Adventure World

Lv. 48 - Tujuan Selanjutnya



Lv. 48 - Tujuan Selanjutnya

0Special Class, kali ini kita akan sedikit membahasnya sekali lagi. Masih seperti biasanya, Special Class adalah hal yang langka dan diinginkan semua player.     

Akhir-akhir ini muncul para pemegang Special Class, yang dimana Special Class milil mereka adalah evolusi dari Class biasa milik mereka.     

Special Class yang kita bahas kali ini berasal dari clasa Warrior, class ini dapat memunculkan 4 Special Class, yang sesuai dengan jumlah elemen yang ada.     

Uniknya nama dari Special Class mereka mengikuti style dari senjata yang mereka gunakan sejak awal.     

Diawali dengan Inferno Saber, dia adalah player swordsman dengan jenis aliran pedang Saber. Special Classnya membuat dirinya dapat memanipulasi api sambil berpedang.     

Lalu Sea Dancer, ia memiliki plau style dengan aliran Fencer, dan atribut miliknya adalah air. Kemudian Gale Lancer, ia awalnya adalah Knight dengan senjata tombak, dan setelah berganti ke Special Class, ia bisa menggunakan sihir angin saat beraksi dengan tombaknya.     

Keempat Terraian Guardian, sesuai namanya ia awalnya adalah Knight tipe Guardian. Special Classnya membuat oertahanannya semakin tidak tertembus, hal itu juga membuatnya menjadu salah satu top Tanker saat ini.     

Lalu yang tersisa adalah Archpaladin dan Grim Reaper. Keduanya adalah evolusi dari Paladin dan Reaper. Uniknya kedua claaa ini adalah tipe petarung, tapi asal muasal mereka dari Class Mage, White Mage dan Black Mage.     

Berbeda dengan empat Special Class sebelumnya yang membutuhkan tes atau quest untuk mendapatkannya, kedua class ini bisa didapatkan hanya dengan menjadi yang pertama mempelajarinya.     

Bisa dibayangkan bukan, betapa beruntungnya mereka yang tidak sengaja menjadi yang pertama mempelajari kedua class ini.     

Grim Reaper hampir sama saja dengan Reaper, keduanya menggunakan Sabit sebagai senjata utama. Namun ada sedikit oerbedaan menonjol, skill Grim Reaoer kebanyakan dapat menimbulkan debuff death yang memiliki efek instan kill jika mencaoai stack tertentu.     

Lalu Archpaladin dan Paladin. Normalnya Paladin adalah class tipe defensif dan dapat melakukan skill penyembuhan. Tapi Archpaladin adalah Class yang tidak hanya defensif dan hebat sebagai penyembuh, Class ini juga memiliki damage yang lebih tinggi dan skill HoT (Healing Over Time) yang cukup bagua untuk dirinya sendiri. Bisa dibilang, Archpaladim adalah Tanker dengan kemampuan regenerasi tanpa akhir.     

Untuk sekarang, cukuo sampai sini Special Class yang kita bahas. Di waktu selanjutnya kita akan membahas Special Class yang berasal dari Class lain. Perlu di ingat, special sendiri juga memiliku tingkatan. Jadi tidak semua Special Class sama-sama hebatnya. yang menyamakan mereka adalah pemegangnya bisa dipastika memiliki Special Skill.     

....     

»Mesaia Island«     

"Zen, kita sudah setengah jam mencarinya dan dia masih belum ketemu."     

"Yah, ini menyebalkan. Dia memang sedikit usil, tapi ini berlebihan. Bahkan ia menyembunyikan diri dari radar pertemananku."     

"Ada yang bisa kubantu tampan?"     

Seketika Zen dan Luck menlompat terkejut menjauh dan memasang posisi siap bertarung.     

Sebelumnya terdengar suara wanita tiba-tiba berbisik ke telinga mereka. Dan benar ternyata ada seorang wanita di belakang mereka.     

Wanita itu terlihat seperti NPC, tapi cara bicaranya seperti player. Zen kemudian mendekat ke arahnya, dan tanpa basa-basi menarik katananya dan mengarahkannya ke leher wanita itu.     

Menyadari kalau Zen sungguh-sungguh, wanita itu juga menarik sebuah dagger untuk menahan serangan Zen.     

"Oi oi, yang benar saja. Kau kaku seperti biasanya, ayolah sedikit bercanda tidak masalah kan?" Dari suara wanita menjadi suara pria, dari tampilan wanita menjadi seorang pria.     

Ternyata wanita tersebut bukanlah NPC, melainkan player yang sedang dicari-cari oleh Zen. Player manusia dengan surai hitam panjang, memiliki warna mata merah delima. Bisa dibilang ia sedikit mirip dengan Zen. Hanya saja tubuhnya lebih kecil dan pendek.     

"Akhirnya kau ketemu, Dio."     

"Hahaha, Apa kau kesusahan menemukanku?"     

"Sedikit."     

"Ayolah, jangan malu-malu. Aku melihatmu dari awal, kau terlihat kesusahan menemukanku yang bahkan berada di dekatmu."     

Zen yang kesal mencengkram kera pakaian Dio dan berkata, "Kalau begitu, kenapa kau bersembunyi sialan?!"     

Dio menelan ludah karena ketakutan, dan mulai menjawab, "Karena menjahilimu terlihat sedikit mengasikkan."     

"Kau ...."     

"Anu, siapa dia Zen?"     

Tanpa disadari, Zen lupa kalau ia tidak sendirian. Ia kemudian berusaha tenang dang mencoba mengenalkan pria itu ke Luck.     

"Oh, dia–"     

Dengan cekatan Dio membebaskan diri dari cengkraman Zen dan langsung mendekat ke arah Luck.     

"Perkenalkan tuan, aku Dio. seorang Assassin handal yang siap menerima misi apapun asalkan bayarannya bagus."     

"Aku Luck, teman satu party Zen."     

"Ohhhh?! Teman ... satu ... party? Zen yang penggila pertarungan solo memiliki teman party? Tidak mungkin," ucap Dio terkejut dengan eskpresi yang dilebih-lebihkan.     

"Diam, terkadang aku juga butuh bantuan. Sekarang ada yang lebuh penting. Aku butuh sebuah info."     

Mendengar hal yang behubungan dengan pekerjaan, Dio seketika mengganti ekspresinya ke yang lebih serius.     

"Silahkan lakukan sesuai prosedur untuk memulai."     

Zen mengeluarkan beberapa koin gold dan menyerahkannya ke Dio.     

"Baiklah, lanjutkan."     

"Aku butuh sebuah dungeon untuk level di atas 30, kalau bisa yang masih tidak ada pengunjungnya. Apa kau ada kabar?"     

"Hmm~ sepertinya mustahil kalau kau mencari yang belum dikunjungi. Tapi kalau yang sepi pengunjung masih ada."     

"Tidak masalah, katakan saja."     

Dio mengeluarkan sebuah peta raksasa dari inventorynya. Lalu membukanya di tanah. Lick dan Zen ikut jongkok untuk melihat lebih jelas.     

"Ini dia," ucap Dio dengan menunjuk sebuah bagian peta. "Bagian Barat Daya kerajaan Diamond. Di sana ada sebuah Dungeon dengan limit level 30 sampai 40. Katanya karena medan perjalanan kesana sangat bahaya dan susah, jarang ada player yang mendatanginya."     

"Jadi kami harus melewati kota Stardust untuk sampai."     

"Yah, kurasa kota itu tidak akan bermasalah. Karena itu kota yang cukup bagus, dan fasilitasnya terbilang lengkap."     

"Baiklah, terima kasih. Aku akan ke sana."     

"Tentu, senang berbisnis denganmu Zen."     

Di saat mereka akan saling meninggalkan, Luck yang sedari tadi diam mulai mengangkat suara.     

"Hei kau, Dio. Aku ada pertanyaan, antara kau dan salah satu top Assassin, Earl. Siapa yang lebih hebat?"     

"Huh ... dari tadi kau diam saja, dan sekarang menanyakan hal seperti ini."     

"Apa kau berencana menjawabnya atau tidak?"     

"Tentu saja, harga diriku bisa runtuh jika diam saja. Tentunya aku yang lebih hebat, untuk apa seorang Assassin menyebut dirinya Assassin bila ia sudah dikenal oleh banyak orang?"     

Zen dan Luck terkejut mendengar jawaban Dio. Mereka takjub dan kagum akan mendalamnya sifat Dio pada avatarnya, di pandangan orang lin memang akan dianggao aneh.     

Tapi, bagi orang yang sesana aneh seperti Luck dan Zen, kata-kata itu sangatlah keren. Dan memiliki arti yang mendalam.     

"Aku ingin membuat sebuah kesepakatan dengamu," ucap Luck. "Tentunya bayaran yang kusiapkan untukmu bukanlah hal yang biasa."     

"I-ini ...."     

....     

"Membuat dia menjadi broker info ekslusif kita hanya dengan masing-masing satu Aksesoris tingkat A dari kita dan satu botol Training Potion. Kurasa itu cukup bagus."     

"Kan? Itu bagus kan? Awalnya aku berpikir kalau dia player Assassin yang menyebalkan, tetapi ia memiliki cara berpikir tersendiri ternyata."     

"Haha, awalnya dulu aku juga menganggapnya begitu. Sampai saat aku menerima tawaran untuk sebuah informasi dari dia. Laporannya sangat bersih, rapi, dan juga mudah dipahami. Itu yang membuatnya berbeda."     

"Ngoming-ngomong, Assassin tipe apa class miliknya Zen?"     

"Itu bukan sekedar Assassin, melainkan Special-Class dengan spesialisasi pada bidang Assassin."     

"Benarkah, kalau begitu apa nama Class miliknya?"     

"Joker."     

"Huh? Aku tidak salah dengarkan?"     

Sekali lagi Zen mengucapkan nama Class milik Dio, dan kali ini langsung di depan daun telinga Luck.     

"J-O-K-E-R. Paham?"     

"Ohh, aku tidak menduganya sama sekali."     

"Bisa dibilang Class miliknya hampir sama dengan Class Clown. Ahli dalam gerakan akrobat dan melempar pisau. Tapi Joker memiliki banyak keunggulan. Seperti dapat menggunakan pistol, dan ia dapat menyamar sesuai karakter yang ia lihat. Gila bukan? Dan yang bisa melakukan hal itu di game ini hanyalah dia."     

"Zen, bersamamu aku bertemu banyak orang yang aneh dan hebat."     

"Itu juga berlaku untukku."     

"Baiklah, tujuan kita berikutnya adalah Kerajaan Diamond."     

....     

"Lein, bagaimana ini? Potion kita sudah habis. Lina kehabisan mana, dan aku kehabisan anak panah. Ron juga terlihat kelelahan."     

"Sial, ini semua karena aku yang tergesa-gesa mengambil keputusan. Jika saja ... jika saja aku mendengarkanmu Riri."     

Sebuah Party sedang terjebak oleh kerumunan monster di dalam Dungeon. Tidak ada yang bisa mereka lakukan selain menunggu kematian, mungkin ... jika mereka berdua tidak datang.     

[Absolute Target]     

[Triple Crescent Slash]     

[Line Slash]     

[Athos]     

[Charge Bullet]     

Blar!!     

Suara ledakan akibat peluru Shotgun yang diperkuat memenuhi ruangan, bukan hanya itu saja, beberapa bagian dinding yang tidak sengaja kena ikut retak.     

"Oi, jangan menggunakan serangan sekuat itu sembarangan. Kau ingin kita terkubur hidup-hidup?"     

"Ya maaf, aku kan tidak sengaja."     

"Baiklah, kita bersihkan mereka semua."     

"Oke."     

Dari kejauhan party yang hampir kehilangan harapan itu akhirnya bisa bernapas lega. Mereka tidak menyangka, kalau di Dungeon yang jarang ada pengunjung ini akan ada yang membantu mereka.     

"Hebat, mereka bahkan tidak terlihat kelelahan sama sekali. Apa ini yang disebut pro player?"     

"Lein, mereka bukan sekedar pro player. Dilihat dari kemampuan skill mereka yang unik. Aku yakin mereka adalah pemegang Special Class."     

"Ahh, sekarang terlihat jelas setelah aku mendengarkan Lina. Player dengan rambut hitam itu terlihat hampir memiliki segalanya, dari kekuatan, ketahanan, kecepatan, dan bahkan sihir. Lalu player elf itu juga menunjukkan skill yang unik dan aneh. Yang dikatakan Lina bisa dikatakan masuk akal," batin Lein.     

"Mereka sudah selesai!" teriak Ron terkejut.     

"Yah, terlihat kalau ratusan monster yang tadinya berkumpul telah berhasil diratakan, hanya dengan dua player."     

"Si pria dengan katana mendekat," ucap Riri.     

....     

"Oi Luck mereka terlihat butuh pertolongan, mari kita mendekat."     

"Oh duluan saja, aku akan mengambil semua loot terlebih dahulu."     

"Oke, nikmati waktumu ...."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.