cinta dalam jas putih

Tentang rasa



Tentang rasa

0Nita memasuki sebuah kantor adit yg tidak asing baginya,dia melihat sosok kia wanita yg beberapa waktu lalu dia kenal sebagai tunangan adit.     

Dia begitu terkejut dengan kedatangan nita tetapi tidak menghilangkan senyumannya.     

" Kamu,,yg malam itu kan?" kia memastikan     

" Ya "     

" Duduklah " kia begitu ramah pada nita " adit bilang dia ada rapat sebentar lagi dia akan kembali"     

Nita tersenyum canggung dengan kebaikan kia,dan lagi dia terus saja menatap nita.     

" Jadi kamu pemilik saham alat kesehatan yg akan bekerja sama dengan rumah sakit?"     

Nita tersenyum " aku hanya mempunyai ide saja,adit yg menjalankannya"     

Kia tertawa kecil dia tidak bisa menyembunyikan kekagumannya" kamu pernah dekat dengan adit?"     

Nita tersenyum dengan alis yg terangkat,dia merasa tidak harus menjawab pertanyaan dari kia untuk kebaikan kia sendiri.Sampai kemudian adit muncul dari balik pintu bergegas menghampiri nita.     

" Maap,tadi aku harus rapat sebentar"     

" Tidak apa" nita tersenyum ke arah adit " apa yg akan kita bicarakan hari ini?"     

Adit terpaku pada sosok nita yg masih seperti dulu dia mengenalnya,wanita yg penuh percaya diri dan begitu anggun walaupun dalam penampilan yg tidak mencolok.     

" Aku belum memberitahukanmu tentang kia" adit mulai menjelaskan " dia akan menjadi kuasa hukum yg melindungi perusahaanmu ketika kamu dan rumah sakit menanda tangani kontraknya,jadi kamu bisa memberikan kuasa pada kia jika kamu tidak bisa datang pada acara tertentu"     

Nita tersenyum dalam anggukan kepalanya dia mengerti apa yg dijelaskan adit,dan akhirnya mengetahui profesi kia yg menjadi kuasa hukumnya.     

" Aku pikir bisnis ini tidak akan berjalan sampai sejauh ini,," nita memasang wajah ketidakpercayaannya.     

Adit tersenyum dan berkata " aku kan sudah bilang walaupun tidak berhasil mendapatkan hatimu,bisnis kita tetap berjalan."     

Nita begitu terkejut dengan ucapan adit,bukan karena dia mengungkit hal yg telah berlalu tetapi nita memikirkan perasaan kia yg sudah menjadi tunangannya!     

Kia tertawa kecil memegang tangan nita " tenang saja,aku sudah tahu.Adit pernah menceritakan tentangmu,,"     

" Dan kamu memang mengagumkan!" cetus kia dalam hatinya.     

" Ini proposal pengajuan dari rumah sakit pada perusahaanmu" adit menyodorkan nita beberapa lembar kertas " kamu pelajari saja terlebih dulu sebelum nanti bertemu dengan pihak rumah sakit"     

Nita menerimanya dan mulai membacanya sekilas.     

Adit menatap sosok nita dengan lengkungan di bibirnya,dia masih saja tidak percaya bisa menatapnya begitu dekat kembali setelah sekian lama.Dan dia tidak bisa membohongi dirinya sendiri akan obsesinya yg masih tersimpan pada nita.Walaupun kia yg duduk disamping nita adalah tunangannya.     

" Kapan pertemuan dengan pihak rumah sakit?" tanya nita tanpa mengalihkan pandangannya dari tulisan yg sedang dibacanya.     

Suara nita membuyarkan lamunan adit dalam sekejap waktu " itu tergantung kesiapan dari pihakmu,kamu tinggal kordinasi dengan kia"     

" Bisakah memberiku waktu satu minggu?" nita kali ini memasang wajah memelas.     

Adit tertawa kecil dia begitu menyukai nita berekspresi imut seperti itu,ini seperti pengobat luka yg masih ada padanya.     

" Baiklah,semua terserah pada pemiliknya saja" adit memberikan jawaban yg membuat nita senang " kamu tinggal beritahu kia saja"     

" Baiklah,terima kasih,,"nita tersenyum dan memberikan isyarat persetujuannya pada kia dengan kedipan matanya.Dia melihat ke arah jam tangannya.Nita sudah merancang waktunya,dia tidak ingin membiarkan yoga yg mengantarnya harus menunggu lama.     

" Apa aku bisa pergi sekarang?" lanjut nita.     

Adit tersenyum dan berkata :     

" Baiklah,nanti aku hubungi kembali jika ada hal penting"     

" Terima kasih.."     

Nita membalas senyuman ke arah adit dan kia sebagai ucapan terima kasih dan bergegas pergi meninggalkan adit dan kia berdua.     

" Hei,ingat pak adit!dia sudah punya suami"kia menyindir adit ketika masih saja dalam tatapan ke arah nita.     

Adit tertawa kecil mendengar sindiran yg ditujukan padanya " Aku selalu lupa siapapun kalau sudah berbicara dengannya"     

Kia membenarkan ucapan adit dengan anggukan kepala" ternyata dia lebih menarik dari apa yg sering kamu bicarakan padaku,pantas saja kamu sulit melepaskannya.Sampai-sampai harus berbohong aku jadi tunanganmu"     

Adit tersenyum " aku hanya ingin di dekatnya saja walaupun tidak bisa memilikinya,dan dia tidak akan mau seperti itu jika aku tidak memperkenalkanmu sebagai tunanganku.Dia wanita yg berbeda"     

Kia tertawa kecil " Kamu tenang saja,aku pastikan dia tidak mengetahui tentang hubungan kita yg pura-pura.."     

Sepertinya kia sangat begitu tahu perasaan yg di sembunyikan adit untuk nita saat ini.     

Adit tersenyum memukul kecil kia dengan lembaran kertas yg dipegangnya.Kia sahabatnya sedari SMP dulu memang sangat bisa membantunya.     

Dia hanya ingin diberikan kesempatan kembali melihat kebahagiaan nita kali ini.Semua hanya tentang rasa yg dia rasakan begitu dalam terhadap nita.Dan membiarkan waktu yg merubah rasa tersebut yg secara perlahan akan menghilang darinya.     

Jauh dari adit dan kia,nita dengan langkah cepatnya menghampiri yoga yg menunggunya di dalam mobil.     

" Sudah selesaikah?" yoga teraneh melihat nita yg sudah kembali.     

" Padahal kalian sudah lama tidak bertemu" ada sedikit sindiran di perkataan yoga"dia pasti hanya bengong saja menatapi terus wajah cantikmu!"     

Sindiran yoga itu membuat nita tertawa " gak usah berpikir macam-macam,disana tadi tunangan adit.Jadi pak dokter tidak perlu khawatir tidak ada namanya cinta lama bersemi kembali diantara kami,kecuali kamu dan aku!"     

Yoga tertawa kecil dan benar-benar mati kutu tidak bisa berkata apa-apa lagi,memang dia tidak akan pernah bisa menang dari wanita yg ada disampingnya ini.     

Nita tersenyum " soal perjanjian kerja tadi,aku harus mempelajarinya terlebih dulu,dan juga meminta waktu satu minggu kedepan.Aku harus menyelesaikan dulu pekerjaanku di desa,aku berpikir menyelesaikannya satu persatu sesuai kemampuanku"     

Yoga sangat tahu nita tidak akan pernah mau mengambil sesuatu resiko besar jika dia begitu tamak akan menjalankan keduanya.     

" Rasanya aku akan terus berbangga karena memiliki istri yg hebat sepertimu"puji yoga,dia berharap nita akan memberikannya satu ciuman untuk pujiannya.     

Nita tertawa mendengar pujian tersebut "aku sedang mencium satu modus dibalik pujian tadi!"     

Diikuti tawa yoga yang malu karena modusnya diketahui langsung oleh nita.     

" Sebaiknya kita ke sekolah axel sekarang"sambung nita.     

"Baiklah istrinya pak dokter.."yoga menuruti perintah nita dan segera mengemudikan mobilnya.     

" Besok,bolehkan aku menemui elsa?"     

Yoga tersenyum dan terantuk "pergilah,axel biar aku yg jemput besok"     

Nita memperlihatkan ekspresi senangnya pada yoga,masa liburannya hanya tinggal dua hari lagi.Dia harus memanfaatkan waktunya dengan baik.Dia hanya ingin memastikan keadaan elsa sebelum dia kembali berangkat ke tempatnya bekerja.     

" Bella.." nita teraneh melihat bella yg sudah berdiri dengan axel di depan sekolah.     

Bella yg masih mengenakan seragam akademinya tersenyum ke arah nita" aku merindukanmu,jadi aku ke sekolah axel supaya bisa bertemu denganmu"     

Nita melirik ke arah yoga sekilas,tanpa berkata apapun tapi sepertinya yoga sudah mengerti apa yg diinginkan nita.     

" Kamu ikutlah bersama kami kerumah" yoga mengijinkan nita membawa bella kerumahnya.     

" Asik,,ayo kak!" axel menarik tangan bella lebih dulu untuk masuk ke dalam mobil.     

Yoga tersenyum ke arah nita dan berkata :     

"Akukan sudah bilang,setiap anak kecil pasti akan menempel terus padamu.."     

Nita memperlihatkan ekspresinya yg begitu senang pada yoga.Karena dia selalu mengerti apa yg ada dipikiran nita.     

Bella menatap nita dari arah belakang dengan senyumannya memandangi sosok yg sudah dianggapnya seperti kakak sendiri.     

Dan sekarang,,matanya berganti ke arah di samping nita,dan lalu menghentikan tatapannya di sosok yoga..     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.