Adventure World

Lv. 19 - Kegaduhan & Update(?)



Lv. 19 - Kegaduhan & Update(?)

0"Ahhhh ... efek bleeding-nya tidak mau hilang!! Minum, minum, minum ...."     

Kali ini Zen sudah bisa santai, mungkin ... tetapi efek bleeding bekas dari terkaman setigaka sebelumnya masih belum hilang,.     

Karena itu dia meminum HP potion dengan terburu-buru, lukanya cukup lebar membuat efek bleeding yang dihasilkan cukup parah.     

Setelah beberapa menit akhirnya Zen bisa bernafas lega, tubuhnya juga sudah pulih tetapi armornya benar-benar hancur.     

"Kuh ... boss benar-benar bukan sesuatu yang bisa dihadapi sendirian. Aku bahkan tidak punya kesempatan meminum potion sama sekali, dan juga armorku benar-benar hancur."     

[ Hunter Forest - Clear ]     

[ Lantai kedua terbuka ]     

[ Reputation +500 ]     

[ Menjadi yang pertama mengalahkan boss, set armor Lone King didapatkan ]     

[ Mendapatkan last hit pertama boss, Dark Fang Necklace didapatkan ]     

[ Berhasil solo boss, Exp ×5 ]     

[ Anda telah naik level 20 » 21 ]     

[ Level skill meningkat ]     

[ Weapon Mastery 1 » 2 ]     

[ Soul Aura 1 » 2 ]     

"Ohoo ... lumayan ...."     

[ Apakah anda ingin menampilkan nama anda pada pemberitahuan pembunuhan Boss? ]     

"Tidak."     

[ Jawaban diterima ]     

"Itu tidak perlu, sekarang aku masih belum cukup kuat untuk muncul di permukaan. Biarkan Z saja yang akan memegang kendali untuk sementara," pikir Zen saat memperhatikan situasi.     

Dirinya yang sekarang masih belum bisa bertahan sendirian, karena itu lebih baik menyembunyikan fakta.     

....     

[ Seorang player telah mengalahkan Boss lantai pertama menara Phyrallos ro Theos, Lone Wolf. Lantai kedua telah terbuka ]     

[ Game akan mempersiapkan update untuk event mendatang, player diharap log out dalam waktu 20 menit ]     

[ Jika player tidak logout dalam ketentuan waktu, sistem akan memaksa player untuk keluar ]     

"Tunggu, seorang? Bukan sekelompok? Yang benar saja, apa sistem itu eror?"     

"Sepertinya tidak, hal yang disampaikan sistem pasti benar dan akurat."     

"Bukankah player itu sangat gila sampai bisa solo boss?"     

"Yah, aku penasaran sebesar apa statsnya sampai bisa mengalahlan boss sendiri."     

"Boss itu sendiri sangat kuat lo, aku pernah secara tidak sengaja menemukan lokasinya dengan partyku, dan dalam hitungan menit kami terbantai."     

....     

»Central of Kingdom, Spade Kingdom«     

"HEY! HEY! HEEEEY! Yang benar saja? Siapa orang hebat ini? Kana! Bisakah aku bertemu dengannya? Aku ingin sekali bertarung dengannya. Sangat, sangat, sangat ingin bertarung dengannya," ucap seorang player yang menggila di tengah kota.     

Ia player yang memiliki postur cukup tinggi dan penampilan layaknya seorang samurai.     

"Ken-nii jangan buat keributan di tengah kota. Lihat! Semuanya memperhatikan kita," ucap wanita yang bersamanya berusaha menenangkan.     

"Gyahahahaha ... aku tau itu. Hanya saja ... aku terlalu senang mengetahui ada seseorang yang hebat seperti ini."     

....     

»Ashround Town, Clover Kingdom«     

"CHIBA!! Kau lihat pengumuman tadi? Bukankah itu luar biasa?"     

"Hem, memang terdengar sangat hebat."     

"Aku juga baru saja mengirim anak-anak yang terdekat dengan menara untuk memeriksa siapa player itu. Kuharap kita bisa mengajaknya bergabung."     

"Baguslah, tapi Gill ... aku punya firasat siapa yang telah mengalahkan boss ini."     

"Jangan bilang ...." Wajah Gill mulai menegang dan Chiba hanya tersenyum melihatnya.     

....     

»Mesaia Island«     

Banyak player yang ricuh karena kekalahan boss lantai pertama menara, hal itu mengakibatkan pintu masuk menara sangat padat akan player yang ingin mengetahui identitas siapa player yang bisa solo boss tersebut.     

Sedangkan Zen, ia benar-benar terjebak saat mendengar dari beberapa player yang masuk ke menara. Dia sedang mencari kesempatan untuk menyelinap ke rombongan player yang akan keluar, agar tidak terlihat mencurigakan.     

"Benar-benar merepotkan, jika aku keluar sendiri tingkat resikonya akan meningkat. Jadi mau tidak mau aku harus menunggu."     

Sekitar 10 menit telah berlalu Zen akhirnya bisa keluar, salah satu alasan dia bisa keluar adalah pemberitahuan update yang menyuruh para player untuk segera log out. Dan setelah keluar dari menara Zen juga langsung log out dari game begitu saja.     

....     

"Hah ... akhirnya bisa istirahat."     

Sekarang pukul 3 pagi dan Arka baru memutuskan untuk tidur. Memang sejak Arka mendapatkan pekerjaan dengan shift malam, ia lebih sering menghabiskan waktu di pagi hari untuk tidur dan lebih aktif di malam hari.     

Sebelum itu Arka memeriksa handphone-nya, dan ternyata ada beberapa pesan masuk yang dikirim oleh Cecil tepat saat Arka bermain game.     

Cecilya: Selamat Malam Arka, maaf jika aku menggagumu malam-malam..., ini soal permintaanku waktu itu, apa kamu punya waktu besok siang? Jika kamu bisa aku akan ke rumahmu saat pukul 11, tetapi jika kamu sibuk itu juga tidak apa-apa.     

"Hmm ... kaku sekali pesannya. Yah karena besok hari sabtu, sekarang akan kubalas, 'ten-tu sa-ja a-ku bi-sa' oke, kirim."     

"Keluar dengan wanita kah ... sepertinya ini akan menjadi pengalaman pertamaku."     

....     

Sebuah mobil mewah melintasi jalanan sebuah komplek perumahan. Lalu sebuah langkah kaki turun dari mobil itu dan mendekat ke sebuah rumah.     

"Huh ...." Gadis itu menghela napas saat di depan pintu rumah tujuannya. Sepertinya dia sedang menyiapkan diri untuk melakukan sesuatu.     

"Tenanglah diriku, ini kesempatan langka yang datang secara kebetulan. Jangan sampai mengacaukannya," ucapnya dalam hati untuk dirinya sendiri.     

Saat gadis itu tengah ingin mengetuk pintu, pintu tersebut telah terbuka. Dan tepat ditengah ada seorang pria dengan tinggi sekitar 185 cm.     

Dengan penampilan celana jeans hitam, sebuah t-shirt putih, dan cardigan panjang hitam. Sedangkan gadis yang ada di depannya.     

Dengan gaun putih lengan panjang berpita hitam di bagian depan pinggang, dan sebuah floppy hat berwarna hitam. Untuk sesaat pandangan mereka tidak bisa beralih satu sama lain.     

"Selamat Siang," sapa lembut Arka. "Kau terlihat sangat cocok dengan pakaian itu," sambungnya dengan pujian.     

"Siang, dan terima kasih. Arka juga terlihat lebih keren dengan pakaian itu." Cecil yang terlalu malu mengatakan hal itu malah berakhir menjadi sebuah gumaman.     

"Eh? Apa? Aku tidak terlalu dengar," ucap Arka berusaha mendekatkan telinganya.     

"Umm ... maaf, tidak ada apa-apa. Sebaiknya kita berangkat sekarang," ucap Cecil yang menarik Arka masuk ke dalam mobilnya.     

"Baiklah, baiklah, setidaknya biarkan aku mengunci pintu rumah sebentar."     

....     

Di dalam mobil, Arka duduk di belakang dengan Cecil. Sedangkan tempat duduk di depan diisi oleh dua bodyguard Cecil.     

"Kalai tidak salah, mereka dua orang yang sama pada waktu itu. Hiiik! Apa itu tadi? Aku yakin kalau salah satu dari mereka baru saja melirikku." Dalam hati Arka menjerit ketakutan, karena pandangannya dengan salah satu bodyguard sempat bertemu. Oleh sebab itu ia mengalihkan mukanya.     

"Arka, apa ada tempat yang kamu ingin datangi?" tanya Cecil.     

"Hmm ... aku tidak terlalu peduli kemana kita akan pergi, karena ini adalah keinginanmu pada dasarnya. Jadi terserah kemanapun tujuan kita."     

"Baiklah, Pak Amir ke tempat itu ya."     

"Baiklah Nona."     

"Ngomong-ngomong Arka, apa kamu telah mendengar pengumuman di game A-World tentang seorang player yang mengalahkan boss sendirian?"     

"E-Eh ... yah aku mendengarnya," jawab Arka drngan terbata-bata.     

"Aku penasaran seberapa besar stats yang dia miliki untuk bisa mengalahkan seekor boss sendirian. Padahal partyku waktu itu gagal, sedangkan player ini berhasil sendirian."     

"Kurasa stats yang dia miliki tidak sehebat itu, mungkin dia punya suatu cara agar bisa bertarung seimbang dengan boss."     

"Benarkah?" Cecil ragu dengan jawaban Arka dan mulai memandangnya dengan serius.     

"Mmm ... entahlah, ini hanyalah firasatku saja," ujar Arka yang memutar matanya.     

"Hm ... Arka!" Cecil memanggil Arka dengan suara agak membentak.     

"Y-Ya apa?" jawab Arka yang terkejut.     

"Kamu pasti tahu sesuatu kan?"     

"Ayolah, aku hanya seorang pemain yang suka mondar-mandir hanya untuk mengumpulkan uang, tidak lebih dari itu."     

"Benarkah?" Cecil masih memandang Arka dengan tatapan yang mengintimidasi.     

"Benar, aku serius."     

"Baiklah aku percaya, kalau begitu beritahu aku nama avatarmu dalam game."     

"Huh?!"     

Arka terkejut setengah mati saat mendengar pertanyaan Cecil. Karena sejauh ini Arka selalu sebisa mungkin menghindari pertanyaan tersebut untuk dibahas.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.