Adventure World

Lv. 7 - Persiapan [1]



Lv. 7 - Persiapan [1]

0»Windhall Town, Heart Kingdom«     

"Kukira kamu tidak akan bermain game lagi."     

"Ya ... sebenarnya aku memainkannya karena kondisi. Kami tahu, mama melarangku keluar selama satu bulan. Jadi ini bisa dibilang salah satu caraku menghabiskan waktu," jelasnya dengan nada agak murung.     

"Itu salahmu sendiri kan? Memangnya siapa yang menyruhmu pergi suatu tempat sendirian. Saingan Papamu itu tidak sedikit, jadi wajar kalau ada yang mengincarmu."     

"Aku tau itu, tapi untungnya ada pria baik hati yang mau menyelamatkanku. Bahkan sampai membuat dirinya sendiri dalam bahaya."     

"Oh ... apakah Cecil tertarik dengan seorang laki-laki?"     

"Bukaaan ... aku hanya merasa kagum padanya dan juga panggil aku Celyn disini!" ucap Cecil dengan nada tinggi.     

"Baiklah ...."     

"Tapi yah ... jika ini memang takdir aku tidak akan menolaknya," gumam Cecil.     

"Apa? aku tidak dengar."     

"Ahh ... sudahlah. Ayo Yuki!! Antar aku ke Training Center sekarang."     

"Astaga ... setidaknya jawab pertanyaanku," gumam Yuki.     

Mereka pun melanjutkan obrolannya sambil berjalan menuju tempat tujuan.     

....     

Lalu Zen sekarang dengan santainya berjalan di kota Ashround, ia sedang mencari tempat Pandai Besi dan Toko Ramuan untuk membeli armor dan potion.     

Sebelumnya bahan mentah dari serigala yang ia jual masih tersisa. Zen berencana untuk meminta bantuan dari pandai besi untuk membuatkannya sebuah armor.     

Zist yang dimiliki Zen setidaknya sudah menyentuh 10 silver. Selain dari hasil menjual material dari serigala sisanya adalah Zist yang diberikan untuk pemula, yang berjumlah 3 Silver.     

"Setidaknya game ini tidak pelit terhadap pemula." gumam Zen.     

Suasana abad pertengahan, banyak player dan NPC lalu lalang, dan kedai berserakan di pinggir jalan.     

Zen benar-benar sangat menikmatinya. Karena dari segi visual dunia ini hampir tidak ada bedanya dengan dunia nyata.     

Setelah beberapa saat akhirnya Zen berhasil menemukan tempat pandai besi yang tidak terlalu ramai.     

Atau bisa dibilang tidak ada pengunjung sama sekali, mungkim karena tempatnya yang berada di dalam sebuah gang.     

»Yort Forge«     

"Nama yang bagus. Kalau begitu ...."     

Zen membuka pintu yang diiringi suara lonceng dan melangkahkan kakinya masuk.     

"Permisi ... apa ada orang?"     

Tidak ada yang merespon Zen sama sekali, jadi dia memilih untuk melihat-lihat sebentar pajangan yang ada.     

•Copoer Sword•     

Sword | Common     

Lv.5     

_____     

P. Atk: 10-15     

Atk. Speed: 1/sec     

+2 Str     

"Hmm ... dengan begini aku paham bagaimana standar dari senjata umum," gumam Zen.     

"Nak, apa yang sedang kau lakukan?"     

Dari sumber suara, muncul pria tua cebol dengan sebuah kaca mata pelindung dan janggut lebat berwarna putih. dia seorang ....     

"Dwarf kah ...," pikir Zen saat melihat penampilan orang tersebut.     

"Pak tua apa toko ini milikmu?"     

"Ya, lalu? Apa kau mencari sesuatu disini?"     

Zen melangkah mendekat ke arah Dwarf itu sambil menyiapkan sesuatu.     

"Aku punya sedikit bahan-bahan disini, apa kau bisa membuatkanku sebuh light armor?"     

"Kenapa kau tidak membeli langsung saja?"     

"Ya ... kupikir jika aku menyiapkan bahanku sendiri harganya akan lebih murah."     

"Bocah pintar, biar kujelaskan. Pada dasarnya material akan mencakup setengah dari harga barang jadi. Jadi keputusan tepat untuk menyiapkannya sendiri, jarang sekali ada orang sepertimu. Biasanya mereka tidak akan membuang-buang waktu mengumpulkan bahan hanya untuk sebuah perlengkapan," ucap Dwarf tua itu kepada Zen.     

"Apa ini perilaku NPC untuk menasihati player? Yah ... setidaknya ini pengetahuan yang bagus," batin Zen.     

"Ohh ... terima kasih atas pujiannya. Jadi apakah bisa?" tanya Zen sekali lagi.     

"Tentu, biarkan aku melihat barang yang kau bawa."     

Zen memberikan item yang baru saja ia keluarkan dari inventory, hal itu memuat dari kulit serigala, taring serigala, cakar serigala, dan beberapa bahan lain yang Zeb beli.     

"Tidak buruk, dengan kemampuanku saat ini light armor biasa akan selesai dengan cepat. Kembalilah dalam beberapa jam."     

"Baiklah terima kasih, ini uang mukanya."     

Zen pun melangkah pergi meninggalkan tempat itu.     

"Oh ya, pak tua bagaimana aku harus memanggilmu?"     

"Namaku Troy, panggil saja sesukamu."     

"Aku Zen, kalau begitu sampai jumpa pak tua Troy."     

"Bocah yang menarik ...."     

....     

"Baiklah, untuk urusan armor selesai, jika kuperkirakan satu set armor biasa itu akan menghabislan 5 silver jika melihat harga yang lainnya. Kalau begitu sekarang waktunya mencari makanan dan potion."     

Zen berhenti di beberapa kedai yang ia temui, untuk menghemat uang dia memutuskan untuk membeli roti kering yang dihargai 1 copper untuk 1 buahnya dan menghabiskan 1 silver untuk 10 buah roti kering.     

Untuk air Zen tidak terlalu khawatir, di dalam hutan juga ada sungai yang dimana asalkan sistem mengatakan airnya aman maka tidak masalah mengambilnya dengan botol.     

"Dan sekarang waktunya ke Toko Ramuan."     

Zen berkeliling sekali lagi dengan melihat map berulang kali, ia sudah mulai terbiasa dengan struktur jalanan kota. Bahkan dia sudah tidak masalah mencari tempat menggunakan map.     

»Round Herb's Hall«     

Berbeda dengan tempat milik Troy, tempat Alchemist ini berada di dekat pusat kota dan memiliki ukuran cukup luas. Mungkin karena itu dinamakan aula herbal.     

Saat Zen masuk ada banyak player lain disekitarnya yang tersebar dimana-mana. Mereka terlihat sedang memilih-milih potion yang dipajang di rak penyimpanan yang tersebar di ruangan.     

Tidak sedikit juga ada barang lain di rak-rak itu, sepertinya selain menjual potion dan tanaman obat, tempat ini juga menjual magic item.     

Zen pun mendekat ke arah resepsionis, disana ada seorang pria dewasa dengan telinga kucing, tidak salah lagi dia Beastkin.     

"Tadi Dwarf sekarang Beastkin, mereka cukup tersebar ternyata," gumam Zen dari kejauhan.     

"Halo tuan, nama saya Rudy apa ada yang bisa saya bantu?" sapa lembut pria kucing itu.     

"Ohh sangat sopan," pikir Zen     

"Saya ingin membeli beberapa 10 HP potion dan 10 MP potion tingkay I. Kira-kira berapa harganya?"     

"Untuk harga satuan HP dan MP potion tingkat I adalah 3 copper, jadi total pembelian anda 6 silver."     

Zen kaget melihat harganya, ini sudah tidak sesuai dengan perkiraannya sejauh ini.     

"Tiga copper? apa kau yakin?"     

"Ya tuan, alhir-akhir ini harga tanamam herbal meningkat. Hal itu disebabkan bertambahnya populasi monster dan adanya sarang goblin di hutan, jadi mengumpulkan tanaman juga menjadi lebih susah."     

"Tunggu, bagaimana kalau aku menukarnya dengan ini?" Zen mengeluarkan sesuatu dari inventorynya, hal itu adalah Vein Leaf dan Azure Shaft. Keduanya merupakan bahan dasar pembuatan HP dan MP potion.     

Zen sebenarnya iseng mengambilnya saat di hutan, dan berharap akan berguna. Dan dia tidak menyangka akan secepat ini bahan itu akan berguna.     

"Tuan apa anda bersedia menjualnya pada kami?" tanya Rudy dengan penuh semangat.     

"Seperti yang kubilang, tukarkan saja dengan potion yang sesuai."     

"Baik tuan ...."     

Zen tidak menyangka kalau reaksi dari pria kucing bernama Rudy itu akan seperti ini, dia tergesa-gesa dan terlihat cukup senang saat Zen mengeluarkan bahan herbal itu.     

"Baiklah tuan, kami telah memperiksanya 20 Vine Leaf dengan kualitas bagus akan kami berikan 5 HP potion tier II, lalu sisanya 40 Vine Leaf yang biasa akan kami berikan 20 HP potion tier I.     

"Lalu 10 Azure Shaft yang masih bercahaya akan kami tukar dengan 5 MP potion tier II, dan yang terakhir 30 Azure Shaft biasa akan kami tukar dengan 15 MP potion tier I."     

•HP potion I•     

Efek: Memulihkan 100 point HP.     

•HP potion II•     

Efek: Memulihkan 500 point HP.     

•MP potion I•     

Efek: Memulihkan 100 point MP.     

•MP potion II•     

Efek: Memulihkan 500 point MP.     

"Oke, terima kasih."     

Zen tanpa basa-basi memasukannya semua ke inventorynya dan melangkah keluar, tapi sebelum itu.     

"Tuan siapa nama anda?"     

"Zen, panggil saja seperti itu."     

"Kalau begitu semoga selamat di jalan tuan Zen, kapan-kapan kalau kesini lagi jangan lupa membawa tanaman herbal lebih banyak lagi," teriak Rudy kepada Zen yang sudah ada di dekat pintu.     

[Kedekatan dengan Rudy +10%]     

"Hoo ... yang seperti ini juga ada ternyata," gumam Zen     

"Baiklah Rudy, sampai jumpa." Zen melambaikan tangannya dan langsung pergi keluar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.