Adventure World

Lv. 15 - Transaksi & Ajakan



Lv. 15 - Transaksi & Ajakan

0"Apa benar anda tuan Z? Penampilan anda sesuai sekali dengan rumor yang beredar."     

"Huh ...? Itu benar, tapi aku tidak menyangka kalau calon pelangganku adalah orang yang suka menarik perhatian," ucap Zen dengan nada dingin.     

"Ahahaha, saya minta maaf untuk itu. Saya tidak mau membuat anda menunggu jadi saya langsung datang kesini setelah log in."     

"Kau kira bisa membohongiku? Bagiku terlihat kalau kau sengaja melakukannya," batin Zen.     

Lalu beberapa player di kejauhan mulai membicarakan mereka berdua.     

"Hei lihat player itu, bukankah dia pemimpin dari kelompok Silver Dragon?"     

"Yeah, aku ingat armor dan pedang perak itu. Beberapa kali aku melihatnya dalam stream di wrbsite A-World."     

"Dan bukankah yang dia hampir itu player misterius seperti rumor yang beredar saat ini?"     

"Oh ... yang di sebut Z itu kah? Katanya kualitas potionnya di atas rata-rata."     

Mendengar kebisingan di sekitr mereka yang mulai membesar Sigurd pun mulai mengawali perbincangan. "Tuan Z, Sepertinya suasana di sekitar sini mulai ramai. Bagaimana kalau pergi ke suatu tempat terdekat?"     

"Terserah, tunjukan jalannya."     

"Baiklah, ikuti saya."     

Mereka mulai berjalan ke tempat tujuan. Dan Zen tetap waspada dengan gerak-gerik Sigurd, instingnya berkata kalau pria di hadapannya bukanlah pria biasa dan juga bahaya.     

Apalagi sejak Zen tahu kalau pria di depannya ini pemimpin dari sebuah kelompok yang cukup terkenal dikalangan player.     

....     

"Bukankah berlebihan ke tempat yang seperti ini?" tanya Zen yang menyadari kalau tempatnya sekarang adalah restoran yang cukup mewah.     

"Anda tidak perlu khawatir saya yang akan bayar."     

"Hoo, kau cukup kaya ternyata, bahkan harga makanan termurah di sini 3 gold. Tapi aku tau kalau kau hanya berusaha lebih dekat denganku, seperti orang-orang sebelumnya," pikir Zen saat menebak-nebak maksud Sigurd sebenarnya.     

"Tidak perlu, aku masih ada urusan penting setelah ini." Zen lalu mengeluarkan sebuah list dari potion yang telah ia siapkan. "Ini daftar potion yang kusiapkan, bilang saja kalau ada yang kurang atau lebih."     

"Hmm ... kalau kondisi anda memang begitu, saya tidak akan memaksa. Seperti yang sudah saya lihat, ini sudah cukup."     

"Untuk 2000 HP potion II aku beri kau harga 3 silver tiap satu botol, 3000 MP potion II 4 silver tiap botol, dan 1500 Vigor Potion I 7 silver tiap botol. Lalu, karena kau sudah membeli banyak aku beri diskon 20% untuk total yang harus kau bayar. Bagaimana?"     

"Hmm ... 6 gold, 12 gold, dan 10 gold 500 silver. Baiklah saya setuju."     

"Baguslah, dengan adanya diskon kau hanya perlu membayar 22 gold 800 silver."     

Mereka pun mulai menggunakan fitur trade untuk saling bertukar. Zen merasa ingin sekali cepat-cepat keluar dari tempat itu, dia merasa ada yang aneh.     

"Baiklah tuan Sigurd, karena urusanku di sini sudah selesai aku akan pergi."     

Tapi sebelum Zen mengangkat tubuhnya dia dicegah oleh beberapa pertanyaan dari Sigurd.     

"Tuan Z apa anda pernah berpikir untuk bergabung dengan suatu grup?"     

"Hoo ... katakan saja langsung tujuanmu," ucap Zen yang masih dengan nada dinginnya.     

"Baiklah, saya akan jujur. Seperti yang anda tahu, saya pemimpin sebuah grup bernama Silver Dragon. Di masa yang akan datang saya pasti akan membuat guild dengan nama yang sama.     

"Memang fitur tersebut belum ada, tapi saya yakin hal itu akan segera hadir. Jadi saya berusaha mengumpulkan anggota yang memiliki potensi, dan anda terma–"     

"Kutolak."     

Bahkan sebelum Sigurd menyelesaikan perkataanya, Zen telah menolaknya dengan singkat, padat, dan jelas.     

Pada dasarnya Zen sudah tau dengan jelas maksud Sigurd. Karena sebelum-sebelumnya juga banyak pelanggannya yang mengatakan hal yang sama.     

"Kalau boleh tahu, apa alasan tuan Z menolak? Bahkan saya belum menyelesaikan perkataan saya."     

Sudah terlihat dengan jelas kalau Sigurd juga hampir kehabisan kesabaran. Wajahnya yang tenang mulai perlahan-lahan memudar.     

"Aku itu player yang bebas. Aku tidak ingin terikat oleh kelompok apapun. Bahkan, kalau waktunya benar-benar tiba, aku hanya akan memilih tempat yang benar-benar kuinginkan, atau tidak sama sekali."     

"Baiklah, sekali lagi saya tidak akan memaksa," ujar Sigurd dengan nada kecewa. Raut mukanya juga mulai memudar lagi, dan Zen pasti menyadarinya.     

"Baiklah aku pergi dulu, terima kasih telah berbisnis denganku. Oh ya, satu hal lagi, lain kali jangan membawa oramg sebanyak ini. Aku merasa agak sesak, tatapan mereka juga menusuk, sudah itu saja, kalau begitu sampai jumpa."     

Semua player yang disana terkejut karena tidak sadar kalau mereka sudah ketahuan sedari awal. Zen tau kalau hampir semua yang ada di restoran itu adalah orang Sigurd.     

Zen merasa kalau setiap gerak-geriknya selalu oleh diikuti pandangan seseorang. Dan juga posisi duduk mereka agak aneh, yaitu di pusat ruangan dan dikelilingi oleh banyak player.     

Sedangkan Sigurd saat ini merasa kalau dia sudah dikalahkan. Bukan hanya gagal merekrut Zen dia juga merasa seperti direndahkan dan dianggap remeh.     

"Menarik sekali Z, tunggu saja dan rahasiamu akan terbongkar."     

....     

"Fyuhh ... untung saja aku cepat-cepat keluar dari sana," ucap Zen lega.     

Zen pun melangkah mendekat ke menara yang ada di depannya, ia bisa melihat kalau ada pintu besar berwarna hitam di sana.     

Zen melihat kalau di bagian depan pintu juga ada beberapa player yang sedang berkumpul, seperti mereka juga sedang membentuk sebuah party.     

Saat Zen di depan pintu, dia sekali lagi merasakan tatapan-tatapan dari player lain. Memang penampilannya masih dalam wujud Z, tapi ia merasa kalau ini benar-benar hal yang harus diwaspadai     

"Huh ... ayolah, aku hanya ingin bermain dengan santai," gumam Zen.     

•Pyrallos ro Theos•     

-1th Floor     

-2th Floor     

-3th Floor     

-4th Floor     

-5th Floor     

.....     

.....     

...     

"Oh, aku tidak menduga kalau ada 100 lantai. Yah ... ini menjelaskan kenapa ujungnya tidak terlihat."     

Zen pun menekan tombol lantai pertama tetapi tiba-tiba tangannya bethenti saat mendengar omongan seseorang.     

"Hei bos, lihat! Dia masuk sendirian, apa kita incar saja dia saat di dalam?"     

"Hehe, dia akan jadi mangsa yang empuk."     

"Ohh ternyata di dalam bisa terjadi hal yang seperti itu kah .... Yah biarlah, ini akan menjadi lebih menyenanglan," batin Zen, ia juga memasang seringai di ekspresinya.     

"Sepertinya dia akan menjadi target berikutnya dari grup itu."     

"Yah ... aku merasa kasihan padanya."     

"Itulah kenapa kalian harus memiliki party untuk masuk ke menara."     

Zen menghiraukan semua perkataan dari player lain itu dan tetap melanjutkan untuk masuk.     

....     

"Uwahhh, ini benar-benar di luar ekspetasiku, kukira dalamnya akan seperti reruntuhan atau semacamnya tetapi ini benar-benar hutan."     

» 1st Floor: Hunter Forest«     

•Tower Guide•     

1. Setiap player atau party yang memasuki lantai baru, akan di teleport secara acak di bagian Starting Zone di lantai itu.     

2. Dengan membunuh Boss lantai, akan membuka pintu lantai selanjutnya. Dan Boss menjatuhkan drop khusus dengan kesempatan 100% hanya saat kematian pertamanya.     

3. Saat mati dalam menara, player akan otomatis dikirim ke altar pembangkitan di pusat kota dalam 30 detik.     

4. Saat menghadapi monster, player tidak akan bisa keluar menara.     

5. Player bisa mendapatkan Recall Stone saat membunuh monster jika beruntung. Hal itu berguna untuk keluar secara paksa dari menara.     

6. Setiap 5 lantai akan ada area save zone.     

7. Tidak ada peraturan khusus di menara, jadi berhati-hatilah dengan nyawamu.     

"Hmm ... hmm ... apa-apaan yang terkhir itu? Jangan bilang arti dari tidak ada peraturan khusus, berarti player diijinkan untuk saling membunuh dan mencuri?" Zen bertanya-tanya akan hal itu.     

Yah, dari nada bicaranya Zen memang tidak terlalu suka dengan hal nomer 7 itu. Tapi dalam hatinya yang sebenarnya dia cukup senang karena dia tidak akan bosan dengan mudah.     

Sebenarnya di dalam game ini mati karena monster masih lebih baik dari pada mati karena dibunuh sesama player. Jika terbunuh oleh monster, player hanya akan menjatuhkan 1 jenis itemnya.     

Tapi, jika itu mati karena player maka akan ada persentase 75% menjatuhkan 1 jenis item, 20% menjatuhkan 2 jenis item, dan 5% menjatuhkan 3 jenis item.     

Bahkan dengan 25% uang yang kita bawa juga akan jatuh. Jadi, merampok merupakan salah satu pilihan mendapatkan uang di game ini.     

Lalu disaat player mati, 50% Exp mereka akan hilang dan harus menunggu 15 menit untuk bangkit lagi. Dan saat kematian sudah lima kali berturut-turut, mereka akan dilarang log in selama 3 jam.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.