

Dokter edwin harus menarik nafasnya dalam-dalam mendengar ellen yang sama sekali tidak berubah. Dia masih senang berkumpul dengan teman-temannya walaupun berencana untuk melanjutkan sekolahnya.     

"Sebentar lagi daddy pulang " ucap dokter edwin sebelum dia mengakhiri telepon dengan key yang memberitahukan tentang kondisi nita.     

Dia telah mengganti pakaiannya dan mencoba menghubungi ponsel nita sekarang ini.     

"Halo... " dokter edwin merasa lega setelah bisa mendengar suara nita di ponselnya.     

"Key bilang kamu tidak makan makanan yang bibi siapkan " ucap dokter edwin pada nita.     

"Terlalu lelap tidurnya koko... " terdengar rengekan nita di ponselnya.     

"Aku kan tadi sudah bilang sama koko kalau aku tidak boleh tidur sore hari, jadinya aku lupa waktu! "     

"Kalau kata ibu sama bapak itu pamali tidur sore hari! " cetus nita.     

Dokter edwin tertawa kecil, "tapi kamu kan harus istirahat "     

"Sekarang makan yang bibi buatkan buatmu " ucap dokter edwin lagi.     

"Aku temani kamu makan di telpon, karena pasien yang aku operasi tadi kurang bagus "     

"Tidak apa-apa koko tutup saja telponnya,  nanti aku makan " ucap nita.     

"Sekarang sepertinya aku demam, jadi aku malas makan. Karena tadi siang emily yang bercerita panjang lebar di bawah terik matahari "     

"Aku pulang sekarang " ucap dokter edwin ketika mendengar nita yang mengeluh tidak merasakan enak di badannya.     

Rasa khawatirnya terlalu besar pada nita sekarang ini.     

Selesai berganti pakaian dia meminta dokter faiz untuk menggantikannya melakukan observasi pada pasien yang tadi dia lakukan operasi.     

"Dokter edwin " ada suara seorang wanita yang memanggilnya ketika dia melewati pintu instalasi gawat darurat sekarang ini.     

Dokter edwin menghentikan langkahnya dan lalu menoleh ke arah suara yang memanggilnya.     

Kedua matanya memandangi sosok wanita yang memanggilnya tadi.     

Sosok yang sangat di kenalnya yang menjadi masa lalunya dulu.     

"Yeslin? " dokter edwin memastikan seseorang yang dilihat dan memanggilnya itu adalah benar-benar orang yang sangat di kenalnya.     

Dia tidak banyak berubah setelah beberapa tahun tidak berjumpa dengannya, dokter edwin lalu menghampiri wanita cantik berambut panjang dan berwajah oriental itu.     

"Sedang apa kamu disini? " tanya dokter edwin.     

"Aku dengar kamu sudah menyelesaikan sekolah spesialismu " sambung dokter edwin lagi.     

Dia banyak mendengar cerita tentang yeslin dari teman-temannya yang lain yang sama menyelesaikan pendidikan kedokteran mereka.     

Yeslin sangat terkenal di kampusnya dulu, selain dia pintar dan cantik wanita itu juga ramah dan sangat pandai bergaul dengan siapapun membuat semua orang senang sekali bersahabat dengannya.     

Sayang dulu karena dokter edwin yang belum menyelesaikan pendidikan residennya harus terhalang oleh restu orang tua yeslin yang lebih memilih sahabatnya yang sudah memiliki gelar yang lebih tinggi darinya dan yang terpenting adalah laki-laki itu terlahir dari keluarga yang semua keluarganya memiliki kedudukan di sebuah instansi.     

Dokter edwin dan yeslin sam-sama mengakhiri hubungan mereka secara baik-baik walaupun di hati mereka masih ada rasa cinta yang sangat besar tapi keduanya memilih untuk tidak menuruti keinginan mereka sendiri.     

Setelah mereka berdua memutuskan hubungan, dokter edwin bertemu dengan tunangannya dan yeslin telah menikah dengan laki-laki yang dipilihkan oleh orang tuanya. Tetapi perjalanan cinta dokter edwin lebih rumit, karena setelah tunangannya mengalami sebbuah kecelakaan dia bertemu dengan kanita tetapi lagi-lagi wanita itu tidak dapat dimilikinya.     

"Kenapa malah melamun! " cetus yeslin mengejutkan dokter edwin yang tengah melamunkan sesuatu tentang kehidupannya sendiri.     

"jangan bilang kalau kamu berpindah tugas disini? " dokter edwin menebak kedatangan yeslin hari ini.     

Wanita itu tersenyum dengan sangat cantiknya, dan dokter edwin merasa yeslin masih seperti dulu yang selalu tersenyum dengan manis dan membuat kecantikannya muncul.     

"Aku kebetulan melanjutkan sekolahku setelah sempat terhenti karena aku hamil " jawabnya.     

Dokter edwin tersenyum sambil menganggukkan kepalanya, itu seperti sebuah tamparan baginya yang mengingatkannya bahwa yeslin sudah menikah dan diapun sudah menikah.     

Mereka berdua di pertemukan bukan untuk mengenang masa lalu, karena di masing-masing hati mereka telah ada orang yang menjadi prioritas.     

"Tapi aku masih ragu apa sekarang aku bisa melakukan stase resudenku dengan baik " sambung yeslin.     

"Kenapa kamu berkata seperti itu? " dokter edwin mengerutkan dahinya ketika untuk pertema kalinya melihat yeslin yang selalu optimis berubah menjadi seseorang yang penuh dengan ketakutan.     

"Apa aku bisa bicara denganmu sebentar saja? " tanya yeslin pada dokter edwin yang dilihatnya akan segera pergi dari rumah sakit.     

"Ada beberapa hal yang ingin aku bicarakan, tapi... " dia terlihat ragu untuk mengatakannya pada dokter edwin.     

"Kita bicara di kantin saja " dokter edwin tersenyum dan menerima ajakan yeslin untuk bicara.     

Tiba-tiba dia lupa bahwa sebelum bertemu dengan yeslin dia begitu khawatir denga keadaan nita di rumah yang mengeluh demam dan dia sudah berjanji akan pulang dengan cepat.     

Tapi begitu bertemu dengan wanita yang pernah ada di masa lalunya seketika di lupa dengan janjinya dan tidak ada nita di pikirannya sekarang ini.     

"Ada apa? " tanyanya ketika mereka berdua sudah berada di kantin rumah sakit.     

"Aku sedang hamil " jawab yeslin, "tapi aku juga harus menyelesaikan stase residen obgyn ku disini, aku takut tidak bisa mempertahankannya lagi "     

Dokter edwin mengerutkan dahinya, "mempertahankannya lagi? "     

Yeslin menjawabnya dengan anggukkan di kepalanya, "aku sudah dua kali mengalami abortus, dan kehamilan ini aku sama sekali tidak mengetahuinya "     

"Aku tahu pagi ini ketika datang ke rumah sakit " sambungnya.     

"Kamu sampai tidak tahu kalau kamu sedang hamil " ucap dokter edwin dengan senyuman tipisnya, "kamu itu dokter dan sedang residen obgyn! "     

Yeslin tertawa malu, "kamu ini masih saja seperti dulu, selalu menyindirku! "     

"Aku kan sibuk sampai tidak sempat untuk melakukan pemeriksaan untuk diriku sendiri " yeslin mengatakan pembelaan diri.     

Mereka berdua tertawa bersama-sama setelah begitu lama tidak bertemu dan kali ini bisa berbicara dengan santai berdua.     

"Besok sebelum kamu memulai tindakan sebaiknya kamu ke polikllinik terlebih dulu " ucap dokter edwin, "aku akan lihat apakah kehamilanmu berkembang dengan baik "     

"Nanti setelah kita sudah pastikan bahwa kehamilanmu baik aku akan memberikanmu obat " sambung dokter edwin.     

"Jangan terlalu memaksakan target tindakan jika kamu merasa tubuhmu tidak siap " dia kembali memberikan beberapa saran pada yeslin.     

"Baik, terima kasih " yeslin tersenyum senang.     

Dia memandangi wajah dokter edwin dan diam-diam masih menyimpan kekaguman pada laki-laki yang sudah menjadi bagian dari masa lalunya.     

"Kamu sudah menikah? tanya yeslin pada dokter edwin kemudian, "setelah tunanganmu mengalami kecelakaan aku tidak pernah dengar lagi tentang kamu "     

"Sampai aku dengar kamu menikah di china dan memiliki seorang putra, tapi aku juga dengar kabar buruknya kalau pernikahanmu itu berjalan dengan baik " yeslin bicara itu dengan tatapannya pada dokter edwin yang tidak pernah dia alihkan ke pandangan lain.     

Dokter edwin tersenyum, "itu benar "     

"Tapi aku sudah menikah sekarang dan dia juga bekerja disini " sambungnya.     

"Benarkah " yeslin tersenang tapi ada sedikit kekecewaan dalam hatinya yang entah kenapa dia rasakan padahal diapun telah memiliki seorang suami.     

Ketika yeslin yang secara tidak sengaja mempertanyakan tentang pendamping hidupnya sekarang ini dokter edwin langsung teringat dengan nita.     

'Ya ampun kenapa sampai aku bisa melupakan nita! ' cetusnya di dalam hati dokter edwin.     

Ada perasaan bersalahnya karena dia sudah melupakan janjinya untuk pulang cepat malam ini. Karena bertemu dengan yeslin yang membuatnya merasa kembali ke masa lalu dia lupa dengan wanita yang selalu dia katakan telah memenuhi hati dan pikirannya.     

"Aku harus segera kembali ke rumah " dokter edwin beranjak dari duduknya.     

"Sampai bertemu besok " sambungnya pada yeslin seraya mengulurkan satu tangannya ke arah yeslin.     

Wanita itu menjabat tangan dokter edwin dengan senyuman dan kulit halusnya bisa kembali di rasakan olehnya sekarang...      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.