cinta dalam jas putih

Aku melamarmu..



Aku melamarmu..

0"Nita,lihat!"danti menyikut tangan nita yg sedang sibuk mencatat.Gerakan tangan danti membuat coretan di buku laporan yg sedang nita buat.     

"Danti!!"geram nita,dia membelalakan matanya ke arah danti.     

Danti terkekeh"ada mas dimas,putranya kepala desa yg sarjana ekonomi itu loh.."     

Nita melihat ke arah yg ditunjukan danti,dan tersenyum"kamu suka sama dia yah...?"     

Gelagat salah tingkah terlihat pada danti,dia tidak menjawabnya tapi nita tahu persis kalau dia itu memiliki rasa pada lelaki yg ditunjuknya itu.     

Lelaki bernama dimas itu berjalan mendekat ke arah mereka,dan menebarkan senyuman manisnya.Sosok pria tinggi,tidak terlalu kurus,memiliki kulit coklat eksotik,dan berwajah manis.Danti menyebutnya iqbal kedua,itu artis idolanya saat ini.     

"Aku baru lihat temanmu,ti"dimas ternyata sudah akrab dengan danti,karena memang danti lebih awal datang di desa ini.Dan ketika nita datang,setahun yg lalu dimas tengah menyelesaikan skripsinya,jadi mereka belum pernah bertemu.     

"Iya,ini bidan nita"danti memperkenalkan nita pada dimas"dan yg disana itu dokter syilla"     

Nita tersenyum ke arah dimas,melanjutkan kembali mencatat laporan yg harus dia berikan minggu depan.     

"Betah tinggal disini?"dimas duduk di kursi yg berada di depan meja nita.     

"Iya,warga disini sangat ramah"jawab nita masih fokus pada catatannya.     

Dan kali inipun,sosok bernama dimas menjadi lelaki yang lagi-lagi terperangkap pada aura yg terpancar dari nita.Menatapinya yg sedang sibuk menulis laporan.     

Nita sangat menyadari dirinya sedang diperhatikan seseorang,dan menangkap begitu cepat memergoki dimas yg sedang memperhatikannya.     

"Ada apa?"tanya nita     

Nita membuat dimas begitu salah tingkah"tidak ada apa-apa,saya hanya penasaran apa yg sedang kamu buat"     

Nita tertawa kecil,bahkan dia memanggil nita seperti pada teman sebayanya.Nita begitu yakin kalau dimas seumuran dengan danti.     

"laporan untuk dinas kesehatan"nita menjelaskan pada dimas.     

"Sangat cantik"celetuk dimas dengan suara yg pelan malu-malu.     

Nita yang mendengarnya,tidak begitu menghiraukan apa yang dikatakan dimas.Dia masih harus fokus pada laporannya.     

Tapi dimas terus saja bertanya hal-hal yg tidak penting pada nita,sampai akhirnya mereka mengobrol untuk waktu yg lama,membuat nita tidak bisa menyelesaikan laporannya yg benar-benar harus dia selesaikan dalam minggu ini.Jika laporannya tidak selesai,masa kerjanya akan semakin bertambah lebih lama lagi.     

Siang ini juga,setelah nita selesai memberikan penyuluhan senam hamil dan melihat dengan langsung pembuatan MCK di desa yg dia tinggali.Terduduk seseorang di depan halaman rumah dinas. Seorang wanita paruh baya,berpakaian kebaya merah terang,yg nita ketahui itu adalah ibu mirna istri pak kepala desa .Menatap ke arah nita dan syilla yg baru saja datang dan tersenyum.     

"Ayu.."dia menggapai tangan nita,dan memaksa nita duduk di kursi disampingnya.     

"Bidan nita ya?"tanyanya kemudian     

Nita tersenyum kaget dan teraneh"iya,bu.Maaf belum sempat bersilaturahmi karena masih ada yg harus dikerjakan"     

"Ndak apa-apa"tawa kecilnya terlihat,tangannya membelai lembut pundak nita.     

Danti muncul dari arah dalam,membawa segelas air,dan menyimpannya di meja yg berada di samping kursi.     

Mata nita memberikan isyarat pada danti untuk menanyakan apa terjadi,danti menjawab dengan isyarat gelengan kepala.     

Kini nita bergantian melihat ke arah syilla,dan dia hanya menjawab dengan mengangkat kedua bahunya.     

Ditengah kebingunan nita,berhenti sebuah motor tepat di depan rumah.Dan sekarang muncul dimas bersamaan dengan pak kepala desa.     

Nita semakin kebingungan dan merasakan akan terjadi sesuatu hal besar kali ini.     

"Bidan nita"panggil bu mirna"saya dan bapak sebagai orang tua dimas,ingin mengungkapkan maksud kedatangan kami.Meminangmu untuk putra kami dimas"     

Nita begitu syok mendengar kata-kata meminang itu,artinya sekarang ini dia sedang dilamar.     

Ekspresi danti dan syilla yg melotot dengan bibir yg menganga menandakan mereka begitu terkejut sampai tidak bisa mengeluarkan kata-kata.     

Apalagi dengan nita yang menjadi pemeran utamanya,dia begitu sangat...sangat..ingin menghilang dalam hitungan kesatu.Dia memang ingin mendapatkan suatu kejutan ketika seseorang melamarnya,tapi tidak seperti ini juga.Dimas pun baru hari kemarin nita kenal,dan lagi usia dimas tiga tahun lebih muda darinya.Dia tidak pernah berpikir untuk memiliki pasangan yg usianya jauh lebih muda darinya.Dan yang pasti,nita tidak memiliki perasaan apapun pada dimas.     

Sosok dimas yg hanya terdiam,menunjukan dia setuju saja dengan apa yang diinginkan orang tuanya itu.     

"Saya sepertinya harus menjelaskan sesuatu"nita menarik napasnya begitu dalam,dia harus menyelesaikan ini secepatnya juga"sebenarnya saya sudah menikah,dan putra saya sudah berumur delapan tahun,saya minta maap sekali.Sudah mengecewakan ibu dan bapak juga dimas"     

"Betul,bu.ini foto putranya"danti ikut bersuara dan menunjukan foto axel yg ada di ponsel nita,ponselnya memang terkunci tapi nita menjadikan foto axel sebagai wallpaper dan gambar pada layar kuncinya.     

Nita mengernyit dan bola matanya bermain-main ke arah danti,ingin mengisyaratkan bagaimana bisa danti begitu berani membawa ponselnya.Danti tersenyum dan menggunakan kode dua jarinya sebagai tanda minta maap,nita hanya sedang menolong nita supaya mereka percaya dengan apa yg dikatakan nita.     

Bu mirna dan suaminya saling bertatapan begitu memperlihatkan kekecewaannya.Begitu juga dengan dimas,yg sebenarnya juga dia telah jatuh hati pada nita dari pertama mereka bertemu.     

"Walah,kami justru yg harusnya minta maap"bu mirna memegang tangan nita"maapkan kelancangan kami,seharusnya kami bertanya lebih dekat terlebih dahulu.Bukan langsung tiba-tiba melamar"     

"Saya juga minta maaf"dimas kali ini mengeluarkan suaranya"saya harap kejadian ini tidak menjadikan bidan nita berubah pikiran dan tetaplah bekerja disini"     

Nita tersenyum"tidak apa-apa,justru sebaliknya saya begitu bersyukur dengan adanya kejadian ini.Saya menjadi memiliki lebih banyak saudara.."     

Dan..prosesi lamaran pun dibatalkan,hari ini jauh lebih mencengangkan kejadian yg menimpa nita.     

"Minumlah"danti memberikan nita segelas air,kini mereka hanya bertiga di rumah dinas"kamu pasti syok dengan kejadian tadi"     

Tawa nita tersendat-sendat begitu tidak percaya,dia meminum satu tegukan air"aku benar-benar terkejut sekaliii"     

"Tunggu dulu"syilla menyela pembicaraan matanya masih terus melihat foto di ponsel nita"bukannya ini putra dokter yoga??"     

Nita memejamkan matanya sebentar,lalu dengan cepat mengambil ponselnya dari tangan syilla.     

"Tunggu"syilla memegang tangan nita"apa kamu suamimu itu dokter yoga?"     

Danti melihat mereka berdua dengan tidak mengerti,dia tidak tahu jalan ceritanya.     

Nita hanya memperlihatkan lengkungan senyum di wajahnya,tidak menjawab apapun.Lalu berjalan menuju kamarnya,meninggalkan syilla dan danti.     

"Kenapa dia begitu hebat!"syilla berseru pada danti yg masih belum mengerti dengan pembicaraan mereka"dokter yoga itukan orang yg susah di dekatin,tapi dia bisa dengan mudah memilikinya!"     

"Nita itu punya aura yg berbeda"danti menanggapi ucapan syilla.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.