Adventure World

Lv. 26 - Point



Lv. 26 - Point

0•Chaos Abomination•     

???? | ☆☆☆     

Lv. 20     

HP : 40.000     

Seekor monster berwujud humanoid yang kekar setinggi tiga meter, memiliki kulit berwarna ungu gelap, muncul dari sebuah gumpalan asap hitam.     

Pada bagian kepala monster itu, hanya terdapat sambungan dengan leher dan bagian rahang bawah, dan untuk sisanya hanya berupa api hitam yang membara.     

Reaksi Zen cukup santai saat melihat kemunculan monster itu, berbeda dengan para gadis yang memperlihatkan tatapan resah dan khawatir.     

[Eyes of Insight]     

"Auranya benar-benar luar biasa, bagaimana ini? Monster ini bahkan lebih kuat dari boss lantai pertama menara dewa. Kak Erika dan yang lain juga pasti masih kelelahan." Ai yang telah melihat tingkat kekuatan monster yang ada di depannya hanya bisa berucap dalam hati.     

Keempat gadis itu pun mulai berkumpul, dengan Ai sebagai pusatnya, lalu Ai pun menoleh ke arah Zen. "Kak Zen, sebaiknya kita pergi dari sini. Sebelum monster itu sadar."     

Zen hanya menganggukkan kepala. Tetapi sayang, karena langkah kaki mereka yang tidak sengaja terdengar membuat monster itu bereaksi. Dan monster itu seketika melesat ke arah mereka.     

Erika pun menerima sebuah hantaman tangan kosong dari monster itu dengan perisainta, dan tentunya masih bisa ia tahan.     

Yuki dan Celyn yang menggendong Ai menjauh untuk menjaga jarak, disusul dengan skill pendukung Ai yang mulai diaktifkan.     

Zen juga mengaktifkan skillnya dan melesat untuk membantu Erika menahan serangan dari tangan yang lain monster itu.     

[Line Slash]     

"Keras sekali," gumam Zen.     

Kepalan tangan Abomination dan Katana Zen saling bertemu. Beruntungnya Zen mendapatkan Buff dari Ai.     

Ia bahkan mengkonsumsi Potion pendukung yang membuatnya bisa bertahan. Bisa dilihat dari kedua serangan itu tidak ada yang bergeming sama sekali.     

"Walaupun ini terlihat seimbang, kebenarannya aku harus fokus mengeluarkan semuanya untuk tetap bertahan," batin Zen yang mengeluh.     

[Ice Javelin]     

[Fatal Arrow]     

Sekitar lima lembing es dan sebuah anak panah cepat dengan aura mematikan mengarah langsung ke Abomination. Zen dan Erila pun segera menyingkir dari hadapan Abomination.     

Kelima lembing Yuki berhasil mengenai tubuh Abomination, tetapi lembibg-lembing itu langsung hancur dan hanya memberikan damage yang tidak seberapa.     

Bahkan anak panah Celyn yang menuju ke langsung bagian jantung Abomination, hanya sedikit menggores.     

Melihat dampak yang tidak seberapa dari skill yang mereka keluarkan, kedua gadis itu bagaikan api di lilin yang tenang lalu tersiram oleh tumpahan minyak yang membuatnya semakin membara.     

Rentetan serangan es dan anak panah keluar dari mereka berdua. Sedangan Erika masih menghadapinya dengan saling bertukar serangan antara tinju Abomination dan pedangnya.     

Lalu Zen, dengan kecepatannya dan skill mematikannya, ia mengincar titik-titik vital Abomination. Dan beberapa kali membantu Erika menahan serangan.     

•Chaos Abimination•     

HP : 30.478     

"Ini cukup aneh, sekitar seperempat HP-nya telah berkurang. Tetapi monster ini masih menggunakan serangan biasa saja. Aku kira serangannya akan lebih bervariasi seperti tipe Boss pada layaknya. Para gadis itu juga seharusnya menyadarinya," batin Zen yang keheranan.     

Tepat setelahnya, monster itu mulai berperilaku berbeda. Abomination mulai menjaga jarak, dari kedua tangan dan kakinya muncul api hitam seperti yang ada di kepalanya.     

[ Chaos Abomination menggunakan Hell Reinforcement. Jika player terkena serangannya secara langsung, akan memberikan efek kutukan api hitam yang tidak bisa padam ]     

"Ahh, akhirnya keluar," gumam Zen.     

Di waktu yang bersamaan, monster itu melesat dengan cepat ke arah Erika. Beberapa serangan berhasil ditahan, tetapi serangan yang tetakhir membuat Erika terhempas.     

Zen yang berada di jalur Erika terlempar berusaha menahannya dari belakang untuk membantunya berhenti.     

"Hei, kau tak apa-apa?" tanya Zen.     

Erika menunjuk ketiga gadis lainnya yang sedang dalam kondisi darurat lalu berkata, "Jangan khawatir. Selain itu, kita harus cepat melindungi mereka."     

....     

"Kak Erika!! Kak Zen!!" teriak Ai yang melihat kondisi Erika dan Zen.     

"Jangan khawatir Ai, mereka berdua akan baik-baik saja. Bar HP mereka masih cukup banyak, dan juga Erika tidak menerima serangan secara langsung," ucap Yuki yang memcoba menenangkan.     

"Itu benar, lagipula kita harus cepat menjauh. Monster itu suda–" ucap Celyn terpotong karena menyadari kalau Abomination telah berada di depan mereka dengan posisi siap menyerang.     

[Barier Seal]     

Beruntungnya Ai berhasil mengaktifkan skillnya untuk memunculkan sebuah barier untuk melindungi.     

Sayangnya barier tersebut terlihat kalau tidak dapat bertahan lebih lama dari serangan Abomination.     

Tidak diam begutu saja Yuki dan Celyn menyiapkan sebuah skill untuk melawan balik Abomination.     

[Radiant Arrow]     

Berbeda dengan Fatal Arrow yang memberikan efek penetrasi yang membunuh. Radiant Arrow lebih seperti melakukan charge pada anak panah untuk sebuah serangan area berefek ledakan yang mengakibatkan knockback.     

[Ice Coffin]     

Tepat setelah barier hancur, Abomination terkurung di sebuah bongkahan es yang cukup besar.     

Sayangnya bongkahan es itu tak bertahan lama. Terlihat kalau mulai muncul retakan di beberapa bagian.     

Dan sebelum bongkahan es itu benar-benar hancur, Celyn melepaskan anak panahnya. Dan itu berhasil mengenai monster itu.     

Sebuah anak panah berukuran cukup besar dengan kilatan cahaya keunguan yang membungkusnya. Mendorong Abomination menjauh dan berakhir dengan sebuah ledakan energi yang memberikan efek hempasan di sekitarnya.     

•Chaos Abimination•     

HP : 21.312     

....     

"Kombinasi mereka memang hebat," gumam Zen. "Wah ternyata mereka berhasil yah ... Erika, bagaimana kalau kit–"     

Karena terlalu fokus dengan pertarungan di depannya, Zen tidak menyadari kalau Erika sudah pergi ke arah para gadis yang lain. Dan itu sudah lebih dari setengah jalan.     

"Astaga, setidaknya tunggu aku."     

....     

Abomination memang mendapatkan dampak dari serangan sebelumnya, tetapi itu masih belum cukup.     

Sekali lagi dia berusaha menyerang. Kali ini salah satu tangannya mengeluarkan sebuah energi hitam dan membesar, ini bisa dianggap serangan terkuatnya.     

Dengan kecepatan Abomination, ketiga gadis itu tidak sempat berekasi. Tetapi tertolong oleh Erika yang berhasil menahannya.     

"Astaga ... ini lebih kuat dari yang terakhir kali. Sepertinya memang waktunya menggunakan itu," keluh Erika dalam diam.     

[Shield of Vengeance]     

Dari perisai Erika muncul sebuah cahaya keemasan yang berkilau, dan menghasilkan sebuah ledakan kuat yang bahkan bisa menghempaskan Abomination.     

•Chaos Abimination•     

HP : 15.866     

"Shield of Vengeance, skill yang mengeluarkan 50% dari total damage yang diterima player dalam kurun waktu dua jam. Kak Erika benar-benar mengeluarkannya," gumam Ai.     

"Eri! Itu hebat sekali."     

"Ehehe ... serangan Celyn yang sebelumnya juga hebat kok."     

"Erika dimana si Zen itu?" tanya Yuki.     

"Benar, dimana kak Zen?" tanya Ai juga.     

"Mungkin dia masih di sana. Aku meninggalkannya begitu saja tadi saat dia bergumam sendiri."     

....     

Kondisi Zen saat ini, sambil berlari dia menyaksikan serangan yang dilakukan Erika sebelumnya, dan sepertinya dia cukup terkesan.     

"Itu hebat, bagaimana bisa serangan dari perisai bisa sekuat itu? Mereka benar-benar bukan player biasa."     

Saat itu juga Zen menyadari kalau lawan mereka masih belum mati. Dari tempat Abomination berada, terlihat kalau monster itu masih berdiri. Kali ini seluruh tubuhnya membesar dan warna kulitnya semakin gelap.     

[ Bunuh ... Bunuh ... Bunuh .... ]     

"Sial, suara apalagi itu? Ini bukan suara notifikasi yang biasanya. Tidak lupakan itu, aku perlu menggunakan skill itu sekarang."     

....     

"Semuanya, ini masih belum berakhir," teriak Yuki untuk memperingati.     

"Tidak mungkin kan ... monster itu memiliki mode Berserk?" celetuk Erika yang tidak percaya.     

"Bagaiamana ini? MP ku sudah menipis, begitu juga potionku telah habis," keluh Celyn.     

Para gadis yang lain tidak bisa berkata apa-apa karena mengalami hal yang serupa.     

"Tidak apa-apa, aku akan menahannya," ucap Erika yang telah bersiap.     

"Hei hei, aku juga ingin mendapatkan bagian loh ... dari tadi hanya kalian saja yang menghadapinya."     

Zen yang baru saja datang berdiri di bagian paling depan, seperti ia berencana menghadapi monster itu secara langsung.     

"Tuan bertopeng? Aku tahu kalau kau kuat. Tapi jangan berdiri di sana! Kau ini player tipe kecepatan kan? Jadi biarkan aku yang menahannya," ucap Erika yang bermeksud memperingati.     

"Tipe kecepatan? Sejak kapan? Aku memang cepat. Tapi ... bukan berarti aku hanya cepat."     

"Eh...."     

"...."     

"...."     

[Deep Slash]     

Dari luar terlihat kalau bilah katana Zen bersinar di dalam sarungnya, kali ini ia mencoba menggunakan skill barunya yang terkuat.     

"Ugh ... katanaku semakin berat. Bagian tersulit dari skill ini adalah menahan senjata yang menjadi lebih berat. Seperti yang kuduga, dari awal skill ini memang berbeda. Terlihat dari harganya yang lebih mahal dan efeknya yang menggiurkan," pikirnya saat menggunakan skill.     

Dari pengelihatan Zen, muncul sebuah titik target kecil di bagian tubuh abomination yang menandakan titik vitalnya.     

[ Bunuh ... Bunuh ... Bunuh .... BUNUH!!! ]     

"Ahh sial, berisik. Sekarang aku ingat dengan suara ini, pemiliknya pasti makhluk hitam menyeramkan itu," batin Zen bersamaan dengan mengenang peristiwa waktu itu.     

Karena terlalu berat, Zen menggunakan dua tangan untuk memegang katananya.     

"Cepat serang Zen!!!" teriak Celyn.     

"Tuan bertopeng menyingkirlah saja!!."     

"Kak Zen!!"     

"....."     

"Aku sangat ingin menyerang. Tapi tunggu ... tunggu dia lebih dekat, lebih dekat ...," gumam Zen yang menanti-nanti.     

Saat Abomination berada tepat di depannya, Zen merasa waktu melambat ia bisa melihat dengan tepat sasarannya.     

"Lebih dekat ... lebih dekat ... dan ... potong." Dengan sebuah tebasan yang tenang dan mematikan, Zen berhasil memotong lurus tepat bagian jantung Abomination dan membuatnya terbunuh.     

[ Anda telah naik level 21 » 22 ]     

[ Mendapatkan bonus 5.000 point dari mengalahkan Boss ]     

Bertepatan saat mereka berhasil membunuh boss itu, siatem juga mengumumkan kalau event telah selesai.     

•Rise of ARC City - Selesai•     

- Monster yang terbunuh: 740/?????     

- Point: 12.400     

[ Penukaran point tersedia, anda bisa menukarkan point kapan saja dalam batas waktu tertentu ]     

"Yah ... setidaknya event pertama telah selesai." Saat Zen membalikkan badannya, ia mendapatkan tatapan yang memancarkan sebuah pertanyaan, "Bagaimana kau melakukan yang barusan itu?"     

"Hah ...." Zen hanya bisa menghela napas.     

__________     

» Deep Slash – [II] [0,2%] [Active]     

MP Cost: 500     

Cooldown: 10 menit     

Ket: Memusatkan energi sihir pada bilah pedang, player akan memberikan kerusakan 200% Physical Power. Player juga akan mendapatkan pengelihatan titik vital lawan, jika serangan skill tepat mengarah di titik vital, kerusakannya akan di perkuat 2 kali lipat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.