cinta dalam jas putih

Rencana pernikahan lain



Rencana pernikahan lain

0Yoga berdiri di sudut pintu kamar axel,memberikan isyarat pada nita untuk mengikutinya ke arah luar kamar axel.     

" Aku harus kerumah sakit sekarang.."     

Nita menatap yoga begitu penuh rasa sedih,mereka baru saja sampai dirumah hari ini.Tetapi yoga sudah langsung dihadapkan pada pekerjaannya.     

" Aku,,akan menemani elsa dirumah sakit" yoga sepertinya begitu ragu mengucapkan alasannya itu.     

" Elsa?" nita terkaget " apa yg terjadi pada elsa?"     

" Dia akhirnya memutuskan untuk bersedia dilakukan operasi,," yoga memegang kedua pipi nita " operasi histerektomi"     

" Histerektomi,," nita bicara dengan nada yg sangat pelan.     

Wajahnya begitu sedih mendengar apa yg dibicarakan yoga tentang elsa.     

Dia merasakan kekhawatiran yg teramat sangat,walaupun dia tahu yoga pasti akan melakukan operasi tersebut dengan baik.     

" Hati-hati di jalan,," nita mencium tangan yoga begitu lama,dia menyimpan seluruh doa dan harapan yg terbaik untuk elsa di tangan yoga "beritahu aku setelah selesai operasi,dan kamu temanilah elsa sampai dia benar-benar pulih"     

Yoga tersenyum dan mencium kening nita,dia sudah bisa menebak keinginan nita yg mengharuskan dia menemani elsa "Aku akan berusaha yg terbaik,,"     

" Terima kasih"     

Nita memperlihatkan ekspresi yg begitu merelakan yoga untuk menemani elsa,wanita pertama yg pernah mengisi kehidupan yoga di waktu sebelum dengannya.     

" Ayah pasti ada operasi!" celetuk axel ketika nita kembali ke kamarnya.     

" Iya,," nita tersenyum " ayahmu kan dokter,jadi dia itu bukan hanya milik kita.Ayah itu milik semua orang"     

Axel mengerucutkan bibir mungilnya.     

" Hei,,lihat ibu" nita mengarahkan axel untuk melihat ke arahnya yg duduk disampingnya     

" Kamu,sayangkan sama ibumu?" tanya nita     

" Ibu atau bubu?" axel lebih menspesifikkan pertanyaan nita.     

Nita tersenyum " Ibu "     

Axel tersenyum mengusap pipi nita "aku sangat sayang ibu dan juga bubu"     

" Kalau ayah bersama lagi dengan ibu apa kamu akan senang?" nita memeluk axel dengan gemas.     

Axel menjawab dengan anggukan kepala "tapi harus dengan bubu juga,,"     

Nita tersenyum menciumi pipi axel yg lembut,dia begitu sangat refleks tiba-tiba menanyakan hal itu pada axel.Entah apa yang ada dipikirannya tentang elsa.     

" Apa yg kamu rasakan sekarang?" pertanyaan pertama yg yoga lontarkan ketika elsa membuka matanya setelah hampir dua jam lebih dia dalam pengaruh obat anestesi yg diberikan sebelum operasi.     

Senyumannya terlihat tidak berdaya "aku baik-baik saja"     

" Istirahatlah,," yoga mengusap lembut tangan elsa.     

Dia sangat tahu elsa wanita yg tangguh,dan juga sedikit keras kepala.Dia wanita modern yg tidak ingin terlihat lemah di hadapan siapapun.     

Bola mata elsa mengikuti langkah yoga yg terduduk di kursi disamping tempat tidurnya,dia sepertinya akan menilai ulang keadaan elsa dari laporan di buku status pasien.     

" Kenapa tidak pulang?" elsa kembali mengeluarkan suaranya.     

Yoga tersenyum " aku hanya menuruti perintah dari wanita pilihanmu,dia ingin aku menemanimu sampai kamu pulih"     

" Selalu seperti itu,," elsa tersenyum "pulang saja,aku tidak apa-apa.Jangan sampai nanti dia berpikiran kamu harus menikahiku lagi!"     

Yoga tertawa kecil "lalu apa yg harus aku lakukan jika dia memintaku seperti itu?"     

" Dia itu sangat menyayangimu,," sambung yoga.     

Elsa tersenyum " kamu harus berterima kasih padaku karena mendapatkan wanita yg baik,dia satu-satunya orang yg aku percaya untuk menjaga axel,,"     

Yoga tertawa kecil menggelengkan kepalanya,dia sudah tidak merasa aneh.Elsa dan nita adalah dua wanita dengan karakter yg bertentangan.     

" Sekarang kamu bisa bicara seperti itu karena obat analgetiknya sedang bereaksi" yoga memperingati "nanti kamu akan merasakan sakitnya,jadi simpanlah tenagamu.Kalau kamu masih terus bicara aku benar-benar akan memanggil nita kemari dan membiarkannya disini!...kamu tahu dia itu seperti apa jika sudah menjaga pasien post op keras kepala sepertimu"     

" Baiklah,aku akan tidur,," elsa akhirnya menyerah.     

Dia benar-benar tidak mau jika yoga nanti benar-benar akan membiarkan nita yg mendampinginya di rumah sakit.Yang elsa tahu dulu,ketika nita masih bekerja di ruang perawatan yoga selalu menceritakan bahwa dia adalah petugas yg sangat tegas pada pasien.     

Selalu tepat waktu dalam pemberian obat dan perawatan paska operasi yg dia lakukan.Banyak pasien yg termotivasi olehnya untuk bisa melakukan mobilisasi sendiri,sehingga kesembuhan luka operasinya benar-benar sempurna.     

Dan dia pernah mendapatkan penghargaan karena ketelatenannya itu.     

Elsa bukannya tidak ingin,tapi dia tidak ingin membuat nita kelelahan.Dia ingin nita cepat-cepat hamil.     

" Mba mumu bisa bantu aku kan?" nita sedikit merusak konsentrasi mba mumu yg dia ajak nonton drama korea bersamanya.     

" Apa bu?bilang saja"     

" Besok kita buat makanan buat ibu elsa yg sedang dirawat dirumah sakit"     

" Siap ibu saranghaeyo,," jawaban mba mumu membuat nita seketika tertawa.     

Dia melihat mba mumu yg kembali fokus pada tontonannya.     

" Mba,," panggil nita     

" Ya bu"     

" Kalau pak dokter punya istri gimana?" pertanyaan nita ini membuat mba mumu langsung menoleh ke arahnya dan membuat mulutnya menganga,,matanya memelototi pertanyaan yg di utarakan nita..     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.